Bab 11

Setelah selesai urusan di cabang Word Coffe mereka pun bergegas kembali ke hotel. Seharian di luar cukup membuka Mereka lelah. Sesampainya di hotel mereka langsung menuju kamar mereka masing-masing.

Saat sudah di kamar hotel Nazia pun langsung memberikan diri nya, melaksanakan sholat Ashar. Nazia juga menyempatkan melakukan VC dengan Ayah dan kedua adik nya, bahkan tanpa Nazia sadari hari pun sudah senja.

"Ya Allah, berikanlah yang terbaik dari segala hal baik yang aku tunggu." Lirih Nazia sembari menatap langit yang mulai senja dari kaca kamar hotel tempatnya menginap.

Nazia menatap senja,entah apa yang sedang mengusik nya, tapi tiba-tiba seakan ada yang sedang mengusik hati nya.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari pintu kamar Nazia, membuat Nazia mengakhiri lamunan nya dan Nazia pun beranjak dari posisi nya menuju pintu kamar.

Saat pintu kamar terbuka ternyata Baskara dan Galih yang berdiri di depan kamar nya.

"Lagi sibuk...?" Tanya Baskara

"Gak mas, lagi nunggu Waktu Magrib." Jawab Nazia

"Kita mau sholat di masjid, mau ikut...?" Tanya Baskara

"Iya Zi, nanti kita sekalian cari makan di luar..." Kali ini Galih yang bersuara

"Iya Zia ikut, sebentar Zia ambil mukena dulu."

Nazia pun bergegas mengambil mukena nya tanpa menutup pintu kamar nya, Baskara dan Galih dengan setia menunggu Nazia.

Mereka bertiga pun bergegas turun menuju tempat parkir.

"Mau sholat di masjid mana mas..?" Tanya Nazia sembari mengikuti langkah ke dua lelaki itum

"Belum tahu Zi, nanti sambil jalan aja, selesai sholat magrib kita jalan-jalan sebentar menikmati malam disini, ya sekalian survei.." Jawab Baskara

Nazia hanya mengangguk-anggukan kepala nya.

Saat mereka telah masuk kedalam mobil, Galih pun menjalankan mobil nya.

Jika Galih fokus pada jalanan sembari melihat-lihat masjid yang akan mereka datangi berbeda dengan Nazia, Nazia nampak asik menikmati senja di balik kaca mobil dan Baskara malah asik melihat Nazia tanpa Nazia sadari.

"Jangan di tatap mulu, kalau suka buruan jadiin pa-" Lirih Galih tiba-tiba

"Hmm... PA apa ha? PA apa...??" Tanya Baskara cepat sebelum Galih menuntaskan kata-katanya dengan tatapan tajam.

"PA-Pasir, iya pasir..." Balas Galih sembari memainkan mata nya

"Lo kira gue kucing..." Balas Baskara

"Iya kucing kebelet, hehehe."

Mendengar perbincangan dua lelaki itu membuat Nazia mengalihkan pandangan nya, kini Nazia melihat mereka bergantian, entah apa yang sedang mereka bicarakan.

"Mas Galih udah tahu mau sholat dimana mas? ini udah mau magrib loh..."

"Di depan kayaknya ada masjid Zi, kita kesana aja, gara-gara Bas nih jadi gak fokus deh padahal tadi ada masjid..." Jawab Galih tanpa peduli dengan ekspresi Baskara

"Hmmm....kenapa jadi gue ya yang salah ya...??" Lirih Baskara sembari mengalihkan pandangannya ke luar

"Udah gede gak usah ngambek... Bukan waktu nya di bujuk tapi masa nya membujuk..." Ledek Galih

"Atau belum ada calon yang bakal di bujuk.." Tambah Galih

"Udah buruan keburu sholat tuh di depan udah kedengaran suara adzan ..." Balas Baskara, tak peduli dengan ledekan Galih

"Zia mau gak Zi...?" Tanya Galih tiba-tiba yang cukup membuat Nazia bingung tapi membuat Baskara membulatkan mata nya

Belum sempat Nazia menjawab, mobil sudah berada di kawasan masjid, dan mereka bertiga pun bergegas keluar dari mobil dan segera menuju tempat wudhu.

"Zia gak wudhu..?" Tanya Baskara saat melihat Nazia tidak menuju tempat wudhu.

"Alhamdulillah Zia udah wudhu tadi mas..."

"Oh ya sudah, kami mau wudhu dulu.."

Nazia mengangguk kan kepalanya.

🌹

Selesai Melaksanakan sholat magrib berjamaah mereka pun menyampaikan berkeliling di alun-alun kota sembari mencari tempat untuk makan.

Pilihan mereka pun berakhir pada restoran khas Sunda, dari tempat nya nampak bersih dan nyaman.

"Mas Galih gak ikut turun?" Tanya Nazia karna melihat Galih tidak turun dari mobil

"Duluan aja, lagi ada yang mau dicari..." Jawab Galih sembari mengedipkan mata ke arah Baskara

"Pesankan yang enak-enak ya..." Tambah Galih

"Kita duluan masuk aja Zi, nanti Galih juga bakal nyusul kok." Ujar Baskara meyakinkan dan Nazia pun hanya bisa menurut

Nazia dan Baskara masih banyak diam saat menunggu pesanan mereka datang. Setelah beberapa saat menunggu, makanan yang mereka pesan pun sudah tersaji di meja mereka tapi Galih belum juga muncul.

"Emang nya mas Galih lagi nyari apa mas...?" Tanya Nazia

"Hmm... Sebenarnya dia lagi gak nyari apa-apa, dia cuma lagi memberi kita waktu berdua" Jawab Baskara

Mendengar jawaban Baskara hampir membuat Nazia tersedak jus jeruk yang sedang dia minum.

"Maksudnya...??" Tanya Nazia

"Hmm, ada yg mau mas bicarakan dengan Zia, tapi kita makan dulu aja ya.." Jawab Baskara

"Emang mau bicara tentang apa??" Tanya Nazia penuh rasa penasaran

"Makan aja dulu kita ya, udah waktunya makan juga kan.."

Ada rasa penasaran menyelimuti pikiran Nazia, tapi dia juga tidak mungkin mendesak Baskara untuk mengatakan apa yang ingin Baskara bicarakan tentang nya.

Baskara pun mulai menyantap makanan yang ada di meja, tapi tidak dengan Nazia.

"Apa itu tentang pekerjaan ya??"

"Atau Zia udah buat kesalahan??"

Berbagi macam pertanyaan menyelimuti pikiran Nazia, yang awal nya cacing di perut sudah bersenandung kini senyap , buyar sudah selera nya untuk makan.

"Udah di makan dulu Zi makanan nya... Dosa loh kalau sampai mubazir.." Ujar Baskara karna melihat Nazia malah tampak melamun.

"Hmm, iya mas, ini mau di makan kok, tapi kayaknya pesanan kita terlalu banyak dech..."

"Kan ini pesanan Galih juga, nanti dia juga gabung kok.."

Dengan bersusah payah Nazia menghabiskan makan yang ada di piring nya, Baskara meminta nya untuk mencicipi menu lain nya, tapi selera Nazia benar-benar telah amburadul. Rasanya sulit makanan itu untuk dia tekan,tapi tepat Nazia paksa, karna tak ingin apa yang mereka pesan menjadi mubazir.

Karna Nazia sangat sadar di luar sana masih banyak yang ingin makan pun belum tentu bisa.

"Udah segitu aja makan nya...?" Tanya Baskara

"Iya mas udah kok, Zia udah kenyang..." Jawab Nazia

"Oh ya kita kan udah makan, jadi apa yang mau mas bicarakan tadi...??" Tanya Nazia , entah kenapa Nazia begitu penasaran dengan hal yang ingin Baskara bicarakan

Baskara bukan menjawab, kali ini Baskara malah nampak terdiam

"Mas Bas.." Panggil Nazia

"Eh iya, sorry Zi jadi bingung mau mulai dari mana," Jawab Baskara sedikit kaget

"Emang mas mau bahas apa..? Tentang Word?" Tanya Nazia penasaran

"Gak ada hubungannya dengan word kali ini lebih ke hal pribadi.."

"Hal pribadi...??" Tanya Nazia bingung

Baskara pun memberanikan diri untuk bertanya setelah beberapa kali menarik napas panjang.

"Menurut Zia komitmen dalam sebuah hubungan laki-laki dan perempuan itu bagaimana..?" Tanya Baskara

"Kalau menurut Zia komitmen hubungan laki-laki dan perempuan itu adalah Pernikahan.." Jawab Nazia

"Kenapa mas? Mas mau menikah..?" Tanya Nazia

" A-apa ka-mu ma-u...?" Tanya Baskara dengan penuh hati-hati

Pertanyaan Baskara benar-benar membuat Nazia kaget dan tanpa sadar membuat mata Nazia membulat sempurna. Sulit untuk Nazia percaya bahwa bos nya menyatakan cinta kepadanya.

"Maksudnya mas Bas gimana..?"

"Seperti yang Zia sampaikan barusan, kalau komitmen itu adalah Pernikahan, apa kamu mau menikah dengan saya ...??"

Kaget sudah pasti, tidak ada angin tidak ada mendung, tapi tiba-tiba hujan datang, mungkin saat ini itulah yang Nazia rasakan

Bukan satu dua orang yang memberi tahu arti kebaikan Baskara, tapi pertanyaannya atau lebih tepatnya pernyataan Baskara kali ini membuat nya sulit untuk dia jawab.

"Zi..." Panggil Baskara karna melihat Nazia tampak melamun

"Hmm, iya mas, maaf..."

"Maaf untuk...??"

"Mas, mas Bas adalah laki-laki baik, baik banget malahan, Zia selalu merasa kecil kalau di hadapan Mas , maaf Zia masih bingung harus jawab apa," Jawab Nazia

"Kamu gak harus jawab sekarang, saya cuma pengen mengutarakan apa yang ada di hati dan pikiran saya..."

"Tapi satu lagi yang harus Zia tahu kalau mas serius, untuk beberapa waktu saya akan ke KL dan sebelum kepergian saya ingin jujur ke kamu Zi.."

Nazia masih terdiam, dia benar -benar bingung harus berkata apa. Jangankan untuk memberikan jawaban, untuk percaya akan yang terjadi saat ini pun cukup membuat Nazia sulit.

🌹🌹🌹

🌹🌹🌹

Lanjut...???

Jazaakumullah khairon untuk semua dukungan nya, dalam bentuk apapun itu.,🥰

Like, Komen, Vote, Gift , Tips... Dan jangan lupa untuk rate bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟 ya

Ingat ini hanya coretan kecil yang berharap bisa bermakna besar untuk kita semua.

Karna....

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

Dan jangan lupa follow IG kak Ajeng ya @ajeng_kirana90

Terpopuler

Comments

Yayuk Bunda Idza

Yayuk Bunda Idza

diterima gak ya....penasaran dengan sinopsisnya "siapa lelaki yang jadi jodoh Zia?"

2024-03-18

2

Irfan Ramadhan

Irfan Ramadhan

akhirnya, mas bas ungkapkan jg tuh niatan nya👍👍👍tambah seru, lanjut kak ajeng😀

2024-03-18

1

Pujiati Astuti

Pujiati Astuti

akhirnya Baskara mengungkapkan juga perasaannya sama Zia,,,,,,,

2024-03-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!