Penundaan masa kepulangan

Setan tidak hentinya mencari cara membinasakan keimanan manusia. Lebih parahnya lagi, setan yang telah menyatu di dalam darah dan daging manusia.

Penggambaran makhluk berikutnya:

Sorot menyala berdiri di bawah langit-langit kamar yang kosong. Ruangan yang tidak terlalu jelas letaknya di mana itu terdapat sebuah lukisan bayangan putih berlatar gelap. Sekitar bingkai mengkilau tetesan darah. Makhluk yang di samping tampak sangat nyata. Badannya yang kurus, tinggi, kepala kosong terbentang Binatang-binatang kecil yang menyelinap.

Dia melayang, kakinya tertutup baju hitam Panjang menyapu lantai. Jari jemari yang berbentuk akar.

“Butet..Butet!” suara makhluk astral yang membangunkan.

“Aku melihatnya, penampakan makhluk halus yang selama ini aku abaikan bahkan aku mengatakan sebagai tahayul. Setelah berada di tempat itu, aku merasa di terror makhluk halus. Bagaimana dengan Yeti? Apakah dia juga demikian?”

Butet mengisyaratkan seolah-olah penglihatannya bisa tembus pandang. Pandangannya masih seperti di awang-awang, dia masih mengingat bagaimana pria yang membawa cangkul seperti akan melepaskan kepala mereka.

“Kamu udah baikan belum? Kalau belum yasudah istirahat aja jangan ngelamun gitu. Awas kesambet loh!”

“Rat kamu jangan ganggu si butet. Dia harus istirahat”

“Nggak apa-apa kok. Oh ya si Yeti mana?”

Mendengar pertanyaan itu, Aya dan Rati berjalan terburu-buru dengan berbagai alasan meninggalkannya. Liburan semester ini biasanya para anak-anak pondok mulai tersenyum lebar dan bernafas lega. Mereka menyiapkan semua barang-barang yang akan di bawa untuk berlibur. Apa yang ada di dalam benak mereka termaksud berharap di jemput wali dan orang tua murid masing-masing.

Di dalam ruangan kelas.

Kedatangan Kliwon mengubah kelas hening sedikit ribut. Balung, murid kesayangan yang selalu duduk di kursi bagian sudut selama bertahun-tahun. Dia enggan menamatkan diri untuk lulus, sifatnya yang sulit di tebak dan setiap ada yang berani mengajaknya berbicara maka keesokannya akan mengalami kejadian aneh.

“Perhatian anak-anak, berhubung kapal yang di tugaskan menjemput santri pulang sedang mengalami kendala. Maka liburan kali ini kalian akan isi dengan kesibukan kebersihan asrama. Kalian juga akan di beri tugas merawat Perkebunan di bagian sisi halaman samping kanan dan kiri. Saya berharap tidak ada yang mengeluh dan menjalani dengan keikhlasan.”

(Suasana semakin ribut selepas Kliwon meninggalkan kelas)

“Yah, masa kita nggak liburan sih!”

“Aduh kacau! Mami aku nggak mungkin nggak jemput aku!”

“What? Haduh apa-apaan ini?”

“Huhuh___”

“Bubar semuanya!”

Berbagai komentar para santriwan yang menghebohkan. Baik di kelas putra atau putri, semua peraturan dan arahan berlaku seadil-adilnya. Dahulu pemondokan yang di bangun itu tidak rusuh sekarang. Terlebih lagi kasus kesurupan merebak membuat banyaknya santri yang ingin keluar.

Pemondokan sederhana bernuansa magis. Kabar penundaan liburan di bumbui info dari santri yang di kaitkan sering memberitahu kabar duka. Balung mendekati Konan, dia membisikkan kata mati. Menunjuk ke bangku yang pernah di duduki Boy.

Segerombolan Santri berkumpul di Gudang. Mereka membuat tempat pemisah sehingga Ketika ada yang memeriksa maka tidak terlihat dengan menumpuk barang-barang yang tidak terpakai di dalamnya.

“Kenapa kita harus tetap patuh? Memang benar sebagai seorang santri tidaklah menjadi pembangkang karena itu termaksud perbuatan yang buruk. Tapi kita lihat sekarang keadaan pesantren semakin aneh. Terlebih lagi kita tidak di ijinkan untuk pulang. Apa kalian tidak curiga?”

“Benar kau Lei, aku ini walau anak nakal tetap saja semakin kesini mirip pesantren yang lagi viral di berita. Apa itu Namanya ya lupa aku!” ucap Keleng.

“Kebanyakan di sebut sesat. Akupun tidak bermaksud menyalahkan pesantren ini tapi yang hanya bisa aku simpulkan adalah terlihat iblis mulai menyerang manusia yang mendekatkan diri pada Allah” tambah Paijo.

“Aku menyimpulkan bahwa ini adalah serangan iblis. Musuh terbesar untuk manusia yang beriman"

“Maksud Antum, kalau orang-orang yang ada disini sedang di rasuki?” tanya Udin.

Dia bergegas berlari terlebih dahulu, suara seretan pria yang membawa cangkul berjalan ke arah Gudang semakin mencurigakan. Sinyal agar segera meninggalkan tempat itu semakin mencekam karena terdengar suara jeritan.

......................

Sepertiga malam tetap terlaksana di dalam pemondokan yang bercahayakan obor. Selimut salju, halangan dan godaan yang memberatkan untuk melaksanakan ibadah di tepis kedatangan ustadz Poni yang mengawasi dan memeriksa siapa saja santri yang masih tertinggal.

Selepas dua raka’at, kaki Udin terasa sangat berat.

Dia tidak beranjak dari tempatnya sekalipun teman-temannya mengajaknya Kembali ke saung Di depannya ada ustadz Isra yang masih berdzikir. Menunggu sampai beliau melipat sajadahnya, wajahnya mengernyit membalas tatapannya.

“Maafkan saya ustadz, tapi ada yang mau saya tanyakan. Apakah manusia yang beriman masih bisa terkena gangguan iblis? Kenapa iblis tidak merasakan panas dan bahkan bisa mengikuti ayat-ayat suci Al qur’an?” tanya Udin sedikit membungkuk semakin mendekat.

Ustadz Isra mengilangkan kaki dia mengusap dagu lalu menjawab dengan lembut; “Tipu daya setan sesungguhnya tidak berpengaruh bagi orang takwa yang jiwa dan hatinya bersih. Firman Allah, ''Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuatannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya.'' (Qs an-Nahl: 99).

Allah SWT berfirman: “Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka. Dia (Allah) berfirman, “Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku”. Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hambaKu, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat.” (QS Al Hijr: 39-42).

Jika engkau bertanya tentang Al-Qur’an kpd iblis, maka iblis akan bisa menerangkan dg sangat jelas, karena iblis tau persis kapan ayat itu turun dari langit. Jika engkau bertanya tentang ilmu hadist kpd iblis, maka iblis akan sangat pandai menjelaskannya, karena iblis tau asbabul wurud dari hadist tersebut. Jika engkau bertanya tentang dongeng para nabi, iblis akan dengan tepat menceritakannya karena iblis sudah ada sejak nabi adam masih berada dalam surga. Tidaklah Azail (iblis) kehilangan segalanya bukan karen ia kekurangan ilmu, melainkan karena ia kekurangan adab yang membuat dirinya sombong dan merasa lebih baik dari Nabi Adam Alaihissalam.

Dijelaskan dalam QS. Al-A’raf : 146 yang menjelaskan bahwa “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya.

Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.”

Semua penjelasan dan dari ustadz Isra telah tertanam di dalam benaknya. Sebelum pergi, dia mencium punggung tangan sang ustadz lalu menegakkan kaki dengan mengucapkan surah annas di dalam hati.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***