Perasaan Devano

Jam istirahat berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas dan menuju kantin termasuk para kelas 11 juga Anna dan kedua sahabat nya.

"Kalian mau pesan apa guys biar para cowok yang pesan?" tanya Haikal saat mereka semua sudah sampai di kantin.

"Samain aja gak sih biar cepet?" tanya Andra meminta pendapat pada teman-temanya.

"Ngikut aja kita mah" ucap Rafli

"Eh, tapi minuman nya gue mau air putih hangat aja yaa" ucap Nayla

"Gue juga mau air putih hangat" sahut Putri

"Sekalian Anna, dia air mineral aja" lanjut Naira saat melihat sahabat nya tengah sibuk dengan ponsel yang berada di genggamannya.

Dret dret

Ponsel Anna bergetar

💬Queen Markas di serang, ada banyak anggota yang terbunuh.

Sebuah pesan yang membuat Anna sangat marah, tanpa sadar ia mengeluarkan aura yang sangat mencekam membuat seisi kantin merasakan aura yang awal nya panas menjadi dingin bahkan beberapa murid di buat menggigil.

Kedua sahabatnya sontak mengalihkan pandangan mereka dan ternyata benar pelakunya adalah Anna.

"Ann lo bikin anak orang mati yang ada" tegur Nayla pelan.

Anna tersadar dan mengatur nafas untuk menetralkan perasaan.

"Maaf" ucap Anna lalu dirinya pamit sebentar

Setelah di rasa aman dan jauh dari para murid, Anna menekan tombol telpon dari ponsel nya.

"Jelaskan" pinta Anna dingin setelah ia tau orang di seberang sana mengangkat panggilannya.

"Markas di serang setelah mereka yang bertugas selesai menyelesaikan tugas, seperti nya ada mata-mata yang membuat markas utama kita di ketahui musuh, ada banyak anggota kita yang terbunuh tetapi sudah kami atasi semua nya Queen" ucap Kevin sang tangan kanan Anna di dunia bawah

"Berani-beraninya mereka bermain dengan klan mafia ku punya nyawa berapa mereka hah!" marah Anna mengepalkan tangan

"Cari tau dari klan mana mereka, cari sampai ke akar-akar nya dan jangan sampai terlewat sedikit pun, Mereka yang memulai makan kita yang me akhiri, mereka harus tau dengan siapa mereka berurusan" ucap Anna dingin

"Baik Queen" ucap Kevin

Tanpa Anna sadari sedari tadi ada banyak pasang mata yang menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda. Mereka semua bisa melihat kemarahan Anna apalagi saat merasakan aura yang di keluarkan Anna itu sangat menyakitkan bagi mereka.

'Siapa yang membuat Anna semarah itu?' batin Edward memperhatikan Anna dari bangku nya

'Ngeri banget tuh cewek kalo lagi mood marah' batin Alex

'Semakin kesini gue bisa lihat Anna semakin keren' batin Alaska menatap Anna dengan senyuman dan sialnya itu terlihat Clarissa

'Caper aja terus, dasar j*l*ng, sudah keluar dari keluarga Wijaya masih saja banyak tingkah nya cih' batin Clarissa menatap marah Anna

'Entah bodoh atau kerasukan, Edward dan Galen gak ngerasa apa keluarga mereka di hinggapi parasit? dari awal gue udah curiga sama nih perempuan, gak beres memang' batin Devano memperhatikan Clarissa yang seperti nya menahan marah

'Malang kali nasib lo Ann, semoga lo di kelilingi orang-orang yang sayang sama lo' batin Devano.

Dulu waktu awal masa orientasi Devano memang sempat jatuh hati dengan Anna yang polos dan lemah lembut, tapi semenjak dirinya mengetahui perempuan pujaannya ternyata menyukai sahabatnya sendiri, membuat ia perlahan-lahan mengubur perasaan nya, tapi siapa sangka jika sahabatnya bahkan kedua saudara nya tega menyakiti nya, tapi mau bagaimana pun juga Devano sudah terlanjur moveon dan tidak ada lagi perasaan yang tertinggal untuk perempuan yang sekarang sudah berubah menjadi kuat dan bisa menjaga diri nya sendiri, Devano bangga dengan Anna dan berjanji dalam hati nya akan selalu membantu Anna jika memang perempuan itu membutuhkan bantuan nya.

Di antara kelima sahabat itu Devano memang yang paling misterius dan para sahabatnya sendiri tidak bisa menebak nya.

***

Sementara di tempat yang berbeda.

"Bagaimana Draco? tanya Xaverius

"Beberapa hari yang lalu kedua saudara angkat Nona Anna datang ke negara ini tuan" lapor Draco

"Laki-laki atau perempuan? tanya Xaverius tanpa menatap Draco karena ia tengah fokus dengan berkas-berkas yang berada di hadapan nya.

"Kedua nya laki-laki tuan muda" jawab Draco membuat Xaverius menghentikan gerakan tangannya yang ingin membubuhkan tanda tangan di berkas hadapannya

"Maksud mu kedua nya?" tanya Xaverius memastikan

"Seperti yang tuan pikirkan, kedua saudara nona Anna berjenis kelamin laki-laki dan mereka ada dua orang, bahkan yang saya dengar salah satu di antara dari mereka berdua bisa membuat lawan jenis mimisan bahkan pingsan karena kelewat ganteng tuan muda" jelas Draco

"Cih, paling-paling juga lebih gantengan saya" ucap Xaverius percaya diri

"Maaf tuan tapi yang anda ucapkan tidak benar, karena dari segi manapun saudara nona Anna yang bernama Satria lebih ganteng dari tuan muda" ucap Draco terlewat jujur

"Oooh jadi namanya Satria" sahut Xaverius mengangguk-anggukan kepala tapi kemudian...

"Apa kau bilang? maksudmu saya tidak lebih ganteng dari pria itu kah?" tanya Xaverius memastikan dan di jawab Draco dengan anggukan polos

"Gajih bulanan mu bulan depan saya potong 80%, no coment" ucap Xaverius tegas dan dingin.

Glek'

'Bodoh kau Draco kenapa sebelum ngomong gak di saring dulu sih, habislah cicilan kau haishh' batin Draco merutuki kebodohannya yang terlewat blak-blakan.

*

*

*

~ Happy Reading

Terpopuler

Comments

X'tine

X'tine

makan apa lah bulan ini Draco kalau gaji hanya 20% wkwwkwk.. ngutang di warteg?

2024-05-06

0

Memy

Memy

duh kasihan dari

2024-04-21

0

Isabela Devi

Isabela Devi

hahahahhaha draco habis kamu terlalu jujur makanya gajimu di potong 80%. tapi kenyataan xavirius emang stria ganteng bgt bagai Artis Yunani

2024-04-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!