Tata Galau

Tata masih memikirkan semua hal yang terjadi di pantai bersama Lana. Saat ini Tata ada di dalam mobil Lana, untuk membawa ke butik Mommy Khansa.

Selama dalam perjalanan Tata hanya diam tidak berani berbicara atau tidak tahu harus memulai percakapannya dari mana.

"Ta,"sapa Lana yang mengawali pembicaraannya.

"I-iya," gugup Tata.

"Kenapa? Apa masih memikirkan pernyataanku padamu?"Tanya Lana dalam kemudi.

Tata menarik nafasnya sebelum akan menjawabnya. "Iya, tapi aku mohon jangan tersinggung ya," pinta Tata.

"Tidak, Ta. Biarkan waktu yang berjalan yang akan membawa hubungan ini. Kita juga masih muda dan masih harus menggapai mimpi masing masing. Jika kita berjodoh. Semuanya pasti akan mudah bagi kita." Ucap Lana yang tidak ingin melihat orang yang di cintainya bersikap berbeda dari biasanya. Lana suka Tata yang apa adanya, kuat menahan bebannya, tapi rapuh saat bersamanya. Lana suka dia dijadikan tempat perlindungannya.

"Ok, Lan. Makasih ya, udah mau ngerti," ucap Tata.

"Sama sama, Ta. Aku harap kamu ga berubah ya,"pinta Lana.

"Ga, tenang aja," jawab Tata cepat.

Lana tersenyum mendengar apa yang memang iya ingin dengar. Lega hatinya walau belum mendapatkan jawaban dari Tata.

Melewati jalan yang lurus dan lama mengendarai mobil membuat Lana cukup lelah, tapi masih bisa di tahannya. Pikirnya nanti akan istirahat saja di butik.

Sampai sudah didepan butik Mommy Khansa bertuliskan "Butik KG". Mereka segera masuk kedalam nya dan langsung keruangan Mommy Khansa.

"Sayang,"ucap Mommy Khansa yang melihat mereka masuk.

"Assalamualaikum, Mom,"ucap Tata.

"Waalaikumsalam, Sayang," jawab Mommy Khansa dan menerima salim tangan dari Tata dan Lana.

Keduanya sudah duduk di sofa, Mommy pasti sudah paham apa yang terjadi.

Flashback On.

Malam sebelumnya.

"Mom, besok adalah sidang Ayahnya Tata,"ucap Lana.

"Iya, kenapa? Apa yang dihawatirkanmu, Sayang," Tanya Mommy Khansa.

"Kenapa, Boy," tanya Daddy Karan yang ikut duduk di ruang keluarga bersama mereka. Pasti akan ada hal yang penting yang akan di utarakan Lana malam ini pada mereka.

"Tata, Mom, Dad. Aku ingin jujur pada kalian," ucap Lana yang memang sudah menyiapkan mentalnya jauh hari.

"Ya, katakan, Boy," ucap Daddy Karan.

"Aku ingin jadi pelindung bagi Tata dan adik adiknya," ucap Lana yang belum ke intinya.

"Iya, memang ini sudah kamu lakukan, Boy, dan itu bagus. Kita tidak pernah melarang hal itu," ucap Daddy Karan.

"Apa yang Daddy katakan betul, Sayang, sebenarnya apa yang ingin kamu katakan, jujur saja," ucap Mommy Khansa yang sangat mengerti anaknya walau tidak di ucapkan oleh Lana.

"Aku mencintai Tata, apakah kalian merestui hal itu?" ucap pengakuan Lana yang dengan wajah tegang takut tidak diperbolehkan mereka.

Sejenak hening dan tidak ada kata yang keluar dari kedua orang tuanya. Hal itu membuat Lana disana yang duduk semakin tegang.

Sedangkan orang tuanya sudah tahu hal itu akan terjadi, melihat anaknya yang berani mengutarakan apa yang akan terjadi di dalam hidupnya saling pandang dan menganggukkan kepalanya pada Lana.

"Ah, yang benar, Dad, Mom," terkejut Lana yang melihat wajah mereka tersenyum. Langsung saja Lana memeluk Mommy dan Daddy nya bergantian.

"Sudah, jangan bertidak melewati batas, Boy. Daddy percaya dengan pilihanmu, kami tidak pernah membedakan siapapun. Terlebih Tata sosok yang humble dan tidak berlebihan," ucap Daddy Karan.

"Tapi apakah Tata akan menerimamu, Sayang?" Tanya Mommy Khansa pada Lana.

"Entahlah, kenapa Mommy bicara seperti itu. Tapi Mom, Dad, terlepas itu aku akan berusaha mendapatkan cintanya," teguh sekali pendirian Lana.

"Mommy rasa, dia belum mempunyai hal yang kau rasa, Sayang. Jadi berjuanglah, Mommy akan mendukungmu." Ucap Mommy Khansa tanpa mau menutupi hal buruk di depan anaknya. Karena Mommy Khansa merasa jika Tata itu membutuhkan sosok seorang Ibu, dan akan membantunya untuk melewati masa itu bersama dirinya yang akan menyayanginya seperti anaknya sendiri dan sudah dibicarakan sebelumnya dengan suaminya itu, dan tidak ada penolakan darinya.

"Berjuanglah, Boy,"ucap Daddy Karan yang menepuk bahu anaknya.

"Siap, Dad,"jawab Lana yang tersenyum.

Flashback Off.

"Mom, aku ingin tidur sebentar ya, pinjam ruangan Mommy disana," ucap Lana yang merasa lelah ingin merebahkan sebentar.

"Iya," jawab Mommy Khansa.

Setelah kepergian Lana dari mereka. Tinggal hanya Mommy Khansa dan Tata saja.

"Ta, katakan pada Mommy, apa yang kau rasa saat ini. Anggap Mommy seperti ibumu," ucap Mommy Khansa yang memeluk Tata.

Hangat sekali pelukan Mommy Khansa yang dirasakan Tata, Tata yang membalas pelukan itu dan meneteskan aor matanya. Untuk saat ini hanya pelukan yang diperlukan Tata, untuk menceritakan apa yang ada di hatinya belum jelas apa yang di inginkannya, dan dia juga bingung mau mulai dari mana.

Keheningan ruangan disana yang terdengar samar suara tangisan Tata, Mommy Khansa yang menepuk dan mengelus punggung Tata untuk menguatkannya.

"Sayang, ada Mommy sekarang, kamu tidak sendirian. Tidak memaksa untuk menceritakan saat ini. Tenangkan dulu hatimu,"ucap Mommy Khansa.

Tata menganggukkan kepalanya saja. Setelah itu Tata meminum air putih yang di berikan oleh Mommy Khansa di sana.

"Terima kasih, Mom," ucap Tata.

"Sama sama, Sayang. Apa sudah jauh lebih baik," Tanya Mommy Khansa.

"Iya, Mom. Sudah," jawab Tata.

"Ta, ini coba kamu gambar model yang berbeda dari ini, bisa?" Tanya Mommy Khansa untuk mengalihkan kegelisahan Tata.

"Bisa, Mom. Tata coba dulu, nanti hasilnya, baru bisa Mommy cek," jawab Tata yang mulai kembali mood baiknya.

"Mom, boleh aku coba sekarang?" Tanya kembali Tata.

"Boleh, Sayang. Sambil nunggu Lana yang tidur," ucap Mommy Khansa yang memberikan alat tulis dan beberapa lembar kertas untuk Tata.

Tata dengan belajar sebentar disana bersama Mommy Khansa dan asistennya, sudah bisa menyesuaikan. Memang pada dasarnya Tata menyukai desain, apalagi dengan busana. Goresan pena dengan lihainya menggoreskan di kertas oleh tangan Tata, mata yang jeli setiap tarikan tangan yang sangat apik walau masih pemula.

"Poles dikit lagi, kamu akan mahir melebihiku, Sayang," gumam dalam hati Mommy Khansa yang bangga melihat setiap goresan yang buat Tata.

Mommy Khansa tersenyum dan hanya menikmati pemandangan didepannya itu, tanpa mau mengganggu konsentrasinya. Tanpa terasa sudah satu jam yang dilakukan Tata untuk membuat desain baju pengantin.

"Mom, Ta," sapa Lana yang baru saja keluar dari kamar di ruangan itu.

"Sut," ucap Mommy Khansa yang jari telunjuknya menutup mulutnya.

"Oooo,"jawab Lana yang paham dan jalan mendekat ke arah Tata dari belakang.

Lana yang melihat sedikit lagi pekerjaan Tata selesai, dan hanya berdiri dibelakangnya dan foto seorang gadis sedang berkarya, tulis di ig nya.

...****************...

Hi semuanya.

Bagaimana Tata akan membuka hati untuk Lana?

Perjuangan Lana akankan Tata segera luluh?

Bantu like, vote, subscribe, komentar, dan hadiahnya ya 😍😍😍😍

Love you 😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!