Sial!
Tanpa bergerak, Rey ahkan sudah kalah oleh ria itu!
Rey meremas kertas kecil berwarna merah muda yang bertuliskan. '' Aku pamit' yang Devina tinggal kan!
Ini tidak bisa di sebut dengan berpamitan! Tidak, Rey tidak bisa nrima itu!
Di lain sisi.
Devina duduk di atas pesawat. Matanya menatap kosong ke depan.
Ia memikirkan banyak hal. Pertama, Rey, Kedua orang tua nya, ketiga keluarga Rey dan yang paling memenuhi pikirannya adalah Roy!
"sabar Devina . beberapa tahun lagi aku akan bebas,dan aku akan merebut mu kembali!
Ucapan Roy berputar di dalam kepala Devina.
Devina memikirkan hal yang akan membuat kehancuran di masa depan akan benar-benar terjadi. Devina hanya belum menekan tombol bom nya saja.
Devina menghela napas kasar. Ia mulai bimbang dengan perasaan nya sendiri.
Pagi ini...
Rey membersihkan tangan nya yang terkena noda darah.
Sudah bisa di tebak Ia telah melakukan aksi nya. Yaitu melenyapkan seseorang dan musuh nya yang berhasil mengusik ketenangan nya.
Rey keluar kamar mandi, Dan berjalan ke ruang televisi , diamna Lucas telah menunggu nya.
'' Dia hampir berhasil menguasai kota yang telah kita pimpin, Tujuan nya adalah merebut tambang emas kita, Selain itu dia juga berniat membakar pabrik dan lahan gandung juga agung, Orang dalam yang terlibat sudah aku singkirkan. Dan untung nya Tuan bergerak cepat dan langsung bisa membaca situasi,'' jelas Lucas sambil membaca laporan di tablet besar yang ada di tangan nya itu .
''Lain kali kita tidak boleh lengah sedikit pun. Kejadian dimana Luke sudah memecat beberapa orang dan merekrut orang baru, sudah membuat ku curiga, Beruntung kau segera mengetahui itu,'' ucap Rey sambil mengancing kemeja putih nya.
Lucas mengangguk. Andai saja ia tidak membaca beberapa laporan yang sebenarnya sudah dua hari yang lalu masuk dan ia abaikan mungkin semua ya akan terlambat. Mata-mata Lucas bergerak sangat cepat saat mengetahui jika helicopter ayang menyiram sesuatu ke atas pabrik dan lahan, Bukan lah cairan pembersih seperti biasa nya, Melainkan cairan pembakar. Untung saja mereka bergerak cepat memberi tahu Lucas.
' Tolong kosongkan jadwal ku hari ini Lucas, Handle semua meeting. Aku ingin istirahat di markas ini,'' perintah Rey lalu berjalan ke arah kamar nya.
Lucas mengangguk patuh. Dan segera keluar dari markas ini.
Mobil mewah berwarna biru laut itu langsung menyambut nya. Lucas masuksaat supir nya membuka kan pintu.
'' Kita ke kantor pusat!'' ucap Lucas pada sang sopir.
****
Pagi ini Ayana bersiap-siap untuk chek out. Saat di meja Resepsionis ia tak sengaja mendengar percakapan resepsionis dan karyawan hotel lain nya. Resepsionis itu terlihat berbicara serius pada teman nya . Seolah tak melihat Ayana.
" Aku bigung , Dia tiba-tiba resign. Kata nya sih dia kawin lari sama pacar nya. Jadi tidakbisa bekerja di sini lagi,''
''Duh,Padahal kerjaan nya menumpuk banget lagi,''
'' Aku bisa carikan penganti nya, Sebentar aku telfon teman ku dulu,'' Resepsionis itu terliat menghubungi seseorang. Ayana segera mendekat.
Resepsionis itu bingung mengentikan aktifitas nya, Ia lagsung melayani Ayana.
'' Ada yang bisa kami bantu Nona?''
'' Aku dengar kalian lagi cari pengganti karyawan g baru saja keluar. Jika aku menawarkan diri, Apakah bisa ?'' tanya Ayana dengan penuh harap. Ini kesempatan emas untuk nya.
Teman resepsionis itu langsung menatap Ayana dengan binar. '' Serius kamu mau? Ayo, Aku bawa langsung ke meneger!'' ucap nya.
Resepsionis itu bernafas lega seketika. Masalah selesai!
'' Kalau begitu nanti saja chek out ku,'' ucap Ayana kepada resepsionis itu.
''Siap Nona,''
Ayana dan wanita itu pun langsung segera menemui meneger dan segera merekomendasikan Ayana sebagai pengganti baru karyawan yang kabur itu.Tak membutuhkan waktu lama . Meneger itu langsung menerima Ayana dan menyuruh gadis itu untuk bekerja besok.
Ayana sangat berterima kasih kepada Clara. Karena berkat dia, Ayana bisa mendapatkan pekerjaan dengan cepat.
'' Terima kasih banyak Clara,'' ucap Ayana .
'' Iya Ayana,besok kamu bisa langsung bekerja. Jangan telat yah,'' ucap Clara sambil tersenyum.
Ayana mengangguk mantap.
Hidup Ayana seketika di mudahkan. Ia sudah mendapatkan kontrakan di berada tak jauh dari hotel tempat ia bekerja di hotel. Sewanya pun hanya lima ratus ribu sebulan. Fasilitas nya pun bagus, Ada kasur dan lemari kecil, serta kamar mandi di dalam. Bagi Ayana itu sudah lebih dari cukup.
Dan pagi ini, yana menatap rambut nya reapi mungkin dan memakai baju seragam hotel tempat ia baru menerima pekerjaan itu.
Ayana mengelus perut nya dan tersenyum senang.'' Kamu memang malaikat Mommy sayang. Hidup Mommy terasa indah sejak kedatangan mu,'' ucap Ayana sambil menatap perut nya yang datar.
Tak mau berlama-lama Ayana pun segera berangkat kerja. Hanya berjalan kaki. Karena hotel nya tak jauh. Ayana sangat bahagia. Keraguan nya pada Tuhan kini kembali lagi. Ia sangat berterima kasih kepada Tuhan karena sudah meringankan dan memudahkan hidup nya sejauh ini.
Ternyata benar, Menerima dan berdamai dengan takdir memang tidak mudah, Tapi hasil nya akan memuaskan.
Ayana sadar jika setelah jauh dari keluarga nya. Ia merasa sangat bebas dan bahagia. Tak ada lagi drama pagi, Dimana ia terus di siram air. Di jambak dan dimarahi tanpa sebab yang jelas. Tidak ada lagoi yang menghalangi aktivitas nya dan melarang nya. Namun terkadang Ayana merasa itu sebuah perhatian dari kakak nya.
Di tempat kerja. Ayana bahagia karena semua rekan kerja nya sangat lah ramah,Dan koki di sana sering mengajari mereka memasak dan segala teknik tempur di dapur.
^^^^^^^
Hari-hari berlalu tanpa di sadari. Devina kini kembali ke rumah nya. Saat masuk, Devina melihat Margaret duduk di ruang tamu sambil berbicara dengan kepala pelayan.
''Mama, udah lama?'' sapa Devina lalu menyalami tangan mertua nya.
''Ngga juga,'' sahut Margaret sedikit cuek. Ia akui tak terlalu respek pada menantu ya karena Devina terkadang membantah nya begitu saja.
'' Aku ke atas dulu, Mah,ganti pakaian. Mama mau minum teh hijau sore ini? Aku akan menemani mu duduk di taman, Sambil minum teh,'' ucap Devina lalu menyuruh kepala pelayan ntuk membawa koper nya ke kamar lewat isyarat tangan.
'' Devina ada hal penting rai sekedar meminum teh, To the point saja. Papa menyuruh kamu hamil,jika tidak maka jangan halangi Rey untuk menikah lagi,'' jelas Margaret sambil menatap Devina . Aura nya sangat mendominasi.
Jika itu adalah istri orang lain.Maka mereka akan sangat marah dan memberontak,berteriak dan menolak! Tapi ini Devina, Wanita berhati batu.
'' Aku tidak akan keberatan jika Rey ingin menikah lagi, Lakukan lah jika dia bersedia.
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
shin injung
revina apa devina????
2024-05-21
0