Bab 14

Nazia , Salwa , beserta pria paruh baya yang tadi membayar biaya operasi pun sedang menunggu di depan ruangan operasi, lampu operasi menyala berwarna merah yang mana menandakan tindakan Bedah sedang di lakukan.

Nazia dan Salwa saling merangkul, saling mengutamakan.

"Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri, saya Hermawan.." Ujar lelaki paruh baya itu memperkenalkan dirinya.

"Saya Nazia dan ini adik saya Salwa. Mohon maaf pak Hermawan ini apakah teman ayah kami..?" Tanya Nazia

"Hmm, bukan nak Nazia, saya adalah pemilik mobil yang tidak sengaja menabrak ayah kalian.." Aku pak Hermawan dengan nada penuh penyesalan

Salwa langsung berdiri tapi di tarik kembali oleh Nazia.

"Duduk dek.." Titah Nazia

"Tapi kak bapak ini.." Kesal Salwa

"Dek duduk..."

"Kak, tadinya Salwa dan ayah itu mau kontrol, Salwa cuma tinggalin ayah sebentar buat beli air mineral, tapi pas Salwa kembali Ayah kak Ayah... Hiks... Hiks.."

"Saya benar-benar minta maaf, tapi supir saya sama sekali tidak ada niat untuk mencelakai pak Wahyu.." Ujar Pak Hermawan penuh sesal

Pak Hermawan menceritakan bagaimana kronologi dari kecelakaan yang menimpa Ayah mereka.

Mobil pak Hermawan melaju dengan kecepatan rendah, karna kondisi mobil itu juga akan berhenti, tapi tiba-tiba ada kendaraan roda dua yang hampir menyerempet mobil pak Wahyu yang membuat supir pak Hermawan refleks menginjak gas karna kaget dan tanpa sengaja mobil pak Hermawan mengenai ayah mereka. Pak Hermawan menyampaikan maaf berkali-kali.

Nazia dapat melihat ketulusan dan penyesalan dari raut wajah dan sorot mata pak Hermawan.

"Sekali lagi saya benar-benar minta maaf, untuk biaya operasi dan perawatan saya akan tanggung semua nya, kalian gak perlu khawatir" Tambah Pak Hermawan

"Tapi uang tidak bisa membayar semua nya pak.." Salwa benar-benar tidak bisa menahan emosinya

"Adeeek te-naaang.." Nazia berusaha menenangkan Salwa yang masih saja menangis di barengi rasa kesal, Nazia menggenggam kedua tangan Salwa berusaha menenangkan sang adik.

"Baik Buruk itu semua tidak lepas dari ketentuan Allah. Qadarullah, saya percaya semua akan ada hikmahnya, pak Hermawan sudah mengakui kesalahannya, pak Hermawan juga bertanggung jawab untuk ayah.."

"Tapi kak, kakak gak tahu gimana takutnya Salwa kak lihat ayah bersimbah darah, Salwa takut kak, takut Ayah ninggalin kita selamanya seperti ibu.." Tangis Salwa semakin menjadi

Nazia paham rasa takut yang di rasakan Salwa, sebenarnya Nazia pun tak kalah takut, tapi jika dia lemah lalu siapa yang akan menguatkan adik nya??

Nazia harus selalu tampak tegar dan sangatlah tegar. Nazia membawa Salwa dalam pelukan nya.

"Udah masuk Ashar, kita sholat dulu ya.." Ajak Nazia, Nazia percaya Sholat ada obat dari hati yang gundah, galau, kecewa, terluka.

"Salwa mau nungguin operasi ayah sampai selesai.."

"Dek dengarkan kakak, kira-kira apakah ayah akan suka anak nya menunda sholat?? Apa kalau kita disini kita bisa bantu dokternya?? Dek, sebaik-baiknya penjaga itu adalah Allah, kita pasrahkan kesehatan, keselamatan ayah kepada Allah.."

"Sholat adalah jalur komunikasi kita dengan Allah.. Dan sholat adalah waktu Allah sangat dekat dengan hamba nya"

Salwa pun menganggukkan kepala nya tanda setuju untuk segera melaksanakan sholat.

"Pak Hermawan, kami permisi mau sholat dulu, bapak kalau mau sholat juga gak papa.."

"Oh ya, kalian duluan " Jawab pak Hermawan

Pak Hermawan tak henti melihat Nazia dan Salwa yang pergi meninggalkan ruang operasi untuk menuju musholla.

"Masyaallah, gadis ini begitu istimewa, dalam keadaan tubuh bergetar pun dia masih bisa tenang, dalam keadaan khawatiran pun dia mendahulukan sholat nya.." Lirih Pak Hermawan

Nazia dan Salwa pun bergegas mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat ashar berjamaah.

Kemana mereka mengadu?

Kemana mereka memohon pertolongan?

Tempat terbaik di saat ingin menangis itu adalah di atas sajadah, karna sholat adalah zikir terbaik, sholat adalah obat terbaik, karna Sholat adalah waktu terdekat kita dengan Allah.

🌹

Tiga hari berlalu, keadaan Ayah Wahyu juga sudah membaik, tapi tetap harus menjalani pengobat dan masih ada tahap ke dua bedah Ortopedi yang harus Ayah Wahyu jalani.

"Gimana keadaan pak Wahyu??" Tanya Pak Hermawan saat berkunjung

"Alhamdulillah sudah lebih baik pak, sudah tidak selemas kemarin, kata nya sih sudah boleh pulang tinggal cek up dan nanti kapan operasi ke dua di sesuaikan dengan perkembangan kaki saya.." Jawab Ayah Wahyu

"Pokoknya mengenai biaya pak Wahyu jangan pikirkan, itu sudah menjadi tanggung jawab saya.."

"Nazia sudah menceritakan semua nya dan saya banyak mengucapkan terimakasih atas bantuannya "

"Ini bukan bantuan pak, ini adalah bentuk tanggung jawab saya, dan saya lihat anak-anak pak Wahyu sangat menyayangi bapak, buat saya iri.."

"Alhamdulillah, Allah berikan saya anak-anak yang hebat seperti mereka bertiga.."

"Saya bisa melihat itu, Pak Wahyu dan anak-anak begitu dekat.."

"Saya hanya berusaha memberikan kasih sayang ke mereka pak dengan setulus-tulus nya, dan saya pasrah semua kepada Allah. Saya titipkan mereka melalui doa-doa, karna sebaik-baiknya penjaga adalah Allah"

"Ya pak, saya bisa melihat itu, terutama pada diri Nazia, bapak sangat sukses dalam mendidik anak-anak bapak"

Saat Ayah Wahyu dan Pak Hermawan sedang asik berbincang, tiba-tiba Nazia masuk memecahkan pembicaraan dua pria paruh baya itu.

"Assalamu'alaikum Yah..." Salam Nazia sembari membuka pintu kamar dimana sang Ayah di rawat

"Waalaikumusallam" Jawab Ayah Wahyu dan Pak Hermawan bersama

"Ada Pak Hermawan juga.." Sapa Nazia saat tahu ada pak Hermawan di ruang rawat sang Ayah

"Iya nih saya baru sampai juga, tadi kebetulan lewat jadi mampir sekalian"

Nazia membalas dengan anggukan.

Kondisi Ayah Wahyu sudah jauh membaik, bahkan dokter pun mengizinkan Ayah waktu pulang setelah di pasti kondisi terkini.jk

"Gak usah pesan taxi, nanti biar supir saya saja yang mengantarkan pak Wahyu pulang"

"Masyaallah, terimakasih banyak Pak, tapi gak papa nanti saya pesan taxi saja.." Balas Nazia

"Nak Zia, tolong jangan menolak, karna itu akan membuat saya merasa bersalah "

Nazia dan Ayah Wahyu saling tatap, Ayah mengedipkan mata nya, memberikan isyarat ke Nazia agar mau menerima tawaran Pak Hermawan. Nazia menggeleng kecil tapi lagi-lagi sang Ayah memberikan kode untuk setuju, dan mau tidak mau Nazia pun setuju.

Setelah Ayah Wahyu di periksa ulang dan sudah mendapatkan izin pulang beserta surat cek up, mereka pun pulang dengan di antara Pak Hermawan beserta supir nya.

Setelah menempuh perjalanan 30 menit mereka pun sampai di kediaman Ayah Wahyu yang sangat sederhana.

"Beginilah rumah saya pak, maklum udah usang.." Ujar Ayah Wahyu saat sudah turun dari mobil tapi masih mengenakan kursi roda, Nazia dengan setia mendorong kursi roda sang Ayah

"Alhamdulillah pak, apapun itu kita harus bersyukur kita masih punya tempat berteduh dari panas dan hujan.."

"Ayaaaah..." Teriak Salwa dan Astari saat tahu sang ayah udah sampai

"Dek awas kena lutut ayah.." Salwa mengingatkan Astari karna hampir saja Astari menabrak sang Ayah karna begitu semangat nya

Ayah dan ketiga anak nya itu nampak sangat bahagia, membuat senyum terukir dari sudut bibir Pak Hermawan

"Sederhana, tapi mereka nampak begitu bahagia..." Batin Pak Hermawan

"Ayo pak Hermawan masuk dulu, tapi rumah saya gak ada AC nya, hehehe.."

"Jangan terlalu merendah pak, jujur saya merasa iri dengan kebersamaan, kebahagiaan pak Wahyu dan anak-anak " Aku Pak Hermawan

🌹🌹🌹

Lanjut...???

Jazaakumullah khairon untuk semua dukungan nya, dalam bentuk apapun itu.,🥰

Like, Komen, Vote, Gift , Tips... Dan jangan lupa untuk rate bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟 ya

Ingat ini hanya coretan kecil yang berharap bisa bermakna besar untuk kita semua.

Karna....

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

Dan jangan lupa follow IG kak Ajeng ya @ajeng_kirana90

Terpopuler

Comments

Ayomi Hartinta

Ayomi Hartinta

wah mw djodohin sma anak pa Herman nich y ka ajeng?

2024-04-12

0

Pujiati Astuti

Pujiati Astuti

lanjut kak semangat 💪💪💪

2024-03-19

0

Irfan Ramadhan

Irfan Ramadhan

apakah bok ini yg melamar nazia buat ank laki2 nya, spt di sinopsis yg kk ajeng tampilkan😀
nazia ma baskara aja ya kk ajeng, please🙏🙏

2024-03-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!