TUGAS PERTAMA KAISAR

"Aku sudah menunggu sejak lama, ternyata saat itu akhirnya datang juga, dan tugasku telah selesai,!" Ucap kakek tua itu mengingat tugas yang dulu pernah di berikan salah satu dewa,

'Maksud kakek apa,?' Tanyanya penasaran siapa yang telah memberikan tugas itu pada kakek ini,

'Salah satu dewa yang memberikan tugas itu, untuk menjaga kolam petir dan memberikannya kepada seorang pemuda, dan hanya kamu pemuda yang datang ke tempat ini,!' Ujarnya mengenang saat ia mendapatkan tugas itu,

Sekarang kamu kembalilah ke tempat asalmu,

"Ia bingung mendengar kata-kata kakek itu, ia tidak tau jalan kembali, seingatnya ia sedang berbaring di kasur dan tiba-tiba berada di tempat ini,!" Gumamnya dalam hati,

"Pejamkan matamu sekarang,!" Perintah kakek tua itu,

Mendengar ucapan kakek itu ia pun memejamkan matanya,

Dan tanpa menunggu lama ia pun membuka matanya, benar saja sekarang ia sudah berbaring di kasur lagi,

'Apa tadi aku bermimpi, tapi mengapa seperti nyata,!' Gerutunya bingung,

Tanpa sengaja ia melihat kedua tangannya ada percikan petir,

"Ternyata semua kejadian tadi itu benar-benar terjadi, sungguh membingungkan,!" Gerutunya lagi,

"Lebih baik aku membersihkan tubuhku dulu,!" gumamnya menuju kamar mandi,

Setelah selesai membersihkan diri, dan keluar dari kamarnya menuju ruang makan, ia mendapatkan bisikan,

Tugasmu datang...

Tugasmu datang...

Suara itu...

Ia yang baru saja mau duduk di meja makan berlalu pergi ke ruang teleportasi,

Ia membuka ruangan itu dengan cepat dan masuk ke dalam ruangan itu,

Di dalam ia bingung apa yang harus di lakukan agar layar itu terlihat,

Aduh...aku lupa bertanya kepada bisma bagaimana caranya agar layar itu terlihat,

'Sebaiknya aku mencoba saja,!' Gumamnya pelan,

Tunjukkanlah...

Dan benar saja layar itu menunjukkan yang sedang terjadi,

"Baru percobaan pertama aku sudah berhasil,!" serunya senang,

"Ia melihat layar itu dengan seksama, ada perang di sebuah kerajaan tapi itu dimana, raja kerajaan itu terlihat tidak bersemangat apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa orang itu mengapa raja kerajaan itu di tahan olehnya, sedangkan di luar terjadi peperangan sangat aneh, dan aku tidak mengerti, apa tugasku sebenarnya,!" Ungkapnya dalam hati,

Kemudian layar pun mati dan tidak menyala lagi,

'Aku sungguh tidak mengerti tugas ini, apa yang harus aku lakukan dan siapa yang menjadi targetku ini, di layar tidak ada penjelasan sama sekali,!' Gerutunya sedikit kesal dan bingung,

"Sudah lah sebaiknya aku masuk ke pintu teleportasi, apa yang harus aku lakukan bagaimana nanti saja setelah berada di tempat itu,!" Gerutunya kembali,

Ia pun membuka pintu teleportasi dan masuk ke dalam,

'Dalam sekejap ia sudah berada di sebuah dusun, dimana ini kenapa seperti tanah alamku,!' Ujarnya penasaran,

Apa yang harus aku lakukan di tempat ini, kebingungannya tidak terlalu lama, ia berpikir ingin ke kedai makan untuk sarapan sejenak, sambil merogoh saku pakaiannya apa ada koin untuk membayar nanti, sekantong koin emas dan perak di dalam kantong itu, walaupun heran sejak kapan ada sekantong koin di pakaian ini, tapi ia tidak terlalu memikirkannya,

Tidak lama ia sudah menemukan kedai makan, ia pun mendekat dan memesan makanan, lalu mencari bangku kosong untuk duduk,

Tak lama pelayan kedai itu mengantarkan makanan yang ia pesan,

'Silahkan di nikmati...!' Ucap pelayan itu ramah,

"Terima kasih...!" Balasnya tersenyum,

Pelayan wanita itu membalas senyuman nya, lalu masuk ke dalam sembari melihat kembali pemuda tampan itu,'

Bruk...

Aduh...

Pelayan wanita itu terjatuh menabrak meja di depannya,

"Kamu ini jalan itu melihat ke depan bukan ke belakang,!" Ucap pemilik kedai spontan,

pelayan itu melihat ke pemuda yang juga melihatnya terjatuh, lalu ia cepat-cepat masuk ke dalam karena malu,

abi saka yang melihatnya tersenyum,

Ia menuju ke tempat pemilik kedai itu duduk setelah menghabiskan makanannya, dan membayar makanan yang ia makan tadi, sembari bertanya,

'Paman apa nama dusun ini, dan berapa lama jarak dusun ini ke dusun selanjutnya,!' tanyanya teliti, karena tujuannya pasti bukan di tempat ini,

'Anak muda kamu akan menemukan dusun lagi setelah berjalan 3 hari dari sini, namun hati-hati di dusun sana kerajaannya sedang terjadi perang jadi pasti sangat sepi, tidak seperti di dusun ini ramai,!' ucap paman itu menjelaskan,

"Baiklah paman terima kasih atas informasinya,!" Ucapnya lalu melangkah meninggalkan tempat kedai itu,

Ia berjalan keluar dari dusun itu, sebenarnya ia bisa dengan cepat tiba di dusun yang akan di singgahi nya itu, namun ia ingin menikmati perjalanannya itu yang belum pernah ia rasakan,

Hari sudah hampir menjelang malam, dan berada di dalam hutan, sebaiknya aku mencari tempat bermalam di hutan ini,

Setelah masuk lebih dalam hutan itu, ia berhenti dan membuat perapian untuk penerangan,

Ia menyadari ada sepasang mata yang mengintainya setelah perapian ia nyalakan,

"Kemari lah....jangan bersembunyi lagi...!" Ucapnya melirik ke arah mata yang mengintainya itu,

Grrr...

Grrr....

Keluarlah sesosok macan putih yang menyeramkan, macan putih ini tidak seperti macan biasanya, gigi taringnya sangat tajam dan mengkilat, mempunyai sepasang tanduk di kepala, juga sepasang sayap, ekornya bercabang 2 berbentuk kipas di ujungnya,

Melihat macan putih yang aneh itu tidak membuat pemuda itu takut sedikit pun,

"Mengapa kamu mengintai ku, apa ada kesalahan yang aku buat,?" Tanyanya berharap di beri jawaban,

'Maaf kaisar...aku tidak bermaksud memata-matai mu...aku di perintah untuk mengikuti mu, kaisar jangan marah padaku,!' macan putih itu bicara menjelaskan.

"Apa, kamu bisa bicara....aku pikir...!" Ucapnya tertegun,

Benar kaisar aku memang bisa bicara dan aku juga bisa berubah wujud...begitu macan itu berkata, langsung berubah menjadi lelaki tampan,

"Kamu bisa berubah wujud....?" tanya Abi saka heran

'Seperti yang kaisar lihat sekarang...!' ucapnya sembari tersenyum

'Baiklah..baiklah...dan kemari lah....tidak baik bicara jarak jauh, tidak sopan,!' Ucap pemuda itu lagi,

"Maafkan aku kaisar....!" Ucap macan itu sembari mendekat,

'Kaisar bolehkah aku bertanya,?' Tanya macan putih itu,

"Apa yang mau kamu tanyakan, dan..boleh aku tau siapa namamu, pasti kamu punya nama bukan,!" Ujarnya kembali bertanya,

'Sebelumnya perkenalkan kaisar, namaku juma,!' Pungkasnya memperkenalkan diri,

"Mengapa kaisar masih berada di sini, bukankah kaisar sudah dari pagi di kawasan ini, hanya butuh 3hr berjalan menuju ke dusun itu untuk orang biasa, maaf kalau pertanyaanku menyinggung kaisar,!" Ungkapnya bingung,

Haha...

"Aku mengerti maksudmu juma, aku bisa saja dengan sekejap tiba di dusun itu, untuk menyelesaikan semua tugasku itu, tetapi aku hanya tidak ingin menyelesaikan tugasku, namun aku melewati untuk membantu yang lain juga, dengan berjalan biasa akan terlihat orang-orang yang membutuhkan bantuan,!" Ungkapnya menjelaskan,

Kekaguman juma membuatnya diam, ia tidak menyangka dengan pemuda di depannya ini, ia masih sangat muda namun pemikirannya sangat matang,

'Maafkan aku kaisar, aku harus banyak belajar dari kaisar,!' Ucapnya tertunduk karena malu,

"Jangan panggil aku kaisar, namaku abi saka, panggil saja sesuai namaku,!" Ucapnya memperkenalkan diri,

'Maaf kaisar aku tidak bisa memanggil namamu, bagaimana kalau aku memanggil kaisar dengan sebutan langit saja,!' Ungkapnya lagi.

"Ya terserah kamu saja juma, asal jangan memanggilku kaisar,!" Ucap abi saka senang,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!