Lio bergegas pulang ke rumah saat mendapatkan kabar kalau Krystal—mommy nya baru saja jatuh dari kamar mandi.
"Mom!" Lio berlari menghampiri Krystal yang sedang bersandar di sandaran ranjang dan memeluknya erat. "Mommy gapapa? Mana yang sakit, katakan?" tanyanya khawatir.
Krystal tersenyum seraya membalas pelukan Lio. Mengusap punggung putranya itu naik turun.
"Mommy gapapa, Sayang," jawab Krystal.
Merasa lega mendengar jawaban Krystal, Lio segera mengurai pelukannya. Ditatapnya sang ibu dengan tatapan hangat.
"Syukurlah." Lio menggenggam kedua tangan Krystal dan menciumnya. "Lain kali hati-hati. Jangan buat Lio khawatir," imbuhnya.
Selama berada di dalam perjalanan pulang, Lio gelisah. Ia takut terjadi sesuatu pada Krystal. Pasalnya hari ini Bara sedang berada di luar kota.
Jadi, Krystal sendirian dan hanya di temani oleh pelayan.
Lio menarik selimut untuk menutupi tubuh Krystal sampai batas dada. Wajah wanita paruh paya itu terlihat pucat. Padahal, kemarin Krystal baik-baik saja.
Lalu kenapa sekarang tiba-tiba sakit?
"Besok juga Mommy udah sembuh kok," sahut Krystal berusaha menenangkan Lio.
Melihat ke khawatiran di wajah Lio, Krystal menahan senyumnya. Sepertinya rencananya berpura-pura jatuh dan membuat putranya itu khawatir telah berhasil.
"Kenapa menatap Lio seperti itu?" tanya Lio penasaran.
"Mommy mau kamu menikah seminggu lagi dengan gadis pilihan daddy," celetuk Krystal.
Beberapa jam lalu, Bara menghubungi Krystal. Mengatakan kalau dia sudah menemukan calon yang cocok untuk Lio.
"What? Menikah? Seminggu lagi?!" pekik Lio dengan kedua mata membulat sempurna. Tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
Bagaimana bisa Krystal memintanya menikah dan yang lebih parahnya lagi Krystal memintanya menikah secepat itu?
"Mommy jangan bercanda! Nggak lucu, tahu!" Lio terkekeh geli sambil menggelengkan kepalanya.
Namun, senyumnya di bibirnya itu seketika luntur mendengar ucapan Bara, yang sudah berdiri di ambang pintu.
"Kamu pikir kami sedang stand up komedi? Lucunya dimana?!" sahut Bara berjalan menghampiri mereka berdua.
Pria berkacamata dengan setelan kemeja hitam itu melirik Lio dan meminta putranya untuk segera menyingkir dari sana. Lalu mengambil posisi duduk di samping Krystal.
"Jauhi Mommy kamu!" sungut Bara dengan bibir mengerucut ke depan.
"Dasar posesif!" cibir Lio tak terima diperlakukan seperti pria yang seperti akan merebut istri daddy nya sendiri.
Bara mengabaikan Lio. Mengecup bibir istrinya cukup lama, kemudian menyandarkan kepalanya di pundak Krystal.
"Sayang, masih ada Lio," bisik Krystal.
"Biarkan saja. Aku yakin dia belum pernah berciuman seperti ini dan argh... Sayang, kenapa dicubit?" protes Bara meringis kesakitan.
Lio bergidik ngeri melihat pemandangan yang merusak matanya itu. Ia memutar tubuhnya dan memilih pergi.
"Mau kemana? Daddy belum selesai bicara, Lio!" Bara mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya dan memberikannya pada Lio. "Ini foto gadis itu. Dia masih pelajar SMA. Dia juga cantik dan Daddy yakin kamu akan langsung jatuh cinta saat melihatnya."
Lio mendesis kesal. Masih dengan posisi membelakangi kedua orang tuanya. Lio berkata, "Cinta tidak akan datang semudah itu hanya karena melihat selembar foto, Dad, Mom. Jatuh cinta juga butuh proses yang panjang. Sama seperti kalian dulu."
Bara dan Krystal saling menatap. Mereka tertegun sesaat. Tapi hal itu sama sekali tidak mengurungkan niat mereka berdua untuk menjodohkan Lio dan Keyla—anak sahabat Bara.
"Mommy nggak mau mendengar penolakan dari kamu. Besok malam kalian akan bertemu dan satu minggu lagi nikah, titik!" tegas Krystal tak mau dibantah.
Apapun yang terjadi, Lio harus menerima keputusannya. Kalau tidak lihat saja, Krystal akan melakukan cara lebih licik dari ini agar putranya mau menikah.
"Lio belum mengenalnya sama sekali, Mom!"
"Mau liat Mommy mati dulu baru kamu mau nikah?" ancam Krystal.
"Mom!" teriak Bara dan Lio bersamaan.
Krystal melipat kedua tangan di depan dada dan memalingkan wajahnya. Malas menatap Lio.
"Iya udah, iya. Lio mau nikah." Lio terpaksa menerima perjodohan gila ini daripada kehilangan sang mommy tercinta.
Meski sejujurnya Lio tidak peduli dia akan menikah dengan gadis seperti apa. Asal itu pilihan mereka berdua, Lio akan menerimanya dengan lapang dada.
"Sebenarnya siapa gadis yang akan mereka jodohkan denganku? Awas saja kalau dia jelek, dekil dan ingusan. Ogah banget aku menikah dengan wanita seperti dia," gumam Lio.
Setelah berdebat dengan kedua orangtuanya, Lio bergegas keluar dari kamar Bara dan masuk ke kamarnya.
Sebenarnya, Lio penasaran dengan foto yang Bara pegang tadi. Sayangnya, Lio masih mengutamakan rasa gengsinya.
"Argh! Masa iya aku menikah dengan bocah? Flora pasti akan meledekku nanti." Lio mengacak-acak rambutnya frustasi.
Pasalnya, dulu Lio sering mengejek Flora bocah karena mengejar cinta om tua yang saat ini menjadi suami adiknya itu.
Ingatkan kalau ada typo ya kak...
Jangan lupa like dan komen setiap bab biar aku semangat up🤭
Makasih😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
LAMGSUNG JATUH CINTA apanya,,Yg ada setiap hari tuh oasti kayak Tom and Jerry..🤣🤣🤣
2024-06-10
1
Yuni Formosa
ditunggu novel flora thor,pasti sama nathan
2024-04-27
2
Tia Chintya
udah keluar tah novel nya flora
2024-03-20
1