Selesai upacara, Elvina langsung memasuki kelasnya bersama Kaila. Selama perjalanan menuju kelas, banyak sekali yang menyapa mereka berdua. Apalagi Elvina yang memang terkenal ramah pada siapa pun.
Sesampainya dikelas,mereka langsung duduk dibangku masing masing. Elvina mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya, dan ternyata dikelas banyak sekali anak perempuan yang sedang berdandan . Apalagi sehabis upacara yang menyebabkan bedak mereka luntur.
Sekolah ini memang rata rata siswi perempuan nya selalu menjunjung tinggi kecantikan. Dikit dikit memoles, dikit dikit memoles. Meskipun dalam aturannya, siswi tidak boleh membawa alat make up kesekolah.
Tetapi mereka semua tetap nekat, selagi tidak ketahuan guru. Tetapi kalau sudah ada razia,semuanya akan heboh. Teriak teriak, berlari kesana kemari untuk mengamankan alat make up nya. Berbeda dengan Elvina dan Kaila yang selalu santai jika ada razia, karena mereka tak pernah membawa alat make up. Tanpa make up pun dasarnya mereka sudah cantik .
Meskipun siswi perempuan nya selalu menjunjung tinggi kecantikan,tetapi bukan berarti semua siswi disini berwajah cantik. Disini juga masih banyak siswa siswi nerd. atau culun.
Sama seperti di sekolah sekolah lain,dimana ada nerd pasti tak jauh ada aksi bully membully.
Tak berselang lama, wali kelas mereka tiba dikelas 12 Ipa 1,lebih tepatnya kelas Elvina. Semua siswi yang sedang asik berdandan dibelakang langsung kocar kacir sembari membereskan alat make upnya, sebelum terkena sita.
"Selamat pagi anak anak",sapa Bu Ita selaku wali kelas.
"Pagi bu", jawab semua serempak.
"Mungkin kalian bingung, kenapa ibu masuk kelas padahal sedang tak ada jadwal mapelnya ibu".
"Emang ada apa bu? ",celetuk salah seorang siswa dipojok.
"Ibu kesini cuma mau memperkenalkan siswi baru, silahkan masuk",ujar Bu ita.
Siswi baru tersebut langsung masuk kedalam.
"Ayo perkenalkan namamu" ,perintah wali kelas.
"Hai semua. Perkenalkan nama gue Indira Salsabila.Gue pindahan dari Sma Wijaya di Jakarta",ucap Indira dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kelas.
Betapa terkejutnya Indira, setelah melihat Elvina juga berada dalam satu kelas bersamanya. Sama halnya dengan Elvina, ia juga terkejut. Elvina tak Menyangka akan bertemu lagi dengan siswi yang ditabraknya tadi pagi.
Indira langsung merubah raut wajahnya menjadi senang.
"Oke gak ada yang akan kalian tanyakan. Silahkan Indira duduk dibekalang Elvina. Elvina ayo ang-".
"Gak usah bu, saya sudah tau Elvina yang mana",ucapnya sopan. Bu Ita hanya mengangguk.
Indira langsung berjalan kearah Elvina. Setelah sampai disebelahnya, Indira berhenti sejenak untuk menyapa Elvina.
"Hai Nana, kita ketemu lagi", ucapnya. Elvina hanya menanggapi dengan senyum canggung. Indira lantas melanjutkan langkahnya dan langsung duduk dibelakang Elvina.
Kaila yang berada di sebelahnya, langsung menyenggol lengan Elvina. Ia bermaksud menanyakan bagaimana si murid baru itu bisa kenal Elvina. Bahkan sampai tau nama panggilannya.
Tetapi Elvina hanya mengisaratkan melalui tatapan matanya untuk diam dulu,nanti ia pasti akan bercerita.
"Baiklah anak anak, Ibu mau pamit kembali ke kantor. Oh iya ada satu pengumuman lagi, hari ini ada free class, karena hari ini adalah hari pertama kalian kembali kesekolah",pengumuman yang Bu Ita sampaikan langsung mendapatkan sorakan bahagia dari kelas 12 Ipa 1.
"Iya sudah ibu pamit dulu. Kalian jangan pada ribut", pamitnya.
"Asik free class,ke kantin aja yuk Na",ajak Kaila. Elvina hanya mengangguk.
Mereka berdua lantas berdiri dan bersiap pergi ke kantin. Tapi langkah mereka terhenti karena lengan Elvina yang ditahan oleh seseorang yang tak lain adalah Indira.
"Gue boleh gak gabung sama kalian?", tanya nya.
Baik Kaila maupun Elvina masih diam, tapi tak berselang lama mereka mengangguk dan tersenyum.
Mendapatkan respon positif ,Indira langsung mengembangkan senyumnya. Mereka bertiga langsung berjalan menuju kantin.
Ternyata lo masih sama Na, masih ramah dan baik banget- batin Indira.
Sesampainya dibkantin mereka bertiga mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat yang nyaman. Setelah mendapatkan nya mereka langsung duduk di kursi masing masing.
Kali ini Kaila yang akan pergi memesan makanan. Dan menyisakan Indira dengan Elvina. Suasana berubah canggung.
"Na",merasa namanya terpanggil,Elvina hanya berdehem namun ia masih sibuk dengan ponselnya.
"Lo beneran gak kenal gue?,lo lupa?".
Elvina hanya menghela nafasnya,meletakan ponselnya diatas meja, tatapan nya langsung mengarah pada Indira, "gue beneran gak tau lo siapa".
"Gue Indira Salsabila".
"Iya kalau itu gue tau, lo kan udah perkenalan tadi",balas Elvina terkekeh.
"Gue Indira, sahabat lo sewaktu SMP dulu. Mungkin lo lupa, soalnya udah lama banget kita gak ketemu si. Apalagi lo tiba tiba pergi setelah putus dari dia ",Indira berceloteh .Sedangkan Elvina hanya mendengarkan saja.
"Gue itu dulu sering banget nemenin lo ketemuan sama dia ya istilahnya gue kaya obat nyamuk gitu", ucapnya terkekeh.
" Lo tahu Na?,setelah kepergian lo,dia jadi pribadi yang lebih tertutup Na,dia selalu melampiaskan sama yang namanya rokok,meskipun gue gak terlalu dekat sama dia tapi gue tau karena pacar gue selalu cerita".
"Stop!. Gue bingung,lo dari tadi ngomong dia dia terus. Sebenarnya dia yang lo maksud itu siapa?",ucap Elvina bertanya tanya.
Bukanya menjawab,Indira malah tertawa ," lo itu beneran lupa, apa pura pura melupa si?'.
"Gue beneran gak tau",sahut Elvina.
"Risky ,dia adalah cinta pertama lo. Lo putus sama dia pas masih SMP banget, mungkin bisa dikatakan cinta monyet kali ya tapi kayaknya dia beneran cinta mati sama lo, sejak lo pergi bagai ditelan bumi. Semua orang itu nyari lo. Bahkan Risky sampai frustasi",Indira menjelaskan.
Elvina terus berfikir keras. Tiba tiba sekelebat bayangan dua tahun silam berputar diotaknya seperti kaset rusak. Elvina langsung memegangi kepalanya, sembari meringis kesakitan.
Indira tentu langsung panik. Kaila yang sedang membawa bakso dari kejauhan langsung meletakkan nya sembarang diatas meja dan langsung berlari mendekat.
"Elvina",teriaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments