Bab 19.Tertabrak

Hallo semuanya...

Happy Reading...

Jangan lupa kasih komentar, subscribe, kasih bintang 🌟 juga like ya.

Terima kasih...

Big love 💜💜💜💜

*flashback lanjutan*

"Ayo... kita belajar dulu, setelah itu tidur ya." ajak Ridho kepada kedua adiknya.

Setelah selesai mandi Ridho mendekat dan mengambil beberapa buku untuk dibaca bersama adiknya.

"Kak Ridho, kita berdua pengen jalan-jalan naik motor besar yang Kakak bawa itu." celetuk salah satu adiknya.

"Iya iya aku juga." adik satunya Lagi angguk-angguk mengiyakannya.

"Huft... Ridho menghela nafas berat, terdiam sesaat lalu, setuju dengan permintaan adiknya.

"Oke... tapi sebentar aja ya sudah malam, itu juga motor punya teman kakak." jawabnya.

"Mm, mm." jawab kedua adiknya mengangguk

"Ayo Kak cepat belajarnya udah nggak sabar nih mau jalan-jalan naik motor gedenya."

Satu jam pun berlalu Ridho bersama adiknya merapikan tempat belajarnya dan memakaikan jaket kepada kedua adiknya, mereka sepertinya sudah bersiap berangkat jalan-jalan Ridho mengunci rumahnya.

"Ayo para bocil kita jalan-jalan lest go!"

"Are you ready!" teriak Ridho

"Ready" jawab kedua adiknya.

Brrrrmm... brrrrmm...

Brrrrrmmm... brrrrrmmm....

****

"Baj*ngan. dia kabur kejar sampai dapat!" teriak Homin.

Reza masih berjalan santai menghampiri motornya Homin vino dan yang lainya berlari mengejar Yovandra.

Saat ini Yovandra berada di keramaian jalan raya "CK.baru juga makan udah di ajak olah raga aja. Untung kagak mutah, kan." gumamnya sambil berjalan.

"Ban*sat! dia sengaja di tempat ramai. Sial!" teriak vino.

"Kita balik ambil motor dulu." titahnya pada komplotannya, "Reza mana?"

"Udah ambil motor duluan dia." jawab Homin sambil mengawasi pergerakan Yovandra.

Yovandra sengaja duduk di kursi di depan sebuah toko bahan pokok lalu masuk membeli minuman energi drink dan meminumnya di luar sambil duduk santai.

Reza dan komplotannya mengawasi dengan kesal dari seberang jalan karena ini jalan raya dan juga di tempat ramai mereka tak bisa tawuran sesuka hatinya.

"Siapa yang bisa nabrak dia?" tanya Reza kepada para komplotannya.

"Biar Gue yang lakukan." jawab Homin serius.

"Gue bener-bener kesal sama bocah gila itu! sekalian aja Gue mampusin!" teriaknya penuh amarah

Saat Homin mau menjalankan aksinya, tiba-tiba Yovandra tak terlihat oleh pandangan mata mereka, sepertinya Yovandra sudah kabur entah kemana, Reza Homin dan vino beserta komplotan lainya mulai panik.

"Sialan! bocah bre*gsek itu kabur lagi!" teriak Homin.

Saat mereka sedang bergegas menyalakan motornya berniat mencari Yovandra yang menghilang lewatlah Ridho bersama kedua adiknya sedang jalan-jalan naik motor yovandra.

Ngeeeng... brrrrmm... ngeeeng...

"Itu bukanya motor yovandra.'' cetus Vino.

"Kejaaar!" teriak Homin langsung menyalakan motornya dan mengejar Ridho di ikuti oleh vino.

"Shit. Bodoh!" umpat Reza "Bukankah itu temannya bocah gila. Mereka berdua buta atau apa sih, main langsung kejar aja."

Reza dan kedua komplotannya masih tenang di tempatnya lalu bermotor menyusuri jalanan dengan santai sambil mencari Yovandra sepertinya nasib buruk mengahampiri Yovandra saat ini

Beberapa menit kemudian.

Dari kejauhan Reza melihat Yovandra yang sedang berjalan di trotoar pinggir jalan.

Yovandra berhenti di pinggir rambu lampu merah berniat menyebrang jalan.

Dari kejauhan tampak Homin dan vino sudah melajukan motornya ke arah Yovandra Reza yang melihatnya berhenti dan hanya mengamati aksi Homin dan vino.

Brrrrrmmm...

"Hei... Anak muda. Awas di sampingmu!" teriak seseorang yang melihatnya..

"Awaaass!"

Yovandra kaget lalu menoleh tepat Homin dan vino sudah di dekatnya.

Brrrrrmmm...

Mereka berdua menambah kecepatannya lalu

Sreet....

Brukh....

Cekit... suara rem motor Homin.

Yovan melompat seketika saat motor Homin menabrak nya. Tapi, vino dari belakang maju dengan cepat dan menabraknya

Brrrrrmmm....

Sreeet...

Bruakh...

Yovandra tertabrak oleh vino sepertinya tabrakannya lumayan keras sehingga membuat Yovandra terpental ke pinggir jalan dan tergeletak.

"Hei... Kau sengaja menabraknya ya!dasar anak berandalan!" teriak beberapa orang di sekitar kejadian.

"Dasar anak-anak preman!"

"Sepertinya mereka sengaja."

"Hei... Bocah tampan. Apa kau tak apa-apa?" tanya seseorang yang ingin menolong.

"Iya... Saya tak apa-apa. Terima kasih." jawab Yovandra pelan.

Orang tersebut membantu Yovandra bangun dan memberikan minum.

Yovandra pun berdiri meninggalkan tempat itu berjalan dengan pincang wajahnya lebam mungkin juga ada lecet di badanya. Pasti remuk rasanya, tangannya juga pasti terasa nyeri dahinya sedikit mengeluarkan darah.

Saat berjalan santai sambil menahan sakit Reza mendatangi Yovan lagi

"Masih hidup Lo! baj*ngan!"

"Ukh... Sial." dumel Yovandra ''Mau Lo apa sih? udah nggak sekolah masih aja nyari ribut!" teriak Yovandra kepada Reza sambil berdiri menahan sakit di sekujur tubuhnya.

"Kangen aja sama Lo, bocah gila" jawab Reza sambil menyunggingkan senyum sinis.

"Udah lama kan kita nggak main bareng gatel nih tanganku pengen robek wajah tenangmu itu." celoteh Reza kejam.

******

Kembali di kejadian sebelumnya.

Dua orang dibelakang kayak tahu? siapa ya?" suara hati Ridho yang melirik kaca spion motornya. Membuatnya menoleh ke belakang "Shit. Sial... bukanya itu Homin dan Vino si preman astaga. Gue lupa kalo sekarang ini diluar sangat bahaya, dalam keadaan darurat begini bisa-bisanya Gue lupa, malah ngajak adik-adikku jalan bermotor CK. sial." gumamnya.

Ridho sedikit menambah kecepatannya "Anak-anak pegangan yang erat Kakak bakal nambah kecepatannya" serunya kepada kedua adiknya.

"Uwaaahh... hore... hore... siap Kak" sorak adiknya senang lalu memeluk Ridho erat.

Sedangkan yang di depan berpegangan erat pada tangki motor.

"Bagus. Habis ini kita pulang ya Kakak sudah ngantuk lain kali kita jalan-jalan lagi." rayunya yang khawatir dengan adiknya.

Keadaan sangat darurat Ridho nggak mau melibatkan kedua adiknya "Maaf ya anak-anak diluar sekarang berbahaya untuk kalian." suara hati Ridho.

Wuuush...

Brrrrrmmm....

Ridho menambah kecepatannya dan memutari jalan lain guna mengalihkan perhatian Homin dan Vino. Memilih jalan yang ramai para manusia.

"Sialan! Dia tahu kalo kita ikuti, ayo balik!" teriak Homin.

Saat balik ketempat Reza berada tak sengaja Homin dan vino melihat Yovandra berjalan di trotoar pinggir jalan.

Senyum sinis tersirat di wajahnya yang memakai helm Homin memberi kode pada vino dengan menggerakkan tangannya vino pun langsung paham maksud Homin karena mereka berdua begitu dendam dengan Yovandra.

Mereka berdua berniat menabrak Yovandra dengan menunggu waktu yang tepat jika Yovandra lengah.

Beberapa saat, ketika Yovandra hendak menyebrang mereka berdua yang melihat itu sudah siap siaga melaju mendekati dengan pelan

dan terjadilah peristiwa seperti diatas.

*****

"Woi! ngapain kalian, minggir. Jangan nutupin jalan!" bentak Bapak-bapak yang mau lewat.

Reza yang mendengar itu pun berjalan minggir, saat menoleh Yovandra sudah tak ada di tempatnya "Sialan! pergi kemana bocah gila itu!" umpatnya kesal di tinggal kabur lagi oleh Yovandra.

Mata Reza menyusuri setiap sudut jalan akhirnya menemukan Yovandra yang berjalan di kejauhan ''Itu dia ikutin jalan kaki saja." titahnya

Mereka bertiga meninggalkan motornya di pinggir jalan vino dan Homin sudah pergi entah kemana setelah menabrak Yovandra.

*Terima kasih sudah membaca cerita ku**

Jangan Boom like ya,baca pelan-pelan💜

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

5 like + 1 /Rose/cantik buatmu.
mari kita saling mendukung kak. thanks.

2024-05-13

0

Azizah SULAEMAN

Azizah SULAEMAN

aduh dasar tertabraknya di novel jd tak apa apa /Facepalm/

2024-04-11

0

Azizah SULAEMAN

Azizah SULAEMAN

Uhh benar anak berandal

2024-04-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!