Lukky: "ayo masuk"
Ajak Lukky pada Audia setelah ia membuka pintu, dan membawakan koper milik Audia dengan cara mendorongnya, sementara Audia berjalan mengikuti dibelakang tanpa bicara.
Lukky: "nah ini kamar kita"
Ujar Lukky kembali setelah membuka pintu kamar dihadapannya, memperlihatkan sebuah kamar bercat biru muda dengan ukuran tiga kali empat yang cukup terbilang rapi untuk pria yang berpenampilan seperti Lukky.
Kamar itu terlihat nyaman dengan ukuran kasur seratus delapan puluh kali dua ratus, saat melihatnya Audia langsung tahu bahwa kasur beserta seprai berwarna biru muda itu masih baru, karena Lukky baru membelinya kemarin.
Audia memasuki kamar lalu duduk dipinggir kasur, rasanya tubuhnya sangat lelah ia ingin berbaring dan tidur. Audia betul-betul melakukannya begitu ia melihat Lukky kembali keluar untuk memasukkan motornya dan dalam hitungan detik ia pun tertidur.
Lukky kembali ke kamar dan mendapati Audia sudah tertidur, ia tersenyum menghampiri Audia, dengan lembut Lukky membelai pipi Audia lalu mencium keningnya hingga membuat Audia terbangun karena sensasi dingin di keningnya.
Saat Audia membuka matanya ia langsung dikejutkan dengan wajah Lukky, yang hanya berjarak satu jengkal saja dari wajahnya.
Audia: "kamu sedang apa?"
Tanya Audia pada Lukky sambil mencoba untuk mendorong tubuh Lukky dengan kedua tangannya agar Lukky menjauh darinya.
Lukky: "hai, hai, Audia, ini aku Lukky suamimu. Kita sudah menikah kamu tidak boleh seperti ini."
Ujar Lukky dengan suara lembut sambil menenangkan Audia, dengan pelan ia memegang dan menurunkan tangan Audia yang berusaha untuk mendorong tubuhnya.
Setelah Audia tenang Lukky mulai melancarkan aksinya, perlahan ia mendekatkan wajahnya ke wajah Audia, menempelkan keningnya lalu mencium hidung Audia dengan lembut lalu turun ke bibirnya.
Awalnya hanya kecupan biasa lalu perlahan-lahan ia mulai me lu mat bibir Audia, lu ma tan demi lu ma tan ia layangkan hingga akhirnya ia mulai memasukkan lidahnya kedalam mulut Audia, memaksa Audia untuk membalas ciumannya namun Audia tidak mau dan tidak menyukainya.
Audia merasa geli dan jijik merasakan sentuhan dari lidah lukky yang bertindik didalam mulutnya, ia pun menolak untuk membalas ciumannya dengan tidak membalas setiap ciuman yang diberikan Lukky kepadanya.
Namun Lukky tidak menyadarinya ia pikir mungkin karena ini adalah yang pertama bagi Audia, dan Audia masih belum mengerti caranya.
Setelah selesai mencium bibir Audia Lukky mulai pindah ke leher Audia, bibirnya sibuk menyusuri setiap lekuk leher hingga bagian dada yang sedikit terbuka, sementara tangan Lukky sibuk membuka pakaian Audia.
Ia bahkan tidak sabar dan berkali-kali meremas kedua gunung kembar Audia yang kenyal, membuat Audia berkali-kali meringis karena merasa sakit saat tangan Lukky meremas-remas kedua dadanya secara bergantian.
Hingga akhirnya Lukky berhasil membuka pakaian Audia yang hanya menyisakan bra dan ce la na dalam, untuk sesaat Lukky berhenti mencium leher Audia dan hanya diam memandang tubuh dengan warna kulit kuning Langsat itu, kemudian ia pun tersenyum memandang keindahan didepan matanya tersebut.
Lalu perlahan ia mulai kembali melancarkan aksinya dengan menciumi setiap bagian tubuh Audia yang terbuka, membuat Audia menggeliat-geliat tak tahan atas apa yang dilakukan Lukky kepadanya.
Hingga akhirnya mulut Lukky berakhir di pucuk gunung kembar Audia yang kini tak lagi mengenakan bra. Audia terkesiap mengerang saat Lukky mengisap pucuk gunung kembarnya, tanpa Audia sadari tangannya refleks meremas rambut Lukky yang pajang.
Lukky tersenyum saat mendengar erangan demi erangan yang keluar dari mulut Audia, ia tahu saat ia melihat tubuh Audia bahwa tubuh istrinya belum pernah terjamah, ada rasa bangga disana karena dialah yang pertama dan yang seterusnya menikmatinya.
Dia berusaha membuat Audia rileks karena dia tidak ingin Audia terlalu merasa kesakitan saat melepas keperawanannya sebentar lagi, benar saja saat Audia berada dipuncak kenikmatannya Lukky dengan dan tanpa aba-aba mulai memasukkan pusaka miliknya kedalam milik Audia yang masih perawan dengan perlahan tetapi pasti.
"Aaaaaaaaa!, Aaaaaaa!, Aaaaaaaa!,"
Pekik Audia saat Lukky menusuk-nusukan pusakanya ke milik Audia yang sangat rapat, karena masih perawan. Lukky bahkan sampai kepayahan memasukkannya ditambah lagi Audia mulai memberontak dengan mendorong tubuh Lukky, agar Lukky menghentikan permainannya.
Namun Lukky sudah sampai dipuncak nafsunya dan ia harus menyalurkannya, ia terus berusaha membuat Audia kembali rileks dengan memberi pemanasan seperti diawal, begitu Audia rileks Lukky kembali menusukkan pusakanya yang sudah sangat keras dan tegang ke milik Audia yang sangat rapat.
"Aaaaaaa!,aaaaaa!,aaaaaaa!, Sakit!"
Pekik Audia kembali sambil mendorong tubuh Lukky dengan kedua tangannya saat Lukky berusaha memasukkan pusakanya yang hampir masuk setengah, namun Lukky tidak menyerah dan malah semakin memasukkannya.
"Kreek. Aaaaaaaa!"
Suara dari milik Audia dan pekikan Audia bersamaan saat Lukky berhasil memasukkan semuanya. Tanpa sadar Audia mencakar punggung Lukky hingga berdarah karena menahan sakit.
Tapi Lukky sama sekali tidak merasa sakit meski punggungnya berdarah, ia justru merasa semakin keenakan setiap kali mengeluarkan dan memasukkan pusakanya, bahkan ia berkali-kali mengerang dan menyebut nama Audia.
Sementara Audia terus meringis karena sakit, ia sama sekali tidak menikmatinya dan cenderung ingin agar Lukky menyudahi permainannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Raini Nai
sangat detail banget woii cerita nya 😭😭😭 gua hanya baca tapi meringis juga bayangin Nya
2024-03-29
2