Bab 5

Sesuai perintah Baskara, Nazia pun sudah berada di ruang kerja Baskara. Nazia duduk tepat di hadapan Baskara. Wajah Baskara Napak sangat serius sembari membuka lembar demi lembar berkas yang ada di hadapan.

Nazia nampak maju mundur untuk bertanya prihal apa dirinya di minta untuk menghadap Baskara. Tapi Baskara tak kunjung membuka suara, Nazia pun memutus untuk bertanya.

‘’Mas Bas ada yang perlu Zia kerjakan??‘’ Tanya Nazia setelah menunggu beberapa saat karna Baskara tak kunjung bersuara

‘’Kapan sidang…?’’ Tanya Baskara

‘’Hmm, belum tahu mas lagi nunggu kabar juga sih..’’

‘’Berarti setelah lulus kamu langsung cabut dari Word?’’ Tanya Baskara dengan nada serius. Itu semua cukup membuat Nazia bingung dan kaget juga, karna selama dua tahun bekerja di Word coffe Nazia jarang melihat Baskara seserius ini, Baskara nampak sangat friendly.

Jujur Nazia bingung harus menjawab apa, karna Baskara sudah banyak membantu nya, Word Coffe juga sangat memahami nya. Tapi tidak bisa di pungkiri Nazia juga ingin mempunyai pekerjaan sesuai skill nya, ingin mendapatkan penghasilan lebih.

‘’Kok diam Zi..?’’ Tanya Baskara lagi

‘’Atau kamu udah punya target perusahan mana yang akan menjadi pilihan kamu bekerja selanjutnya..?’’

‘'Hmmm... Jujur zia bingung harus jawab apa mas, tapi kalau di tanya target untuk saat ini belum ada, tapi zia memang ingin bisa punya pekerjaan sesuai skill zia…’’ Jawab Nazia

‘’Kita gak pernah tahu rencana Allah ke depan nya, Zia berusaha menjalani apa yang ada saat ini…’’ Tambah Nazia

‘’Saya lagi butuh pegawai untuk memegang pembukuan, lebih tepat nya Word Coffe membutuhkan seorang yang ahli di bidang pembukuan, apa kamu bersedia..?’’ Tanya Baskara

Nazia terdiam mendengar penawaran Baskara barusan. Karna Nazia memang belum terfikir untuk planning kedepan nya bagaimana.

Nazia terdiam sejenak, sekarang sedang merangkai kata, karna tak ingin jawaban nanti membuat Baskara yang sudah banyak membantu kecewa.

‘’Kenapa diam..? Soal gaji…?’’ Tanya Baskara saat melihat Nazia terlihat bingung

‘’Hmm…? Astagfirullah maaf mas bukan soal itu, Zia cuma kaget aja, mas Bas serius..?’’

‘’Coba kamu lihat wajah saya apa ada tampang bercanda?’’ Tanya Baskara sembari menunjuk wajah nya.

Nazia menggeleng.

‘’Zia saya serius, seperti yang kamu tahu cabang Word Coffe Alhamdulillah udah ada 3, kalau bisa nambah lagi, jadi word coffe membutuhkan orang-orang professional, selama ini saya dan Galih yang harus mengerjakan nya..’’

Nazia sangat sadar jaman sekarang mencari pekerjaan sekalipun lulusan terbaik tidaklah mudah, apalagi jika tidak ada koneksi. Dua tahun ini Baskara dan team begitu banyak membantu dan memahaminya, rasa kekeluargaan di word belum tentu bisa di dapatkan di tempat lain, tapi juga tidak ada yang tahu diluar sana ada kejutan apa.

‘’Gak harus di jawab sekarang. Pikirkan aja dulu, kalau nanti Zia udah ada jawaban langsung bilang aja..’’ Ujar Baskara seakan memahami kebimbangan Nazia.

‘’Ya udah saya cuma menyampaikan itu aja, ini juga udah jam kamu pulang Zi, takutnya udah di tunggu di rumah…’’ Tambah Baskara

‘’Hmm… Zia mau diskusi sama ayah dulu mas, In Syaa Allah segera Zia kasih keputusan, tapi kalau seandainya keputusan Zia gak seperti yang mas Bas harapkan, Zia gak langsung di pecat kan mas..?’’

Bukan menjawab, Baskara malah tertawa kecil. Bagaimana mungkin Baskara memecat Nazia, bahkan Baskara berharap Nazia menerima tawarannya. Berharap bisa selalu melihat Nazia.

‘’Zia serius mas..?’’

‘’Apa menurut kamu saya itu sekejam itu..?’’ Tanya balik Baskara dengan senyum mengembang, walaupun tidak di pungkiri Baskara berharap besar Nazia mau menerima tawarannya.

‘’Makasih mas Bas…’’ Balas Nazia dengan senyum lega.

‘’Ya udah mas zia izin keluar, teman-teman Zia juga udah nunggu di depan…’’

Baskara menjawab dengan anggukan.

Nazia pun langsung beranjak dari posisinya, langsung menuju ruang ganti untuk melepas apron nya lalu bersiap menghampiri kedua sahabat nya.

Siapa sangka saat Nazia akan menghampiri dua sahabat nya, Galih ternyata sudah bergabung dengan Dinda dan Sati.

Nazia pun memperkenalkan Dinda dan Sati ke semua rekan kerja nya, tapi mereka tak lama di word coffe, karna Dinda ingin mengajak Nazia untuk jalan-jalan keluar.

‘’Perlu di antar ga Zi?’’ Tanya Galih

‘’Gak usah lah mas, dinda bawa mobil kok. cuma dinda titip motor Zia dulu ya…’’ Dinda yang menjawab bukan Nazia.

‘’Boleh lah boleh… Tapi kalau mas di minta untuk nganterin kalian di jamin gak nolak loh..." Balas Galih

" Mau kemana?? Kerjaan lo masih banyak..." Tiba-tiba terdengar suara Baskara

"Hhmm... Lihat tuh Zi, bos kesayangan kita lagi PMS kayak nya. Ya udah kalian lanjut jalan nya, mas mau nenangin yang lagi PMS.." Balas Galih dengan gaya sok lucu nya

Tiga wanita cantik itu hanya bisa menahan tawa karna candaan Galih, sedang Baskara hanya bisa geleng-geleng kepala di buat sahabat nya itu.

Nazia dan kedua sahabat nya pun keluar dari Word Coffe, sesuai rencana mereka akan menghabiskan waktu bersama.

🌹🌹🌹

🌹🌹🌹

Lanjut...???

Jazaakumullah khairon untuk semua dukungan nya, dalam bentuk apapun itu.,🥰

Like, Komen, Vote, Gift , Tips... Dan jangan lupa untuk rate bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟 ya

Ingat ini hanya coretan kecil yang berharap bisa bermakna besar untuk kita semua.

Karna....

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

Dan jangan lupa follow IG kak Ajeng ya @ajeng_kirana90

Terpopuler

Comments

Sadiah

Sadiah

Galih kocak banget sie,, 😅😅

2024-03-17

0

Irfan Ramadhan

Irfan Ramadhan

selalu ngena di hati coretan dari kak ajeng👍👍
lanjut kak...

2024-03-15

4

Pujiati Astuti

Pujiati Astuti

bener-bener ya kamu Galih bisa aja mengejek bosmu 😁😁😁

2024-03-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!