SPP 17

Masalah Veronica yang mengaku mengandung anaknya Dimas telah selesai. Dengan adanya bukti tes DNA, Veronika tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya mampu memendam amarahnya dan pergi dengan menghentakkan kaki. Semua orang hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Veronica.

Sekarang giliran Dimas yang maju ke dalam persidangan. Perasaan Dimas sudah was-was dan bingung. Apakah harus menjawab jujur atau mengarang bebas.

"Kau sudah lihat bukan bagaimana kelakuan Kekasihmu?" tanya kakek penuh penekanan pada Dimas.

"Maaf, Kek." Dimas menjawab dengan menundukkan kepalanya.

"Sekarang jelaskan bagaimana kau bisa melarikan diri dari pernikahan itu. Apa yang terjadi? Menyebalkan!" titah Adi dengan mengeluarkan kejengkelannya.

Waktu itu........

FLASHBACK.

Dimas berada di kamar yang disediakan untuk tempat rias mempelai. Dimas sedang melihat Risma yang dirias. Risma terlihat sangat cantik di mata Dimas. Saat Dimas sedang mengagumi kecantikan Risma, ponselnya berbunyi. Nama Veronica terpampang sebagai pemanggil. Dimas mengkode Risma izin keluar untuk mengangkat telepon. Risma mengangguk karena sedang di rias, sehingga dia tidak bisa banyak bergerak .

Beberapa waktu kemudian Dimas kembali ke kamar tersebut dan ternyata Risma sudah selesai dirias. Risma melihat wajah panik Dimas.

"Ada apa?" tanya Risma penasaran.

"Anu, emm, gimana ya ngomongnya," bingung Dimas. Perasaannya pun ragu. terlebih hatinya sedikit tertarik dengan Risma. Selain wajahnya yang ayu, tutur sapanya pun menenangkan.

"Katakan saja," ucap Risma sabar. Jantungnya berdegup dengan kencang. tiba-tiba saja perasaannya tidak enak. Dia menghela napas menyiapkan hatinya akan kemungkinan terburuk yang dikatakan Dimas.

"Emm." Dimas masih merasa bingung bagaimana menjelaskan keadaannya.

"Apa yang menghubungi kamu tadi pacarmu?" Dimas mengangguk. Risma menghela napas pasrah.

"Katakan yang sebenarnya. Aku ingin tahu," ucap Risma lembut. Namun jika didengar dengan seksama, ada kekecewaan dibaliknya.

"Sepertinya kita tidak bisa melanjutkan pernikahan ini," jelas Dimas ragu-ragu. Dia merasa tidak enak dengan Risma.

"Kenapa?" lirih Risma. Meskipun sudah menduga, namun hatinya tetap merasa sakit. Ingin rasanya Risma menangis, namun dia berusaha menahannya.

"Kekasihku hamil," lirih Dimas. Risma menghela napas pasrah.

"Baiklah. Aku tidak akan memaksamu untuk menikah denganku" jawab Risma. Dimas menatap Risma dalam. Diraihnya tangan gadis yang dijodohkan dengannya.

"Aku minta maaf. Tapi sungguh aku ingin menikah denganmu, awalnya. Tidak ada niat untuk mempermainkan hubungan kita. Aku tidak tahu kalau kekasihku akan hamil." Dimas berusaha menjelaskan agar Risma tidak merasa semakin tersakiti.

"Tidak perlu menghiburku. Aku tidak apa-apa," balas Risma dan melepaskan tangan Dimas dengan pelan. Dia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan sesak yang dia rasakan. Dimas terpaku dan melihat tangannya yang masih menggantung. Hatinya merasa sakit dan dadanya sesak. Entah mengapa di sudut hatinya, ada perasaan tidak rela ketika tangannya dihalau oleh Risma.

"Apa rencanamu selanjutnya?" tanya Risma saat sudah mampu menguasai keadaan.

"Aku terpaksa harus kabur. Maafkan aku," jawab Dimas dengan wajah yang penuh penyesalan.

"Lalu aku?" tanya Risma dan menunjuk dirinya sendiri.

"Hem. Terserah kamu mau tetap disini atau ikut aku kabur," jawab Dimas memberi saran.

"Kalau aku tetap di sini_" Risma tampak berpikir dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kenapa?" tanya Dimas heran.

"Gimana kalau aku tetap nikah dengan pengantin pengganti kamu. Tidak tidak tidak. Tidak mau." Risma terus menggelengkan kepalanya.

"Menikah? Pengantin pengganti?" tanya Dimas tidak mengerti. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan Risma.

"Iya. Pengantin pengganti agar pernikahan tetap terjadi. Seperti yang ada di novel atau sinetron," jelas Risma. Sepertinya Risma ini adalah korban novel dan sinetron hingga kebawa ke dunia nyata. Dimas menatap Risma dengan tatapan yang entah apa artinya.

"Aku, aku akan ikut kamu. Ayo kita pergi," putus Risma. Dimas mengangguk dan memimpin jalan. Dia juga menjadi pengamat. Setelah melihat keadaan memungkinkan, Dimas meraih tangan Risma dan terjadilah peristiwa dua mempelai melarikan diri.

"Sudah, kau pergilah. Kita berpisah di sini," ucap Risma ketika mereka telah sampai di persimpangan jalan.

"Baiklah. Sekali lagi maafkan aku," ucap Dimas. Risma mengangguk. Dirinya merasa baik-baik saja. Toh dirinya tidak perlu terpuruk hanya karena tidak jadi menikah dengan Dimas kan? Risma melihat sekeliling untuk melihat CCTV. Karena Risma tahu kemampuan istimewa adiknya, jadi sebisa mungkin dia menghindari CCTV. Tak lupa Risma merogoh tasnya dan mengeluarkan ponselnya. Dia melepas kartu dan mematahkannya.

"Selesai. Ayah, ibu, Kiran, maafkan aku. Aku terpaksa kabur karena pengantin prianya juga kabur," ucap Risma lirih dan air matanya menetes. Tentu saja dia berat meninggalkan orang tuanya. Namun mau bagaimana lagi. Dia tak mau jika nantinya akan menikah dengan pengantin pengganti. Memikirkan akan menjadi seperti pemeran utama dalam novel yang sering ia baca. Tersakiti oleh protagonis pria namun malah jatuh cinta. Ih, Risma bergidik ngeri . Kesabarannya tidak setebal protagonis wanita itu.

"Sudah tepat. Sekarang aku mau kemana?" Risma terus berjalan dengan waspada sembari terus menghindar dari kamera CCTV.

Sedangkan di tempat resepsi, terjadi kehebohan karena kedua calon mempelai hilang. percekcokan di ruang keluarga hotel tersebut memanas. Diantara semuanya, Anitalah yang berusaha untuk menyatukan Devian dan Kirana menjadi pengantin pengganti.

Devian dan Kirana saling tatap melihat perdebatan antara Marisa dan Anita. Devian menatap Kirana dengan lekat.

"Apakah ini firasat yang aku dapatkan? Firasat yang menjungkir balikkan kehidupan aku dengannya?" pikir Devian. Kirana tak kalah dalam menatap Devian.

"Apa ini firasat yang dia katakan sebelumnya? Peristiwa besar yang terjadi antara kami ialah pernikahan?" pikir Kirana.

"Bagaimana Dev?" tanya Anita berharap Devian mau. Lukman dan Khadijah memandang Kirana dengan cemas. Jika Devian mau, maka Kirana pasti akan dipaksa mau juga. Namun jika tidak, maka kedua keluarga harus menanggung malu.

"Kau Kirana?" tanya Devian tanpa menjawab pertanyaan Anita.

"Tanpa perjanjian dan surat nikah kontrak?" tanya Kirana to the poin. Devian cukup terkejut dengan tanggapan Kirana.

Cukup berani, batin Devian. Dia tersenyum dan mengangguk.

"Tanpa perjanjian dan surat kontrak. Pernikahan sesungguhnya."

"Deal?" Kirana mengulurkan tangannya.

"Deal." Devian menyambut uluran tangan Kirana. Anita tersenyum lega. Namun hatinya meradang mengingat anak semata wayangnya membuat ulah.

"Lihat saja nanti kalau kau pulang, Dimas."

Lukman dan Khadijah menghampiri anaknya. Begitu juga dengan Cahyo dan Marisa.

"Kalian yakin?" tanya Lukman.

"Iya. Tolong pikirkan baik-baik. Ini bukan permainan," nasehat Marisa.

"Mungkin ini jalannya," jawab Kirana lugas.

"Aku akan menjadi suami yang bertanggung jawab," jawab Devian.

"Kau sudah mantap, Son?" tanya Cahyo.

"Insyaallah," jawab Devian tegas.

"Ibu harap keputusan kamu tidak keliru," harap Khadijah dan diamini oleh semuanya.

Akhirnya mempelai pengganti telah setuju dan kini keduanya dirias. Ijab kabul ditunda hampir dua jam. Riasan Kirana juga seadanya karena waktu yang mendesak. Namun karena memangnya dari asalnya udah cantik, meskipun kata apa adanya ya tetap cantik.

FLASHBACK END.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bunda masih belum nemu nama yang pas untuk kakek dan neneknya Devian. Peran mereka akan tetap menjadi kakek dan nenek sampai bunda dapat Ilham tentang nama keduanya yah?

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Sitelkom kok enak banget ya, pergi melenggang gitu saja tanpa mendapatkan hukuman?!

2024-04-04

1

Wati_esha

Wati_esha

Ternyata pernikahan Risma - Dimas itu metipakan perjodohan.

2024-04-04

1

Wati_esha

Wati_esha

Terima kasih update nya.
Next, ditunggu kelanjutannya.

2024-04-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!