****
Aletta berjalan mengitari mansion, gadis itu kini berada di bagian belakang mansion, terdapat hamparan bebas di sisi kiri membuatnya bergerak menuju ke sana penasaran apa yang ada di sana.
"Nona kau mau kemana?" Aletta terlonjak kaget oleh teguran seseorang, ia berbalik badan.
Aletta mendapati salah seorang penjaga di sana "ah kau mengagetkanku"ujar Aletta "aku ingin ke sana, apa boleh?"Tanya Aletta.
"Aku akan menemanimu nona" katanya.
"Tidak perlu, aku bisa sendiri, lagian ini masih di kawasan mansion Maxim aku tidak akan hilang" kata Aletta menolak.
"Di sana ada sumur tua, nanti kau kenapa-napa tuan bisa memarahiku dan yang lainya" kata pria itu "tuan tadi juga berpesan untuk selalu mengawasimu agar tidak terluka"
Aletta memutar bola matanya malas "aku jadi hilang mood, aku akan kembali masuk ke dalam mansion" kata Aletta melewati penjaga itu dan masuk ke dalam mansion.
Aletta memutuskan untuk ke pantri. Disana ia melihat Alma dan beberapa pekerja lainya yang Aletta tidak ketahui namanya.
"Nona, kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Alma saat melihat kedatangan Aletta.
Aletta menggeleng "tidak ada, aku hanya bosan di kamar lalu berkeliling, kau lanjutkan saja bekerjamu" kata Aletta.
Alma mengangguk "nona mau aku buatkan minum?" Tawar Alma.
"Tidak perlu, oh ya kau jangan memanggilku nona pangil saja namaku Aletta" ujar Aletta merasa aneh dengan panggilan itu, karena ia tidak biasa.
"Baiklah, Aletta"ujarnya.
Aletta tersenyum "kau sudah berapa lama bekerja di sini?" Tanya Aletta berbasa-basi.
"Separuh hidupku, sebelumnya aku bekerja di kediaman orangtua tuan Maxim dan sekarang aku di pindahkan ke sini sekitar delapan tahun yang lalu" beritahu Alma.
"Sudah lama sekali" ujar Aletta "kau tau Maxim kemana sekarang? Apa pria itu sering pergi saat pulang bekerja, padahal sebentar lagi akan malam" kata Aletta mengingat tadi pria itu hanya mengantarkan Aletta pulang lalu pergi lagi entah kemana.
"Aku tidak tahu, tuan jarang pulang ke sini, Letta. Dia lebih sering menginap di apartemennya jadi tidak heran kalau dia tidak pulang ke sini" kata Alma memberitahu.
Aletta mengangguk-angguk mengerti.
"Kau ternyata ada di sini, honey. Aku mencarimu" Aletta berbalik mendapati Maxim berdiri di belakangnya.
"Darimana saja kau"tanya Aletta mendekati pria itu.
Maxim merangkul pinggang ramping Aletta menuntun gadis itu meninggalkan pantri.
"Kau merindukanku?"Tanya Maxim.
Aletta menggeleng "tidak, aku hanya bertanya jangan kepedean" balas Aletta.
Maxim terkekeh, mereka kini duduk di ruang tv.
"Kau abis bertemu dengan kekasihmu yang tadi, ya?" Tanya Aletta
Maxim mengerutkan keningnya "siapa? Clara maksudmu?" Tanya Maxim.
Aletta berdecih "iya,"
Maxim terkekeh "kau cemburu?"
Aletta menggeleng "aku hanya bertanya, untuk apa aku cemburu"
"Tapi wajahmu menunjukkan kalau kau sedang cemburu" balas Maxim mencubit hidung gadis itu.
"Hem"
"Jadi kau sudah membalas perasaanku?"Tanya Maxim
"Aku tidak tahu"
"Kenapa kau tidak tahu perasaanmu?"
"Entahlah, aku juga tidak mengerti kenapa aku tidak suka saat tadi kau tidak mengakuiku di depan gadis itu, sangat menyebalkan apalagi kau membandingkanku dengannya" kata Aletta berdiri dari duduknya.
"Aku akan kekamar" ujarnya meningalkan Maxim disana.
Sementara Maxim tersenyum simpul, sangat menggemaskan.
Pria itu juga ikut menyusul Aletta naik ke atas, tidak ke kamar gadis itu ia hanya ingin ke kamarnya untuk mandi membersihkan tubuhnya.
Tidak membutuhkan waktu lama Maxim selesai dengan pakaian santainya saat di rumah, hanya dengan setelah kaos dan bawahan celana pendek, pria itu sekarang keluar dari kamarnya hendak menuju kamar Aletta yang terletak di sebelah kamarnya.
Sampai di depan pintu kamar itu Maxim mengetuk pintu terlebih dahulu "apa kau masih di dalam?" Tanya Maxim.
"Iya, masuk saja" balas Aletta di dalam sana.
Maxim membuka pintu kamar itu mendapati Aletta tengah duduk di atas ranjangnya dengan laptop di hadapannya menampilkan sebuah tayangan, entah apa yang sedang di tonton oleh gadis itu.
"Ada perlu apa?" Tanya Aletta menatap pria itu yang kini berdiri di tepi ranjang miliknya.
"Aku akan mengajakmu makan, kau pasti belum makan?" Tanya Maxim.
Aletta pikir ada apa ternyata hanya untuk makan, benar saja ia belum makan "baiklah, ayo kita makan" balas Aletta mematikan laptopnya lalu meletakkan di atas meja.
Gadis itu mendekati Maxim, lalu mereka beriringan keluar dari kamar itu.
****
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments