Sepulang sekolah Aidyen membuat kehebohan dimansion, karna ia tak menemukan seorangpun kakaknya. Biasanya ada michael di ruang Tamu dan Danien di kamarnya.
Kali ini berbeda, mereka tak ada di sana. Satu persatu Maidnya pulang dan tinggal Aidyen seorang diri di mansion besar itu. Inginnya ia menggerutu Semua kakaknya yang beraninya meninggalkan Dia seorang diri.
Aidyen mengambil ponselnya dan menelpon seseorang. Ia berbaring di atas tempat tidur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimutnya.
"Mom,," Sapa Aidyen saat telponnya di angkat.
"........"
"Aku takut sendirian. Kakak-kakak meninggalkan aku sendiri di mansion."
"........."
"Ya, Aku tau! Minggu depan Mommy dan Daddy akan pulang?"
"....."
"Baiklah, Selamat malam,mom! Ya, Aidyen adalah anak yang pemberani." Aidyen mematikan sambungan telponnya.
Ia menyibak selimut yang menutupi Tubuhnya. Aidyen turun dari tempat tidur dan memakai Sendal Doraemon miliknya.
Dengan perlahan ia turun dari kamarnya yang berada di lantai 2.
Di ruang keluarga sepertinya ada Seseorang, dengan keadaan TV yang menyala dan tapi kenapa lampunya gelap. Perlahan Aidyen berjalan ke arah sana, Ia mengendap.
"Kak Danien." Sapa Aidyen dan membuat Danien berbalik menatapnya.
"Hmm,,ternyata kau sudah pulang. Aku sengaja tak menyalakan lampu, karna gelap itu enak."Ujar Danien yang tak masuk akal.
"Ckck,,kau saja yang pemalas kak. alasannya memang tak pernah masuk akal." Decak Aidyen dan ia menghidupkan lampu di ruangan itu.
Danien tersenyum kepada Aidyen dan menunjukkan Giginya. Inginnya Aidyen menonjok wajah tampan kakak keduanya itu.
"Sejak kapan kakak kedua disini?"tanya aidyen menuju ke Sofa di sebelah Danien.
"Baru 30 menit yang lalu." Jawab Danien.
"Oh." Aidyen hanya beroh ria. Karna ia tak sendiri lagi, akhirnya kakaknya pulang. Mungkin tak lama lagi semua kakak-kakaknya akan pulang.
"Baby Carlissa??"tanya Aidyen.
"Dia ikut bersama Kak Reivant dan Kembar." Jawab Danien dengan pandangan yang tertuju pada TV di depannya
"Oh, Aku pikir di tinggalkan bersama Maid." Angguk Aidyen dan dia tau siapa yang di maksud kembar.
Mereka adalah Arthur dan Brandon, dua kakaknya yang tak pernah terpisahkan bagaikan ada lem di antara mereka dan juga tim nya yang ia banggakan untuk membully Kakak ketiganya,Chaiden
"Kau pikir kak Reivant akan melakukan itu?" tanya Danien dan membuat Aidyen menatapnya.
Ada benar juga perkataan Danien, tak mungkin reivant meninggalkan Bayi itu di rumah bersama Para maidnya.
"Aku pulang." Sapa seseorang dengan suara lesu dan ia langsung menghempaskan diri di samping Aidyen merebahkan kepalanya di bahu Aidyen.
Siapa lagi kalau bukan michael yang memiliki hobi bersandar pada Aidyen. Dengan risih aidyen mendorong kepala kakaknya menjauh dari dirinya.
"Minggir ah, sempitin aja. Noh,tempat masih banyak disana." Tunjuk aidyen ke tempat yang masih kosong.
"Dasar! Pelit, Cuma pinjam bahu sebentar aja, pelit." Gerutu michael dan ia langsung menuju ke kamar nya.
Danien dan Aidyen saling bertatap dan menyerngit dahi. Tak biasanya Michael berkata atau berlaku kasar, itupun jika ia kalah taruhan atau kalah dalam game.
Aidyen tersenyum jahil dan sepertinya ia mempunyai ide jahat untuk mengerjai Michael.
"Baby Carlissa pulang." Suara Arthur menggema dari ruang tamu.
Membuat penghuni rumah langsung berdiri dan berlari menghampiri mereka. Bukan mereka yang di maksud. Tapi, bayi kecil yang ada di gendongan Brandon, dengan wajah yang masih mengantuk dan lelah,bayi kecil itu bersandar pada Dada bidang Brandon.
"Baby Carlissa. Sini sama uncle mu tampan." Pinta Aidyen dan baby carlissa langsung mengulurkan tangannya meminta aidyen menggendongnya.
Sungguh lucu dan menggemaskan, secara perlahan ia Mulai menyukai mereka dan mau jika bersama mereka selain michael dan Reivant. Awal kedatangannya Yang baby Carlissa suka hanya Reivant dan Michael.
Aidyen menggendong dan membawa baby Carlissa ke ruang tengah tempat mereka biasa berkumpul. Ia menduduki diri dengan perlahan dan baby Carlissa memeluk Tubuh aidyen yang kecil itu.
Sepertinya bayi kecil itu masih mengantuk dan lelah. Melihat tingkah baby Carlissa membuat Reivant tersenyum dalam diam, Ingin sekali ia mengabadikan moment lucu bayi itu.
Tapi,sepertinya pikirannya di ketahui oleh Danien, adiknya itu langsung menjepret baby Carlissa dan juga Aidyen yang menggemaskan.
"Dimana Chaiden??"tanya Danien yang sibuk menatap foto baby Carlissa di ponselnya.
"Tuh datang."tunjuk Arthur ke arah depan dan muncullah Chaiden dengan sebuah tas dan isi tas itu adalah semua perlengkapan baby Carlissa.
Michael keluar dari kamarnya dan langsung menuju dapur namun melewati ruangan itu.
"Tatatata...akkk.. Tatata" oceh baby Carlissa dan menunjuk-nunjuk Michael.
Ia meronta dan berusaha turun dari pangkuan Aidyen. Bayi kecil itu sudah bisa berjalan walaupun tertatih-tatih, Melihat baby Carlissa yang berdiri dan bisa berjalan membuat Aidyen Cs tercengang dan bayi itu sungguh menggemaskan.
Reivant pun ikut terkejut,tak di sangka olehnya ternyata Anak itu sudah bisa berdiri bahkan berjalan. Ia mulai teringat pada sebuah buku merah yang pernah ia temukan saat pertama kali Baby carlissa datang dan disana tertera umur baby Carlissa yang hampir memasuki 12 bulan.
Baby Carlissa berpegangan pada ujung sofa dan berjalan dengan tertatih mengejar Michael.
"Sini sayang." Panggil Michael dan mengulurkan tangannya.
Baby Carlissa tertawa senang dan mencoba mempercepatkan langkahnya untuk cepat sampai ke michael.
"Tatatat...." Oceh baby Carlissa yang tak di ketahui apa artinya.
Ia sangat senang karna berhasil berjalan sampai ke michael dan bertepuk tangan riang. Ia memukul-mukul pelan pipi michael yang jongkok dan menyetarakan tinggi dengan bayi kecil itu.
Michael terkejut saat baby Carlissa mencium kening nya. Bahkan bayi itu memeluk michael dan mengoceh tak henti-hentinya,sepertinya ia sedang bercerita sesuatu dengan semangat.
Michael membawa baby Carlissa ke dapur dengan memegang tangan baby Carlissa membiarkan bayi kecil itu berjalan.
Michael membuka salah satu Lemari dan betapa terkejutnya dirinya saat melihat isi dalam lemari itu,ia memijat keningnya yang sebenarnya tak pusing tapi tiba-tiba pusing karna pemandangan yang tak mengenakkan terpampang di depannya.
Pasti ini ulah salah satu dari kedua kakaknya. Apa mungkin itu Brandon atau Arthur? Michael menutup pintu lemari itu dan kembali keruang tengah yang hanya ada Brandon,Chaiden dan Aidyen.
"Siapa pelakunya??"tanya Michael dan menunjukkan gambar yang ada di ponselnya.
Brandon hanya bisa menyengir dan menatap Michael seolah berkata ia tak bersalah.
"Apakah itu kau,kak Brandon?"tanya Michael selidik.
"Heheh,, Ya! Tapi bukan aku pelaku utama aku hanya pemeran pembantu. Bertanya pada Maid yang membelinya." Ujar Brandon yang membela dirinya.
"Tapi kau kan yang menyuruhnya??"Sergah Michael.
"Yayaya. Aku hanya mengatakan untuk membeli semua kebutuhan Baby Carlissa yang tak ada. Dia malah membeli semua makanan bayi dan seperti itulah hasilnya. Tidak apa-apa,itu bisa bertahan lama." Bela Brandon.
"Kak, Kau pikir baby Carlissa akan menghabiskan semuanya. Ckck, aku tak tau apa yang ada di dalam pikirianmu, yaya,karna aku bukan Tuhan yang Mahatau." Omel Michael yang tak ada henti-hentinya.
Membuat Brandon hanya bisa menyengir dan menggaruk tengkuk yang sebenarnya tak gatal. Jika michael membuka suara dan ada yang menjawab ocehannya maka akan panjang dan Michael akan terlihat seperti ibu-ibu rempong yang ada di pasar.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Nur Lizza
kira2 ank siapa ya thor beby clarissa
2021-06-10
0
Kak jasmine
udah ku like 10 boom like mendarat padamu
izin promo
CEO angkuh itu jodohku
misteri villa angker
mampir like balik yah thor
2020-12-28
1
Tanti Saputra
bgus crtanya kka
2020-07-08
7