Bab 04.Menikah part 04

Hallo semuanya....

Selamat membaca...

💜💜💜💜💜💜

"Permisi, assalamualaikum, selamat siang menjelang sore,'' sapa dan salam dokter R ketika sampai di tempat.

"Maaf, tu ... "

Tidak jadi melanjutkan bicaranya karena merasakan tatapan membunuh dari Yovandra, "Padahal Aku ini seorang dokter bisa-bisanya merasa terancam dengan tatapan bocah satu ini, dasar bocah kematian,'' suara hati dokter.

Ehem..

Ehem...

"Maaf, bisa kita mulai, waktu saya terbatas untuk pihak wanita bisa di cek dengan Istri saya,'' tegas dokter R.

"Ngapain Lo manggil dua dokter, siapa yang mau bayar, hah!" bentak Alreno kasar.

"Maaf, sebelumnya untuk istri saya gratis karena saya yang mengajaknya."

"Ehem ehm, mana berani saya mengecek bagian tubuh gadis bocah kematian ini," jawab dokter R menjelaskan.

Deg....

Semua tersentak kaget. "Bisa-bisanya dokter aja takut dan menjaga diri, sebenarnya siapa bocah berandalan ini," suara hati mereka semua.

"Mari nona!" ajak istri dokter R yang juga seorang dokter.

"Tolong anda sebagai Bu Dhe-nya mendampingi Yona sebagai saksi,'' pinta Yovandra ramah.

"Apa boleh pinjam ruanganya sebentar?"

"Silahkan,Yona pake kamar Kak Renata saja ya, nak Yovan pake kamar Pak Dhe di sebelah sana,'' jawab Bu Fatimah sambil menunjukan kamarnya.

"Biar aku yang mendampingi bocah berandalan ini," seru Alreno.

"Aku juga ikut," sahut Hyuga.

"Apa kalian sedang penasaran dengan milik ku, kenapa berisik sekali?!" balas Yovandra menyindir langsung.

"CK, kau itu masih bocah ingusan, paling juga segini!" Hyuga menunjukan jari kelingkingnya kepada Yovandra.

"Nggak sebanding, paham!" ejek Alreno lagi.

"CK, Shit," umpat Yovandra.

"Biar aku saja yang mendampingi dan menjadi saksi atas semua peristiwa ini," pak Ustadz menawarkan dirinya.

"Ya sudah, mari Pak Ustadz," ajak dokter R, "waktu saya terbatas."

Kini Pak ustadz dan Yovandra juga dokter R sudah di dalam ruangan, dokter langsung melakukan aksinya.

Di dalam ruangan tersebut.

Melihat bagian sensual Yovandra Pak Ustadz pun heran, dan kaget.

Deg.....

"Apa benar itu milik seorang bocah pelajar," suara hati lak Ustadz yang melihat bagian sensual Yovandra.

"Apa?" ucap Yovandra kepada Pak Dhe Hyuga yang melirik tajam ke bagian sensualnya.

"Ah, bukan apa-apa ... " jawab Pak Ustadz menggelengkan kepalanya lalu menoleh memalingkan wajahnya.

"Ini murni gejala alam," ungkap Yovandra.

Tak ada jawaban dari dokter mau pun Pak dhe Hyuga. mereka hanya diam mengerti.

Waktu pun berjalan cepat.

"Semuanya aman, anda masih jelas perjaka tuan Yovandra," dokter menjelaskan.

Pak Ustadz pun mengerti paham. dokter dan Pak ustadz keluar duluan sambil berbincang-bincang, Yovandra mengikuti di belakangnya.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Hyuga dan Alreno penasaran.

"Aman, masih perjaka," jawab Pak ustadz.

''Tidak mungkin, berandalan ini ... "

"Apa maksudmu kak Hyuga, jika kamu menghina kesucian Yovan berarti kamu juga menghina kesucianku!" pekik Yona kepada Hyuga.

"Ahh, sial, maaf Yona." Hyuga pun terdiam.

Istri dokter R pun angkat bicara "Hasil dari nona Yona juga aman," ungkapnya.

"Alhamdulillah, ucap syukur Pak Dhe dan Bu Dhe Yona juga Pak Ustadz.

"Sepertinya kedua orang tuamu mendidik mu dengan sangat baik, meski penampilanmu begini, kamu tetap menjaga dirimu dengan sangat baik, aku akan menjadi saksi atas peristiwa ini jika dilain waktu ada masalah," kata Pak Ustadz.

"Pak Herman Bu Fatimah, saya pamit dulu, waktunya jama'ah sholat ashar, masalahnya sudah teratasi, untuk nak Yovan dan nak Yona, kalian selesaikan sendiri secara keluarga, assalamualaikum,"

pamit Pak ustadz pulang.

"Hyuga, ayo!" tak lupa mengajak keponakanya,.

"Iya Pak Dhe," jawab Hyuga.

"Baik, nasib Lo ya bocah berandalan," tukasnya lalu melangkah pergi menyusul Pak dhe-nya.

***

"Jadi dia anak baik-baik ya, pantas saja aku tak merasa terancam ketika Yovandra menyelinap masuk waktu itu, hari ini benar-benar memalukan," suara hati Yona.

"Tolong panggil orang tuamu kesini Nak Yovan, saya harus membahas pernikahan kalian berdua, dengan orang tua Nak Yovan juga," kata Pak dhe Yona.

"Ya," jawab Yovan singkat.

Tut..

Tut...

Tut...

Yovan pun langsung menelpon mamanya.

"Iya, halo sayang, tumben telepon,"

suara mama Yovan di ponsel, saat ini Yovan membesarkan volume panggilannya.

"Apa mama sedang sibuk sekarang?"

"Tentu saja sayang, ada apa?"

"Mm... Ma, Yovandra mau ijin menikah, jadi mama bisa kesini untuk membahas pernikahan ini.''

Deg....

"Apa? Yovandra Regar Gumilang jangan bercanda! Mama sibuk."

''Apa aku pernah bercanda."

"Wanita mana yang menjebakmu lagi, bukankah itu sudah sering terjadi, untuk apa kamu percaya dan menikahinya, lupakan saja."

"Bukan Ma, ini beda konsep."

"Apa? nggak mungkin kan, kamu yang menghamili anak orang Yovan. Mama tahu kamu bukan anak seperti itu, kamu cuma bandel doang."

"Ma~ jadi, bisa kesini apa tidak sekarang, ini darurat Ma."

"Lewat telepon saja, mama vc ya, Ma,"

"Oke."

Pak dhe dan Bu dhe Yona tersenyum mendengar obrolan Yovan dengan mamanya.

"Sepertinya Yovan ini anak baik Bu," bisik Herman kepada istrinya.

"Brengsek! Gara-gara Lo hutangku nggak jadi lunas!" bentak Alreno dengan mendorong tubuh Yovan dan berlalu pergi begitu saja.

Kini Pak dhe dan Bu dhe Yona sedang mengobrol dengan mama Yovan, berbincang-bincang dan membahas pernikahan mereka berdua, yovan masih dengan posisi duduknya yang tenang begitu pula Yona.

Sesekali Yona melirik yovan, beda dengan Yona, Yovan bahkan tidak peduli padanya, saat ini Yovan memijat pelipisnya dan memejamkan matanya lelah, tubuhnya penuh luka, bahkan belum makan sama sekali sejak semalam.

"Shhht ... "

Yona berusaha menyadarkan Yovandra.

"Apa?" jawab Yovan membuka matanya dan menoleh ke arah Yona berada.

"Kamu, boleh membatalkan pernikahan ini, tadi aku hanya bercanda, supaya kak Hyuga dan kak Alreno tidak memaksaku lagi," jelas Yona.

"Ck, harusnya kamu bilang sebelum Aku menghubungi orang tuaku."

"Apa hubungunya?''

"Orang tuaku bisa marah kalo aku main-main dengan perkataan ku."

"Jadi?"

"Lanjut."

Deg.....

Deg....

Badan Yona gemetar, jantung tidak karuan bernyanyi, "Bocah gila ini serius, astaghfirullah, bagaimana ini," suara hati Yona.

Kemudian Yona menunduk pusing dengan semua ini.

"Kami sudah menentukan hari pernikahan kalian, yaitu hari sabtu depan, pernikahan kalian akan dilakukan disini secara sederhana, mengingat ini mendadak dan Yona tidak ada biaya begitu juga Nak Yovan yang masih bersekolah, apa Nak Yovandra ada permintaan?"

"Aku ingin pernikahan ini di rahasiakan sampai aku lulus sekolah STM/SMK dengan sukses, kalau boleh hanya acara akad nikah dan mengundang keluarga dekat saja," pinta Yovan tegas.

"Baik, itu lebih sederhana, dan ini surat perjanjian yang harus kamu baca dan tanda tangani, baca dengan teliti supaya tidak ada ke salah pahaman." Bu dhe Fatimah memberikan lembar kertas kepada Yovan.

"Shit, ck, masih saja dipersulit, sebenarnya mau kalian ini apa? memintaku menikahi dia, sekarang diberikan surat perjanjian pernikahan seperti ini, sungguh merepotkan."

Terima kasih sudah membaca.

Maaf kali penulisan saya masih berantakan.

😉😁😄🙏

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

aku mampir kak

2024-04-15

0

Azizah SULAEMAN

Azizah SULAEMAN

nikah juga akhirnya

2024-03-23

0

Azizah SULAEMAN

Azizah SULAEMAN

aduh pak ustad kepo jg ya

2024-03-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!