4. Berbiji Mata Besar

"Cantik? Heuh, cantik dari mana?" Rocky yang tak sengaja menguping menjauhkan telinganya dari pintu kamar Lisa, seakan alergi mendengar pujian sang Mami.

Ia baru saja dari taman belakang pasca acara makan malam, berusaha menyegarkan pemikiran kusutnya namun tak berhasil. Itu sebabnya ia berniat mendiskusikannya kembali dengan sang Mami.

"Mami pasti melihat perempuan itu dengan kacamata kuda bertatahkan mutiara air mata duyung," gumamnya mengatai ibunya dengan ujaran tak jelas, sambil menyandarkan pundak pada dinding disebelahnya.

Ceklek.

"Rocky?!" kaget Marta begitu pula Lisa dibelakangnya, kala melihat putranya itu menyandarkan pundaknya didinding, disebelah pintu kamar Lisa.

"Biasa aja kali Mam," Rocky menegakan tubuhnya dari sandaran, menatap ibunya dan melirik Lisa yang langsung bersembunyi dibelakang tubuh besar Marta.

"Ngapain disini? Nguping? Atau mau dipercepat nikahnya?" berondong Marta.

Rocky merotasi bola matanya malas mendengar kalimat terakhir ibunya.

"Mau ngomong serius sama kanjeng Mami, penting. Rocky tunggu dikamar Papi-Mami," setelah mengatakan itu, Rocky gegas meninggalkan ibunya tanpa menoleh pada Lisa.

"Mau ngomong apa lagi? Ini sudah larut malam Rocky, waktunya Mami-Papi tidur," tanya Marta, begitu dirinya tiba dikamarnya dan melihat putranya benar-benar tengah menunggunya dengan duduk disofa kamar mereka.

Perempuan itu melepas alat penjepit sanggulnya hingga rambutnya tergerai menutupi bahu lebarnya lalu naik ketempat tidur dan menyandarkan punggungnya pada headboard, duduk berdampingan dengan suaminya.

"Rocky tidak mau nikah sama perempuan berbiji mata besar itu Mam. Apa jadinya anak kami nanti? Bisa-bisa, biji mata anak kami beda sebelah. Kanan, sipit seperti mataku, dan sebelah kiri belo seperti perempuan itu. Haish! Mengerikan!" dengan raut serius sambil bergidik ngeri.

"Namanya Lisa, bukan perempuan berbiji mata besar, Rocky," koreksi Marta.

Sementara Gusman yang biasa berwajah dingin menahan senyum, laki-laki paruh baya itu ikut membayangkan kehaluan yang telah terlontar dari mulut tak beretika putranya.

"Terserah, siapapun namanya. Pokoknya Rocky tidak sudi nikah sama dia Mam. Dari sekian banyak calon isteri yang pernah Rocky kenalin ke Mami-Papi kenapa malah milih perempuan itu sih? Dikota ini tidak kekurangan perempuan cantik Mam dan seksi, banyak banget! Kenapa harus cari di pemukiman kumuh? Jadinya, dapet yang model begituan," cerocosnya panjang lebar.

"Sudah selesai ngomongnya?" Marta menatap putranya. Selama ini ia dan suaminya memang memberi kebebasan anaknya itu berpendapat dan menyuarakan segala apa yang ada dalam kepalanya. Tapi saat ini ia cukup terganggu dengan mulut putranya yang mengata-ngatai gadis pilihannya.

"Belum, sedikit lagi Mam," Rocky mengerucutkan bibirnya kesal, ucapannya panjang lebar hanya ditanggapi demikian saja oleh ibunya.

"Rocky sudah punya pilihan sendiri, Angelia," tegasnya, menyebut nama kekasih barunya, yang beberapa kali berkunjung kekantor dan telah diperkenalkan pada Marta dan Gusman.

"Angelia? Perempuan itu sama saja dengan kekasih-kekasihmu terdahulu Rocky, Mami tidak menginginkan salah satupun dari mereka menjadi menantu dirumah ini."

"Mami sudah putuskan, kamu hanya bisa menikah dengan Lisa. Bersiaplah, karena sebelum Lisa masuk kuliah pertengahan bulan ini, pernikahan kalian sudah harus terlaksana. Kalau tidak--"

"Kalau tidak, Mami akan mewariskan perusahaan dan harta benda milik keluarga kita pada pewaris tanpa nama itu, itukan yang Mami maksud? Mami selalu saja menjadikan itu sebagai ancaman!" serobot Rocky memotong ucapan Maminya dengan nada sedikit meninggi.

Ia benar-benar frustrasi menghadapi ibunya yang memang terkenal dengan keras kepalanya.

"Jangan meninggikan nada suaramu Rocky, Mami tidak suka!" Marta menatap tajam pada putra satu-satunya itu dengan nada suaranya yang membahana, serasa sofa yang diduduki Rocky bergetar bagai gempa bumi ringan.

"Itu bukan sekedar ancaman, Rocky. Mami serius, dan benar-benar akan melakukan apa yang Mami katakan!" Marta beringsut turun dari ranjang, lalu beranjak keluar tanpa mengatakan apapun lagi.

Sepeninggal Marta, Rocky mengacak rambutnya kasar, terlihat begitu frustrasi, lalu memandang kearah ayahnya yang sedari tadi tidak bersuara.

"Pap, bantu Rocky untuk membujuk Mami. Rocky tidak sudi menikahi perempuan itu," mohonnya memelas, mendekati sang ayah.

Gusman tidak langsung menjawab.

Pria dingin itu mendesah pelan, seakan sedang menghempaskan segala beban berat yang tersimpan dalam benaknya, berharap bisa ikut keluar dengan helaan nafasnya.

"Rocky, sebaiknya kamu ikuti saja keinginan Mamimu. Mamimu tidak mungkin memilih gadis sembarangan, karena dia sangat menyayangimu," Gusman menatap putranya yang duduk ditepi pembaringannya.

"Tapi Pap--"

Ucapan Rocky seketika terputus, saat tangan Gusman terangkat keudara, memberi isyarat agar putranya itu tidak buru-buru menyela.

"Papi adalah pria yang tidak punya apa-apa. Semua yang keluarga kita miliki saat ini adalah murni milik Mamimu yang diwariskan oleh mendiang kakekmu, ayah dari Mamimu," ungkapnya pelan.

"Tapi--, Papi dengan tidak tau dirinya telah mengkhianati Mamimu dimasa lalu, hingga memiliki seorang putra dari perempuan lain," akunya dengan raut penuh penyesalan.

"Pa-pi..." Pengakuan sang ayah sungguh mengejutkan pemuda itu. Ia benar-benar tidak menduga bila ayahnya yang sangat dingin, terlihat setia dan penyayang keluarga, mampu melakukan hal itu.

"Cukup Papi saja yang telah menyakiti dan mengecewakan Mamimu, kamu jangan Rocky. Mami pasti punya alasan kalau ia tidak menyetujui hubunganmu dengan pacar-pacarmu itu," lanjut Gusman.

"Kamu pasti kaget mendengarkan kebenaran ini. Papi sengaja mengatakannya padamu, karena kamu sudah dewasa Rocky," sambil menepuk-nepuk pelan punggung putranya, lalu beranjak pergi meninggalkan Rocky seorang diri yang masih ternganga dan terlihat syok.

...***...

"Dirly, hasil meeting hari ini harus sudah ada dimejaku setelah makan siang," Gusman menghampiri asisten pribadi Rocky, karena sekretaris Yuliana yang biasa melakukannya tidak masuk kerja karena sakit.

"Baik Pak."

"Oh ya, katakan pada bos-mu kalau sedang meeting, harus konsentrasi, jangan banyak melamun. Disini, sangat dituntut profesionalitas. Jangan membawa masalah pribadi kekantor, tinggalkan dirumah supaya tidak mengganggu pekerjaan," melirik sekilas pada Rocky yang berpura-pura tidak mendengar perkataannya.

"Baik pak," sahut Dirly lagi dengan rasa hormatnya. Gusman beranjak pergi dengan raut dingin seperti biasa.

Pemuda blasteran itu sudah terbiasa dengan sikap dingin sang pimpinan, jadi hal itu tidak mengganggunya sama sekali. Ia melirik Rocky yang masih mematung disebelahnya.

"Apa perjodohan semalam yang membuatmu tidak bersemangat mengikuti meeting hari ini?" duga Dirly, sambil membereskan berkas-berkas dihadapannya.

"Itu salah satunya," gumam Rocky lesu, sambil menghela nafas.

"Berarti ada yang lain?" tanyanya lagi, tanpa berniat kepo. Sekedar bertanya saja.

"Papi punya anak laki-laki lagi selain aku."

"What? Bagaimana mungkin?" Dirly terkaget.

Berkas ditangannya terjatuh diatas meja. Begitu tersadar, pemuda berkulit putih terawat itu lalu cepat-cepat mengambilnya kembali untuk merapikannya. Kali ini dirinya yang biasa bersikap acuh dan tak berniat kepo bak emak-emak gosip yang haus akan informasi.

"Kaget?" Rocky melirik Dirly, dan disambut anggukan rusuh oleh asistennya itu sambil memunguti berkas-berkas yang terhambur dihadapannya.

"Apa lagi aku. Jadi kamu ngertikan kenapa hari ini aku tidak bisa konsentrasi mengikuti meeting?"

Dirly kembali mengangguk faham.

"Itu artinya Om berselingkuh dengan seorang perempuan?" tanya Dirly polos, mendadak jadi stupid.

Rocky mendelik, merasa kesal pada pertanyaan bodoh sahabat sekaligus asistennya itu.

"Kalau bukan perempuan, memang anak laki-laki Papi mau lahir lewat mana?" gemas Rocky, membuat Dirly menggaruk tengkuknya asal sembari nyengir kuda karena salah berucap, lain dimulut lain dihati.

"Maksudku, siapa dan dimana anak laki-laki itu? Mungkin saja kita mengenalnya, " ralat Dirly kemudian, masih penasaran.

"Papi tidak mengatakannya. Kamu tau kan bagaimana Papi? Sudah dingin, irit bicara lagi," sambil berdiri dari duduknya.

"Ayo, makan siang dulu. Laper," ajak Rocky sambil berjalan menuju pintu keluar menenteng laptopnya.

Bersambung...👉

Terpopuler

Comments

👁Zigur👁

👁Zigur👁

asik..menyentuh. jenaka. bunga buat lisa

2024-07-17

1

👁Zigur👁

👁Zigur👁

ya ga mungkij juga lewat kuping😁

2024-07-17

1

👁Zigur👁

👁Zigur👁

ouhh jd masih remaja bgt ya lisa.

2024-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Disangka Calon Pembantu
2 2. Petaka
3 3. Bukan Gadis Pelunas Hutang
4 4. Berbiji Mata Besar
5 5. Hari Pernikahan
6 6. Janji Suci Pernikahan
7 7. Sindiran
8 8. Makhluk Gaib
9 9. Rocky Sudah Menikah
10 10. Tidak Takut Hilang
11 11. Disangka Acting
12 12. Bukan Rahasia
13 13. Racauan Dalam Tidur
14 14. Apa Aku Mirip Ayah?
15 15. Siapa Aku Mas?
16 16. Malaikat Yang Baik Hati
17 17. Perlu Bukti
18 18. Tidak Rela
19 19. Jiwa Marketing Dirly
20 20. Pria Mata Keranjang
21 21. Tidak Perlu Berdusta
22 22. Panas Hati
23 23. Seorang Pekerja Pantas Menerima Upahnya
24 24. Mengungkap Kisah
25 25. Pertemuan Mathias, Martha, dan Gusman
26 26. Terungkap
27 27. Dipecat
28 28. Bukan Pengemis Cinta
29 29. Dua Brandalan Cinta
30 30. Abang dan Adik
31 31. Lebih Dari Pacar
32 32. Laki-Laki Pengganggu
33 33. Selera Jelek
34 34. Nasihat Riani
35 35. Masih Menyangkal
36 36. Menahan Emosi
37 37. Eksekusi
38 38. Pindah
39 39. Kabar Duka
40 40. Pengakuan Cemburu
41 41. Melamar
42 42. Aku Bukan Kakak
43 43. Kedatangan Audrey
44 44. Calon Kakak Ipar
45 45. Undangan Makan Malam
46 46. Kita Belum Selesai
47 47. Memberi Kesempatan
48 48. Sin ting
49 49. Punya Abang, Hasil Kesalahan Papi
50 50. Baru Sadar Kamu Mas?
51 51. Masih Malu
52 52. Demi si Bohay
53 53. Ibu Peri
54 54. Si Rangkong vs Ulet
55 55. Royal Suite
56 56. Terungkap
57 57. Takut Tertular
58 58. Si Rangkong Sehat?
59 59. Gombal
60 60. Raja Singa!
61 61. Tamparan
62 62. Kamu Takut?
63 63. Aku Suamimu
64 64. Breaking News
65 65. Meladeni Nyali
66 66. Saya Cinta Sama Dia
67 67. Keselip
68 68. Hari Pernikahan Dirly Dan Grasse
69 69. Marta Sakit
70 70. Kerumah Sakit
71 71. Kanker
72 72. Peace Kakak!
73 73. Mimpi Buruk
74 74. Masih Ada Harapan
75 75. Permohonan Maaf Audrey
76 76. Operasi Berhasil
77 77. Semoga Jera
78 78. Semanis Cokelat
79 79. Nyanyian Asmara
80 80. Marta Sadar
81 81. Menagih Janji
82 82. Kangen Mathias
83 83. Keponakan Mapan dan Tampan
84 84. Punya Keunggulan Tersendiri
85 85. Versi Kita
86 86. Aku Yakin Ini Adalah Cinta
87 87. Nafkah
88 88. Cemas
89 89. Gangster Kampus
90 90. Asin!
91 91. Akhirnya Ku Menemukanmu
92 92. Berbaikan
93 93. Tiga Wanita
94 94. Saran Rocky
95 95. Hari Pernikahan Mathias Dan Clara
96 96. Pesta Joget
97 97. Tetaplah Disisiku
98 98. Takut sama Size-nya
99 99. END
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Disangka Calon Pembantu
2
2. Petaka
3
3. Bukan Gadis Pelunas Hutang
4
4. Berbiji Mata Besar
5
5. Hari Pernikahan
6
6. Janji Suci Pernikahan
7
7. Sindiran
8
8. Makhluk Gaib
9
9. Rocky Sudah Menikah
10
10. Tidak Takut Hilang
11
11. Disangka Acting
12
12. Bukan Rahasia
13
13. Racauan Dalam Tidur
14
14. Apa Aku Mirip Ayah?
15
15. Siapa Aku Mas?
16
16. Malaikat Yang Baik Hati
17
17. Perlu Bukti
18
18. Tidak Rela
19
19. Jiwa Marketing Dirly
20
20. Pria Mata Keranjang
21
21. Tidak Perlu Berdusta
22
22. Panas Hati
23
23. Seorang Pekerja Pantas Menerima Upahnya
24
24. Mengungkap Kisah
25
25. Pertemuan Mathias, Martha, dan Gusman
26
26. Terungkap
27
27. Dipecat
28
28. Bukan Pengemis Cinta
29
29. Dua Brandalan Cinta
30
30. Abang dan Adik
31
31. Lebih Dari Pacar
32
32. Laki-Laki Pengganggu
33
33. Selera Jelek
34
34. Nasihat Riani
35
35. Masih Menyangkal
36
36. Menahan Emosi
37
37. Eksekusi
38
38. Pindah
39
39. Kabar Duka
40
40. Pengakuan Cemburu
41
41. Melamar
42
42. Aku Bukan Kakak
43
43. Kedatangan Audrey
44
44. Calon Kakak Ipar
45
45. Undangan Makan Malam
46
46. Kita Belum Selesai
47
47. Memberi Kesempatan
48
48. Sin ting
49
49. Punya Abang, Hasil Kesalahan Papi
50
50. Baru Sadar Kamu Mas?
51
51. Masih Malu
52
52. Demi si Bohay
53
53. Ibu Peri
54
54. Si Rangkong vs Ulet
55
55. Royal Suite
56
56. Terungkap
57
57. Takut Tertular
58
58. Si Rangkong Sehat?
59
59. Gombal
60
60. Raja Singa!
61
61. Tamparan
62
62. Kamu Takut?
63
63. Aku Suamimu
64
64. Breaking News
65
65. Meladeni Nyali
66
66. Saya Cinta Sama Dia
67
67. Keselip
68
68. Hari Pernikahan Dirly Dan Grasse
69
69. Marta Sakit
70
70. Kerumah Sakit
71
71. Kanker
72
72. Peace Kakak!
73
73. Mimpi Buruk
74
74. Masih Ada Harapan
75
75. Permohonan Maaf Audrey
76
76. Operasi Berhasil
77
77. Semoga Jera
78
78. Semanis Cokelat
79
79. Nyanyian Asmara
80
80. Marta Sadar
81
81. Menagih Janji
82
82. Kangen Mathias
83
83. Keponakan Mapan dan Tampan
84
84. Punya Keunggulan Tersendiri
85
85. Versi Kita
86
86. Aku Yakin Ini Adalah Cinta
87
87. Nafkah
88
88. Cemas
89
89. Gangster Kampus
90
90. Asin!
91
91. Akhirnya Ku Menemukanmu
92
92. Berbaikan
93
93. Tiga Wanita
94
94. Saran Rocky
95
95. Hari Pernikahan Mathias Dan Clara
96
96. Pesta Joget
97
97. Tetaplah Disisiku
98
98. Takut sama Size-nya
99
99. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!