Karena perjalanan cukup jauh, Lukky pun memacu kendaraannya dengan laju. Agar mereka bisa sampai lebih cepat dari seharusnya.
Namun diperjalanan ternyata Lukky lebih banyak berhenti, dan mengajak Audia mampir dulu ke mall, ia mengajak Audia makan disana dan berjalan-jalan sebentar mengelilingi mall.
Lalu kembali melanjutkan perjalanannya setelah puas mengajak Audia berkeliling mall, dan akhirnya mereka pun sampai dirumah Rudi sekitar pukul tiga sore. dan kebetulan Rudi sedang memancing ikan di kolam ikannya yang cukup luas.
Lukky. "banyak Rud?"
Tanya Lukky pada Rudi, setelah memarkir Vespa didekat kolam ikan dimana Rudi sedang memancing.
Rudi. "eh bang. Banyak bang didalam kolamnya."
Jawab Rudi sedikit terkejut saat melihat Lukky yang sudah berdiri didekatnya.
Lukky. "Abang bawa kakak juga ni"
Ujar Lukky memberi tahu pada Rudi dengan siapa ia datang.
Rudi. "iya bang. Kak silahkan duduk."
Ujar Rudi menyerahkah kursi plastik pada Audia, agar Audia bisa duduk disana. Audia mengambil kursi tersebut lalu mendudukinya tanpa banyak bicara.
Rudi. "kayak ginilah rumah Rudi kak. Oiya kakak mau minum apa?"
Ujar Rudi merendah dan bertanya kepada Audia, yang sejak tadi masih diam saja. Padahal rumahnya lumayan bagus dan halamannya sangat luas.
Audia. "air putih saja"
Jawab Audia meminta air putih saja, pada orang yang sudah pernah beberapa kali menginap dirumahnya tersebut.
Rudi. "kalau bang Lukky mau minum apa?"
Tanya Rudi lagi, kali ini kepada Lukky yang mulai ikut memancing.
Lukky. "kopi aja, kalau ada tembakau boleh juga?"
Ujar Lukky menyebut rokok tembakau khas Aceh tersebut dengan santai, dan Rudi pun tersenyum sambil memberikan kode jempol kepada Lukky, bahwasanya rokok tersebut ada.
Rudi masuk kedalam rumahnya, lalu kembali dengan membawa segelas kopi dan air putih, bersama dengan kotak berisi tembakau khas Aceh, lalu tak berselang lama sepiring gorengan yang berisi bakwan dan tahu pun datang, dari kedai yang terletak disebelah rumah Rudi.
Rudi. "ayo kak dimakan gorengannya."
Ujar Rudi menawarkan Audia, lalu ia pun duduk bersama Lukky menikmati tembakau khas Aceh sambil memancing. Sementara Audia hanya diam memperhatikan mereka.
Hampir lima jam mereka disana, jika saja Audia tidak meminta untuk pulang, mungkin mereka akan terus disana hingga tengah malam. Karena terlalu asyik memancing ikan, ditambah lagi ada tembakau khas Aceh tersebut, semakin membuat Lukky dan Rudi lupa waktu.
Padahal Audia sudah sangat suntuk, hingga akhirnya ia pun meminta untuk pulang. Tentu saja Lukky langsung menuruti Audia, karena baginya Audia adalah prioritas utamanya.
Lukky. "Rud, abang pulang ya?!. Kakakmu udah capek."
Ujar Lukky pada Rudi.
Rudi. "iya bang. Bawa ini bang untuk dimasak, besok Rudi mau kesana, mau makan disana. Masakan kakak enak soalnya."
Jelas Rudi sambil menyerahkan ikan hasil tangkapan mereka berdua, dan diterima oleh Lukky.
Rudi. "oiya besok juga Rudi bawakan ayam ya."
Ujar Rudi lagi setelah menyerahkan plastik berisi ikan.
Lukky. "okey sip lah Rud. Abang tunggu besok ya"
Ujar Lukky sembari menaiki Vespanya.
Rudi. "iya bang."
Jawab Rudi sambil mengacungkan jempol tanda setuju.
Lukky. "udah sayang?"
Tanya Lukky pada Audia, memastikan bahwa Audia sudah naik.
Audia. "sudah"
Jawab Audia sambil memegang ujung baju Lukky, seperti saat mereka pergi dari rumah. Lalu Vespa pun melaju dengan kencang, hingga tak terasa mereka pun telah sampai dirumah.
Lukky. "gimana sayang enak nggak jalan-jalan hari ini?"
Tanya Lukky begitu mereka sampai dirumah.
Audia. "enak"
Jawab Audia sambil mengambil plastik berisi ikan dari tangan Lukky.
Lukky. "ikannya banyak ya? sepertinya lebih dari empat kilo. Kira-kira besok mau dimasak apa sayang?"
Tanya Lukky pada Audia, yang sedang membongkar ikan hasil tangkapan Lukky dan Rudi didapur.
Audia. "iya sepertinya lebih dari empat kilo. Mungkin dibakar dan digulai kuning saja."
Jawab Audia sambil memisahkan antara ikan yang besar dan yang kecil.
Lukky. "kakak bantu ya"
Ujar Lukky sambil mengambil pisau, lalu memberikan sisik ikan gurame hasil tangkapannya tadi.
Karena dibantu oleh Lukky pekerjaan Audia pun selesai dengan cepat, kini ia hanya tinggal menyimpannya didalam kulkas. Lalu setelah itu ia bisa segera bersiap untuk beristirahat.
Namun ternyata itu hanya ekspetasi Audia semata, nyatanya ia tidak bisa langsung beristirahat. Karena Lukky langsung mengganggunya begitu Audia memasuki kamar.
Lukky langsung memeluk tubuh Audia dari belakang, begitu mereka berada dikamar. Ia bahkan langsung menggerayangi tubuh Audia, tanpa memberi kesempatan untuk Audia menolak.
Audia. "kak, bisa tidak besok saja? Hari ini Audia capek sekali."
Ujar Audia mencoba menolak Lukky secara halus, sambil mencoba melepaskan pelukan Lukky darinya.
Lukky. "hari ini kakak pengen sekali sayang, jadi tolong kakak sebentar saja."
Ujar Lukky menolak permintaan Audia, untuk menundanya sampai besok.
Lalu tanpa bicara lagi, Lukky langsung mengangkat tubuh Audia dan membaringkannya di kasur. Ia baringkan tubuh Audia dengan pelan dan hati-hati, lalu setelah itu ia mulai membuka baju kemeja yang dikenakan oleh Audia.
Lukky membuka kemeja tersebut dengan tidak sabaran, karena ia sudah tidak tahan menunggu terlalu lama. Apa lagi kemarin-marin ia sudah gagal sebanyak dua kali, jadi kali ini ia harus bisa mendapatkannya.
Namun lagi-lagi Lukky harus menelan kekecewaan, karena permainannya yang tak selesai. Baru beberapa kali gerakan maju mundur, Audia sudah mengeluh kesakitan.
Audia. "aduh sakit kak. Audia mohon sudah kak!"
Rintih Audia kesakitan, ia memohon kepada Lukky untuk menghentikan permainannya, membuat Lukky tidak tega dan akhirnya menghentikan permainannya yang baru setengah jalan.
Lukky. "sakit sekali kah sayang?"
Tanya Lukky merasa heran, karena ia sudah melakukannya dengan Audia sebanyak tiga kali, namun sampai sekarang Audia masih saja merasa kesakitan, padahal ia sudah melakukannya dengan pelan-pelan.
Audia. "iya sakit kak"
Jawab Audia sambil meringis, seolah-olah sedang benar-benar kesakitan. Alhasil Lukky terpaksa menyelesaikan permainan dikamar mandi, dengan mengocoknya menggunakan sabun.
Dari pada ia harus menahan sakit kepala sepanjang malam, karena nafsu yang tidak tersalurkan dengan tuntas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments