MOS

Dua hari kemudian.

Di pagi hari yang selalu seperti biasa sarapan bersama dan tentunya khusus pagi ini, jam 5.45 sudah berkumpul.

"Ta, kamu masuk jam berapa hari ini?" Tanya Lana.

"Jam 6.15, Lan," jawab Tata yang mengunyah roti berisi keju dan susu.

"Mepet amat ini," ucap Dwi.

"Makanya ini buru buru," jawab Tata yang baru saja selesai mengunyahnya. Di tenggaknya susu hangat, baru setelah itu salim kepada Mommy Sisi dan Daddy Karan.

"Hati hati, Boy. Jaga Tata," ucap Daddy Karan setelah Lana berpamitan padanya.

"Tentu, Dad. Kami duluan," pamitnya.

Tata di antar Lana menggunakan motor sportnya, karena waktu yang sangat mepet.

"Pegangan yang erat, Ta," pinta Lana.

Tata yang di belakang sudah duduk, tentu saja menuruti permintaan Lana.

"Pintar," Puji Lana yang memegang tangan Tata.

"Bismillah," ucap Lana yang kemudian menghidupkan motornya.

Tidak lama kemudian motornya sudah pergi dari garasi rumahnya. Jarak tempuh lima belas menit menuju sekolah Tata.

Setibanya di lokasi sekolah Tata, tampak jelas banner bertuliskan di atas gapura besar gerbang sekolah tersebut.

"Selamat Datang Siswa Siswi SMK Bina Negara."

"Ta, nanti aku jemput," ucap Lana.

"Iya, Lan. Hati hati," ucap Tata.

Sekolah Tata dan Lana tidak jauh hanya sekitar beda lima menit dari sana.

Selepas itu Tata masuk ke dalam dan semuanya sudah ada woro woro.

"Perhatian, perhatian! Bagi siswa siswi baru langsung menuju lapangan. Berbaris sesuai kelas yang sudah di tentukan di papan pengumuman," ucap seorang guru yang sangat lantang sekali.

Beberapa kali di ucapkan agar tidak ada kesalahan bagi para siswa siswi barunya itu.

Setelah itu barulah Tata melihat nama yang tertera di Tata busana 1, langsung menuju lapangan yang juga ada papan yang sana untuk setiap kelas anak baru.

Dengan penampilan yang sudah di permak oleh Mommy Khansa. Tidak ingin ada lagi yang membullynya kelak disekolah baru, jadilah Tata yang sangat cantik. Rambut yang sudah di ikat menjulang ke atas tanpa make up tebal tapi sudah glowing, cukup dengan cream dan lip teen saja. Sudah tampak cantik dan di tambah lagi Tata murah senyum.

Banyak mata memandang ke arahnya, bahkan tanpa berkedip. Baik dari siswa baru ataupun kakak seniornya itu.

"Hai,"sapa disebelah Tata.

"Hai, salam kenal. Aku Dina," ucap lanjut sebelah Tata.

"Aku Tata, salam kenal juga," jawab Tata.

Hanya dua baris berkelas dan sudah penuh semuanya, sesuai dengan jam yang telah di atur sekolah bahwa jam 6.15 sudah masuk semua siswa dan siswinya itu.

Kini sudah jam 6.30 untuk bersiap melakukan upacara di pagi hari terlebih dahulu.

Setelah rangkaian upacara selesai, dan acara pembukaan untuk MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) bagi siswa dan siswi baru telah resmi di buka oleh kepala sekolahnya.

Sampai sudah di jam 10 waktu istirahat bagi semuanya, dengan adanya suara bell.

"Ta, mau ke kantin?" Tanya Dina yang disebelahnya. Ya Tata duduk di sampingnya Dina tapi di jajaran dua baris dari belakang sejajar dengan pintu keluar.

"Malu," jawab Tata yang belum mengenal lokasi dan tentu saja belum terbiasa.

"Memang bawa makan?" Tanya Dina kembali.

"Ga," jawab Tata yang sambil geleng geleng kepalanya saja.

"Udah ga usah malu, ayo! Ada aku," ucap Dina yang sudah di tarik tangan Tata.

Memang Dina ini termasuk orang yang berani, walau parasnya sama sama cantik tapi tidak malu. Tampak sekali berani dan tegas. Berbeda dengan Tata, masih malu.

Setelah sampai di kantin dan tentu saja karena mereka telat sudah banyak orang yang memenuhi disana. Tapi jika Tata sendiri sudah pasti akan kembali lagi. Dina masuk saja dan berani duduk dulu di pojok tempat kosong yang tersisa.

"Mau makan apa? Aku bantu pesankan," tanya Dina.

"Mie ayam dan es teh manis, tapi banyakin esnya ya," pinta Tata.

"Ok," jawab Dina.

Tidak lama Tata di tinggal sendiri sudah bergetar hpnya itu.

"Hallo," sapa Tata.

"Hallo, Ta. Udah makan belum?" Tanya Lana.

Ternyata Lana yang telp dan pas sekali jam istirahatnya sama. Jadi tidak susah untuk komunikasinya.

"Lagi pesan, Lan. Mie ayam, kamu?" Tanya Tata.

"Bakpau sama kue sus, es teh manis," jawab Lana.

"Hem, sama es teh manis," ucap Tata yang tanpa diketahui ada sosok yang memperhatikan dari belakangnya.

"Pulang jam berapa nanti, Ta?" Tanya Lana.

"Jam 3," jawab Tata.

"Oh," ucap Lana.

"Kamu?" Tanya Tata.

"Jam 2, gampang nanti aku mampir ke warung biasa dulu yang deket dari sekolah. Teman teman juga mau kumpul," jawab Lana enteng.

"Ok, aku lanjut makan dulu. Temanku udah mau kesini," pamit Tata.

Tutup telp itu. Tata juga sudah memberikan info ke Lana jika ada yang sudah berkenalan sejak di lapangan namanya Dina. Jadi Lana tidak akan cemburu ataupun curiga, karena semuanya terbuka.

"Siapa, Ta? Kalau boleh tahu itupun," ucap Dina saat meletakkan makanan di meja.

"Lana, pacarku," jawab Tata. Yang sudah mulai mengakui Lana sebagai pasangannya.

"Oh, sudah punya pacar," ledek Dina.

"Ish! Ga lucu tau," ucap Tata yang malu.

Setelah itu gelak tawa keduanya yang menggantikannya. Walau belum satu hari bersama tapi seperti sudah bertemu lama.

"Kamu?" Tanya Tata.

"Apa? Pacar?" bingung Dina.

"Iya," ucap Tata.

"Belum, kenapa?" jawab Dina.

"Ga, Di," ucap Tata.

"Masih belum dapet ya cocok, Ta," ucap Dina yang senyum lebar.

"Masa sih, orang kamu itu cantik. Kamu aja kali yang pilih pilih," ucap Tata yang mulai akrab.

Tanpa terasa makanan sudah habis dan mereka segera kembali ke kelas yang menjadi tempat MPLS.

Dan kembali mendapatkan penjelasan dari guru yang mengisi acara tersebut di dampingi oleh kakak kelasnya berdua. Ada lelaki yang ganteng dan wanita yang cantik.

"Selanjutnya bisa di jelaskan oleh ketua Osis kita," ucap Pak Guru.

"Terima kasih, Pak. Dan selamat datang di sekolah kebanggan kita," ucap panjang sekali ketua Osis itu yang bernama Fahri. Dan yang wanita itu ketua cheerleader.

Tanpa terasa sudah jam 3 sore, waktu pulang sekolah telah tiba dan suara bell sudah terdengar. Dina dan Tata sudah keluar kelas, saat menunggu Lana yang sudah sebelumnya mengirimkan pesan.

"Hai," sapa seorang lelaki yang menghampiri Tata dan Dina.

"Boleh kenalan, Aku Axel," ucap Lelaki itu memperkenalkan diri dan tangan kanan sudah di depan Tata.

Tata terdiam saja disana, baru kali ini dirinya minta lelaki berkenalan dengannya. Tidak pernah terjadi sebelumnya.

Saat tangan Tata akan menyambut tangan didepan, namanya sudah ada yang memanggil.

"Ta," suara Lana yang lumayan sedikit kencang.

...****************...

Hi semuanya.

Udah mulai suka belum sama alur ceritanya?

Kasih like yang banyak ya, sama ramaikan komentar kalian.

😍😍😍😍😍

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!