TAKDIR KAKEK TUA

Mengenang semua kejadian masa lalu itu sampai membuatnya menangis,

Sudahlah nek jangan menangisi takdir yang telah terjadi,

"Aku dan temanku ijin ke depan dulu sebentar kek nek,!" Ujar abi saka sopan,

Silahkan nak....

Mereka pun ke luar gubuk itu, dan dengan berbisik-bisik mereka berbicara, dan beberapa saat kemudian mereka kembali masuk,

"Kakek nenek aku mau pamit terlebih dahulu kembali ke penginapan, dan temanku ini akan tetap di sini menemani kakek dan nenek takut ada yang datang kembali ke sini,!" Ucap juma cepat,

Silahkan anak muda...

Jawab nenek itu, sedangkan kakek hanya menganggukkan kepalanya saja,

Juma pun keluar dari gubuk itu dan berlalu pergi,

Abi saka masuk kembali ke gubuk itu,

'Kakek bolehkah aku memeriksa tubuh kakek sebentar saja,!' Pinta nya,

Silahkan anak muda....

Kakek berbaringlah sebentar...

Kakek tua itu pun membaringkan tubuhnya itu,

Abi saka meletakkan jari nya ke jari tengah kakek tua itu, sembari melihat dan merasakan apa yang terjadi sebenarnya,

Kakek maafkan aku...

"Kakek kalau diizinkan bolehkah aku mengobati mu,!" seru pemuda itu yakin.

"Apa benar kamu bisa mengobati kakek anak muda, kalau benar begitu silahkan saja,!" nenek menjawab dengan penuh tanda tanya,

'Kakek yakin kamu pasti bisa, silahkan anak muda,!' Timpal kakek itu dalam hati,

'Baiklah kek..mohon maaf kalau terasa sangat menyakitkan,!' Ungkapnya lagi sedikit menakuti, karena tidak mau kakek itu dikejutkan rasa sakitnya,

"Apa kakek siap....!" tanya Abi saka

kakek itu menarik nafas dan menghembuskannya,

'Kakek sangat siap anak muda,!' Ucapnya dalam hati lagi,

Kemudian tanpa menyentuh tubuh kakek itu sedikitpun, ia hanya mengalirkan tenaga dalamnya dari jarak satu jengkal tangan ke dada kakek tua itu,

Lalu dengan cepat ia menarik energi petir untuk memperbaiki tenggorokan kakek yang syarafnya kaku sampai ke lidah, akibat cekikan tenaga dalam itu,

'Ah....!' Pekik kakek itu dalam hati,

"Jangan di tahan kek keluarkan,!" ujar Abi saka mendengarnya teriak dalam hati,

'Ah...!'Seketika suara kakek terdengar karena sakitnya luar biasa,

abi saka yang merasa sudah cukup pun menarik kembali energi petir dan menghembuskan nafasnya,

Kakek itu pingsan karena tidak kuat menahan rasa sakit itu,

"Nek biarkan kakek sadar dari pingsannya dulu, aku akan membuat perapian di luar dulu,!" Ucap pemuda itu melangkah keluar,

'Tapi apa kakek baik-baik saja, dan suara kakek tadi,!' Tanya nenek sembari mengikuti langkahnya itu,

"Kakek baik-baik saja nek, hanya pingsan saja, dalam 2 jam akan sadar kembali, soal suara itu nanti nenek dengar saja sendiri,!" Ungkapnya sembari mengumpulkan ranting-ranting.

Ia kemudian mencari ayam hutan untuk makan malam, setelah mendapatkannya dan membersihkannya dengan kekuatannya ia pun membawa ayam hutan itu dan membakarnya,

Setelah 2 jam berlalu kakek pun sadar dari pingsannya dan bangkit dari tempat tidurnya itu,

Ah....

Istrinya yang mendengar teriakan kakek pun mendekatinya,

'Kek...kamu sudah bisa bersuara...!' tanya istri kakek itu mendengar,

"Ah..Kakek mencobanya lagi, ternyata benar aku sudah bisa bersuara nek..,!" Ungkap kakek itu sangat bahagia,

Nenek pun ikut senang mendengarnya, aku ikut bahagia kek, mereka berpelukan satu sama lain saking bahagianya,

Ah...

'Aku ikut bahagia kek kalau kakek sudah pulih,!' Ucap abi saka senang,

Nek ini berikan pada kedua cucu nenek dan ini untuk nenek dan kakek,

"Terima kasih atas semua kebaikanmu anak muda, aku tidak bisa membalas kebaikanmu ini, semoga dewa membalas semua kebaikanmu itu,!" Ungkap kakek sembari meneteskan airmata bahagianya,

"Itu hanya kebetulan kek, takdir yang mempertemukan kita, takdir juga yang telah mengembalikan semua yang kakek punya, dewa menentukan takdir orang jadi jangan sungkan, jangan pula berterima kasih padaku, dewa yang telah menyembuhkan kakek,!" Ungkapnya pelan,

Ya...kamu benar anak muda...

"Dewa terima kasih telah mengembalikan suaraku, dan aku pun berharap dewa mengembalikan cucu perempuanku ajeng,!" Ungkapnya bersedih,

"Kek...kakek bisa menceritakan tentang cucu kakek kepadaku setelah makan malam ini, aku berjanji akan membawa kembali cucu kakek ke mari,!" Ucapnya meyakinkan,

kakek hanya menganggukkan kepala dan menyantap makan malam itu,

Abi saka juga menyantap makanan di tangannya itu,

Mereka menyantap habis ayam bakar itu, dan menyisakan tulang-tulangnya saja,

Nenek dan kedua cucu kembarnya itu pergi tidur, sedangkan kakek dan abi saka berbincang-bincang,

Bagaimana kek apa kakek mau menceritakannya padaku,

'Kakek bingung mau mulai dari mana,!'Ujar kakek karena terlalu panjang ceritanya,

"Baiklah...ceritakan intinya saja...biar tidak terlalu panjang...Banyak gadis-gadis dusun itu yang di culik dan di jadikan persembahan untuk di tumbal kan, termasuk cucunya itu, kami tidak bisa berbuat apa-apa karena lemah kami hanya bisa pasrah saja,!" Ungkap kakek itu marah sedih bercampur semua,

'Apa kakek bisa menunjukkan letak padepokan sesat itu berada, aku sendiri yang akan membebaskan cucu kakek dan meratakan padepokan sesat itu,!' ucap Abi saka geram,

"Percuma anak muda, ketua padepokan itu sangatlah kuat dan kekuatannya sangat mengerikan apalagi kekuatan iblis sesat itu,!" timpal kakek itu lagi,

'Iblis...!' Abi saka penasaran,

"Ya.. Mereka menculik para gadis untuk persembahan iblis sesat itu,!" Ucapnya marah,

'Aku tidak tau apakah cucuku masih hidup atau sudah tiada,!' Gumamnya sedih,

"Cucu kakek masih hidup, dan harus di selamatkan secepatnya, kalau tidak kita akan terlambat,!" Ucap abi saka tegas,

Padepokan sesat itu berada di atas bukit hutan di dekat tanah luas di sana anak muda,

"Pantas pintu teleportasi mengantarkan kami kesana ternyata semua ada hubungannya,!" serunya dalam hati,

"Baiklah besok setelah temanku kembali kesini kami akan menuju ke bukit itu kek, sebaiknya kakek istirahat saja lagi,!" tambahnya lagi,

Baiklah anak muda...

Kakek pun membaringkan tubuhnya, dan tertidur lelap,

Begitu pun dengan abi saka...

Pagi-pagi sekali abi saka sudah membersihkan diri di kamar mandi keluarga itu, walaupun lumayan jauh dari gubuk ia sangat senang menemukan pengalaman baru itu,

'Juma yang baru datang mencari-cari sekeliling gubuk itu, tadi kakek bilang lagi mandi di luar, tapi dimana kamar mandinya,!' Gerutunya bingung,

abi saka yang melihat juma dari kejauhan terlihat bingung ia pun mengusili nya,

Ggr....

Macan..

Hea...ha..ha..

Ada macan takut macan...

Melihat abi saka berada di belakangnya yang usil membuat juma berdengus kesal,

Aku bukan takut, tapi kaget..

Banyak alasan...

Ayo kita masuk...

"Tapi bagaimana apa kamu mendapatkannya,!" Tanya pemuda itu penasaran.

'Aku sudah mendapatkan kediaman yang sangat layak dan juga lumayan ramai, masih di dusun itu juga, dan mereka sudah aku bereskan,!' Ujarnya menjelaskan,

"Baiklah sekarang kita bawa mereka ke tempat yang baru, lalu kita ke padepokan sesat itu, tidak ada waktu banyak,!" Ucap abi saka menegaskan,

Ayo...

Kek..nek bersiap-siaplah..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!