Audia bahkan langsung menghentikan aktivitasnya, yang sedang berusaha menghabiskan mie ayam dihadapannya yang sudah tinggal setengah. Karena sebetulnya ia memang sudah tidak sanggup lagi memakannya.
Pasalnya perutnya masih kenyang saat Lukky mengajaknya sarapan, namun ia tetap tidak menolak ajakan Lukky, karena ia juga ingin merasakan udara segar dipagi hari.
Tentunya dengan berjalan-jalan menggunakan sepeda motor, agar ia bisa menikmati pemandangan lebih jauh tanpa perlu berjalan kaki, pasalnya Audia tidak bisa mengendarai sepeda motor, oleh sebab itu ia tidak akan menolak ajakan Lukky, yang sering mengajaknya keluar walau hanya sekedar untuk membeli beras.
Lukky. "mie ayamnya kok nggak dihabiskan?, nggak enak ya?"
Tanya Lukky dengan sedikit berbisik saat melihat Audia, yang sudah meletakkan sendoknya dan menggeser mangkok mie ayam menjauh darinya.
Audia. "enak. Tapi Audia udah kenyang."
Jawab Audia membantah apa yang dipikirkan oleh Lukky.
Lukky. "ya udah, kalau gitu kita kesana sekarang aja ya?!"
Ajak Lukky menunggu jawaban setuju dari Audia, dan Audia menjawab ajakan Lukky dengan anggukan kepala.
Mereka pergi setelah membayar semua pesanan mereka, dan lagi-lagi Lukky membiarkan Audia yang mengambil kembalian uangnya. Jika diperhatikan dari kemarin Lukky memang tidak pernah memberi uang belanja ketangan Audia, namun jika ada kembalian dari uang yang dibayar oleh Lukky, ia akan membiarkan Audia yang mengambilnya.
Lukky. "yang ini bagus, cocok untuk kamu sayang."
Ujar Lukky begitu mereka masuk kedalam toko, dan melihat long dress lengan panjang berwarna biru hambar, tentunya dengan panjang baju yang menutupi sampai mata kaki.
Lukky mengambil baju tersebut, lalu mencocokkannya ke badan Audia, yang langsing dengan berat badan empat puluh lima itu, dan tubuh yang hampir sama tinggi dengan Lukky. Bahkan sebetulnya Audia terbilang sedikit kurus, dengan tubuhnya yang cukup tinggi tersebut.
Lukky. "kan betul bagus. Suka nggak?"
Tanya Lukky setelah memastikan baju pilihannya ternyata memang bagus ditubuh Audia.
Audia memegang dan melihat baju tersebut, lalu mengangguk iya. Lukky tersenyum saat melihat Audia setuju dengan pilihannya dan menyukainya.
Lukky. "kalau begitu kakak pilihkan lagi ya."
Ujar Lukky dengan senang tanpa menunggu jawaban dari Audia, ia langsung kembali memilih-milih baju untuk Audia.
Sementara Audia hanya menurut dalam diam. Lukky ingin membelikan Audia beberapa baju, karena ia tahu Audia hanya memiliki dua belas helai baju saja. Dan dalam dua belas helai itu hanya ada empat yang bagus, sementara yang lainnya sudah usang dan pudar warnanya.
Bahkan sebagian ada yang sudah sobek dan ditambal dengan jahitan, bahkan sebagian baju-baju itu adalah baju bekas dari Nurmala. Lukky memilih empat long dress lengan panjang dan tiga Long dress tanpa lengan, dengan panjang baju sama, yaitu panjang sampai mata kaki.
Kemudian Lukky juga mengambil dua kardigan, dan dua jilbab besar lebar berwarna hitam dan coklat, sama dengan warna kedua kardigan yang diambil Lukky.
Lukky. "nanti kalau sayang lagi pakai baju ini, terus ada teman kakak. Cukup pakai jilbab ini saja, maka seluruh tubuh sayang yang terbuka akan langsung tertutup."
Ujar Lukky memberi tahu Audia mengapa ia membelikannya jilbab besar lebar, padahal Audia hanya suka memakai jilbab yang tak terlalu besar dan lebar, yang penting bagi Audia jilbabnya sudah menutup rambut hingga dadanya.
Audia juga berpikir kapan ia akan memakai long dress tanpa lengan, dengan bagian dada sedikit terbuka tersebut, karena ia tidak akan memakainya didepan Lukky, apa lagi untuk menyenangkan Lukky, dan mungkin ia tidak akan pernah memakainya.
Pikir Audia saat ini dan ia tidak pernah tahu, apa yang akan terjadi dikemudian hari nanti.
Lukky. "bagaimana suka kan?"
Tanya Lukky meminta pendapat Audia tetang semua yang dipilih oleh Lukky.
Audia. "suka"
Jawab Audia singkat sambil mengangguk, dengan mata terus menatap pada baju-baju pilihan Lukky untuknya.
Lukky. "kalau gitu kakak bayar sekarang ya?"
Ujar Lukky dengan maksud memberi kode kepada Audia, apakah Audia masih ingin menambah bajunya ataukah sudah cukup.
Tapi Audia hanya menjawab iya dengan anggukan, seperti tidak mengerti dengan kode yang diberikan Lukky. Padahal Audia hanya merasa sungkan menerima semua pemberian Lukky, ia berpikir pasti akan ada imbalan yang harus ia bayar untuk semua pemberian Lukky tersebut.
Karena didunia ini tidak ada yang gratis, dan Audia sudah merasakannya. Seperti apa yang diberikan Nurmala kepada Audia dan keluarga selama bertahun-tahun, lalu meminta imbalan atau balasan atas semua kebaikan dengan minta Audia menikahi Lukky.
Lukky juga pasti akan melakukan hal yang sama, ia pasti akan meminta imbalan kepada Audia. Itu yang ada dipikiran Audia saat ini, dan ia sangat tahu imbalan apa kira-kira yang akan diminta Lukky darinya nanti.
Lukky. "berapa semua kak?"
Tanya Lukky kepada pegawai toko baju tersebut, setelah pegawai wanita itu selesai menghitung.
Pegawai. "semuanya satu juta tiga ratus bang."
Ujar pegawai itu sambil menyerahkan kantor berisi pakaian untuk Audia tersebut.
Lukky. "bisa pakai ATM BCA kan?"
Tanya Lukky sambil menyerahkan kartu ATM BCA nya, karena uang kes yang ia bawa tidak cukup.
Pegawai. "bisa bang"
Jawab pegawai itu ramah sambil tersenyum, lalu mengambil kartu ATM Lukky dan menggeseknya pada mesin ATM.
Lalu kembali mengembalikannya kepada Lukky, setelah proses pembayaran selesai.
Pegawai. "terima kasih bang, dan jangan pernah ragu untuk berbelanja kembali disini ya."
Ujar pegawai itu kepada Lukky, sambil menyerahkan kartu ATM Lukky, pegawai itu sangat senang mendapatkan konsumen yang begitu royal.
Lukky. "iya, sama-sama."
Jawab Lukky ramah, lalu bergegas meninggalkan toko tersebut bersama Audia.
Lukky. "kita langsung pulang sekarang? Atau masih ada yang mau sayang beli?"
Tanya Lukky pada Audia setelah mereka menaiki motor.
Audia. " tidak ada, kita langsung pulang saja."
Jawab Audia dari belakang, karena memang tidak ada yang ingin ia beli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments