Setelah mengisi paru-parunya dengan banyak oksigen, Marta menghela nafasnya pelan, memandangi punggung Dirly yang menghilang dibalik pintu, membawakan rantangan-rantangan yang ia suruhkan.
"Apa alasan Papi meminta Dirly menikahi Yuliana?" tanya Marta pelan, memandang suaminya yang sudah duduk kembali dibelakang meja kerjanya.
"Sudah kuduga, anak itu pasti mengadu padamu," datar Gusman. Salah satu sudut bibirnya tertarik, hingga senyum miring itu terbentuk, walau nyaris tidak terlihat.
"Ribka yang mengatakannya padaku," Marta bangkit dari duduknya lalu berjalan pelan mendekati meja sang suami.
"Meski Ribka bukan ibu kandung dari Dirly, tapi seluruh hidupnya telah ia dedikasikan untuk membesarkan putra hasil selingkuhan Papi itu dengan Audrey," menyebut sepenggal nama wanita yang telah menorehkan luka dihatinya hingga kini masih nyeri bila mengingatnya.
Jakun Gusman naik turun, saat isterinya itu kembali mengingatkannya tentang kesalahannya dimasa lalu.
"Dan sekarang, Papi semau-maunya memerintahkan Dirly menikahi Yuliana--, yang bahkan tenaga dan uang sepeserpun tidak pernah dikeluarkan Papi untuk membesarkan dan menjadikan Dirly menjadi seperti sekarang ini. Apa Papi masih merasa punya hak mengatur-atur hidup Dirly?" tekan Marta, memberi tatapan dinginnya.
Mendengarnya, Gusman hanya bisa terdiam dengan wajah datarnya, tidak bisa mengelak, karena apa yang dikatakan sang isteri adalah benar.
"Ternyata Papi tidak kalah kejamnya dengan Audrey. Untung saja Ribka bersedia membesarkan bayi tidak berdosa itu saat ibunya menelantarkannya."
Gusman masih terdiam. Ucapan Marta mengingatkan dirinya pada kejadian dua puluh enam tahun silam, saat dirinya bertengkar hebat dengan Audrey yang tertangkap basah sedang bermain panas dikamar hotel dengan seorang pria hidung belang yang adalah sahabatnya sendiri.
Tujuh hari berikutnya, tanpa rasa malu sedikitpun Audrey datang menyerahkan Kharisto Albert yang baru berusia tiga bulan kala itu, dengan alasan ingin pulang kenegaranya dan tidak bisa membawa bayi itu bersamanya.
Marta yang baru beberapa hari pulang dari rumah sakit setelah melahirkan Rocky putranya, merasa iba melihat Gusman tidak mau menerima bayi kecil itu karena sakit hati atas perselingkuhan Audrey.
Isterinya itu berinisiatif meminta salah satu asisten rumah tangga mereka yang bernama Ribka, yang juga baru beberapa bulan ditinggal lari oleh suaminya bersama perempuan selingkuhannya.
Tanpa banyak berfikir, Ribka yang masih dalam suasana patah hati menerima tawaran sang nyonya majikannya.
Kehadiran Kharisto Albert yang Ribka ubah namanya menjadi Dirly Daniel atas persetujuan Gusman dalam kartu keluarganya, ternyata sangat menghiburnya, dan mampu membuat wanita itu lupa pada suami yang telah berkhianat dan meninggalkannya tanpa kabar.
"Papi belum menjawab pertanyaan Mami. Apa yang membuat Papi berfikir kalau Dirly harus menikahi Yuliana?" Pertanyaan ulang Marta itu membuyarkan lamunan Gusman.
"Apa Mami lupa kalau kemarin Mami meminta Papi membereskan masalah Yuliana sesegera mungkin," Gusman menatap Marta, masih dalam mode datarnya.
"Tentu saja ingat. Tapi tidak dengan cara memaksa Dirly Pap. Anak itu tidak mungkin menggantikan pria breng sek yang telah membuat Yuliana mengandung, kasihan dia!"
Gusman kembali menelan salivanya. Marta memang tegas, tapi isterinya itu tidak pernah sampai memaki dengan kata kasar seperti itu, termasuk pada dirinya yang pernah berkhianat.
"Mungkin Papi saja yang tidak tahu tentang kabar yang beredar diperusahaan kita, kalau ayah bayi itu adalah Papi," ungkapnya jujur, menatap suaminya dengan tatapan lelah, turut merasa tertekan atas segala berita simpang siur bagai benang kusut.
Bukan tanpa alasan Marta merasa tertekan. Dimasa lalu, perselingkuhan sang suami dengan Audrey-pun telah menjadi konsumsi publik sehingga dirinya bisa dengan mudah menemukan Gusman menemani Audrey bersalin di klinik kala itu.
Dan kini, kehamilan Yuliana-pun telah menyeret nama suaminya yang memang selalu kemana-mana bersama sekretarisnya itu karena urusan pekerjaan.
"Apa Mami percaya pada berita yang belum terbukti kebenarannya itu?" Gusman berdiri dari duduknya, mendekati Marta yang masih memandang datar padanya.
"Percayalah pada Papi, Mam," Gusman meraih tangan Marta lalu menempelkannya pada dada bidangnya.
"Bukan Papi ayah dari anak yang dikandung Yuliana, itu anak pria lain. Bukan Papi, Mam," ucapnya lagi, berusaha meyakinkan.
"Apa Mami tau? Kenapa Papi tidak pernah bersikap hangat pada Dirly selama ini? Padahal dia adalah darah daging Papi," Gusman menatap sendu pada Marta yang memberi tatapan kosong padanya.
"Setiap kali melihat anak itu, Papi dibuat teringat pada kebodohan Papi dimasa lalu. Dan Papi merasa, Mami seakan sengaja menempatkan Dirly berada disekitar Papi sebagai hukuman atas kesalahan Papi dulu, padahal Papi tau bukan itu maksud Mami."
Perlahan, Gusman mendekatkan wajahnya pada tangan isterinya, memberanikan diri menciumnya dengan penuh kelembutan.
"Mendapat maaf Mami kala itu adalah anugerah. Sejak itu Papi bertekad, akan setia mendampingi Mami sampai akhir hayat," Gusman kembali mencium punggung tangan Marta dengan segenap perasaannya, walaupun isterinya itu diam tak memberi respon, seolah sedang memikirkan sesuatu.
"Percayalah pada Papi, Mam. Hanya Mami yang ada dihati Papi sekarang." ucapnya lagi, memandang dengan penuh harap agar isterinya itu percaya padanya.
"Masalah kehamilan Yuliana tidak cukup hanya percaya pada apa yang Papi katakan. Tapi lebih dari itu," Marta kembali bersuara setelah cukup lama berfikir.
"Mami berharap Papi bisa segera membuktikan kalau bukan Papi ayahnya. Mami tidak mau skandal ini dibiarkan berlarut-larut," putusnya.
Gusman membeku, ada rasa sakit didalam dadanya mendengar ucapan sang isteri. Ia tak mampu menahan saat Marta menarik tangannya dari genggamannya, lalu beranjak pergi meninggalkannya.
Bersambung...👉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
buaya mau dipercaya? pretttt🙃
2024-09-18
1
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
lu ingat kebodohan lu dan merasa menyesal karena Audrey selingkuh..kalo kagak?
dasar naif😒
2024-09-18
1
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
lah, masa anak selingkuhan tdk dijaga dan besarkan. yang namanya selingkuhan itu kan kalau bukan saling mencintai ya suka sama suka. masa anak dari wanita selingkuhan yg di suka gak dibesarkan. ni Gusman bener" gak cocok sama Marta..kenapa Marta harus memaafkannya?
wanita bodoh..sampai selama ini pun dia menerima Gusman yang melakukan kesalahan dua kali. kesalahan pertama selingkuh, kedua tdk bertanggung jawab.
kalau gw mah..ogah ! mungkin memaafkan boleh tapi untuk kembali bersama...najissss.
2024-09-18
1