Audia bergidik merinding saat menyadari ternyata Lukky terus menatapnya sejak tadi, ia bahkan sampai mengerutkan keningnya tanda tidak suka dengan apa yang Lukky lakukan, hingga akhirnya ia memutuskan untuk permisi pergi kebelakang.
Audia. "maaf Tante Audia kebelakang sebentar."
Ujar Audia minta izin kepada Nurmala agar bisa keluar dari suasana yang membuatnya tidak nyaman.
Nurmala. "pergilah"
Jawab Nurmala sambil melihat Audia sekilas lalu kembali melihat kearah Lukky dan mengajak Lukky berbicara, sementara Firman mulai berbicara dengan Nesa.
Nurmala. "bagaimana?, Kamu suka?"
Tanya Nurmala pada Lukky tanpa basa-basi dan Lukky menjawabnya dengan anggukan kepala.
Sementara itu dihalaman belakang.
Sinta."bagaimana kak? Yang mana yang kakak pilih?"
Tanya Sinta pada Audia setelah selesai mengintip kedua calon yang salah satunya akan menjadi suami dari kakaknya.
Audia. " kakak suka pada Firman, dia terlihat baik."
Jawab Audia yakin.
Sinta. "tentu saja semua itu bisa dilihat dari penampilannya, tidak seperti si Lukky itu yang sudah bisa dipastikan bahwa dia adalah preman besar, dia juga pasti sangat kasar. Sungguh aku tidak bisa membayangkan jika kakak sampai menikah dengannya, dia pasti akan sering melukai tubuh kakak saat bertengkar."
Ujar Sinta memberi pendapat mengenai Lukky setelah ia melihat penampilan Lukky, dan semua pendapat itu disetujui oleh Audia, karena dia juga berpikir sama bahwa sifat Lukky pasti tak akan jauh berbeda dengan penampilannya.
Namun sayangnya Nurmala mendengar semua itu.
Nurmala. "jadi, bagaimana keputusan mu? dengan siapa kamu akan menikah? jika kamu tidak mau menikah dengannya, silahkan keluar dari rumah beserta dengan keluarga mu dan kembalikan apa yang telah ku berikan kepada seluruh anggota keluarga mu!"
cerca Nurmala Hartawan wanita berusia lima puluh tahun itu kepada Audia Aurora gadis berusia dua tiga tahun itu, tanpa berbelit-belit setelah dia tidak sengaja mendengar pembicaraan Audia dengan adiknya Sinta.
Tentunya dia mengatakan semua itu setelah Sinta pergi dan hanya ada mereka berdua.
Audia. "maaf Tante Audia sama sekali tidak bermaksud untuk membantah keinginan Tante, Audia akan melakukan apa yang Tante suruh, Audia akan menikah dengannya sesuai dengan keinginan Tante."
Jawab Audia dengan air mata berlinang, meski sebetulnya dia tidak ingin menikah dengan pria pilihan Nurmala, namun ia harus melakukannya karena Audia sangat tahu meski ia berusaha dengan sangat keras dia tidak akan bisa mengembalikan semua yang telah diberikan oleh Nurmala kepada Audia, ibu dan juga adik-adiknya.
Nurmala. "okey, sekarang basuh wajah mu dan setelah itu kembali kedepan. Tante akan memberitahukan jawab mu kepada Lukky."
Ujar Nurmala lalu berlalu pergi meninggalkan Audia dihalaman belakang yang masih menyesali keputusannya.
Lukky terus menatap Nurmala menanti jawaban darinya setelah Nurmala menemui Audia, ia sangat penasaran dan tidak sabar ingin tahu apakah Audia mau menjadi istrinya.
Nurmala menyadari bahwa Lukky sudah tidak sabar ingin mendengar jawaban darinya, dan ia justru mengoda Lukky dengan tersenyum.
Nurmala. "dia mau."
Kata Nurmala dengan tersenyum lebar dan mengedipkan mata pada Lukky.
Sementara Audia sejak ia kembali bergabung, ia hanya menundukkan wajahnya.
****
Setelah pertemuan mereka hari itu Lukky jadi sering datang kerumah Nurmala untuk hanya sekedar melihat Audia, meski Audia sering menghindarinya namun itu sama sekali tidak menyurutkan semangat Lukky untuk meluluhkan hati Audia.
Walau kerap secara terpaksa Audia menemani Lukky berbicara, dan terkadang bersikap cuek, namun Lukky tetap sabar dan memperlakukan Audia dengan sopan.
Hingga akhirnya Audia resmi menjadi istrinya.
Lukky. "nah ini dia rumah kita."
Ujar Lukky berbicara pada Audia begitu dia menghentikan sepeda motornya, didepan sebuah rumah minimalis yang disampingnya terdapat sebuah bengkel modifikasi dan otomotif.
Audia turun dari motor yang dikendarai oleh Lukky tanpa berbicara apapun, kedua tangannya terlihat cantik dengan lukisan yang terbuat dari hena berwarna merah hati, dari kedua tangannya siapa pun yang melihatnya akan tahu bahwa ia adalah pengantin baru.
Namun dari wajahnya dia terlihat seperti seorang istri yang baru ditinggalkan suami. Ya Audia terlihat sangat sedih dan tidak bahagia, ia bahkan melalui hari pernikahannya dengan derai air mata dan kemarahan ibunya.
Yang tidak bisa terima putri pertamanya menikah dengan pria berandalan seperti Lukky, ia sangat terkejut begitu melihat pria bertato yang datang dan duduk bersanding dengan Audia dihadapan penghulu.
Ditambah lagi saat melihat beberapa teman Lukky yang datang dengan penampilan yang tak jauh berbeda seperti Lukky.
Karena sebelumnya ibu Audia tidak pernah bertemu dengan Lukky dan hanya mendengar namanya saja dari Nurmala, bahkan saat berkunjung Lukky tidak pernah mampir kepaviliun dan hanya sampai rumah utama saja.
Audia juga tidak pernah cerita dan melarang Sinta untuk bercerita kepada ibunya, alhasil ibu Audia tahu di hari pernikahan bahwa ternyata calon suami Audia adalah anak pang atau preman, itulah yang ada dipikiran semua orang yang hadir termasuk ibunya Audia.
Ibu Audia tidak terima ia mengajak Audia berbicara empat mata dikamar.
Ibu."apa ini Audia? Kenapa pria seperti itu yang kamu pilih?!"
Tanya ibu Audia dengan menatap tajam pada Audia namun Audia hanya diam sambil menundukkan wajah, ia tidak berani melihat wajah ibunya.
Ibu. "jawab ibu Audia, kamu adalah wanita baik-baik dan berjilbab, bagaimana bisa kamu memilih pria berandalan seperti itu menjadi suamimu, apa kamu tidak takut apa yang akan dia lakukan pada mu nanti?!."
Tanya ibu Audia lagi kali ini sambil mengguncang tubuh Audia agar ia mau menjawab pertanyaan ibunya.
Audia. "maafkan Audia Bu, tapi ini adalah pilihan Audia."
Jawab Audia berbohong tidak ingin ibunya tahu yang sebenarnya bahwa ia juga terpaksa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments