Hiruk

Kuik kuik kikk kikkk

Bunyi suara burung misterius berkali-kali mengeluarkan suara yang menggetarkan siapa saja yang mendengarnya. Tidak tau pasti hari ini apakah akan lebih menyeramkan dari hari sebelumnya, Tumang menghela nafas. Dia yang tidak tenang meneruskan Langkah di depan rumah Sirih. Di mulai dari tanda-tanda yang menghantui, ucapan yang menjurus peringatan terkait kejadian aneh.

Sirih mengetahui santri itu berdiri disana. Namun, dia hanya mengamati di samping menyembunyikan tangannya yang bergetar.

"Bagaimana aku menjelaskan ke bocah itu? Aku takut dia malah jadi penghuni abadi. Hampir semua santri baru yang menapak di pesisir telah d rujuk oleh penghuni alam lain" gumamnya sangat resah.

"Tum! Balik! Haduh, cari masalah? Ustadz Kliwon kabarnya sedang berjalan memeriksa pesantren" bisik Paijo.

"Aku mau bicara sama nek Sirih"

"Lain kali saja "

Semua santri kembali ke saung masing-masing, tidak ada satupun yang berkutik. Mereka menunggu pintu terbuka, akan tetapi tidak ada tanda-tanda kedatangan sang ustadz. Seperti mimpi-mimpi, lembaran yang lihat santri-santri yang terpilih. Tidak ada yang bisa di ubah, tidak pula menghindari.

"Apa yang harus aku lakukan? Kalau ada pekerja yang mengurus rumah ini selalu menghilang tanpa jejak. Terlebih lagi, ada yang tidak beres dengan pria bercangkul. Suami ku juga..." gumam Maryam sambil menyeduh teh di atas cangkir kaleng.

Seduhan teh yang masih panas di teguk, dia menggenggam erat hingga tanpa sadar telapak tangannya memerah. Rasa pahit menjalani hidup, kesakitan, kesedihan dan rasa kehilangan. Sosok yang memakai lilitan pakaian kain Panjang memukul tangannya. Cangkir terjatuh, air panas mengenai kakinya. Maryam baru merasakan kakinya kepanasan terkena air dan lidahnya yang terbakar.

"Arghh!"

"Maryam.. Maryam.." panggilan suara yang tidak terlihat.

Menghindari suara yang mendekat, dia masuk ke dalam rumah. Meninggalkan pintu yang terbuka lebar. Panggilan menghilang, Maryam berteriak karena yang berdiri sosok wanita berwajah melempuh. Kulit terkelupas, menetes darah berwarna hitam. Dia merintih meminta tolong, makhluk lain yang mendekati Maryam menyembur tetesan cairan kental berwujud akar hidup membentuk manusia.

"Pergi! Jangan ganggu saya!"

Maryam pingsan, di bawa wanita tua ke dalam tempat yang tersembunyi. Sejak saat itu pula, tidak ada yang mengetahuinya. Rumah Maryam di tutupi kabut tebal, beberapa jarak warga yang melintas melihat tempat yang telah lama tidak berpenghuni.

"Rumah itu telah tiada, tapi kenapa setiap tahun ada yang terjebak. Orang merasa di dalam sana masih ada kehidupan. Iblis tidak ada hentinya menggoda manusia"

"Pak ketu, jangan dekat wilayah sana"

Dipenuhi berbagai macam alat dan bahan yang terlihat seperti digunakan untuk melakukan ritual-ritual yang mengerikan.

Mereka menemukan buku-buku kuno yang terpampang di rak-rak kayu, dengan tulisan-tulisan aneh dan simbol-simbol yang tidak mereka kenali. Di tengah ruangan, ada sebuah meja altar yang terbuat dari batu hitam, dengan lilin-lilin yang terbakar di sekitarnya.

Tumang dan teman-temannya berjalan-jalan di sekitar ruangan itu, mencoba mencerna apa yang mereka lihat. Mereka merasa semakin dekat dengan kebenaran yang mereka cari, tetapi juga semakin terpukul oleh kenyataan yang mengerikan.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Dengan cepat, mereka bersembunyi di balik rak-rak buku, berharap untuk tidak terlihat oleh siapa pun yang memasuki ruangan itu.

Saat pintu terbuka, mereka melihat seorang pria tua yang mereka kenali sebagai pemilik asrama. Dia memasuki ruangan dengan langkah mantap, seolah-olah sudah mengenal tempat ini dengan baik.

Tumang dan teman-temannya menahan napas, tidak berani bergerak atau membuat suara. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi jika mereka ketahuan oleh pria tua itu.

Namun, pria tua itu tidak terlihat mencari-cari mereka. Dia hanya berdiri di tengah ruangan, menatap ke arah meja altar dengan tatapan kosong.

Tiba-tiba, dia mulai berbicara dengan suara yang dalam dan menggetarkan. "Kalian telah menemukan ruangan ini," ucapnya. "Tetapi kalian belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sini."

Tumang dan teman-temannya menatap pria tua itu dengan heran. Apa yang dimaksud olehnya? Apakah dia memiliki jawaban atas semua pertanyaan yang menghantui mereka?

"Pria itu melangkah maju, mendekati meja altar dengan langkah mantap. Dia menatap ke arah mereka, dengan tatapan yang penuh dengan kekuatan dan kegelapan.

"Inilah ruangan tempat ritual-ritual dilakukan," ucapnya dengan suara yang menggema di ruangan itu. "Di sinilah kekuatan gelap dan misteri tersembunyi."

Tumang dan teman-temannya merasa seperti mereka telah menemukan sesuatu yang jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan. Mereka tidak lagi hanya mencari jawaban atas kejadian-kejadian aneh yang terjadi di asrama ini, tetapi juga harus menghadapi kekuatan gelap yang mereka tidak pernah duga sebelumnya.

Dengan hati-hati, mereka mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh pria tua itu, mencoba mencerna arti dari semua yang dia katakan. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir, dan bahwa mereka harus siap untuk menghadapi segala sesuatu yang menunggu di depan.

Dengan tekad yang kuat dan hati yang berani, Tumang dan teman-temannya bersiap untuk menghadapi kegelapan yang mengintai di dalam ruangan rahasia itu. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi mereka siap untuk menghadapinya bersama-sama, dengan harapan bahwa mereka akan menemukan kebenaran yang mereka cari dan mengungkap misteri yang telah lama tersembunyi.

Tumang dan teman-temannya terdiam, memandangi apa yang baru saja mereka temukan. Ruangan itu dipenuhi dengan berbagai macam artefak kuno, seperti patung-patung kuno, gulungan-gulungan peringatan yang usang, dan buku-buku berdebu yang tertumpuk di rak-rak kayu.

Mereka bergerak perlahan-lahan di antara benda aneh. Mereka bergerak perlahan-lahan di antara benda hingga tiba-tiba lampu-lampu ruangan itu redup, dan suasana menjadi semakin tegang. Tumang mendengar suara aneh di belakangnya, ia berbalik dan melihat sesosok bayangan besar berdiri di ambang pintu. Dengan hati-hati, dia bertanya, "Siapakah kamu?" Suara samar terdengar, "Aku adalah penjaga makhluk halus disini. Kamu tidak boleh mengganggu apapun.

Ya, aku lanjutkan. "Sosok aneh? Apakah kamu yang menyebabkan lampu-lampu ini mati?" Tumang bertanya dengan hati-hati, menempatkan tangannya di atas gagang obor padam yang tergantung di pinggangnya.

Bayangan itu mengangguk perlahan. "Ya, aku adalah penjaga yang menjaga keutuhan dan kerahasiaan pengetahuan yang terkandung di sini. Kalian berdua tidak seharusnya berada di tempat ini."

Tumang memandang dengan curiga. "Kami datang dengan tujuan baik. Kami hanya ingin mengungkapkan apa yang terjadi. Kami tidak bermaksud jahat" nada yang sedikit bergetar.

Terpopuler

Comments

➹𝗧ᵒᵐᵒʳʳᵒʷ×𝗧ᵒᵍᵉᵗʰᵉʳ➷

➹𝗧ᵒᵐᵒʳʳᵒʷ×𝗧ᵒᵍᵉᵗʰᵉʳ➷

setiap adegan membuat q merasa seolah-olah saya juga ikut berada di dalam cerita tersebut, berjuang bersama Tumang melawan para jin yang menyerangnya. juga merasa sangat terhubung dengan karakter-karakternya, terutama Tumang, yang begitu kuat dan penuh tekad dalam menghadapi ancaman yang tidak bisa dia pahami. Dan ketika Tumang mengikuti suara misterius ke dalam kegelapan, saya merasa seolah-olah juga ikut memasuki dunia yang misterius dan menakutkan itu bersamanya. benar-benar terpikat oleh alur ceritanya yang menggetarkan dan tidak sabar untuk melihat bagaimana petualangan yang menegangkan ini akan berlanjut!
q ucapkan salam dua jari jempol top

2024-02-24

0

Nona Mirna

Nona Mirna

Meskipun berada dalam bahaya, Sumirnah tidak bisa mengandalkan suaminya yang tertidur lelap. Malah, keadaan tidurnya yang terpaku oleh makhluk halus menambah ketegangan dan keputusasaan.

2024-02-14

0

klinik bunda

klinik bunda

karakter yang begitu hidup, serta membangun suasana yang begitu kuat sehingga saya merasa seolah berada di dalam cerita itu sendiri. Saya juga mengapresiasi tema-tema yang diangkat dalam karya ini, yang mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan eksistensi manusia secara lebih dalam. Karya ini benar-benar menggugah saya secara emosional dan intelektual, dan saya yakin akan terus membawa dampak positif bagi siapa pun yang bersedia menjelajahinya.

2024-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!