"Mam! Aku pulang!" teriak Rocky heboh begitu memasuki rumah seperti kebiasaannya, diikuti oleh Dirly yang mengekorinya dari belakang.
"Kebetulan kamu juga ada disini Dirly. Mami punya kejutan untuk kalian berdua diacara makan malam kita. Ayo, cepat ikut Mami," ajak Marta bergegas.
Rocky menyenggol Dirly dengan sedikit menyikut, sembari menaik-turunkan kedua alisnya.
"Apa aku bilang Dir. Mami mau pamerin pembantu barunya yang kampungan itu," Rocky tersenyum kecil dengan raut mengejek dibelakang ibunya, tentu saja dengan suara pelannya, takut didengar kanjeng mami, bisa tamat dirinya, sekalipun ia adalah putra satu-satunya.
"Selamat malam Bapak, nyonya kanjeng Mami, mas Rocky, dan mas Dirly," serempak para asisten rumah tangga laki-laki dan perempuan berdiri berderet pada ruang makan, saat para majikan mereka tiba disana.
"Malam juga semuanya! Ayo, kembali duduk dikursi kalian masing-masing," Marta mewakili keluarganya, sebagai nyonya rumah. Oleh sang suami, ia memang diratukan dalam rumahnya sendiri.
"Terima kasih Nyonya," para asisten itu lalu mengambil tempat duduknya masing-masing dengan tertib tanpa kegaduhan.
Rocky dan Dirly saling bertukar pandangan, saat gadis yang sebelumnya menjadi objek pembahasan keduanya ada diantara para asisten rumah tangga, masih berpakaian seperti saat ia tiba dirumah itu.
Acara makan malam berjalan khidmat dan santai setelah nyonya rumah kembali bersuara dengan ramah untuk mempersilahkan semuanya makan.
"Mohon perhatian semuanya sejenak," gema Marta menginterupsi, setelah dilihatnya semua orang sudah menyelesaikan makan malamnya.
Rocky sengaja menginjak punggung kaki Dirly disebelahnya, hingga membuat pemuda itu meringis kesakitan.
"Kamu dengar Dir, pengumuman pembantu baru segera dimulai," oceh Rocky berbisik, sambil melirik dengan ekor matanya kearah gadis baru yang tertunduk disisi kiri Marta dengan sepasang tangannya yang terlipat diatas meja.
Dirly memandang kesal pada Rocky yang tersenyum puas karena telah menyakitinya.
"Perkenalkan, gadis manis yang berada disebelahku ini bernama Lisa Mariani. Benar begitu, Sayang?"
Lisa sedikit mendongak dengan wajah takut dan malu-malunya, karena dirinya memang seorang gadis pemalu.
"Iya Nyonya," mengangguk pelan dan buru-buru menundukan wajahnya kembali.
Sementara semua asisten rumah tangga terkaget mendengar Marta mengatakan 'sayang' pada gadis kumal itu, termasuk Rocky dan Dirly, hanya Gusman saja -- suami Marta -- yang terlihat datar tanpa ekspresi.
"Kalian semua boleh memanggilnya nona Lisa, karena sebentar lagi Lisa akan menjadi menantu dirumah ini. Menjadi isteri dari Rocky."
JEDAR!
Kata-kata yang begitu jelas terlontar keluar dari mulut Marta sang nyonya rumah tentu saja kembali mengejutkan semua orang, terkecuali Gusman.
Semua mata membola, dengan mulut sedikit terbuka, berusaha mencerna apa yang mereka dengar. Dan tanpa komando, semua pasang mata memandang kearah Lisa yang kian menunduk dalam dengan sepasang tangannya yang masih terlipat diatas meja, terlihat gemetar.
"Ha-ha-ha-ha! Selera humor Mami memang tinggi, Mami pasti bercanda kan?" tawa Rocky membahana ditengah ketegangan yang masih menguasai semua orang dimeja makan itu.
Dirly yang duduk disebelah Rocky masih membeku ditempatnya, loading-nya belum finish.
"Mami serius. Kamu akan menikahi Lisa dalam waktu dekat," tegas Marta, dan Rocky bisa melihat aura keseriusan diwajah sang maminya. Seketika tawa Rocky terhenti, pria itu mendadak ikut gemetar seperti halnya Lisa.
"M-m-ma-mi pasti bercanda. Iya kan?" Rocky mendadak kalut dengan suaranya yang ikut bergetar.
Marta menarik napas dalam, lalu melepaskannya perlahan dengan penuh perasaan.
"Rocky, Mami yakin kamu bisa membedakan antara Mami sedang bercanda ataupun serius," memandangi putranya dengan tatapan yang tak terbaca.
"Nggak Mam, Rocky nggak mau. Ini petaka buat Rocky," masih dengan intonasi suaranya yang gemetar, menahan segala rasa kalut dan kacau dalam dadanya pasca ucapan sang mami.
Seketika semua yang hadir disana serempak menahan nafas, termasuk Marta, kala ucapan itu terlontar dari mulut Rocky.
"Hush! Jangan asal bicara Rocky," sergah Marta cepat.
"Dapat menikah, itu adalah anugerah, Sayang," dengan tatapan melembut menatap putranya yang terlihat hancur.
Rocky tak sadar berdiri dari duduknya dengan wajah kusut.
"Anugerah buat dia!" menunjuk tajam pada Lisa yang kian memperdalam menyembunyikan wajahnya.
"Dan petaka buatku Mam!" sentak Rocky lagi penuh emosi.
"Kenapa tidak sekalian saja Mami menikahkanku dengan mbok Inem yang sudah puluhan tahun mengabdi dengan setia pada keluarga kita!" imbuhnya lagi, masih dengan emosi yang menggebu.
"Ja-jangan toh, mas Rocky!" kaget mbok Inem diujung meja saat namanya tiba-tiba disebut sang majikan muda.
"Ada hati yang harus saya jaga, dan saya tidak akan sanggup menghianati my sweety m'beb-ku loh Mas," imbuh wanita paruh baya itu cemas, membuat semua orang yang ada disana hampir meledakan tawa namun buru-buru menahannya saat melihat wajah Marta dan Rocky yang masih sama-sama menegang.
"Lah Mbok, percaya diri sekali toh. Mas Rocky loh, nggak doyan sama si Mbok," seorang asisten rumah tangga laki-laki nyeletuk, biasa beradu canda pada wanita paruh baya itu.
"Nah Mas-e, mosok ra percoyo neng pesonaku."
Gusman yang terbiasa berwajah dingin turut menahan senyumnya, bagaimana tidak? Asisten rumah tangganya yang paling senior itu begitu percaya dirinya mengungkapkan itu dihadapan semua orang.
Bersambung...👉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
👁Zigur👁
ya coba aja. kali cocok😁
2024-07-17
1
Authophille09
kirain cuma aku yang heboh kalo balik dari mana-mana 😁
2024-06-20
1
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋
udah aku subscribe kak 🙏
2024-06-19
1