18. Tidak Rela

"Kenapa belum transfer uangnya ke Mommy?"

Angelia memutar bola matanya begitu melihat ibunya sudah ada didalam apartemennya, sambil mereguk sekaleng bir dimeja bar apartemennya.

"Bagaimana Mommy bisa masuk?" tanya Angelia, meletakan tasnya diatas meja dekat ibunya lalu berjalan menuju lemari pendingin dan mengambil sekaleng minuman dingin dari sana.

"Dari pintu-lah Sayang, masa Mommy bisa menembus dinding?" sambil melemparkan kaleng kosong ditangannya ketempat sampah yang ada disudut mini bar.

"Transfer uangnya sekarang, Mommy lagi butuh," memandang wajah lelah putrinya yang sedang mereguk minumannya.

"Mom, bukannya aku baru saja mentransfer uang dua hari yang lalu ke Mommy?" Angelia mengernyitkan keningnya pada sang ibu.

"Sudah habis. Jangan pelit sama Mommy, bukannya hari ini pacar kayamu itu mengirimkan tujuh ratus juta?"

Angelia menghela nafas dalam, ia memang keceplosan mengatakan itu pada sang Mommy tadi pagi saat ditelepon.

"Gagal, Mom," sahutnya lesu.

"Gagal?" Audrey tertawa sinis.

"Mommy tidak percaya. Jangan lupa Angel, siapa yang membuatmu seperti sekarang ini. Semua karena Mommy. Mommy yang berjuang menjadikanmu aktris terkenal, sehingga banyak pria-pria kaya yang mengejarmu. Transfer uangnya ke Mommy sekarang. Dua jam lagi Mommy mau terbang ke Singapura," ucapnya tak mau tau.

"Bukannya itu memang tanggung jawab Mommy? Memperjuangkan putrinya mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya," Angelia menatap ibunya kesal, selalu itu saja yang menjadi senjata ibunya bila dirinya tidak melakukan apa yang ibunya minta.

"Lihat ini Mom" Angelia menunjukan jari jemarinya pada sang Mommy.

"Kuku-kukuku rusak karena mencuci piring di restoran, ini semua gara-gara gadis si alan yang mengaku isterinya Rocky itu, padahal aku sudah membayar mahal perawatannya sebelum bertemu laki-laki kaya itu!" keluhnya, meringis melihat kuku-kukunya yang patah.

"Kamu benar Sayang, semua memang tanggung jawab Mommy, tapi hidup ini butuh uang. Jadi Mommy tidak mau tau, Mommy butuh kamu transfer uang itu sekarang."

"Apa yang Mommy lakukan?" Angelia berusaha merebut tasnya yang sedang digeledah ibunya.

"Tolong! Aku mohon Mom, jangan ambil uang itu, aku belum sempat mengisi bahan bakar mobilku," kala melihat ibunya membuka menggeledah dompetnya.

"Lumayan, untuk Mommy memesan taxi ke bandara," Audrey tersenyum saat menemukan tiga lembar pecahan lima puluhan ribu rupiah dalam dompet putrinya.

"Jangan Mom, hanya itu yang aku punya!" teriak Angelia menyusul ibunya yang gegas meninggalkan apartemennya.

Perempuan itu menangis kesal dibelakang pintu, kartu-kartu ATM-nya baru saja dua hari yang lalu dikuras ibunya dan adik tirinya, dan sekarang sisa uangnya pun dibawa pergi ibunya.

Selama ini, dirinyalah yang membiayai hidup ibu dan adik tirinya yang suka berfoya-foya itu.

...***...

"Jangan berpura-pura baik padaku si rambut mekar!" ketus Rocky. Setengah harian ini ia sudah menahan amarahnya yang menggelora, menatap dingin wajah Lisa yang tengah menawarkan dirinya untuk menambah porsi makan malamnya.

"Rocky! Jaga mulutmu! Siapa yang mengijinkanmu mengata-ngatai menantuku seperti itu!" Hardik Marta yang kaget mendengar ucapan putranya.

Gusman yang biasa berwajah datar tersedak kaget, hampir tertawa mendengar julukan yang tidak pernah ada bagus-bagusnya dari mulut putranya itu pada sang isteri. Pria itu buru-buru meredakan tenggorokannya dengan segelas air putih didekatnya.

"Aku tidak perlu ijin dari siapa-siapa Mam. Kalau saja Mami tau bagaimana si rambut mekar ini sudah mempermalukan putra kesayangan Mami hari ini direstoran, menjadikan aku seorang pencuci piring segunung, Mami pasti tidak akan membelanya lagi!" adunya.

Ia tahu bagaimana sayangnya sang Mami padanya selama ini, apapun yang ia inginkan hampir semuanya dikabulkan.

"Benarkah?" Marta berpura-pura memasang wajah kagetnya lagi, hanya ingin melihat perubahan wajah putranya yang merasa terbela.

"Dia juga mengambil dompetku Mam," adunya lagi bersemangat. Marta begitu gemes melihat putranya bersikap seperti anak-anak.

"Kenapa kamu melakukannya Sayangku, heum?" Marta beralih pada Lisa, bertanya dengan suara lembutnya membuat Rocky panas mendengarnya.

"Aku tidak rela saja suamiku jalan, makan siang bareng, dan memberikan uangnya cuma-cuma pada perempuan lain yang bukan diriku Mam," sahut Lisa ikut mengadu.

"Oh begitu rupanya. Tindakanmu itu sangat tepat Sayang, kamu pintar sekali. Tidak salah Mami menyayangimu lebih dari putra Mami yang sudah tua dan bandel itu," puji Marta sambil mencela putranya.

Cletak! Ting!

Rocky menaruh kasar sendok dan garpu dari tangannya hingga terhempas jatuh kelantai. Dengan perasaan kesal ia beranjak pergi dari meja makan tanpa bicara apapun.

"Lihat putramu Pap, sikap kekanak-kanakannya tidak berubah sampai setua ini. Mami tidak tau, kapan dewasanya dia," memandang punggung putranya yang meninggalkan ruang makan, Gusman hanya bisa mengangkat bahunya.

"Lisa, segera susul suamimu bila sudah menyelesaikan makan malammu," memandang sendu pada menantunya.

"Baik Mam," sahut Lisa sigap. Ia tahu betapa besarnya kasih sayang sang ibu mertuanya pada suaminya itu, bahkan lebih dari apa yang suaminya itu kira.

...***...

Ceklek.

Lisa menahan nafasnya, saat melihat Rocky keluar dari kamar mandi menggunakan handuknya, padahal dirinya sudah menyiapkan bathrobe suaminya itu didalam kamar mandi sebelum suaminya masuk kesana. Ia masih trauma mengingat insiden melorotnya handuk sang suami beberapa waktu yang lalu.

"Mas, ini baju kantornya," panggil Lisa pelan, berusaha selembut mungkin membujuk Rocky yang sejak semalan tidak mau bicara dengannya.

Perempuan itu mengela nafas, tetap berusaha sabar saat laki-laki berstatus suaminya itu masih mengabaikannya. Kendati serasa sulit mengurus pria yang sudah dewasa tapi berulah seperti anak-anak, namun tetap harus ia layani, mengingat bagaimana baiknya sang ibu mertuanya itu memperlakukannya.

"Mas, ini baju kantornya," ulang Lisa lagi, masih bernada lembut mendekati presisi Rocky yang berdiam diri dibalkon tanpa melakukan apapun sedangkan waktu terus beranjak.

"Berikan dompetku yang kamu sita kemarin," tukasnya ketus.

Lisa tersenyum didalam hati, rupanya hanya karena benda itu batinnya. Tanpa berfikir lama, Lisa bergegas dan mengambil dompet Rocky yang ia simpan dilaci meja riasnya.

"Ini, dompetmu Mas," Lisa menyodorkan benda yang disinggung oleh suaminya itu.

"Awas kalau isi dalam kartu-kartuku berkurang," sambil berlalu masuk, setelah memeriksa beberapa kartu miliknya yang masih tersusun rapi seperti semula dalam dompetnya.

"Oh my God!" pekik Lisa tertahan, buru-buru ditutupnya pintu balkon dibelakangnya ketika Rocky dengan sengaja melorotkan handuknya saat berlalu dihadapannya, khawatir para asisten rumah tangga dibawah sana melihat ulah aneh suaminya.

Rocky tersenyum usil melihat kepanikan Lisa.

Bersambung...👉

Terpopuler

Comments

Indah Dewi

Indah Dewi

Hahahaha Rocky gimana,,, masih aman?

2024-06-25

1

Indah Dewi

Indah Dewi

Ngadu nya udah kaya bocah SD aja🤣🤣🤣🤣

2024-06-25

1

Indah Dewi

Indah Dewi

makanya jangan jadi pelakor di luaran sana masih banyak kan laki laki lain

2024-06-25

1

lihat semua
Episodes
1 1. Disangka Calon Pembantu
2 2. Petaka
3 3. Bukan Gadis Pelunas Hutang
4 4. Berbiji Mata Besar
5 5. Hari Pernikahan
6 6. Janji Suci Pernikahan
7 7. Sindiran
8 8. Makhluk Gaib
9 9. Rocky Sudah Menikah
10 10. Tidak Takut Hilang
11 11. Disangka Acting
12 12. Bukan Rahasia
13 13. Racauan Dalam Tidur
14 14. Apa Aku Mirip Ayah?
15 15. Siapa Aku Mas?
16 16. Malaikat Yang Baik Hati
17 17. Perlu Bukti
18 18. Tidak Rela
19 19. Jiwa Marketing Dirly
20 20. Pria Mata Keranjang
21 21. Tidak Perlu Berdusta
22 22. Panas Hati
23 23. Seorang Pekerja Pantas Menerima Upahnya
24 24. Mengungkap Kisah
25 25. Pertemuan Mathias, Martha, dan Gusman
26 26. Terungkap
27 27. Dipecat
28 28. Bukan Pengemis Cinta
29 29. Dua Brandalan Cinta
30 30. Abang dan Adik
31 31. Lebih Dari Pacar
32 32. Laki-Laki Pengganggu
33 33. Selera Jelek
34 34. Nasihat Riani
35 35. Masih Menyangkal
36 36. Menahan Emosi
37 37. Eksekusi
38 38. Pindah
39 39. Kabar Duka
40 40. Pengakuan Cemburu
41 41. Melamar
42 42. Aku Bukan Kakak
43 43. Kedatangan Audrey
44 44. Calon Kakak Ipar
45 45. Undangan Makan Malam
46 46. Kita Belum Selesai
47 47. Memberi Kesempatan
48 48. Sin ting
49 49. Punya Abang, Hasil Kesalahan Papi
50 50. Baru Sadar Kamu Mas?
51 51. Masih Malu
52 52. Demi si Bohay
53 53. Ibu Peri
54 54. Si Rangkong vs Ulet
55 55. Royal Suite
56 56. Terungkap
57 57. Takut Tertular
58 58. Si Rangkong Sehat?
59 59. Gombal
60 60. Raja Singa!
61 61. Tamparan
62 62. Kamu Takut?
63 63. Aku Suamimu
64 64. Breaking News
65 65. Meladeni Nyali
66 66. Saya Cinta Sama Dia
67 67. Keselip
68 68. Hari Pernikahan Dirly Dan Grasse
69 69. Marta Sakit
70 70. Kerumah Sakit
71 71. Kanker
72 72. Peace Kakak!
73 73. Mimpi Buruk
74 74. Masih Ada Harapan
75 75. Permohonan Maaf Audrey
76 76. Operasi Berhasil
77 77. Semoga Jera
78 78. Semanis Cokelat
79 79. Nyanyian Asmara
80 80. Marta Sadar
81 81. Menagih Janji
82 82. Kangen Mathias
83 83. Keponakan Mapan dan Tampan
84 84. Punya Keunggulan Tersendiri
85 85. Versi Kita
86 86. Aku Yakin Ini Adalah Cinta
87 87. Nafkah
88 88. Cemas
89 89. Gangster Kampus
90 90. Asin!
91 91. Akhirnya Ku Menemukanmu
92 92. Berbaikan
93 93. Tiga Wanita
94 94. Saran Rocky
95 95. Hari Pernikahan Mathias Dan Clara
96 96. Pesta Joget
97 97. Tetaplah Disisiku
98 98. Takut sama Size-nya
99 99. END
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Disangka Calon Pembantu
2
2. Petaka
3
3. Bukan Gadis Pelunas Hutang
4
4. Berbiji Mata Besar
5
5. Hari Pernikahan
6
6. Janji Suci Pernikahan
7
7. Sindiran
8
8. Makhluk Gaib
9
9. Rocky Sudah Menikah
10
10. Tidak Takut Hilang
11
11. Disangka Acting
12
12. Bukan Rahasia
13
13. Racauan Dalam Tidur
14
14. Apa Aku Mirip Ayah?
15
15. Siapa Aku Mas?
16
16. Malaikat Yang Baik Hati
17
17. Perlu Bukti
18
18. Tidak Rela
19
19. Jiwa Marketing Dirly
20
20. Pria Mata Keranjang
21
21. Tidak Perlu Berdusta
22
22. Panas Hati
23
23. Seorang Pekerja Pantas Menerima Upahnya
24
24. Mengungkap Kisah
25
25. Pertemuan Mathias, Martha, dan Gusman
26
26. Terungkap
27
27. Dipecat
28
28. Bukan Pengemis Cinta
29
29. Dua Brandalan Cinta
30
30. Abang dan Adik
31
31. Lebih Dari Pacar
32
32. Laki-Laki Pengganggu
33
33. Selera Jelek
34
34. Nasihat Riani
35
35. Masih Menyangkal
36
36. Menahan Emosi
37
37. Eksekusi
38
38. Pindah
39
39. Kabar Duka
40
40. Pengakuan Cemburu
41
41. Melamar
42
42. Aku Bukan Kakak
43
43. Kedatangan Audrey
44
44. Calon Kakak Ipar
45
45. Undangan Makan Malam
46
46. Kita Belum Selesai
47
47. Memberi Kesempatan
48
48. Sin ting
49
49. Punya Abang, Hasil Kesalahan Papi
50
50. Baru Sadar Kamu Mas?
51
51. Masih Malu
52
52. Demi si Bohay
53
53. Ibu Peri
54
54. Si Rangkong vs Ulet
55
55. Royal Suite
56
56. Terungkap
57
57. Takut Tertular
58
58. Si Rangkong Sehat?
59
59. Gombal
60
60. Raja Singa!
61
61. Tamparan
62
62. Kamu Takut?
63
63. Aku Suamimu
64
64. Breaking News
65
65. Meladeni Nyali
66
66. Saya Cinta Sama Dia
67
67. Keselip
68
68. Hari Pernikahan Dirly Dan Grasse
69
69. Marta Sakit
70
70. Kerumah Sakit
71
71. Kanker
72
72. Peace Kakak!
73
73. Mimpi Buruk
74
74. Masih Ada Harapan
75
75. Permohonan Maaf Audrey
76
76. Operasi Berhasil
77
77. Semoga Jera
78
78. Semanis Cokelat
79
79. Nyanyian Asmara
80
80. Marta Sadar
81
81. Menagih Janji
82
82. Kangen Mathias
83
83. Keponakan Mapan dan Tampan
84
84. Punya Keunggulan Tersendiri
85
85. Versi Kita
86
86. Aku Yakin Ini Adalah Cinta
87
87. Nafkah
88
88. Cemas
89
89. Gangster Kampus
90
90. Asin!
91
91. Akhirnya Ku Menemukanmu
92
92. Berbaikan
93
93. Tiga Wanita
94
94. Saran Rocky
95
95. Hari Pernikahan Mathias Dan Clara
96
96. Pesta Joget
97
97. Tetaplah Disisiku
98
98. Takut sama Size-nya
99
99. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!