Hallo semuanya....
Happy Reading....
Big love 💜💜
Semua cerita dan adegan cerita ini hanya fiksi belaka semua hanya imajinasi.
Terima kasih....
💜💜💜💜💜💜
*Flashback lanjutan*
Hari sudah mulai gelap Yovan berniat mengantar Ridho pulang tapi Ridho menolak, sebab Ridho tahu Yovandra harus kembali bekerja jam 6 sore. Ridho memilih pulang naik busway saja.
"Yovan, kenapa berhenti?" tanya Ridho yang kaget Yovan tiba-tiba menghentikan motornya.
"Makan dulu, lapar." jawab Yovan
"Ayo turun" titahnya.
"Gue, nggak lapar, Lo aja yang makan" jawab Ridho.
Saat ini Ridho tidak punya uang buat beli makan, uang sakunya, pas buat makan siang dan beli es saja, dia tak mau merepotkan Yovandra yang sudah banyak membantunya.
Yovandra tak menjawab ucapan Ridho, ia langsung turun dan memesan sate 2 porsi beserta minumnya.
"Sate+nasi+minum ya Pak" pesan Yovandra kepada tukang sate.
Ridho yang mendengar itu pun langsung turun "Udah Gue bilang, Gue nggak lapar Yovan." celetuknya.
"Tapi, Gue butuh teman makan, gimana dong... udah santai aja."
"Tapi Yovan..."
"Duduk Lo..."
"Gue nggak bawa uang, dasar." bisiknya.
"Gue bayarin."
"Dapat uang dari mana Lo?"
"Bawel Lo."
Makanan sudah jadi dan obrolan mereka pun terhenti. saat hendak makan tiba-tiba Reza dan komplotannya datang.
"Wah... ketemu teman lama nih kita" sapa Reza yang berjalan mendekat lalu duduk di depan Yovandra.
"Pesan sate juga Pak" ucapnya.
"Siap" jawab tukang sate.
Yovandra hanya melihat Reza yang duduk di depannya dengan tenang dan santai, masih melanjutkan makannya yang tertunda.
Ridho yang panik, menyenggol kaki Yovan pelan, memberi kode harus bagaimana.
Yovan mengabaikan kode Ridho, tetap melanjutkan makannya dengan tenang.
Ridho yang melihat Yovandra melanjutkan makan akhirnya ikut melanjutkan makan juga dengan tenang.
Yovandra dan Ridho sudah selesai makan, Yovandra membayar makanan kepada tukang sate, Reza mengamatinya dan berkata "punya kita dia yang bayar Pak!"
Yovandra tak menghiraukan omongan Reza ia tetap membayar punya dia dan Ridho.
tukang sate pun paham.
"Lo bayar atau..." belum selesai Reza bicara tukang sate pun menyela
"Jangan berkelahi di warung saya, atau saya panggil Pak security."
"Ck. sialan." jawab Reza.
"Berani Lo ya sama bos kita" bentak komplotan Reza tak terima.
Reza mengangkat satu tangannya pertanda stop, komplotannya pun diam, tak jadi maju mengkroyok tukang sate.
Yovandra masih tenang, menerima uang kembalian lalu berjalan pergi, berniat menaiki motornya bersama Ridho.
Tukang sate tak serius melayani Reza dan teman-temannya, sepertinya tukang sate sudah paham situasi saat ini, dan tahu siapa itu Reza.
"Bre*gsek, dia mengabaikanku!'' teriak Reza marah.
"Kejar dan habisi Yovandra!" Memberi perintah kepada komplotannya.
"Siap, laksanakan." jawab komplotannya.
Brrrrmmm... brrrrmmm.....
Suara motor Yovandra yang sudah pergi meninggalkan mereka, tak lama kemudian mereka mengejarnya.
Brrrrrmmm... brrrrrmmm...
Brrrrrmmm... brrrrrmmm...
Suara motor Reza dan komplotannya mengejar Yovandra dan Ridho.
"Dasar anak muda jaman sekarang, nyari ribut saja bisanya, mentang-mentang anak bos preman, semua di tantang, seenaknya sendiri" celoteh tukang sate melihat beberapa anak tadi.
"Gimana ini Yovan, sepertinya dia ngejar kita." ucap Ridho memberi tahu setelah menoleh melihat belakang.
Yovan melihat arloji di tangannya jam menunjukkan pukul 06.00 sore.
"Lo bawa motor gue pulang, bawa lagi ke sekolah hari senin." jawab Yovandra.
"Lah... Lo gimana?"
"Yang mereka cari Gue, bukan Lo."
"Tapi... Gue bisa bantu Lo, Yovan!"
"Ingat adik Lo nungguin di rumah."
"Gue udah bilang ibu Gue pulang telat."
"Sekarang udah jam 06.00."
"Apa... waduh... pantes udah gelap ya."
"Lo gimana, mereka ada 5 orang serta Reza."
"Gue bakal alihkan mereka, Lo bawa pulang motor Gue."
"Tapi... masak Gue ninggalin Lo dalam bahaya gini."
"Tenang aja, kalo ada celah Gue juga bakalan kabur, capek ngladenin orang nggak bermutu kayak dia."
"Bagus, Lo hubungi Gue kalo bahaya, kalo adik-adikku udah tidur bisa Gue tinggal bentar, Gue bakal info Rehan juga."
"Jangan... Rehan ada urusan keluarga."
"Oh... iya, Lo harus hati-hati Yovan, kabur secepat mungkin jika ada celah, aku akan berusaha menidurkan adikku dengan cepat."
Yovan membelokan motornya di persimpangan jalan, lalu turun disana.
Ridho pergi membawa motor yovandra lewat jalan lain dengan pelan lalu cepat.
Brrmm... brrrrmmmmm...
"Di sini rupanya cecunguk ini, berani sekali dia nungguin kita sendirian, mana temen Lo yang culun itu!" teriak Homin yang dendam sekali dengan Yovandra.
"Heh... mau apa kalian semua kangen sama pukulan tangan manisku." seru Yovandra.
"Bacot Lo!" Homin maju lebih dulu melayangkan beberapa pukulan.
Syut... tak.. tak... tak...
Yovandra menghindar dengan lincahnya, beberapa anak yang Lain pun ikut maju.
Brakh... tak... tak...
Bugh....
Suara pukulan mereka kepada Yovandra.
Kali ini Yovandra masih bisa melawan dan menghindar.
Tiba-tiba vino memukulnya dengan balok kayu tepat di punggung yovandra.
Buakh....
"Ukh..." lirih Yovandra menahan sakit di punggungnya.
"Bang*at! bawa alat Lo mainya sekarang!" teriak Yovandra kepada vino.
"Mampus Lo!" jawab vino.
Reza pun maju dan mengambil balok kayu yang di bawa vino "sini ban*sat! dasar pecundang lawan satu orang saja bawa alat!" ejek Reza kepada vino "jantan apa betina Lo!"
Vino pun terdiam tak berani melawan ucapan Reza pun memberikan balok kayu yang di pegang "sorry" lirihnya pelan.
Kini Reza maju melawan Yovandra sendirian,Yovan vs Reza.
Reza masih bugar sedang Yovandra sudah kelelahan melawan ke 4 komplotannya.
Syut.... tak.. tak.. tak..
Buagh.. buagh....
Brakh...
Reza terpental jatuh ke bawah Yovandra tepat menendang perutnya saat Reza lengah di gang jalan yang sepi tersebut.
"Bre*gsek! masih kuat Lo ya! maju kalian semua! hajar dia sampai pingsan!" teriak Reza pada komplotannya.
Yovandra berlari keluar gang menuju jalan raya, sambil melihat arloji di tangannya.
****
Di tempat lain.
Brrrrmmm..... brrrrmmm....
Ridho membawa motor yovandra menjemput adik-adiknya di mushola
"Kak Ridho... Huwaaaw... motor siapa nih, Kak?"
"Mau naik-mau naik, Kak." celoteh kedua adik Ridho.
"Ayo naik,kita pulang bersama terus belajar bersama juga" jawab Ridho dengan senyum ramahnya.
"Iya iya ayo cepat pulang... udah nggak sabar mau naik motor gede hehehe..."
"Aku juga-aku juga mau naik." jawab adik satunya lagi.
Mereka berdua hanya selisih 1 tahun. jadi besarnya hampir sama, dan keduanya perempuan.
Ridho kini pulang bersama kedua adiknya, menaiki motor yovandra pelan-pelan karena motor punya orang harus hati-hati dan pelan naiknya terlebih bawa 2 adik lagi.
Sesampainya di rumah Ridho langsung mandi dan mengirim pesan pada Yovandra
"Apakah Lo aman Yovan? kabari Gue kalo Lo butuh bantuan oke." isi pesan Ridho kepada Yovandra.
Sebelumnya Ridho sudah menyiapkan makan malam untuk kedua adiknya baru meninggalkannya untuk mandi.
*Terima kasih sudah membaca dan memberikan hadiah *
Like komentar dan subscribe memang gratis tapi hadiah harus berkorban mantengin iklan.
Semoga tetap betah bacanya ya❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
™•°Aliya
sini gue temenin🤣😁
2024-02-29
1
🌸Sixune🌸🐢
semangat Thor cerita oke👍👍👍
2024-02-29
1
Erlangga😈👻
semangat Thor .....
kapan sama istrinya berdua saja????
2024-02-29
1