Brandon terus memperhatikan bayi kecil dan mungil itu yang tertidur dengan pulas. Sambil menopang dagu di atas sofa, Brandon terus memperhatikan bayi itu.
"Apa yang kau lakukan kak??"tanya Michael dan duduk di samping Brandon.
"Kau perhatikan bayi ini! Wajahnya sangat familiar!". Ujar Brandon membuat Michael memperhatikan wajah bayi itu juga.
"Entahlah, aku rasa wajahnya sangat asing. Sudahlah jangan menganggu bayi ini,bagaimana kalau kita taruhan." Michael berbalik membelakangi bayi itu dan menghadap ke Depan Playstation-nya.
"Baiklah aku tidak takut, jika kau kalah, Maka berikan Kamera terbarumu itu untukku." Brandon memposisikan duduknya dengan baik dan memegang Stik PlayStation.
"Baiklah, lets go!. Aku juga tidak takut, tapi jika kakak kalah, Maka taruhannya adalah mobil mu itu!" Ujar michael tak mau kalah.
"Apakah kau mencari mati?? mobil itu baru saja ku beli dan belum ku gunakan."-Brandon
"Begitu pula kamera ku!".-michael
"Apakah kalian tidak bisa diam! Lihatlah anak manusia itu sedang tidur di belakang kalian." Tegur Chaiden yang baru kembali dari kamarnya dan duduk di samping Michael.
"Kakak!" panggil Aidyen dan membuat ketiga orang itu berbalik menatapnya.
"Ada apa??"tanya mereka serentak.
"Dimana kakak pertama??"tanya Aidyen sambil berdiri di anak tangga.
"Cari saja di ruang kerjanya!"jawab Danien yang sibuk dengan Ipadnya.
"Terima kasih! Apa yang kau lakukan kakak kedua??"tanya Aidyen penasaran dan mengintip apa yang di lakukan oleh Danien.
"Pergi sana! Kau menghalang aktivitas ku saja." usir Danien dan mendorong kepala Aidyen yang menutupi ipadnya.
Aidyen mencibir kakak keduanya dan pergi meninggalkan mereka berempat yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
Perlahan Aidyen mengetuk pintu ruangan Reivant, tak ada jawaban dari dalam sana. Ia kembali mengetuk dan memanggil-manggil Reivant berulang kali.
Hingga Aidyen menerobos masuk, dan ia menepuk dahinya.
"Ckckck,,hampir saja aku membangunkan serigala jantan ini."batin Aidyen dan ia kembali menutup pintu ruang kerja Reivant dengan pelan.
"Darimana kau??"tanya Arthur kepada Aidyen dengan mulutnya yang penuh dengan makanan.
"Ckckck! Tidak kakak,tidak adik. Kerjaan kalian hanya makan saja."celutuk Aidyen dan membuat Arthur menggerutu dirinya.
Sebelum di Hukum oleh Arthur, Aidyen sudah berlari ke ruang Tengah di mana ada keempat kakaknya dengan bayi kecil yang masih di dalam alam mimpinya.
Aidyen memegang tangan bayi itu, saat bayi kecil itu tampak sedikit terkejut dan expresi wajahnya cemberut seakan ingin menangis. Aidyen menopang dagu nya dan memperhatikan wajah bayi itu.
"Hey bangun! Ayo bermain denganku dan kau akan menjadi tim ku untuk membully kakak ketiga!" Aidyen menoel pipi gembul bayi cantik itu.
"Lihat dia bangun kak!"teriak Aidyen girang dan membuat kakak-kakaknya terkejut dan bayi itu pun menangis karena terkejut dengan suara Aidyen.
"Auwww. Sakit kak!" keluh Aidyen dan mengusap kepalanya yang di jitak oleh Chaiden.
"Lihat Anak manusia itu menangis!. Hentikan tangisannya." ujar Chaiden memerintah dan membuat Aidyen manyun.
Michael mengambil alih dan menggendong bayi itu. Ia menepuk-nepuk pelan punggung bayi itu, hingga bayi itu sedikit tenang tak lagi bersuara,tapi sesaat kemudian ada senyuman kecil di wajahnya saat melihat seseorang yang baru saja datang dengan wajah yang kusut dan pakaian yang berantakan.
Tangan bayi itu terulur seolah meminta di gendong oleh Reivant. Tak ada penolakan dari diri Reivant, ia mengambil bayi itu dari Michael dan menggendong. Bayi itu tampak tenang dan nyaman dalam pangkuan Reivant.
"Sudah ku carikan informasi tentang bayi ini. Tapi tak ada satupun dari maid yang bekerja di sini memiliki bayi, di antara mereka belum berkeluarga dan ada yang sudah berkeluarga tapi anak-anak sudah besar. Dia tak memiliki orangtua!tapi, sungguh tega mereka membuangnya." ujar Danien dengan mata yang masih tertuju pada Ipadnya.
"Yeii,,baguslah jadi kita bisa mengurusnya! Akhirnya aku memiliki adik perempuan."tanggap Aidyen riang.
"Kita namai dia siapa???"tanya Chaiden yang juga tampak antusias.
Sedangkan Reivant hanya menatap kedua adiknya itu yang tampak senang menerima kehadiran bayi yang ada di gendongannya sekarang.
Ia tak bisa menolak jika itu demi kebahagiaan kedua adiknya itu.
Apalagi adik-adiknya yang lain juga tampak antusias menerima kehadiran bayi itu.
"Baiklah aku akan menamainya CARLISSA!"ujar Chaiden semangat
"Carlissa??"tanya Arthur heran.
"Ya! Carlissa yang berarti bayi kecil yang suci. Bagus kan??".-Chaiden.
"Wah wah wah.. Bagaimana bisa kamu mendapatkan nama yang secantik itu,kak?? Aku sedikit curiga apakah itu nama salah satu kekasihmu dulu". Ujar Arthur menggoda Chaiden
"Ck! Jangankan punya pacar, gebetan saja tak ku punya." Chaiden mengelak.
"Apakah perlu aku mengumpulkan semua informasi tentang mantan-mantanmu dulu!" Sambung Denian yang tak mau kalah jika dalam hal membully Chaiden.
"Tunggu pembalasan ku!"ancam Chaiden kesal,ia tak bisa berkata apa-apa lagi jika Danien ikut membullynya dan hal itu membuat mereka ingin terus membullynya. Tapi, saat ini bayi itu sangat lebih penting.
"Kali ini aku setuju dengan kak Chaiden. Carlissa nama yang indah dan cantik seperti bayi ini. Tapi ada yang kurang, bagaimana jika begini namanya Carlissa Reivanette Park!"Ujar Brandon dan langsung mendapat tatapan dari Reivant.
"Bagaimana bisa kau sambungkan dengan namaku??"tanya Reivant yang tampak tidak setuju.
"Tapi itu bagus kak! Danien setuju dengan nama itu! Bagaimana pendapat kalian semua??" Ujar danien membela Brandon dan bertanya pada saudara saudaranya yang lain.
"Setujuuuuu" jawab mereka serentak dan Suara Aidyen yang paling besar dari antara semua kakaknya. Sedangkan Reivant hanya bisa menghela nafas.
Apakah tanggapan Reivant dan seperti apa jawabannya?.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Nur Lizza
pasti clarissa anakny reivant dr pacarny atu mantanny
2021-06-10
0
Cilla
baru liat denien...ternyata cakep y...
buatku yg cakep itu denien dan reivant
2021-02-26
1
Nie_ kye
thor aku rasa carlissa anknya Reivant
2020-10-19
9