Terlintas di benak Tumang

Kata Sebagian orang melihat para santri itu adalah sebuah rangkuman dari kata keren versi tanda iman di hati. Belajar ilmu akhirat di pondok pesantren yang termasuk dalam golongan panutan di dalam kehidupan sosial maupun Masyarakat.

Punya suami santri itu ibarat memiliki sebuah bangunan bagus nan kokoh yang siap di jadikan tempat berteduh saat musim panas maupun hujan.

Ingatan Maryam melalang buana mengingat kejadian yang telah lewat. Hidupnya yang telah di ubah Bagai menyelami mimpi buruk setelah di persunting Kliwon. Dahulu sebelum mendapatkan Maryam, dia berbudi pekerti baik dan berakhlak mulia. Tidak setelah di pagi hari yang mendung setelah melewati malam pertama di hari Bahagia mereka. Perangainya seratus persen berubah, dia kasar, tidak pernah pula Maryam mendengar lagi suara lantunan ayat-ayat suci Al’Quran atau pula membentangkan sajadah Ketika panggilan Allah agar menegakkan sholat.

Di samping itu pula keberadaan ayahnya yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Hidup Maryam semakin berat.

🪽

Beberapa tahun yang lalu.

“Siapa santriwan bermata coklat melirik mu sedari tadi Maryam?” Erde berbisik sembari memperhatikan keduanya.

“Jangan hiraukan mereka, kita segerakan pergi ke Pondok. Ustadzah telah menunggu”

“Ehem, jutek amat sih? Memangnya kamu nggak bakal berkembangbiak? Upss!”

“Erde mulut mu jeberan nambah bisah ular kadut mematikan! Jangan ganggu si Maryam gitu dong!” ucap Jasimah bernada sedikit membentak.

Hampir saja kegaduhan terjadi, Maryam menengahi kedua dengan menarik tangan mereka mempercepat Langkah sampai memasuki pintu. Pondok bambu yang tetap berciri khas kesederhanaan tidak pernah terlepas dari sayup-sayup suara orang mengaji.

Ada saja para Santri yang membacakan ayat suci Al’Quran sebagai hafalan. Maryam, anak pemilik Yayasan Pondok Pesantren yang menjadi incaran semua kau adam. Dari semua santriwan, Kliwon yang tidak pernah gencar nan goyah berjuang keras sebisa upaya mendapatkannya.

Kepada Maryam

Hati ku yang terisi segala macam buai-buai terlarut di pelupuk mata memikirkan sosok diri mu yang berparas bak putri Zulaika. Cinta.. yaitu Ketika kamu yakin bahwa diri mu telah melupakannya, namun kamu masih menemukan dirimu perduli padanya. Walaupun jarak jauh menghadang membelah bumi tidak pula menambah rasa cinta mu, berarti engkau belum mencintainya. Aku akan tetap menunggu Maryam..

Petikan kalimat-kalimat Syahdu itu, tertulis di pucuk Lembah kertas coklat yang di bakut dengan tasbih kecil berwarna hitam.

Maryam menerima surat dan benda yang tidak di sangka membuat detak jantungnya berdetak kencang.

“Astagfirullah, Maafkan hamba Ya Allah ampunilah hamba yang telah merasakan getaran yang tidak sepatutnya hamba mempunyai perasaan seperti ini.

Di ujung waktu ini, masih terasa mimpi dia menjadi istri Kliwon. Selepas kelulusan, pria itu langsung meminangnya. Banyak Pemuda yang patah hati, tidak terhitung desak menanyakan perbuatan yang syirik yang mendapatkan Maryam dengan cara halus.

“Hei Kliwon, aku pasti datang merebut Maryam. Kau merampas perjodohan Kyai dengan abah, semua warga tau siapa yang seharusnya menjadi suaminya!” kata Cakra berpaling menghentakkan kaki.

“Siapa santriwati yang lewat di tadi? Sepertinya tidak terlalu asing” gumam Tumang melingak-linguk mendekati garis pembatas.

“Aku harus melihat lebih jelas semua gangguan di pesantren ini. Siapa bilang kalau anak Perempuan itu lemah, katanya kalau Perempuan itu terbuat dari bagian tulang rusuk laki-laki yang bengkok. Aku adalah Wanita yang kuat! Akan aku hajar jika ada yang terlihat bau-bau mencurigakan!”

Butet menggulung lengan bajunya, dia memakai kerudung merah berdiri di dekat pembatas wilayah asrama. Tumang yang tersenyum mengamatinya sampai mendekati pembatas hendak memanggil.

“Assalamu’alaikum!”ucap Tumang ke arahnya.

Tidak ada balasan atau tolehan membuat semakin penasaran Tumang mendekati. Butet melemparkan sendal jepit. Tumang mengernyitkan dahi, tersenyum kecut menyodorkan sendal itu kepadanya. Seumur hidupnya baru kali ini kepalanya terkena lemparan sendal, namun hal itu tidak menyulitkan dirinya agar lebih mengenal santriwati berkerudung merah.

“Saya tidak marah kok, nih sendal kamu”

“Pergi! Jangan ganggu aku!”

“Eitz mbak galak amat. Padahal saya mau menawarkan pertemanan. Eheheh, kenalin nama saya Tumang"

“Pergi! Atau aku lempar lagi!”

......................

Rencana sebagai intel terhalang, Butet mengepalkan tangan lalu berlari mendengar panggilan teman-temannya. Dia tidak pernah membayangkan bisa bersekolah di pesantren. Mimpi-mimpi yang sebelum memasuki pondok menggambarkan gangguan berbagai makhluk berwujud mengerikan dan sikap aneh para santriwan membuat dia semakin tidak nyaman.

Hampir secara keseluruhan wajah santriwati pucat fasih. Hanya santri baru yang tidak demikian di samping Gerakan kaku mereka dan terkadang tampak jelas pupil mata memutih. Seketika suasana pekik mengerang. Bisikan Yeti membuyarkan, “Tet kamu di panggil ustadzah Delim ke ruangannya”

“Memangnya ada masalah apa?”

“Nggak tau__”

Ketika berjalan mendekati kantor guru, Butet merasakan bulu kuduknya begitu merinding. Di bagian pohon besar tepat di dekat kantor itu terlihat seperti ada sosok halus yang mengamatinya. Dia segara mengetuk pintu, dia dipersilahkannya duduk dengan tatapan melengos menggelengkan kepala.

“Sudah berapa kali saya sampaikan ke kamu? Kamu jangan cari masalah!”

“Maaf ustadzah, tapi benda ini untuk melindungi saya kalau terjadi bahaya”

“Astagfirullah bahaya apa? Disini kamu aman! Kenapa kamu selalu mencari masalah? Ibu kamu menitipkan kamu sama saya supaya berharap anaknya bisa berubah menjadi lebih baik lagi.”

......................

Semua nasehat Kalsum masih terngiang di telinga, Butet berjalan menunduk menuju ke asrama. Di dalam pikirannya, membawa pisau lipat di dalam saku bukanlah suatu hal kejahatan. Dia mengingat-ingat dari mana ustadzah Kalsum menemukan pisau miliknya. Tepat di dalam kamar mandi sewaktu pagi tadi dia meminta Rati membawakan ember kecil berisi peralatan mandi miliknya sebelum di berada di wilayah dekat pembatas asrama.

“Pastilah pisauku yang tertinggal masih ada di dalam ember itu. Tega sekali si Rati pada ku!” gumamnya meneruskan Langkah tanpa terasa telah menabrak tubuh Kliwon.

“Duh mati aku!” batin Butet melihat siapa yang berdiri di hadapannya.

“Maaf ustadz saya tidak sengaja”

“Ada apa Butet? Kenapa kamu tidak focus berjalan? Lain kali hati-hati”

“Hehe hiya ustadz maafkan saya..”

Butet juga menoleh ke arah wanita yang berdiri di samping ustadz Kliwon. Wanita itu tersenyum, dia berjalan meninggalkannya Bersama ustadz Kliwon yang berpakaian khas menggunakan sorban hitam. Butet mempercepat Langkah mencari Rati, dia tidak menemukannya di dalam kamar. Bertanya ke beberapa teman sampai berhenti melihat Rati yang berdiri di bawah pohon besar dekat kantor.

“Rat! Aku mau ngomong sama kamu!”

Ucapan Butet yang di acuhkan. Rati menunjuk ke kantor Kliwon, saat Butet menoleh lagi Rati menghilang dari pandangan.

“Tet! Hussshh! Tet! Sini!” panggil Beti.

Setelah melakukan tadarusan Bersama, Butet benar-benar kehilangan kendali melihat Rati seolah tidak melakukan kesalahan tersenyum melihatnya. Aura yang semakin angker, dia menggenggam tangan Butet sangat kuat. “Sakit Bet! Apa kau gila?"

Terpopuler

Comments

Teteh mirj 💕𝐓𝐖𝐈𝐂𝐄🍭

Teteh mirj 💕𝐓𝐖𝐈𝐂𝐄🍭

Bisikan kematian dan keberadaan arwah membuat pesantren ini semakin mencekam! Apakah para santri akan menemukan kebenaran di balik misteri ini? Misteri pesantren terlantar yang dihantui arwah! Penampakan makhluk halus dan ritual mengerikan mengungkap sisi gelap yang menakutkan.
Pesantren yang ditinggalkan, makhluk halus yang mengganggu, dan rahasia kelam yang terkuak! Siapakah yang akan bertahan dalam kisah horor ini?

2024-02-10

0

heri

heri

Pesantren angker yang dihantui arwah para santri, sebuah cerita horor yang mengguncang jiwa. Apakah para santri akan menemukan kebenaran di balik gangguan makhluk astral yang semakin merajalela? Teror pesantren yang ditinggalkan, dihantui oleh makhluk halus yang mengganggu dan ritual mengerikan yang terungkap. Bagaimana para santri akan bertahan menghadapi kegelapan yang semakin mendalam? Ikuti kisah mencekam ini dengan hati yang berdebar!

2024-02-10

0

Madona

Madona

Ketakutan merayap masuk ke dalam jiwa para santri di pesantren yang ditinggalkan. Penampakan makhluk halus yang mengganggu dan ritual mengerikan yang terkuak menjadi bagian dari misteri yang semakin dalam. Bagaimana mereka akan bertahan menghadapi kegelapan yang semakin menggelayuti? Saksikan kisah mencekam ini dan temukan jawabannya! #PesantrenMisterius #HororDuniaGaib #KengerianMalam

2024-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!