Ia tidak akan sanggup lagi jika harus berhenti sekarang, tanpa menuntaskan semua hasrat dan menembakkan spermanya. Karena jika itu terjadi kepalanya akan terasa mau pecah, dan berdenyut-denyut selama berhari-hari.
Oleh sebab itu ia harus menuntaskannya. Lukky memegang tangan Audia dengan kedua tangannya, lalu menahannya agar tetap dikasur dengan kedua tangannya.
Lukky. "maafkan kakak sayang, kakak harus menyelesaikannya."
Ujar Lukky lembut dan kembali melanjutkan gerakan maju mundur, tanpa menghiraukan Audia yang meronta mencoba melepaskan tangannya dan mulai menangis. Karena tak berhasil melepaskan tangannya.
Lukky. "aa,aa,aa,aa."
lenguhan dan desahan nikmat meluncur keluar dari mulut Lukky, sementara Audia hanya diam dengan air mata yang terus mengalir, dari sudut mata membasahi pipinya.
Ia sungguh tidak rela Lukky mengambil haknya secara paksa, tanpa memikirkan perasaannya. Yang belum siap atau mungkin tidak akan pernah siap.
Lukky. "aua, aua, kamu betul-betul enak sayang!"
Ujar Lukky sambil menghentak-hentakkan pusakanya dengan gerakan lebih cepat ke area berharga Audia, karena sudah saatnya ia ingin memuntahkan laharnya.
Crot, crot, crot. Lukky menembakkan seluruh seluruh cairan kental itu di dalam rahim Audia, setelah beberapa kali membuangnya diluar. Karena permainannya yang tak sampai tuntas di beberapa malam sebelumnya.
Akhirnya malam ini ia berhasil menuntaskannya.
Lukky. "bagaimana sayang? Enakkan?"
Tanya Lukky sambil membaringkan tubuhnya di samping Audia.
Audia tak menjawab, ia hanya diam menghapus air matanya yang membasahi pipinya. Lalu segera mencoba bangkit dari tempat tidur, Audia ingin melakukan aktivitas seperti yang biasa ia lakukan setiap kali Lukky habis menyentuhnya.
Audia berjalan kekamar mandi, tanpa menyadari bahwa Lukky juga sedang berjalan mengikutinya. Ia bahkan sampai terkejut ketika melihat tangan Lukky, yang mencoba menghalanginya saat akan menutup pintu.
Audia. "kakak mau apa?"
Tanya Audia setelah Lukky berhasil masuk ke kamar mandi dan mengunci pintu.
Lukky. "tidak ada"
Jawab Lukky santai sambil melangkah mendekati Audia, ia ingin membuat Audia tidak melupakan malam ini, dan membuat Audia merasakan yang namanya kenikmatan yang sungguh luar bisa nikmatnya.
Lukky. "kakak hanya ingin membuat sayang tidak merasakan sakit lagi, dan hanya merasakan sebaliknya yaitu enak dan nikmat."
Ujar Lukky kembali, kali ini sambil mencoba melepas handuk yang melilit tubuh Audia.
Audia. "sudah kak cukup! Audia sudah capek."
Ujar Audia menolak sambil menahan handuk yang akan dibuka oleh Lukky, dengan mata terus memperhatikan tangan Lukky yang sedang berusaha membuka handuk tersebut.
Namun Lukky tidak mendengarkan.
Lukky. "tidak apa sayang, hanya sebentar. Kali ini kakak janji hanya lima belas menit."
Bujuk Lukky dengan langsung mengarahkan pusakanya yang masih keras dan besar itu, kebawah handuk Audia dan mendekati area berharga milik Audia, tanpa membuka handuk yang dikenakan Audia.
Bulu kuduk Audia bahkan sampai berdiri saat melihat Lukky mengerahkan pasukannya, ke kearea berharganya yang masih tersembunyi dibalik handuk. Ia bahkan merasa sangat ngeri ketika melihat pusaka Lukky yang keras dan begitu besar, yang sama sekali tidak pernah puas itu.
Namun sebelum sempat Audia menolak, Lukky sudah keburu duluan memasukkannya ke area berharga Audia. Yang beberapa menit lalu sudah dihanjar habis-habisan oleh pusaka Lukky, dan kini Lukky mengulanginya lagi.
Audia. "aua!"
Pekik Audia spontan ketika pusaka Lukky kembali berhasil memasuki area berharganya, yang masih basah karena tumpahan lahar Lukky sebelumnya.
Sementara Lukky tersenyum senang, karena lagi-lagi ia berhasil memasukkan pusakanya ke area berharga Audia.
Lukky. "ayo sayang nikmati! Kakak akan benar-benar membuatmu puas dan ketagihan."
Ujar Lukky sambil mulai mendorong Audia menempel Kedinding, dan bergoyang dengan posisi berdiri, ia melanjutkan permainannya yang kedua dikamar mandi.
Berkali-kali Lukky menarik dan memasukkan pusakanya nya yang keras dan besar, hingga membuat tubuh Audia bergetar sangat hebat, karena tak kuasa menahannya.
Namun lagi-lagi Audia bersikap menyebalkan, bukannya mengeluarkan suara desah nikmat. Ia justru memekik kesakitan dan meminta Lukky untuk menjauhi.
Audia. "ADUH SAKIT! Kenapa kakak tidak mengerti juga kalau apa yang kakak lakukan hanya menyakiti Audia?! Padahal Audia sudah mengatakannya berkali-kali sejak kemarin-kemarin dan juga hari ini. Harus bagaimana lagi Audia mengatakannya? Bahwa kakak hanya menyakiti Audia!"
Audia menangis terisak, sambil mendorong tubuh Lukky agar menjauh darinya, disaat Lukky sedang menikmati permainannya dan sontak membuat Lukky langsung berhenti. Ia menatap Audia dengan pandangan tidak percaya, karena ia tahu bahwa Audia sedang berbohong.
Karena Audia selalu basah setiap kali Lukky menyentuhnya, itu artinya ia menikmatinya, namun ia tidak mengakuinya. Karena ada sesuatu yang ia sembunyikan dan sekarang Lukky sudah mulai lelah dengan semua itu.
Lukky. "sebetulnya kamu kenapa sayang? Kenapa kamu selalu seperti ini setiap kali kakak menyentuhmu? Apakah kamu tidak normal? Hingga kamu tidak suka disentuh?!"
Tanya Lukky dengan penuh pertanyaan, ia sudah mulai kesal, namun yang ditanya hanya menangis dan tak mau menjawab apapun.
Lukky. "atau karena kamu tidak menyukai kakak? Karena itu kamu selalu menolak setiap kali kakak menyentuhmu? Benarkan kamu tidak menyukai kakak?!"
Tanya Lukky lagi sambil menatap wajah Audia yang basah oleh air mata, dan mulai menarik keluar pusakanya dari area berharga milik Audia, namun Audia tetap diam meski yang dikatakan Lukky adalah benar, bahwa ia tidak menyukai Lukky, karena itu ia tidak suka Lukky menyentuhnya.
Lukky "tebakan kakak benarkan? Kamu tidak menyukai kakak. Karena itu kakak tidak akan lagi memasak mu. Selesai mandi kemasi semua barang-barang mu, kakak akan mengantarkan mu kerumah orang tuamu malam ini juga. Karena kakak menikahi mu dan membawamu secara baik-baik, maka kakak juga akan menceraikan mu secara baik-baik juga."
Ujar Lukky dengan raut wajah penuh kekecewaan, karena ternyata pernikahannya hanya bertahan sampai disini.
Sementara Audia terlihat seperti terguncang, ketika mendengar kata-kata perceraian yang keluar dari mulut Lukky. Langit terasa berguncang dan dunia seakan runtuh menimpa tubuhnya.
Hatinya terasa sakit dan terluka, meski itu yang selama ini ia inginkan. Namun ia tidak pernah menyangka ketika keinginannya itu akan terwujud, ia akan merasakan sakit yang teramat sakit seperti ini.
Hingga membuat dadanya terasa sesak dan kesulitan untuk bernafas, ia juga tidak mampu menghentikan air matanya yang terus mengalir deras, yang menjadi bukti bahwa ia tidak mau menjadi janda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments