NovelToon NovelToon

JANJI SEORANG KAISAR

LAHIRNYA SEORANG KAISAR

Di kawasan kerajaan balaputra terlahir lah 2 anak kembar raja Bima, permaisuri Saraswati istri raja Bima melahirkan 2 anak kembar, yang keduanya lelaki, putra pewaris tahta kerajaan balaputra,

Raja sangat bahagia terlahir nya 2 anak lelaki sekaligus, namun tidak dengan sang permaisuri, ia sangat tidak bahagia karena salah satu anaknya tidak dapat bicara,

Raja yang belum mengetahui kalau salah satu putranya tidak dapat bicara itu pun di beritahu oleh tabib kerajaan,

"Paduka raja ampun beribu ampun paduka, hamba ingin berbicara kepada paduka raja,!" tegas tabib kerajaan itu,

"Ada apa tabib, apa yang membuatmu ingin bicara denganku, apakah penting,!" tanya raja Bima kepada tabib kerajaan itu,

'Ini sangatlah penting paduka, mengenai salah satu pangeran kerajaan,!' ucap tabib kerajaan seraya menundukkan kepala,'

"Ada apa, apa ada sesuatu kepada pangeran,?" tanya raja kembali,

'Ampun beribu ampun paduka, salah satu pangeran terlahir tidak dapat bicara paduka,!' ucapnya perlahan,

"Apa...apa yang kau katakan ini benar adanya,!" tanya raja itu lagi,

'Hamba tidak berbohong paduka, dan ini benar,!' jelasnya lagi,

'Tinggalkan aku sendiri, dan jangan ada yang menggangguku,!' setelah berucap raja seketika lemas,

"Apa yang harus aku lakukan, aku sangat menyayangi ke 2 putraku, walaupun salah satu dari mereka terlahir cacat,!" pikiran raja ber kecambuk,

"Pengawal panggilkan patih adiyaksa kemari,!" titah raja kepada prajurit pengawal,

'Baik paduka,!' ucapnya sembari melangkahkan kaki keluar,

Tak berapa lama adiyaksa pun tiba di ruangan tersebut,

"Hamba adiyaksa menghadap paduka,!" ucap patih itu sambil berlutut,'

"berdirilah, aku ingin berbicara padamu berdua saja, ayo ikuti aku,!" perintahnya sambil berjalan ke ruang tertutup,

Setelah berada di salah satu ruangan tertutup di kerajaan itu,

"Patih apakah kau sudah mengetahui kalau salah satu anakku terlahir cacat,!" tanya raja Bima kepada patih adiyaksa,

"Saya tidak berani paduka, tapi yang saya dengar dari permaisuri seperti itu,!" timpalnya karena mendengar permaisuri dan tabib kerajaan berbicara,

'Baiklah aku tidak mempermasalahkan soal kau mengetahuinya dari mana, yang jelas kau sudah tau keadaannya,!' ucap raja itu tegas,

"Ampun paduka sekali lagi ampun, apa yang hamba dengar itu tanpa di sengaja paduka,!" ujarnya karena takut,

'Sudahlah tak perlu di bahas, sekarang apa menurutmu yang harus aku lakukan kepada ke 2 pangeran kerajaan patih,!' tanya raja itu kembali,

"Maksud paduka, ampun paduka hamba tidak mengerti maksud paduka,!" tanyanya bingung,

'Aku seorang raja kerajaan balaputra ini patih, kalau sampai kerajaan-kerajaan lain mendengar kalau salah satu putraku terlahir tidak dapat bicara, mereka pasti akan menghinaku, kau pasti paham apa yang aku maksud bukan,!' tanyanya lagi,

"Iya aku paham paduka, dan tugas apa yang harus hamba lakukan paduka,!" ucap patih menunggu jawaban rajanya itu,

'Begini patih, aku berniat untuk mengeluarkan ke 2 putraku dari kerajaan ini, dan aku ingin mereka di pisahkan satu sama lain,!' ungkap raja tegas,

"Ini terlalu berisiko paduka, kalau terjadi apa-apa pada pangeran bagaimana,!" ujar patih itu menimpali,

'Jangan ada yang mengetahui kalau mereka adalah putraku,?' ungkapnya lagi,

"Baiklah paduka hamba siap menjalankan tugas ini kapan pun paduka dan permaisuri siap melepas pangeran,!" tambahnya lagi,

'Akan aku kabari lagi nanti setelah aku berbicara dengan istriku,!' ucap raja itu,

"Kalau begitu hamba mohon pamit paduka, hamba harus mempersiapkan segalanya,!" tambahnya lagi.

'silahkan patih,,!' ucap raja pelan,

Patih adiyaksa yang berjalan keluar di buat bingung,

Apa yang harus di lakukan, dan kemana akan membawa mereka, pikirannya dalam hati,

Setibanya di kediamannya, patih adiyaksa berbaring sembari memikirkan kemana akan membawa pangeran,

Guru.....

Ya di padepokan tempat aku dulu berlatih ilmu kanuragan, tapi salah satunya dimana, pikirnya masih terlihat bingung,

Ahh... sudahlah bagaimana nanti saja, setelah berpikir keras patih tertidur lelap,

Di kerajaan raja Bima dan permaisuri Saraswati sudah berbicara dan mereka memutuskan untuk memisahkan ke 2 anaknya dari kerajaan balaputra,

Jikalau ada yang bertanya mereka tinggal mengatakan kalau ke 2 putra mereka sedang menjalankan pendidikan sejak dini,

Seminggu berlalu, patih yang sudah berada di aula pun mendapatkan tugas dari raja Bima,

'Patih kalian berangkat besok sebelum fajar, dan kita bertemu di kediamanmu, aku sendiri yang akan mengantarkan ke 2 putraku,!' ucapnya cepat dan tegas,

"Baiklah paduka hamba undur diri menyiapkan semuanya sekarang,!" ucapnya pelan,

'Silahkan di persiapkan,!' ujar raja itu pelan,

Setibanya di kediamannya kebingungannya menentukan kemana salah satu putra raja itu ia titipkan pun bertambah,

Sebentar.... dulu aku pernah berada dan tinggal di bukit halu, yah di goa itu...ki saka dan ni soma....yah aku baru ingat, semoga mereka masih hidup dan masih berada di sana, pikirnya keras,

Fajar pun menyingsing raja baru saja datang bersama ke 2 putranya,

"Selamat datang di kediamanku paduka, silahkan masuk,!" ungkapnya menyambut raja dengan senyuman,

'Apa kamu sudah tau kemana akan kau titipkan putraku ini patih,!' tanya raja jelas,

"Sudah paduka, salah satu pangeran akan aku titipkan pada guru ku di padepokan, salah satunya lagi pada sepasang kakek dan nenek di goa tempat aku dulu pernah tinggal paduka,!" sambil menceritakan ia menatap ke 2 pangeran itu,

'Baiklah ke 2 putraku ini bernama abi mesah, dan ini abi saka dan yang tidak bisa bicara ini adalah abi saka,!' tegasnya sembari menunjukkan kepada patih itu,

"Abi saka sepertinya nama yang sangat bagus dan cocok dengan ki saka dan ni soma paduka,!" ucapnya kaget karena kebetulan sekali,

'Terserah kau saja, sebaiknya sebentar lagi kau harus sudah pergi dari kawasan ini, aku harus pergi sekarang, dan ingat berikan kantong emas ini kepada yang mengurus putraku,!' ungkapnya mengingatkan,

"Baiklah paduka hamba mengerti,!" ujarnya sembari berlutut,

Raja Bima pergi kembali ke kerajaannya dan patih adiyaksa pergi dengan kereta pribadinya,

Setelah memakan waktu 5 hari tanpa halangan apapun patih pun sampai di padepokan elang, di sana banyak sekali calon murid baru berdiri di luar padepokan,

penjaga gerbang melihat patih adiyaksa datang langsung membuka pintu gerbang,

Silahkan patih....

Walaupun sudah sangat lama patih tidak ke tempat ini, namun penjaga masih sangat mengingatnya,

"Apakah guru ada di dalam,?" tanya patih kepada penjaga,

'Ada...!' silahkan masuk,

"Apakah boleh panggilkan guru kemari karena aku tidak bisa berlama-lama di sini,!" ucapnya menjelaskan,

'Baiklah tunggu sebentar...!' gumam penjaga itu,

Tak butuh waktu lama gurunya pun keluar,

"Adiyaksa sudah lama kamu tidak mengunjungi padepokan,!" ucap seorang lelaki paruh baya yang ternyata guru adiyaksa,

'Guru maafkan saya, guru apa bisa kita bicara berdua sebentar tapi di sini saja,?' ucapnya langsung,

'Ada apa kenapa tidak masuk dulu ke dalam,?' Seru gurunya bingung dan penasaran,

'Kalian semua kembali ke tempat masing-masing dan berlatihlah,!' ucap gurunya kepada murid yang berdiri di belakangnya itu,

Setelah melihat keadaan sepi yang hanya ada patih dan gurunya itu, patih pun menjelaskan tujuannya ke padepokan itu, gurunya sangat bingung dan juga senang,

"Guru, maaf aku merepotkan mu, aku tidak mau terjadi sesuatu kepada mereka, makanya aku bawa kemari, namun yang salah satunya akan aku bawa ke bukit halu,!" ungkap patih itu sembari berpamitan,

'Baiklah, aku akan menjaga dan merawat anak ini,!' Gumam gurunya

"Aku pamit undur diri guru, ini untuk kebutuhan anak itu, maaf tidak bisa berlama-lama,!" sambil memberikan salah satu putra raja itu dan kantong emas kepada gurunya,

Setelah pergi patih menuju ke bukit halu, perjalanan yang sangat panjang,

SEPASANG PENDEKAR BUKIT HALU

Perjalanan ke bukit halu memakan waktu 2 minggu, patih yang sudah hampir sampai ke bukit yang ia tuju itu pun bernafas lega, dari kejauhan terlihat goa yang dulu ia berada,

Dengan pelan ia menuju goa tersebut, di pertengahan hutan bukit halu ia di hadang 2 orang bertopeng,

'Berhenti.....Kalian mau kemana...?' tanya seorang lelaki di balik topeng itu keras,

patih yang merasakan kereta berhenti dan mendengar suara lelaki paruh baya berbicara segera keluar dari dalam kereta itu,

"Kami mau ke goa itu,!" ucap patih pelan,

Lelaki itu tidak mengingat patih adiyaksa itu, karena penampilannya sangat berbeda,

Mau apa kalian ke goa itu, segera balik arah atau...

"Atau apa ki saka dan ni soma,!" ucapnya masih mengingat mereka sambil memberi hormat,

'Siapa kamu, kenapa mengetahui nama kami,?' tanya ni soma,

"Ini aku adiyaksa ni, apa kalian lupa kepadaku begitu saja,!" ujarnya pelan,

Adiyaksa...

'Adiyaksa kemana saja kamu baru mengunjungi kami disini,!' ucap ki saka mengingatnya,

'Benar dia sudah benar-benar melupakan kita ki,!' ucap ni soma mendukung suaminya itu,

"Apa kalian mau bicara di sini atau mau mengajakku masuk,!" seru adiyaksa kepada sepasang pendekar itu,

'Oh iya,, baiklah-baiklah ayo kita masuk,!' ucap ki saka kepada adiyaksa,

Sebentar ki aku menyusul,

Setelah menggendong bayi kecil di pangkuannya ia pun menyusul sepasang pendekar itu,

Ki saka dan ni soma melihat bayi kecil yang ada pada adiyaksa, ingin bertanya,

Nanti aku ceritakan ki ni...

Mereka sampai di goa tempat tinggal ki saka dan ni soma itu,

Kemudian adiyaksa menceritakan maksud dan tujuannya ke tempat itu,

sepasang pendekar itu sangat senang, namun ada rasa kemarahan di pikiran mereka,

'Kenapa orang tua anak ini tega berbuat seperti itu, apa karena ia tidak bisa bicara,?' ucap ni soma marah,

Patih adiyaksa yang belum menceritakan kalau putra raja tersebut tidak bisa bicara sontak di buat kaget,,

ni soma tau dari mana kalau...

'Adiyaksa sebelum kamu menuju kemari kami sudah mengetahuinya, dan masa depan anak ini pun kami sudah mengetahuinya,!' ungkapnya kepada adiyaksa tegas,

'Dan katakan kepada raja mu itu kalau ia jangan menyesal di kemudian hari,!' tegas ki saka melanjutkan,

'Kalau kamu tidak percaya dengan ucapan kami ya sudah, kami akan menerima dengan tangan terbuka bayi ini,!' ucapnya kembali,

'Kamu segeralah kembali ke kerajaan dan katakan apa yang telah kami katakan,!' ucap ki saka tegas,

'Dan jangan coba-coba mengambil kembali sampah yang sudah di buang,!' tegas ni soma melanjutkan,

"Baiklah ki saka ni soma kau pamit, ini kantong berisi emas untuk merawat anak itu,!" ucapnya malu,

'Bawa kembali dan kami tidak membutuhkannya, kami sanggup merawatnya,!' ungkap ni soma sambil melihat bayi itu,

"Panggil saja bayi itu...!" baru saja ia ingin menyebutkan nama anak itu di berhentikan ni soma,

'Abi saka bukan,!' ni soma memotong ucapan adiyaksa cepat,

"Apa...Kalian...!" Pikirnya bingung,

'Kami mengetahui apa yang tidak orang lain ketahui, ingat itu adiyaksa...!' Ucapnya tegas.

Mengingat dulu ia pun pernah mengalami ini, ia jadi teringat,

Dulu ia bertemu dengan sepasang pendekar itu tanpa sengaja, karena ia mengalami perampokan dan membuatnya hilang ingatan, dan mereka secara langsung menjelaskan siapa dan dari mana aku berasal dan benar saja, sekembalinya ingatannya semua yang mereka katakan benar adanya,

Aku melupakan kejadian itu,...

'Tidak perlu di ingat lagi, cepat kembali ke kerajaan dan jangan pernah berniat mengambil kembali anak ini, sampaikan kepada raja busuk itu,!' ucap ki saka menegaskan,

Tanpa pikir panjang, patih adiyaksa berlalu dari hadapan sepasang pendekar bukit halu itu, ia pun kembali ke kerajaannya,

"Ki sebaiknya kita bawa anak ini ke gubug saja,!" ujar ni soma kepada suaminya itu,

'Ya...ya..lebih baik kita ke gubug saja,!' ujarnya seraya mempersiapkan segalanya,

Sesampainya di gubug, mereka selalu bersama dari hari ke hari, kebahagiaan selalu terpancar dari raut wajah mereka, setelah abi saka berumur 1 tahun, ki saka mengobati syaraf lidah,tenggorokan dan juga mulut abi saka, tanpa terasa usia abi saka sudah 10tahun, dan ia sudah bisa bicara, setelah di obati ki saka 9 tahun lalu,

Ayo ikut kakek kita berlatih kanuragan sekarang,

Baik kek,...

Sambil mengikuti ki saka, ia pun berlatih dengan semangat,

hia...

hia...

Setiap hari setiap waktu ia selalu berlatih, kekuatan fisiknya sudah lumayan saat ini,

Tanpa terasa usia nya saat ini sudah 15 tahun, dengan kekuatan fisik dan kanuragan yang ia miliki sekarang, ia sudah bisa menaiki gunung yang tinggi dalam waktu 5 menit saja, dan dengan kekuatan fisik ia bisa menghancurkan batu besar dengan satu pukulan

"Kamu jangan puas dulu apa yang sudah kamu pelajari sekarang, berikutnya latihan akan lebih keras dan mengerikan lagi, persiapkan dirimu,!" ucap ki saka menakuti,

'Aku siap kapan pun kakek melatihku,!' ujarnya penuh semangat,

Ni soma yang mendengar tersenyum bahagia,

"Istirahat lah sulu, satu minggu lagi kita akan pergi,!" ucap ki saka pelan,

'Kenapa lama sekali, kenapa tidak besok saja,!' serunya protes,

Hahaaa...hahaaa...

"Anak sekarang memang tidak sabaran,!" ki saka tertawa mendengar nya,

"Kita harus ada persiapan, dan waktu menuju ke tempat latihan membutuhkan waktu 5 hari di perjalanan,!" ungkap ni soma merincikan,

'Ohhh....Baiklah...kakek nenek Aku tidur duluan kalau begitu...!' serunya cepat karena malu,

Hari-hari berlalu seperti biasanya, abi saka selalu menghabiskan waktu dengan berlatih dan berlatih, ia seakan tidak ada rasa lelah sama sekali,

Ki saka dan ni soma yang melihat selalu di buat tersenyum dengan kelakuannya,

Di padepokan elang pun sama, kembaran abi saka itu pun berlatih dan berlatih,

Namun berbeda dengan abi saka, ia sangat bosan dengan latihannya itu, ia selalu membuat keributan di padepokan itu, karena ia mengetahui statusnya pangeran dan anak seorang raja itulah yang membuatnya arogan,

Di kerajaan balaputra, raja dan permaisuri yang sudah di beritahu tentang semua yang di katakan ki saka dan ni soma itu, mereka acuh dan masa bodo, kalaupun mereka tidak lagi bertemu dengan putranya itu mereka tidak mempermasalahkannya,

Mereka mengumumkan kalau Anaknya belajar di padepokan elang saja, dan itupun hanya salah satunya, yang satunya lagi sudah tiada, itu yang mereka katakan dan umumkan,

patih adiyaksa menggelengkan kepalanya mendengarkan pengumuman itu, ingin membantah ia tidak berani karena jelas akan di hukum mati,

Hari-hari berlalu dan tanpa terasa satu minggu sudah,

Ki saka, ni soma dan abi saka sudah hampir sampai di tempat latihan berikutnya,

"Pejamkan matamu abi saka,!" perintah ki saka,

'Baiklah kek,!' sambil memejamkan matanya,

Setelah beberapa detik,...

"Buka lah matamu,!" ki saka kembali bicara,

ALAM KAISAR

Setelah membuka mata abi saka nampak bingung,

'Di mana ini kek tempat apa ini,?' Tanya nya penasaran,

"Jangan banyak bicara ayo kita jalan,!" Seru ki saka sembari melangkahkan kaki.

Di perjalanan mereka melihat rumah-rumah yang bagus dan bersih di setiap langkah kaki mereka,

"Ini adalah alam kaisar dan disinilah tempatmu berlatih selanjutnya,!" Ujar ki saka

'Kenapa orang-orang di sini sama seperti di alam bawah, tidak ada perbedaan sama sekali,!' Ucapnya bingung,

Hahaa...Haahaaa...

"Kamu pikir ini alam siluman, mereka semua adalah manusia sama seperti kita, bedanya alam kaisar adalah alam tertinggi, dari pada alam bawah,!" Seru ki saka tersenyum.

'Oh...aku kira...!' belum selesai bicara ki saka sudah memotong pembicaraannya,

"Sudahlah jangan banyak bertanya...!" ucap ki saka memotong.

Kurang lebih 3 jam mereka sampai di salah satu istana di alam kaisar, mereka pun memasuki kawasan istana itu, di depan pintu gerbang istana mereka di hentikan oleh penjaga,

Istana saman, raja di istana ini bernama salman, raja salman adalah raja yang bijaksana dan dermawan, oleh karena itu semua rakyatnya hidup makmur,

'Berhenti...ada tujuan apa kalian datang ke istana ini,!' Tanya nya sambil melihat mereka dari atas sampai ke bawah,

"Kami ingin bertemu raja salman, cepat panggilkan,!" Ki saka membentak karena merasa di hentikan

Penjaga itu melihat aura ki saka langsung bergegas masuk ke dalam,

Raja salman yang sedang berada di aula kerajaan di hentikan dengan penjaga yang tiba-tiba datang,

'Ada apa kamu datang kemari penjaga,?' Tanya raja itu,

"Maaf paduka, di luar ada 2 orang lelaki dan 1 orang wanita ingin bertemu dengan paduka,!" Ucap penjaga itu cepat,

'Siapa yang berani menggangguku,?' Kembali bertanya

"Hamba tidak tau pasti paduka, hamba tidak menanyakannya karena aura nya sangat pekat,!" Ungkapnya takut,

'Baiklah kita lihat siapa itu,!' Ujar raja salman sembari melangkah keluar di dampingi puluhan prajurit,

Sesampainya di luar ia melihat dari kejauhan siapa yang datang ingin bertemu dengannya itu,

'Kakek...Nenek...!' Teriak seseorang dari dalam

'Cucu mu yang tidak sopan ini memberi hormat,!' Tegasnya sembari menundukkan kepala,

Penjaga yang melihat dan mendengar ucapan raja salman terkejut bukan main, ia semakin takut hukuman mati di hadapannya karena berani menghentikan keluarga raja itu,

'Ayo kek..nek..kita masuk...!' Ajak raja salman kepada mereka,

"Mari...kakek sudah lama tidak melihatmu, bagaimana keadaan ayahmu,?" Tanya ki saka kepada cucunya itu, sambil melirik ke penjaga yang tertunduk karena takut itu,

'Baik kek..dan ayah baik-baik saja,!' ungkapnya sembari berjalan masuk,

"Kakek ingin bicara dengan ayahmu, dimana dia...,?" Tanya ki saka

'Ayah sedang berada di kamarnya kek Kakak silakan ke sana saja,!' ucapnya melihat dayang kerajaan,

'Dayang Tolong antarkan kakek ke ruangan ayah,!' perintah raja salman kepada dayang istana,

"Silahkan tuan...!" Ucap dayang sembari mempersilahkan,

Tidak butuh waktu lama, ki saka sudah berada di depan pintu ruangan anaknya itu,

Tok..tok..tok

Dayang mengetuk pintu ruangan itu,

krek..

'Terdengar pintu di buka, ada apa dayang,?' Tanya ayah raja salman itu,

"Ada yang ingin bertemu dengan paduka,!" Ucapnya sembari melihat ki saka,

"Ayah......Ayah....Kemana saja ayah...Dimana ibu...?" Ayah raja salman itu langsung memeluk ayahnya itu, karena sangat merindukannya,

'Ibu mu ada di luar, ada yang ingin ayah bicarakan denganmu sebentar, apa kau punya waktu,!' Ucap ayahnya

"Silahkan masuk ayah, tentu saja aku punya waktu banyak untuk ayah,!" ucapnya senang

Di aula, abi saka yang bingung akan situasi yang terjadi, ternyata ki saka dan ni soma adalah kakek dari raja salman di alam kaisar ini,

Dan itu berarti ki saka dulunya adalah raja di salah satu kerajaan di alam kaisar ini, tapi mengapa mereka hidup di alam bawah yang serba sulit, padahal di kerajaan ini semua nyaman, sungguh membuat penasaran, kalau begitu ini adalah salah satu keluargaku juga,

"Nek kenapa baru sekarang kembali ke istana ini, apa yang membuat kakek dan nenek lama tidak ke mari,?" Tanya raja salman kepada neneknya itu,

'Sudahlah itu tidak perlu di bahas, kenalkan ini abi saka cucu angkat ku,!' ucap ni soma kepada cucu kandungnya itu,

"Apa...tidak..tidak mungkin, aku adalah cucu angkat ki saka dan ni anom, apa aku tidak salah dengar, terus dimana keberadaan orang tua kandungku,!" Ungkap abi saka bingung dan penasaran,

'Raja salman yang mendengarnya tersenyum tipis, kenalkan aku salman,!' Ujarnya sembari memberikan tangan untuk berjabat,

"A..aku..aku abi saka,!" Ucap nya pelan,

'Ni apa kita bisa bicara sebentar,?' Tanya abi saka kepada ni soma berbisik,

Baiklah sebentar,...

'Cucuku bisakah kau menyiapkan kamar untuk kami tinggali,?' Tanya nya pelan,

"Segera nek dengan senang hati,...!" Ucap raja itu

'Dayang antarkan nenek ku ini dan saudara ku ke kamar yang sudah di siapkan,!' Seru nya kepada dayang,

"Hamba laksanakan paduka, mari..!" Ucap dayang itu,

'Nenek tinggal ke kamar cucuku,!' ujar ni soma berlalu pergi,

"Silahkan nek,...!" ujar raja itu menghormati,

Tiba di dalam kamar mereka merapikan bekal bawaannya ke meja,

"Nek, bolehkah aku bertanya sesuatu,?" Tanyanya atas kebingungannya itu,

'Tentang keluargamu,!' Seru ni soma,

Kenapa nenek mengetahui yang ingin aku tanyakan...

"Baiklah kamu dengarkan baik-baik,!" Ucapnya menegaskan,

Kamu sebenarnya juga anak seorang raja.....satu jam sudah ni soma menceritakan jati diri abi saka itu, ia menceritakan sangat detail dan tanpa berpikir,

"Apa....tidak mungkin....Mengapa mereka begitu kejam...Apa kesalahanku....?" Tanya abi saka sedih

'Itu semua karena kamu terlahir tidak bisa bicara tadinya,!' Pungkas ki saka yang baru saja masuk, karena dayang yang mengantarnya ke kamar itu,

"Kalau itu benar aku akan menemui mereka secepatnya,!" Ucapnya lagi.

Tidak...tunggu sampai kamu menjadi seorang kaisar, baru kamu bisa menemui mereka dan beri mereka pelajaran berharga sebagai pengingat untuk di kenang di kemudian hari,

'Tapi kek aku...!' Ucapnya cepat,

"Tidak ada tapi, sekarang bersiap lah karena sebentar lagi kita akan pergi untuk berlatih,!" Ucap ki saka pun tegas,

'Baiklah kek aku istirahat sebentar,!' serunya pelan dan semangat,

"Silahkan....!" Ki saka mempersilahkan.

"Ni cepat temui anakmu, dia sudah sangat merindukan mu,!" Ucap ki saka kepada istrinya itu

'Baik ki kalau begitu nini pergi dulu,!' Ujarnya ni soma kepada suaminya,

'Apa aki sudah berbicara tentang tujuan kita kemari kepada Putra kita,!' Ucapnya sembari berlalu pergi,

"Sudah ni kamu tenang saja,!" Ucapnya

Kalau begitu aku segera kembali, seru ni soma,

Setelah di antar dayang menuju kamar anaknya itu,

Tok..tok..tok...

'Silahkan masuk tidak di kunci,!' Ucap anaknya dari dalam kamar itu,

'Ibu....aku sangat merindukan ibu,....Apa keadaan ibu baik-baik saja,!' Pungkas anaknya itu yang khawatir pada sang ibu,

"Baik....seperti yang kamu lihat saat ini, aku sehat-sehat saja,!" Pungkas ni soma kepada anaknya itu,

'Ibu..duduklah aku sangat merindukanmu,!' Ucapnya lagi,

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!