SPP 19

Devian telah bangun lebih dulu. Dia memandang wajah istrinya yang terlelap. Senyum mengembang diwajahnya mengingat adegan semalam.

"Terimakasih, Sayang," ucap Devian lirih dan mengecup kening Kirana.

Euh. Kirana melenguh karena tidurnya terusik. Namun matanya masih tetap terpejam.

"Istirahatlah," Devian bangun dan membersihkan diri. Kirana masih setia dengan mimpi indahnya hingga Devian selesai membersihkan diri. Devian tersenyum melihat istrinya masih tidur dengan tenang.

Devian kemudian menghubungi Leo, sang asisten pribadinya.

"Assalamualaikum, Leo."

"..."

"Ijinkan Kirana hari ini."

"..."

"Oh ya. Kamu handel urusan kantor hari ini. Saya tidak masuk."

"..."

"Ya sudah. Terimakasih."

"..."

"Assalamualaikum."

"..."

Sekarang Devian memesan makanan untuk sarapan. Devian juga menghubungi Steven untuk mengirimkan vitamin dan salep bagi Kirana. Steven tentu tahu apa yang diminta Devian. Bahkan dia sempat menggoda teman sekaligus kliennya itu.

"Sudah siang, Sayang," ucap Devian membangunkan dengan lembut.

"Hem," jawab Kirana seolah enggan untuk beranjak dari mimpinya.

Cup cup cup. Devian mencium pipi kiri Kirana berulang kali ketika melihat istrinya tidak kunjung bangun.

"Emm, Mas ih," kesal Kirana karena mimpinya harus terganggu oleh ulah sang suami.

"Bangun yuk, makan," ajak Devian. Senyum juga Devian berikan meskipun istrinya kesal.

"Jam berapa?" tanya Kirana serak khas bangun tidur. Namun sayangnya ditelinga Devian terdengar sexsi.

"Sudah jam sepuluh," Kirana terkejut dan langsung bangun. Dia teringat kalau dirinya tidak memberitahu atasannya tentang hari ini.

"Aku belum ijin," lirih Kirana dengan wajah cemberut. Devian tersenyum mendengar keluhan istrinya yang seperti rengekan.

"Mas sudah ijinkan. Tenang saja. Lagian siapa yang berani memarahi istri bos." Kirana menghela napas lega mendengar ucapan suaminya. Namun sedetik kemudian dia terpekik karena terkejut dengan ulah suaminya. Tiba-tiba saja Devian menggendongnya dan membawanya ke kamar mandi. Cup. Hadiah kecupan mesra dari Devian. Kirana yang hendak ngomel berhenti seketika dan tersipu mendapatkan kecupan mesra dari suaminya. Devian terkekeh melihat rona merah dipipi istrinya.

"Mandilah. Jangan lama-lama," ucap Devian diangguki malu-malu oleh Kirana. Devian keluar dan membiarkan istrinya membersihkan diri. Apalagi libidonya sudah terpancing ketika melihat wajah imut istrinya saat tersipu. Ingin rasanya dia kembali menerkam istrinya itu. Namun dia menahannya karena kasihan pada Kirana. Semalam dia sudah menjebol gawangnya dan menggempurnya tanpa ampun. Jadi kali ini meskipun Devian sebenarnya ingin, namun dia memilih untuk menahannya. Devian tahu inti istrinya pasti sakit.

Tak lama kemudian, makanan yang dipesan datang juga vitamin serta salep yang dikirim Steven. Makanan sudah ditata dimeja dan vitamin juga sudah disimpan oleh Devian. Devian tersenyum puas dengan pelayanannya pada istrinya. Devian memainkan ponselnya menunggu Kirana selesai mandi.

Devian menahan tawanya ketika melihat Kirana keluar dari kamar mandi. Bagaimana tidak jika jalan Kirana seperti pinguin dan sangat pelan. Kirana mendengus kesal melihat suaminya menertawakan dirinya meskipun hanya ditahan. Andai intinya tidak sakit, sudah pasti dia akan menghajar suaminya itu.

Devian akhirnya tidak bisa menahan tawanya melihat istrinya kesal. Sedangkan Kirana semakin kesal suaminya menertawakan dirinya secara terang-terangan. Dengan jalan pelan, dia mendatangi suaminya dan melayangkan tatapan membunuh. Bukannya takut, Devian malah gemas dengan ekspresi istrinya. Hap. Kirana sudah duduk disamping Devian dan tangannya langsung bertengger di pinggang Devian yang masih asyik tertawa.

"Aduh aduh, sakit Yank," rengek Devian dan tawanya langsung berhenti.

"Rasakan. Siapa suruh ngetawain aku," omel Kirana.

"Iya iya, maaf. Ampun," ringis Devian. Cubitan istrinya terasa panas bagi Devian. Jangan pernah bikin wanita kesal karena tangan wanita itu mengandung racun kepiting yang tidak pernah pria duga.

"Aku begini karena Mas. Enak aja malah ngetawain," omel Kirana kesal dan tangannya sudah berkacak pinggang.

"Hehehe. Maaf Yank. Tapi kamu beneran lucu tahu. Gemas deh," jawab Devian sambil mencubit sayang pipi Kirana. Kirana menepis tangan Devian. Dia masih kesal dengan suaminya itu.

"Kita makan. Marah-marah itu juga butuh tenaga," ucap Devian tanpa menghiraukan kekesalan istrinya. Kirana yang memang sudah lapar mengiyakan saja ajakan Devian. Meskipun wajahnya masih cemberut, namun mulutnya tetap terbuka saat Devian menyuapinya. Devian tersenyum melihat Kirana patuh padanya. Dia juga suka saat istrinya merajuk seperti ini. Devian merasa bersama dengan Kirana yang benar-benar berbeda. Dia berharap istrinya terus seperti ini padanya. Tertawa bersama, cemberut, merajuk dan bercanda dengannya. Namun kembali ke settingan awal jika dengan orang lain.

Kirana menatap suaminya bingung ketika disodorkan sebutir obat dan segelas air minum.

"Aku nggak sakit, Mas," ucap Kirana.

"Ini vitamin, Sayang," jawab Devian.

"Buat apa?" tanya Kirana polos.

"Biar makin hot," goda Devian membuat Kirana mendelik.

"Nggak dapat jatah baru tahu rasa," ancam Kirana membuat Devian tergelak.

"Nggak dapat jatah aku perkosa kamu, Yank," jawab Devian disela-sela tawanya. Kirana merenggut mendengar jawaban Devian.

"Novel dan film-film itu bohong," dumel Kirana.

"Bohong kenapa?" tanya Devian setelah berhenti tertawa.

"Katanya suami akan takut kalau diancam nggak dikasih jatah," jawab Kirana masih merenggut. Devian tergelak mendengarnya. Istrinya ini kadang memang sesuatu banget. Semacam novel dan sejenis sinetron dipercaya. Jelas bedalah dengan kenyataan. Mereka main pakai skrip. Devian menggelengkan kepalanya.

Devian mengusap kepala istrinya lembut. Kemudian menyentuh dagu Kirana dan mengangkatnya. Kedua netra Devian dan Kirana bertemu. Kirana mengerjap lucu hingga membuat Devian gemas. Dia mengecup kedua mata Kirana pelan. Kirana memutar bola matanya salah tingkah. Ingin menunduk namun dagunya masih dipegang oleh suaminya.

"Dengarkan aku. Aku nggak perlu menjadi suami takut istri untuk menjadi suami terbaik bagi Adek. Adek juga nggak perlu merasa khawatir tentang Mas. Mas bisa janjikan kesetiaan untuk adek," ucap Devian lembut namun mengena di hati Kirana.

"Janji?"

"Janji," jawab Devian mantap tanpa keraguan. Kirana tersenyum dan memeluk suaminya.

"Terimakasih," lirih Kirana terharu. Devian mengelus punggung Kirana sayang dan mengecup puncak kepalanya. Devian kembali menyodorkan vitamin dan segelas air setelah pelukannya terurai. Kirana masih menatap curiga pada Devian.

"Hanya vitamin, Sayang. Untuk kesehatan kamu," ucap Devian menahan senyum.

"Beneran?" Devian mengangguk meyakinkan Kirana. Dengan ragu Kirana menerima vitaminnya dan meminumnya.

"Pintar," puji Devian mengacak rambut Kirana.

"Ish," kesal Kirana. Devian menghiraukan kekesalan istrinya. Dia mengambil salep yang dan diberikan pada Kirana.

"Apa lagi?" tanya Kirana bingung. Suaminya ini ada aja. Tadi vitamin sekarang salep, entah nanti apa lagi.

"Pasti itunya bengkak. Kata Steven salep ini baik buat Adek habis pecah perawan," jelas Devian tanpa sensor dan tanpa melihat istrinya yang sudah salah tingkah sekaligus malu.

Tanpa bicara, Kirana mengambil salep tersebut dan melangkah pelan ke kamar mandi. Devian kasihan melihat jalan istrinya, namun mau bagaimana lagi. Itulah yang harus dilewati setiap perempuan yang pecah perawan. Beruntung Devian yang melakukannya, artinya Devian tidak mendapatkan barang bekas.

"Mau aku bantu, Yank?" tanya Devian setengah menggoda setengah serius.

"Nggak," ketus Kirana. Dirinya sudah menahan malu sedari tadi, tapi suaminya masih saja menggodanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

MINAL AIDZIN WAL FAIZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN. BUNDA UCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H. SEMOGA PUASA DAN IBADAH KITA DITERIMA ALLAH SWT. DAN SEMOGA KITA DIPERTEMUKAN LAGI DENGAN RAMADHAN TAHUN DEPAN. AAMIIN.

Terpopuler

Comments

Ayna Adam

Ayna Adam

kok blm update kak?

2024-04-16

2

Ayna Adam

Ayna Adam

ditunggu updatenya kak 🥰

2024-04-15

1

Wati_esha

Wati_esha

Kirana ... kasihan juga ya. 🥰

2024-04-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!