Part 14

Seperti biasa malam harinya Elvina pergi untuk menyanyi di cafe milik ayahnya. Namun ada yang berbeda dengan malam ini, yaitu Elvina harus pergi sendiri,karena Riyan kekasihnya sedang ada urusan.

Elvina berangkat menaiki taksi online,sebenarnya dirumah masih ada motor milik ayahnya, tapi ia belum diperbolehkan mengendarai nya.

Orang tuanya masih cukup takut, apalagi Elvina?.

Sudahlah biar aman naik taksi aja, nanti ia bisa pulang dengan ayahnya.

Sesampainya di cafe, Elvina sudah disambut hangat oleh ayahnya sendiri.

"Ayo masuk nak" ajak Fajrin.

Elvina mengangguk,ia langsung mengamit lengan ayahnya.Begitu sampai didalam cafe, Elvina disuruh duduk terlebih dahulu.Sedangkan ayahnya sudah pergi kedapur untuk melanjutkan kegiatannya.

Begitu Elvina siap, ia langsung melangkah menuju panggung.Disana sudah ada pengiring musik.

"Selamat malam" sapanya pada pengunjung cafe.

"Malam".

"Seperti biasa, saya disini akan bernyanyi untuk melengkapi suasana malam kalian".

"Saya kali ini akan membawakan lagu berjudul see you again" lanjutnya.

Iringan musik sudah mulai berbunyi. Elvina sudah bersiap untuk bernyanyi.

It's been a long day without you my friend

And I'll tell you all about it when I see you again

We've come a long way from where we began

Oh, I'll tell you all about it when I see you again

When I see you again

Semua pengunjung tampak menikmati suara merdu milik Elvina. Bahkan seorang pemuda yang duduk dipojok pun sangat sangat menikmati. Ia menyunggingkan senyum tipisnya.

Why'd you have to leave so soon?

Why'd you have to go?

It's been a long day without you my friend

Why'd you have to leave me when I needed you the most?

'Cause I don't really know how to tell ya

Without feeling much worse

I know you're in a better place

But it's always gonna hurt

"Jadi lo biasa nyanyi disini. Kalau gitu gue bakal sering kesini biar bisa liat lo" gumamnya.

Carry on

Give me all the strength I need to carry on

It's been a long day without you my friend

And I'll tell you all about it when I see you again

We've come a long way from where we began

Oh, I'll tell you all about it when I see you again

When I see you again

Oh oh oh oh, oh oh oh oh

Oohh

Elvina begitu menghayati setiap lirik yang ia nyanyikan. Sesekali ia tersenyum saat melihat pengunjung sangat menikmatinya.

Setelah selesai Elvina menyanyi kan lagu ini, tepuk tangan meriah langsung menyambutnya.Bahkan pemuda itupun bertepuk tangan dengan semangat.

Elvina tersenyum,menyanyi adalah kebahagiaan nya,dengan cara inilah ia bisa menyalurkan hobinya,tidak dibayar tidak apa apa, lagipula ini cafe milik ayahnya sendiri. Toh ia malah senang membantu ayahnya.

Setelah mengucapkan terimakasih, Elvina langsung turun dan duduk ditempat semula. Ayahnya mendekat,"seperti biasa, kamu memang keren" pujinya.

"Apa si ayah" Elvina salah tingkah sendiri.

Pemuda tersebut masih memandang Elvina, setiap gerak gerik nya pun tak luput dari pandangannya. Bahkan saat Fajrin menghampiri Elvina,ia tau.

"Jadi cafe ini milik ayahnya" ucapnya pelan.

Setelah melihat Fajrin pergi, pemuda tersebut ber inisiatif untuk menemui Elvina.Ia berjalan mendekat dengan perlahan.

"Hey" sapanya setelah sampai di depan Elvina.

Elvina yang semula menunduk melihat ponsel nya, ia langsung mendongak.

"Fa-fajar" ucapnya gugup.

Ya, pemuda yang selalu mengawasi Elvina tadi adalah Fajar alias Risky.

Risky tersenyum "boleh gue duduk disini?" tanyanya.

"Em boleh" jawab Elvina ragu.

Risky langsung duduk dikursi depan Elvina. Ia hanya diam dan terus memandang wajah Elvina lekat.

Sedangkan Elvina sebenarnya sedari tadi sangat risih, ia hanya duduk gelisah ditempatnya.

Merasa Elvina tak nyaman, Risky memutuskan pandangannya menatap Elvina.

"Em, lo sering nyanyi disini? " tanyanya basa basi.

"Engga sering si, tapi kalau ada waktu luang pasti malemnya gue nyanyi".

Risky hanya mengangguk . "Suara lo bagus".

"Makasih" senyum Elvina langsung mengembang.

Suasana kembali hening.

"Gue pamit pulang dulu ya" ucap Elvina.

"Gue anterin ya".

"Gak usah, gue pulang dinter ayah aja" tolaknya.

"Lo gak liat, cafe masih rame gini, pasti ayah lo sibuk. Coba aja tanyain sana".

Elvina membenarkan ucapan Risky,cafe ini semakin ramai dan pastinya ayahnya akan sibuk dan pulang larut.

"Yuk, sama gue aja. Lagipula besok sekolah Na" ucapnya.

Elvina berfikir sejenak mungkin tidak apa apa sesekali "oke deh. Gue pamitan sama ayah dulu".

"Gue tunggu diluar".

Risky langsung keluar kearah parkir an untuk mengambil motornya.

"Yuk" Risky tersentak saat Elvina datang.

"Ya ampun ngagetin aja".

"Hehe ya maaf, abisnya lo serius banget mandangin hp".

"Ya udah cepat naik" perintah Risky.

Dengan ragu Elvina menaiki motor sport milik Risky.

"Udah?" tanya nya.

"Udah".

"Pegangan Na,gue gak mau lo jatuh. Apalagi kenapa kenapa".

Elvina langsung berpegangan pada pundak Risky.

Risky berharap Elvina akan melingkarkan tangannya pada pinggang nya tapi, ya sudahlah yang penting pegangan.

Selam perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Baik Elvina maupun Risky, tak tau harus memulai obrolan dari mana.

"Rumah lo mana? " tanya Risky sembari berteriak.

"Lurus aja nanti belok kanan,rumah warna abu abu".

Risky langsung menambahkan kecepatannya. Tak berselang lama, mereka telah sampai didepan rumah.

Setelah mematikan mesin motornya, Elvina langsung turun.

"Makasih ya" ucap Elvina.

"Apapun buat lo Na" balasnya.

"Hah maksud lo?".

"Bukan apa apa, sana masuk" perintahnya. Elvina hanya mengangguk, ia latas berbalik dan masuk kedalam rumahnya, ia juga sempat menoleh sebentar ke arah Risky .

"I miss you, Na" gumamnya setelah Elvina memasuki rumahnya

Setelah mengucapkan itu, Risky langsung menyalakan mesin motornya dan berlalu meninggalkan pelataran rumah Elvina.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***