Ada apa dengan Rayhan?

Istirahat kali ini Elvina akan pergi ke perpustakaan,ia sedang malas untuk kantin. Sebenarnya Kaila sudah memaksanya, tapi tetap saja Elvina menolak. Akhirnya Kaila mengalah dan ia lebih memilih pergi bersama Indira.

Selama perjalanan menuju perpustakaan, banyak sekali yang menyapanya. dan banyak juga yang menatapnya sinis.

Tentu saja yang menatap nya sinis itu adalah penggemar Riyan si ketua basket yang notaben nya adalah kekasihnya. Mereka semua merasa patah hati karena Riyan lebih memilih Elvina. Tapi Elvina acuh saja, selagi mereka tidak mengganggu nya ya tidak apa.

Elvina kini telah sampai di perpustakaan,ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya, lumayan sepi. Siswa siswi disini memang jarang mengunjungi perpustakaan,

Elvina menyapa penjaga perpustakaan terlebih dahulu dengan ramah.

Setelahnya,ia menyusuri rak demi rak untuk memilih novel yang akan ia baca, meskipun membaca bukan hobinya.Karena ia lebih suka bernyanyi .

Setelah menemukan novel yang dirasa menarik,Elvina langsung mengambil nya dan duduk di tempat yang sudah disediakan.

Elvina membaca setiap halaman dengan sangat fokus, ia bahkan sampai tidak mendengar suara berdecit dari kursi disebelahnya, yang pertanda ada seseorang yang menduduki nya.

Karena merasa ada yang mengawasi, Elvina menoleh ke arah samping. Dan ia langsung terkejut kala matanya menatap seorang lelaki disebelahnya.

"Hai Nana ceng-". Elvina langsung menutup mulut lelaki tersebut sebelum dia menyelesaikan ucapannya.

"Jangan sebut nama itu", protes Elvina dengan melotot.

"Ya emang kenapa, kan lo itu-" ,lelaki tersebut menggantungkan ucapannya karena sudah mendapat delikan tajam dari Elvina.

"Iya dah, gue bercanda",ucapnya.

Elvina mendengus kesal.

"Lo ngapain si disini?".

"Ya emang kenapa?, siapa aja boleh berkunjung selagi masih siswa sini" ,jawabnya enteng.

"Lo itu tipe laki laki yang jarang berkunjung ke perpustakaan,pasti lo ngikutin gue kan",Elvina menatap lelaki tersebut dengan tatapan menyelidik.

"Gue tadi ngga sengaja liat lo ke arah perpus jadi gue ikut mampir".

"Ya kan bener lo itu ngikutin gue".

"Engga tuh, gue cuma bilang mampir".

"Iya lah terserah lo, lagian tumben lo sendirian biasanya sama Riyan terus Rizal juga" ucap Elvina.

"Riyan lagi kumpul basket, dia kan sebentar lagi lengser. Gue males kalau sama Rizal ,otaknya ngga genap",jawabnya sembari tertawa.

Elvina hanya ber-oh ria, ia bahkan tidak ikut tertawa sama sekali. Elvina langsung melanjutkan membacanya.

Lelaki tersebut langsung menghentikan tawanya karena Elvina mengabaikan nya. Ia memiringkan kepalanya untuk memandang wajah Elvina dari samping sembari menopang pipinya dengan sebelah tangan nya.

Elvina sebenarnya menyadari, ia sedang ditatap sangat intens. Tapi Elvina mengabaikan saja.

1 menit

2 menit

3 menit

4 menit

5 menit

Lelaki tersebut tetap menatap Elvina,lama lama Elvina tentu saja risih. Ia langsung menutup novelnya dengan kasar.

Ia langsung menoleh ke arah samping.

"Rayhan", pekiknya.

"Apa sih sayang?", tanya lelaki tersebut yang tak lain adalah Rayhan.

"Sayang sayang pala lo!,jangan ngadi ngadi. Ngga ada kerjaan lain apa lo?, sampai liatin gue terus",Elvina berucap dengan kesal.

"Kejaan gue kan emang mandangin lo",balasnya enteng. Tatapan matanya tetap terus mengarah pada Elvina. Dimata Rayhan, Elvina sangat menggemaskan kalau sedang marah marah.

"Awas nanti lo jatuh cinta sama gue",ujar Elvina dengan tatapan meledek.

Rayhan langsung menegakkan badan nya dan terdiam.

Sedangkan Elvina sudah tersenyum senang, karena Rayhan sudah tidak bisa menjawabnya.

"Emang lo mau balas perasaan gue?,kalau gue udah jatuh cinta sama lo".

Senyum Elvina langsung memudar kala mendengar jawaban Rayhan. Ia nenatap Rayhan dengan cengo, raut wajah Rayhan nampak serius setelah mengatakan tadi. Kenapa suasana perpustakaan mendadak hening, dan ada apa dengan Rayhan, mengapa berkata seperti itu.

Justru sekarang ia yang dibuat terdiam oleh Rayhan,kata kata yang akan ia lontarkan hanya mampu sampai di tenggorokan.Untuk menjawabnya bahkan sangat berat.

Sebenarnya ada maksud terselubung didalam kata yang Rayhan ucapkan. Apakah benar yang ada dipikiran nya, bahwa Rayhan benar benar menyukainya?. Tapi rasanya tidak mungkin.

Rayhan hanya tersenyum tipis saat melihat Elvina diam saja. Ia langsung mengacak rambut Elvina,"bercanda, gitu amat mukanya",ledeknya.

Elvina langsung bernafas lega saat itu juga. Semoga memang hanya bercanda,"oh syukur deh".

Menyakitkan memang harus membohongi diri sendiri. Itulah yang dialami Rayhan saat ini.

Rayhan langsung bangkit,"ya udah gue mau ke kelas dulu,lo ngga balik kelas? ".

"Gue bentar lagi deh Ray",balas Elvina.

Rayhan mengangguk sebagai jawaban, ia langsung pergi meninggalkan perpustakaan.

Tapi baru saja sampai dipintu, Rayhan berhenti sejenak dan membalikkan badannya menghadap Elvina. Sedangkan Elvina menatapnya heran,"ada yang tertinggal?",tanya nya.

"Ada".

"Apa?".

"Kalau emang yang gue omongin tadi itu serius bukan bercanda". Setelah mengatakan itu, Rayhan langsung pergi.

Elvina hanya mampu menegang di tempat.

Terpopuler

Comments

🌸EɾNα🌸

🌸EɾNα🌸

keren ceritanya aku sukaa 👍👍
jangan lupa feedback ke ceritaku ya
"Janji Di Ujung Mimpi"
kutunggu kedatangannya makasih 😍

2020-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!