Keluar dari Mansion Wijaya

Anna, Naira, Nayla dan Haifa sangat menikmati makanan mereka, apalagi Haifa yang tidak pernah memakan makanan restoran seperti yang sekarang dia makan, terlihat Haifa memakan makanannya dengan sangat lahap. Anna tersenyum hanya tersenyum saja.

"Pelan-pelan makannya sayang gak ada yang rebut makanan kamu hm" tegur Anna lembut

Uhuk uhuk...

Sontak Naira dan Nayla tersedak makanan mereka, dan Anna tidak memperdulikan itu.

Haifa menganggukkan kepala nya lucu dan tersenyum, tapi senyuman itu tidak bertahan lama saat mata nya tanpa sengaja melihat ke arah beberapa orang yang membuat badannya kini gemetaran, Anna yang peka lantas mengarahkan pandangannya ke arah pandangan Haifa, gadis kecil yang sudah mencuri perhatian nya.

"Haifa kenapa sayang?" tanya Anna mengelus lembut kepala gadis kecil itu

Bruk

Haifa dengan cepat memeluk Anna erat dan menyembunyikan wajahnya ke tubuh Anna.

Anna merasakan ada yang tidak beres dengan gadis kecilnya karena Anna merasakan tubuh gadis kecil itu bergetar hebat.

"Ann, gue perhatiin kayaknya Haifa ketakutan saat melihat gerombolan para pria bertubuh kekar itu" ucap Nayla menunjuk ke arah beberapa pria yang seperti nya sedang sibuk mencari seseorang.

"Kak Haifa takut" gumam Haifa lirih di dalam pelukan Anna

"Haifa boleh kak Nai nanya hm?" tanya Naira yang sekarang sudah berada tepat di depan Haifa dan Anna, Naira juga mengusap lembut kepala Haifa dengan sayang.

Haifa menatap Anna seperti meminta persetujuan, melihat perempuan di depan nya mengangguk dan tersenyum lantas Haifa menatap Naira kembali dan mulai membuka mulut nya.

"Pria yang memakai jas berwarna merah gelap itu adalah ayah Haifa kak, dan paman-paman yang berpakaian hitam itu adalah para anak buah ayah, Ayah berniat mau menjual Haifa, Haifa mendengar nya saat Ayah menerima telpon dari seseorang, Haifa ketahuan nguping dan di pukuli Ayah hiks hiks hiks" ucap Haifa menangis, Haifa menjelaskan dan memberitahu siapa semua para pria itu.

Anna, Naira dan Nayla yang mendengar penjelasan Haifa seketika ekpresi mereka berubah menjadi datar dan dingin.

Nayla berniat ingin melabrak para pria tua bangka itu tapi tidak jadi karena sekarang mereka semua di kepung oleh gerombolan pria muda berpakaian hitam dan terlihat jelas mereka semua memakai anting serta tato pada bagian punggung telinga mereka.

Anna mengernyit melihat tato itu..

'Mafia Cosa Nostra?' batin Anna menatap mereka

"Nai itu mereka siapa, bisa-bisa nya mereka merebut mainan gue heh!?" tanya Nayla yang sekarang di mood marah

"Entah Nay, tapi kelihatannya mereka cuman membawa para pria tua bau tanah itu" jawab Naira memperhatikan.

"Biarkan saja, mereka cukup membantu kita kali ini" sahut Anna setelah lama terdiam

"Sayang, mereka semua sudah pergi" ucap Nayla memberitahu

Haifa.

Haifa yang mendengar ucapan Nayla mengangkat kepala nya dan melihat ke sekitar, ternyata benar Ayah dan para anak buah nya sudah tidak ada lagi, dan tanpa sadar Haifa menghela nafas lega.

"Haifa gak sedih Ayah Haifa di bawa orang-orang itu?" tanya Anna menunjuk ke arah orang-orang yang membawa orang yang di sebut Ayah oleh gadis kecil yang berada di pangkuan nya

"Sedih kak, tapi kalo itu baut merubah Ayah menjadi lebih baik Haifa gak papa kok" jawab Haifa tersenyum

"Tapi.... "

"Tapi apa?" tanya ketiga gadis dewasa beriringan

"Hahaha kakak kakak lucu banget sih kok bisa barengan gitu hehe?" celetuk Haifa membuat ketiga nya mendengus dan memalingkan wajah mereka masing-masing.

"Haifa gak tau mau tinggal dimana kak" ucap Haifa menunduk sedih.

"Kalo itu mag gampang, Haifa mau gak tinggal bareng kakak?" tanya Anna

"Mau kak mauuu.. tapi apakah boleh?"

"Boleh dong, masa gak" jawab Anna

"Horeeeeee tinggal sama kakak Malaikat" celetuk Haifa membuat Naira dan Nayla melongo tak percaya dengan nama panggilan Haifa pada Anna, Anna sendiri menggaruk lehernya yang tidak gatal sama sekali.

****

"Kita apakan pria tua ini tuan muda?" tanya Draco

"Markas" jawab Xaverius

Ternyata Draco beserta anak buah nya lah yang membawa Ayah Haifa beserta anak buah nya atas perintah Xaverius.

Xaverius hanya tidak ingin waktu metime wanita nya dan para sahabatnya terganggu hingga dirinya bergerak cepat setelah melihat sikap gadis kecil yang berada di pangkuan wanita nya merasa tidak nyaman dan ketakutan.

"Baik tuan muda" jawab Draco datar.

"Pulang" ucap Xaverius singkat dengan ekpresi tak kalah datar dari sang tangan kanan

Xaverius dan Draco memang mengikuti kemana pergi nya Anna dan kedua sahabat nya, bahkan Draco tidak percaya saat melihat bos nya beberapa kali tersenyum entah apa yang membuat bos nya tersenyum, tapi Draco bisa menyimpulkan jika sang Tuan Muda yang berdarah dingin itu sekarang sudah jatuh cinta pada perempuan muda yang sttus nya masih seorang pelajar.

Draco hanya berharap semoga perempuan yang di cintai Tuan Muda nya juga mencintai sang Tuan muda dan tidak membuat Tuan Muda nya trauma untuk yang kesekian kalinya.

'Anda sangat beruntung nona di cintai Tuan Muda Saya' batin Draco menatap Anna sekilas, yah hanya sekilas karena jika tidak maka sang Tuan Muda akan mengamuk pada nya dan berakhir gajih nya di potong 50%

'Oh tidak akan gue biarkan cuan-cuan gue terpotong hiks' batin Draco

Tanpa mereka berdua sadari, sebenarnya keberadaan mereka di ketahui Anna, Anna yang memiliki kepekaan yang sangat tinggi mengetahui bahwa Draco dan Xaverius mengikuti nya bahkan jauh dari sebelum diri nya sampai ke sekolah dan di tempat yang sekarang mereka semua berada, Anna merasa mereka yang mengikuti nya dan kedua sahabatnya tidak memiliki niat jahat berpura-pura tidak mengetahui keberadaan kedua pria itu.

Bahkan Anna berusaha mengingat dimana dia pernah melihat salah satu pria dari kedua pria itu.

'Wajah nya terasa tidak asing, tapi dimana aku pernah melihat nya?' batin Anna berusaha mengingat tapi nihil dirinya tidak ingat sama sekali.

"Anna setelah ini kita kemana?" tanya Naira

"Keliling nyari perlengkapan buat Haifa dulu" jawab Anna di angguki kedua sahabatnya.

Mereka berempat pun pergi dari restauran menuju toko yang menjual baju anak-anak kecil.

Haifa yang berada di gendongan Naira bersorak girang saat mengetahui jika dirinya akan di belikan baju baru.

"Haifa udah lama gak di belikan baju baru setelah Bunda meninggal" ucap Haifa tiba-tiba menghentikan Nayla dan Anna yang fokus memilah beberapa set pakaian untuk Haifa.

"Gimana?" tanya Naira ragu-ragu tapi jiwa kepo nya mulai meronta-ronta

"Dulu waktu Haifa masih berumur 3 tahun, Haifa lihat Bunda meninggal saat Ayah selesai menyiksa Bunda" jawab Haifa menjelaskan dengan kedua bola mata yang mulai berkaca-kaca

"Sudah sayang, tidak usah di lanjutkan" tegur Anna di angguki Haifa.

Berjam-jam lamanya ketiga perempuan itu membawa Haifa berkeliling Mall bahkan mereka bertiga tidak membeli apapun selain membelanjakan Haifa, membuat Haifa sang gadis kecil yang berumur 4 tahun itu merasakan kebahagiaan yang sangat luar biasa.

Setelah di rasa sudah selesai, mereka bertiga memutuskan untuk pulang ke mansion masing-masing, dan untuk sementara Haifa ikut ke mansion Naira terlebih dahulu.

****

Di mansion Wijaya..

"Dad hiks hiks"

"Clarissa sayang kamu kenapa nak, siapa yang udah bikin kamu nangis bilang sama Daddy" ucap Reynand khawatir, Edward memutar kedua bola matanya males

"Anna Dad" bukan Clarissa yang menjawab tapi Galen, entahlah saat melihat Clarissa mengeluarkan air mata membuat hatinya goyah kembali.

"Anna, apa yang anak sialan itu lakukan pada Clarissa, Galen?" kini Jessica yang bersuara.

Galen menjelaskan semuanya tanpa memberitahu video yang mereka tonton di sekolah, Edward hanya menatap sinis saudara nya itu dan ingin meluruskan dan menjelaskan lebih mendetail kepada kedua orang tua nya.

Belum sempat Edward bersuara, Reynand yang mendengar suara motor yang di kenal nya bergegas berjalan ke arah pintu dan..

PLAK

Sebuah tamparan melayang tepat di pipi kiri Anna, saking kerasnya tampran Reynand membuat sudut bibir Anna berdarah, bisa di pastikan sekarang bibir nya sobek.

'Apalagi yang di fitnah anak pungut itu?' batin Anna menatap Clarissa yang tersenyum menyeringai ke arah nya.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA CLARISSA, ANNA!" bentak Reynand dengan nafas yang memburu.

"Memangnta apa yang bisa saya lakukan pada putri kesayangan anda itu Tuan Wijaya?" tanya balik Anna membuat Reynand bertambah marah dan ingin menampar nya sekali lagi.

"Apa hah, anda ingin menampar saya lagi? Apa hak anda menampar saya? saya bisa melaporkan anda ke pihak berwajib atas penganiayaan yang anda lakukan sekarang, jangan kira saya tidak memiliki bukti, saya mengkantongi semua bukti kejahatan Anda, kedua anak anda serta istri anda selama 16 tahun ini" Ucap Anna dingin menghentikan Reynand yang ingin menampar nya kembali

Mereka semua terkejut dengan apa yang di ucapkan Anna benarkah? benarkah selama ini Anna menyimpan semua bukti atas kelakuan mereka yang sering kali bermain fisik padanya?

"Jangan kira saya tidak berani melaporkan kalian semua dengan embel-embel keluarga, karena sejak hari dimana saya menghilangkan nama Wijaya dari nama saya, kalian semua bukan lagi keluarga saya, kalian sekarang hanya orang asing di kehidupan saya, dan anda Tuan Reynand anda tidak ada hak untuk menyentuh anggota tubuh saya sedikit pun"

"Dan untuk anda nyonya Wijaya, anda tidak pantas menyandang status seorang ibu, karena anda tidak lebih dari seorang binatang, Hewan saja tidak pernah menyakiti anak nya bahkan mereka melindungi anaknya, sedangkan anda? anda hanya melindungi anak yang tidak tau asal usul nya dan membuang anak kandung yang berada di perut anda selama 9 bulan lamanya, darah daging anda sendiri, untuk apa anda melawan maut melahirkan saya jika ujung-ujungnya saya tidak berarti untuk anda hah?

"Dan kalian berdua tuan muda Edward dan tuan muda Galen, saya sangat-sangat kecewa dengan kalian berdua, apakah kalian sebagai kakak tidak ada sedikit pun simpati pada adik kandung kalian sendiri hah, padahal kita bertiga berada di rahim yang sama, dan kalian lebih percaya pada anak yang berasal dari rahim orang lain"

"Sudahlah tidak mempan juga saya bicara panjang lebar toh kalian tidak akan pernah mau mendengar ucapan saya, Saya rasa cukup sampai hari ini saja saya berada di mansion yang bagaikan neraka selama 16 tahun ini, Mulai hari ini saya akan angkat kaki dari mansion ini, dan kalian pasti senangkan tidak ada yang akan membuat kalian malu, tidak ada yang membuat keributan lagi, tidak ada yang membuat kalian darah tinggi setiap hari nya"

"Mulai hari ini kalian semua adalah orang asing bagi saya, dan saya akan menganggap jika saya adalah anak yatim. piatu, kedua orang tua saya sudah MATI, keluarga saya semua nya MATI, jadi jika kalian bertemu saya suatu saat nanti anggap kalian tidak mengenal saya"

"Dan untuk anda Nona Clarissa selamat menikmati kemewahan keluarga Wijaya, tunggu saat nya anda akan merasakan apa itu karma"

"Permisi" Ucap Anna panjang kali lebar kali tinggi kali luas.

Anna membalikkan badannya dan berjalan keluar mansion, sebelum itu.

"Bibi Arumi tolong kemasi semua barang saya terkecuali barang yang ada sangkut paut nya dengan keluarga Wijaya di tinggal saja, dan di dalam laci ada beberapa kartu kredit yang sama sekali tidak pernah saya pakai, tolong kembalikan semuanya pada Tuan besar Wijaya, bilang padanya jika saya tidak pernah memakai uang nya barang 100 perak pun, Nanti akan ada orang yang mengambil barang-barang saya Permisi " ucap Anna tanpa mendengarkan jawaban Bibi Arumi

Bibi Arumi, para Maid dan penjaga mansion semuanya menangisi kepergian Anna, sedangkan keluarga Wijaya sangat tertampar dengan ucapan Anna, hanya Clarissa yang tersenyum bahagia saat melihat kepergian Anna.

'Yes akhirnya hanya gue satu-satunya putri keluarga Wijaya hahaha' batin Clarissa

Terpopuler

Comments

Isabela Devi

Isabela Devi

org tua bego Tamba ke 2 kaknya jg lebih bodoh

2024-04-12

3

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

sll menemukan drama anak perempuan di buang keluarga dan ada kermi di antara keluarga 😏😏😏ujung2'nya mantan keluarga di maafkan 🥱🥱🥱🥱

2024-04-01

1

imelna

imelna

knpa ke 2 kk nya bego bgt sdh liat buktinya masih belain jalang🙄🙄🙄

2024-03-30

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!