Bab 12

Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua yang datang adalah Takdir Allah

Nazia sedang duduk di sofa yang berada tepat di jendela kamar hotel nya sembari menulis di buku diary sembari sesekali menatap langit gelap tanpa bintang.

Setelah pembicaraan nya dengan Baskara, Nazia juga belum tahu harus menjawab apa. Mereka memiliki untuk kembali ke hotel, bersama Galih juga pastinya.

Nazia menepuk-nepuk dada nya, dia juga berulang kali menarik napas panjang lalu menghembuskan nya perlahan.

Entah kenapa sulit untuk dirinya percaya akan pernyataan Baskara beberapa jam lalu.

" Ya Allah Engkau lah sang pemilik hati hamba, hamba bingung ya Allah, bagaimana tidak, dia yang begitu baik kepadaku tiba-tiba menyampaikan niat yang mendalam, tapi aku merasa kecil, siapalah aku ini?"

"Setiap dia melihat, hamba selalu menanamkan dalam diri dan hati ini, bahwa Dia melihatku hanya karna dia punya mta bukan punya rasa."

Malam ini mata Nazia benar-benar sulit untuk dia pejamkan. Rasa nya bercampur menjadi satu. Ada ketakutan jika jawaban tak sesuai harapan apakah mereka bisa bersikap profesional.

🌹

Di kamar hotel Baskara dan Galih , nampak Baskara yang sedang menatap keramaian kota dari kaca jendela kamar nya. Nampak ramai tapi hati nya terasi sepi.

"Gimana...?" Tanya Galih dengan penuh ke kepoan nya

" Gak ada jawaban..." Jawab Baskara sembari berjalan ke depan jendela kamarnya

"Gak ada bilang kalau butuh waktu atau apa gitu??"

"Gak ada, Nazia cuma diam aja, mungkin waktu nya gak tepat.."

"Tapi bas, setidaknya kalau dia menolak atau butuh waktu dia bisa bilang kan??"

"Dia kayak kaget gitu lah..."

Galih berjalan mendekati Baskara, ditepuknya pundak Baskara saat sudah berada di belakang nya. Memberikan sedikit semangat kepada sang sahabat.

"Semoga dia memang cuma kaget , ya maklum lah, bos nya menyatakan cinta gimana gak kaget..." Ujar Galih

"Kenapa? Lo kecewa...?" Tanya Galih saat melihat Baskara terlihat termenung

"Emang boleh gue kecewa, selama ini kan gue yang menyimpan rasa.." Jawab Baskara

"Kecewa kan wajar bro, tapi jangan putus asa dan bagaimanapun besok kita harus udah balik, Lo harus bisa bersikap profesional.."

"Itu yang gak mudah Gal, gampang ngomongnya susah prakteknya.." Balas Baskara sembari membalikkan badannya lalu berjalan menuju tempat tidur nya

"Rencana ke KL??" Tanya Galih

"Dalam 2 atau 3 hari ini gue berangkat, soal nya nyokap juga udah sibuk dari kemarin.." Jawab Baskara

"Kayak nya Tante Dewi udah betah kali tu di KL, sampai-sampai jarang banget balik ke Indonesia "

"Maklumi aja lah, sejak bokap meninggal nyokap memang lebih suka di sana, kata nya kalau di rumah ke ingat aja sama bokap.."

"Udah 3 tahun bro.."

"Gue juga gak paham sama pola pikir nyokap, asal dia happy aja lah..gue juga gak mau kalau sampai delusi nyokap kambuh"

"Jadi berapa lama Lo di KL..??"

"Gak lama lah, harapan gue saat gue balik Nazia udah punya jawaban nya"

Baskara pun menceritakan rencana nya ke KL untuk beberapa waktu sesuai ke inginnan sang Mama.

🌹

Tiga hari sudah mereka berada di kota B. Pagi ini mereka sudah bersiap untuk kembali, mereka pun sudah berada di dalam mobil. Nazia lebih banyak tertunduk atau menatap ke arah luar kaca.

"Kalau ngantuk tidur aja Zi.." Ujar Galih seakan tahu Nazia kurang tidur malam ini, sebenarnya dia memang tahu, karna hal serupa juga terjadi pada Baskara

"Enggak kok mas, alhamdulillah udah cukup tidurnya." Jawab Nazia

"Tapi kelihatan loh kamu agak lesu, atau lagi kurang sehat??" Tanya Galih lagi, Galih memainkan mata nya ke arah Baskara, mencoba memberikan kode tapi seperti Baskara benar-benar minta di ketok pakai sendok.

"Alhamdulillah Zia sehat kok mas, mungkin agak kelelahan aja soalnya kan jarang bepergian jauh.." Jawab Nazia ngawur

"Lo gimana Bas, jangan-jangan Lo yang lagi kurang sehat? dari tadi diam aja atau lagi sariwawan..??" Greget Galih

"Sariawan kali.." Balas Baskara dengan sedikit kesal.

Melihat kecanggungan di antara Baskara dan Nazia membuat Galih memutus untuk menghentikan mobil nya.Tiba-tiba Galih membelokkan mobil nya , berhenti di sebuah supermarket

"Kok berhenti..?" Tanya Baskara

"Gue mau beli minum dan camilan, haus gue.." Jawab Galih

"Sekalian kasih waktu kalian berdua untuk ngobrol lagi.." Tambah Galih saat sudah turun dari mobil

Rasa nya greget lihat tingkah sahabatnya itu, di bilang dingin dia bukan tipikal dingin. Baskara orang nya sangat friendly, tapi kalau soal cinta Baskara benar-benar buat greget, bukan greget karna aksi heroik nya, greget karna ke tidak kegesitan nya.

Baskara memutar tubuhnya agar bisa melihat Nazia.

"Hmmm, dua atau tiga hari lagi saya berangkat ke KL untuk berapa lama saya juga belum tahu, bisa sepekan bisa juga lebih.." Ujar Baskara tiba-tiba

"Saya gak memaksa atau meminta kamu untuk jawab dalam waktu 2 atau 3 hari ini, tapi boleh gak saya minta kamu jawab saat saya sudah kembali dari KL..??" Pinta Baskara sembari menatap Nazia dalam tapi dengan cepat Nazia menundukkan pandangannya

"Sebelum Zia mau bilang makasih atas kejujuran bahkan niat baik mas Bas, tapi Zia gak bisa menjanjikan apa-apa, karna kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, tapi In Syaa Allah jika Allah menghendaki Zia akan jawab di saat yang sudah tepat dan untuk apapun itu jawab Zia nanti semoga itu yang terbaik dari Allah.." Jawab Nazia panjang lebar

Baskara lelaki yang baik, juga terlihat Sholeh, bahkan Baskara dari segi materi juga mencukupi tapi Nazia belum cukup yakin untuk memberikan jawaban. Terlihat sampai sejauh ini saja tidak pernah , jelas Nazia bingung harus bahagia.

"In Syaa Allah saya siap menerima apapun jawaban kamu Zi.." Balas Baskara

"Di luar semua ini mohon mas bas bersikap profesional." Ujar Nazia dan Baskara menjawab dengan anggukan

Tak berselang lama Galih pun membuka pintu mobil.

"Udah belum..?? Kalau belum gue lanjut mau shoping" Tanya Galih sembari membawa selanjutnya jajanan dan minuman.

"Udah buruan masuk, Lo mau kita sampai tengah malam??" Jawab Baskara

"Siap BOS..." Balas Galih sembari menjulurkan lidahnya ke arah Baskara

Nazia hanya diam melihat interaksi Baskara dan Galih. Dari awal Nazia bergabung di word coffe mereka memang seperti itu tidak terlihat seperti Bos dan pegawai, mereka malah seperti saudara.

Galih pun kembali fokus pada kemudinya, sedangkan Nazia kembali menikmati pemandangan dari balik kaca mobil.

🌹🌹🌹

🌹🌹🌹

Lanjut...???

Jazaakumullah khairon untuk semua dukungan nya, dalam bentuk apapun itu.,🥰

Like, Komen, Vote, Gift , Tips... Dan jangan lupa untuk rate bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟 ya

Ingat ini hanya coretan kecil yang berharap bisa bermakna besar untuk kita semua.

Karna....

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

Dan jangan lupa follow IG kak Ajeng ya @ajeng_kirana90

Terpopuler

Comments

Yayuk Bunda Idza

Yayuk Bunda Idza

lanjut....

2024-03-18

0

Yayuk Bunda Idza

Yayuk Bunda Idza

lah mas Bas gak peka kok mas Galih ..udah galon aja

2024-03-18

0

Yayuk Bunda Idza

Yayuk Bunda Idza

betul.... cobalah merayu sang pemilik hati "Tuhan" mas Bas.... semangat

2024-03-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!