Prome Night

Ternyata desian yang di buat Tata lah yang di ambil oleh pelanggan tersebut, bukan main Tata terkejut dan senang sekali.

"Hanya perlu di tambahkan sedikit aksesoris saja, selebihnya sudah cukup," ucap Mommy Khansa.

"Sebentar, Mom. Aku ada ide," ucap Tata yang langsung mengambil pinsil dan mencoret coret di kertas itu. Tidak lama kemudian sudah selesai.

Ternyata Tata menambahkan beberapa aksen berlian di bagian perut dan bahu baju rancangannya itu.

"Wow, brilian, Ta." Puji Mommy Khansa.

*

"Ta, besok acara perpisahan di sekolah, ada acara prom night." ucap Lana.

"Tarus," ucap Tata.

"Ya, kamu dateng sama aku ya," pinta Lana yang memang tidak ingin jauh dari Tata.

"Ok," ucap Tata.

"Gaun nya udah ada di kamar, Ta. Pilihan Mommy," ucap Lana yang tersenyum.

"Oh, ya." terkejut Tata.

"Benar, itu Kak." ucap Dwi yang menghampiri mereka di taman belakang.

"Wi, mana Tiwi?" Tanya Tata.

"Adek ada di dapur lagi minta di buatin jus mangga," jawab Dwi.

"Oh, ujianmu lancar ga, Wi?" Tanya Lana.

"Lancar, Kak. Tenang saja, Dwi pastikan bisa masuk dalam jajaran tiga besar kali ini," sombong Dwi.

"Sombong sekali, Wi. Jangan sampai nanti hasilnya tidak sesuai ya," ejek Tata.

"Ish, Kakak. Bukan doain malah ngejek adeknya," kesal Dwi.

Ha

Ha

Ha

Mereka tertawa melihat wajah Dwi yang cemberut.

"Ada apa ini, kayaknya seneng banget," ucap Mommy Khansa yang menghampiri mereka bersama Tiwi.

"Mom," sapa Lana.

"Ini, Mom, lagi ngerjain Dwi," jujur Tata.

"Ini jus buat semuanya, " ucap Tiwi yang memberikan beberapa gelas pada mereka.

"Thanks, Wi," jawab Lana.

"Ok, Bang," jawab Tiwi.

"Ayo, diminum dulu jusnya." Ucap Mommy Khansa.

Mereka semuanya langsung menurut, meminum jus mangga yang di bawa oleh Tiwi dan Mommy Khansa.

*

Malam hari jam tujuh malam Tata yang sudah siap dengan gaun hitam yang panjangnya hanya sebatas lutut saja dan bagian atasnya sedikit terbuka, di tambah dengan kalung yang pas di lehernya saja. Sepatu hills yang senada hitam dengan tali tipis melingkar di kakinya. Rambut yang di biarkan tergerai hanya di jepit bagian depannya saja. Tentu saja make up tipis di aplikasikan oleh Tata.

Ternyata itu semuanya senada dengan Lana, couple baju mereka. Sesuai dengan permintaan Lana.

Lana dan semuanya sudah menunggu di ruang tengah. Saat suara sepatu berbunyi menggema. Sontak saja semua mata tertuju ke arah sosok yang baru saja turun dari tangga.

Lana langsung terperangah melihat sosok Tata yang lain.

"Cantik," puji Lana.

"Anak Mommy, Cantik sekali," puji Mommy Khansa yang memerangkul Tata.

Tata tersipu malu, dan tersenyum. Siapa yang menyangka sosok Tata yang terlihat biasa saja, tapi jika sudah di make over sedikit saja sudah berbeda jauh. Yang dulu sosok yang cupu tapi saat ini bagaikan bidadari.

"Mom, Dad, sepertinya kita batalkan saja perginya," ucap Lana.

Langsung saja Tata terkejut disana. Tapi.

"Kenapa?" Tanya Mommy Khansa.

"Tidak ingin memperlihatkan Tata dengan kecantikannya ini, rasanya ingin di sembunyikan saja. Atau ganti saja pakai baju biasa, bagaimana?" Ucap Lana.

"Hah!" terperangah Tata.

"Cek, apa itu alasanmu saja," Sindir Daddy Karan.

"Cantik itu harus di perlihatkan. Jika anak Mommy ini sudah bukan lagi anak yang mudah di tindas, perlihatkan jika Tata layak berada disampingmu, Sayang," ucap Mommy Khansa.

"Benar juga, Mom. Jika sebelumnya banyak mata yang tidak menyukai keberadaannya. Kini waktunya untuk membuat mati kutu semuanya," ucap Lana membenarkan ucapan Mommy nya.

"Ayo, Ta," ajak Lana yang sudah menggandeng tangan Tata.

"Tunggu," ucap Tata.

"Apa?" Tanya Lana.

Tata yang melepaskan tangan dari Lana kembali mengarah ke Mommy dan Daddy disana. Ternyata hanya untuk salim kepada keduanya.

Mata Lana yang melotot melihat aksi Tata yang begitu sopan dimatanya, mau tidak mau diriya ikut menghampiri keduanya. Ikut berpamit dan salim terlebih dahulu.

"Sudah," ucap Lana.

Tata menganggukkan kepalanya saja.

"Jaga Tata, Boy," ucap Daddy Karan.

"Tentu, Dad," jawab Lana.

*

Mobil yang membawa mereka sudah sampai di tempat tujuan, yaitu sekolah mereka.

Lana menggandeng Tata menuju aula tempat acara nya. Dengan penuh kebanggaan Lana membawa Tata di sampingnya, senyum simpul terus terlihat di wajahnya.

Hingga tidak terasa sudah sampai di depan pintu aula sekolah mereka.

"Kenapa?" Tanya Lana.

"Gugup," jawab Tata jujur.

"Tenang, Ta. Ada aku disini," ucap Lana. Yang menggenggam tangan Tata lalu di ciumnya.

Laras dan geng melihat Lana yang masuk dari pintu langsung saja menghampirinya, tanpa tau ada wanita di sampingnya.

"Lan, kamu udah sampe?" Tanya basa basi Laras.

"Kenapa?" Tanya Lana.

"Dansa sama aku nanti ya," pinta Laras.

"Ga," ucap Lana yang langsung pergi dari sana dan tetap menggandeng Tata.

"Ras, Siapa yang bersama Lana?" Tanya Puji.

"Ga tau," jawab Laras.

"Apa itu pacarnya?" Tanya Sinta.

"Bisa jadi, tapi kenapa bisa ikut dateng ke acara ini. Pasti masih anak sekolah ini," ucap Laras. Yang jelas anak sekolah sini, karena hanya mereka yang bisa hadir di acara tersebut.

Acara tersebut sudah di mulai oleh pembawa acara, berbagai macam band indi ataupun band terkenal sudah siap menghibur mereka dalam acara tersebut, berbagai hadiah dan macam makanan telah tersaji disana, semuanya tidak akan kekurangan walau banyaknya orang yang memenuhi acara tersebut.

Lana masih tetap saja tidak memberi waktu untuk Tata seorang diri, dan tentu saja tidak ada yang menyadari keberadaan Tata disana.

Sedangkan Susan terus saja matanya mencari sosok temannya, tapi tidak kunjung menemukannya. Padahal sudah janji mereka akan besua foto bersama saat acara tersebut.

"Apa kamu tidak datang, Ta," batin Susan.

"Lan," ucap Tata.

"Iya," jawab Lana.

"Aku mau ke Susan bentar," pinta Tata.

"Jangan lama, cukup Sepuluh menit, jika tidak, aku langsung samperin," ucap Lana.

"Ok," jawab Tata.

Selepas dari Lana, Tata langsung menghampiri Susan dari belakang, dengan menepuk pahu temannya itu.

"San," ucap Tata.

"Hah!" kaget Susan.

"Siapa?" "Tanya Susan yang tidak mengenali Tata.

"Beneran ga kenal, San?" Tanya Tata.

"Tata?" Ucap Susan yang masih terpesona akan kecantikan Tata.

Tata menganggukkan kepalanya saja, sedangkan Susan langsung saja memeluk sahabatnya itu dengan erat. Bukan main cantiknya Tata, sampai sampai sebagai sahabatnya saja tidak mengenalinya.

"Sumpah,Ta! Cantik Poll!" puji Susan lagi.

"Pantas aja, tadi Laras dan geng ga kenal sama aku, San," ucap Tata.

"Jangankan Laras, Ta. Aku pun sama, bahkan semuanya pasti mengira kamu itu pasangan Lana yang di undang khusus olehnya," penjelasan Susan yang masuk di akal.

"Ya, mau gimana lagi, San. Sekarang aku tinggal serumah sama mereka," ucap Tata.

"Beneran," ucap Susan untuk meyakinkan kembali.

"Iya," jawab Lana kini yang sudah menghampiri mereka.

"Dan bener juga Tata itu pacar aku, sekaligus calon istri masa depanku," ucap Lana yang bangga kepada Susan.

"Apa sih, Lan," ucap Tata yang tersipu malu.

He!

He!

Suara tawa Susan yang menggema disana tapi sama sekali tidak akan terdengar oleh yang lain. Karena suara musik lebih nyaring.

"Aku titip Tata, ya Lan." Ucap Susan.

"Pasti, kamu lanjut kemana?" tanya Lana.

"Aku lanjut SMA, IPA," ucap Susan.

"Oh," ucap Lana.

"Sama kayak, Lana. Aku SMK, San," ucap Tata.

...****************...

Hi semuanya.

Bantu like, vote, subscribe, komentar dan hadiahnya ya😍😍😍😍😍

Love you 😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!