Lukky. "sayang duduknya jangan terlalu jauh dong, pegang kakak nanti jatuh!"
Ujar Lukky meminta Audia untuk memegang pinggangnya dan mendekat padanya, pasalnya sejak kemarin setiap mereka naik motor Audia selalu duduk jauh kebelakang, ia berusaha keras agar tubuhnya dan tubuh Lukky tidak saling menempel.
Audia juga tidak mau memegang pinggang Lukky dan lebih memilih berpegangan pada bagian belakang motor, ia juga berusaha menahan tubuhnya agar tidak menempel pada Lukky setiap kali Lukky mengerem mendadak ketika melewati polisi tidur di gang-gang kecil.
Audia memperlakukan Lukky seperti mereka belum muhrim, namun Lukky sama sekali tidak curiga dan hanya berpikir bahwa Audia masih malu kepadanya dan juga kepada orang yang melihat mereka.
Setelah menempuh perjalanan sekitar lima menit Lukky pun menghentikan motornya disebuah supermarket.
Lukky. "karena sudah mau magrib dan pasar sudah tutup, jadi kita belanja disini saja ya."
Ujar Lukky setelah turun dari motor dan membantu Audia melepaskan helemnya, sedang Audia hanya mengangguk setuju dengan keputusan Lukky yang memilih belanja di supermarket.
Lukky. "ayo"
Kata Lukky sambil mencoba memegang tangan Audia, namun Audia segera menjauhkan tangannya dari Lukky.
Audia. "kakak duluan biar Audia ikuti dibelakang."
Jawab Audia dengan tangan pura-pura merapikan jilbab yang sudah rapi, agar Lukky tidak tersinggung karena ia mengindari tangan Lukky, selain itu Audia juga tidak ingin menjadi pusat perhatian karena berjalan berdampingan dengan Lukky.
Bahkan sepanjang jalan menuju supermarket, Audia sudah malu dan risih saat orang yang mereka lewati menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya, bagaimana tidak penampilan Audia dan Lukky bagaikan langit dan bumi.
Audia berjilbab sementara Lukky seperti anak berandalan. Audia tidak pede, ia merasa minder dan malu, begitu pula ketika orang-orang didalam supermarket memperhatikannya.
Lukky. "pilihlah biar kakak yang mendorong troli nya"
Ujar Lukky pada Audia membuat orang-orang melihat kearah Audia dan memperhatikan Audia dari kepala yang tertutup jilbab segi empat berwarna coklat hingga kaki yang tertutup celana panjang kulot berwarna hitam.
Seketika wajah Audia berubah warna merah karena malu, rasanya ia ingin segera pergi dari sini. Meski sangat ingin tapi ia tidak melakukannya dan lebih memilih untuk segera menyelesaikan belanjaannya.
Audia memilih apa yang ia butuhkan dan meletakkannya ke troli tanpa melihat harganya, pertama ia mengambil sampo untuknya karena ia tidak suka dengan sampo yang dipakai oleh Lukky, lalu ia mengambil pembalut untuk persediaannya, karena jika haidnya teratur seperti biasanya maka besok dia akan haid, kemudian Audia mengambil lulur, masker wajah dan handbody, sekarang ia ingin memanjakan tubuhnya tanpa memikirkan uang dan tanpa harus segan dengan Nurmala.
Lukky mengambil pembalut yang diletakkan Audia ke troli, ia melihat dan membaca tulisannya lalu meletakkannya kembali kedalam troli, sementara Audia sibuk mengambil minyak goreng, garam, penyedap, mie instan, tepung terigu, gula, susu kental manis, kopi, teh.
Belum puas dengan semua itu kini Audia pindah kebagian sayur dan lauk pauk, disana ia mengambil tiga jenis ikan laut dengan berat masing-masing setengah kilogram, lalu mengambil ayam dan telur.
Ia juga mengambil Apel, pir, wortel, kol, timun, terong, kangkung, tempe, tahu, kentang, cabe, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas dan tomat, hampir semua ia ambil sebanyak setengah-setengah kilogram kecuali jahe dan lengkuas yang ia ambil hanya seperempat.
Setelah dirasa cukup Audia pun berjalan menuju kasir dengan diikuti oleh Lukky, disana ia juga mengambil coklat Delfi kesukaannya dan es cream Magnum. Audia sengaja melakukan semua itu, mengambil semuanya sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan apakah uang Lukky cukup atau tidak untuk semua itu.
Yang ada dipikirannya ia hanya ingin membuat Lukky muak, lalu meninggalkannya.
Kasir. "Semuanya lima ratus delapan puluh ribu"
Ujar kasir wanita bertubuh sedikit montok kepada Audia setelah selesai menghitung.
Lukky. "ini kak"
Kata Lukky sopan menyerahkan uang sebanyak enam ratus ribu kepada kasir wanita yang usianya jauh dibawah Lukky, kemudian ia mengambil semua kantong belanjaan dan membiarkan Audia mengambil kembaliannya.
Lukky berjalan duluan membawa semua belanjaan, sementara Audia sama seperti saat ia masuk tadi, ia terus berjalan dibelakang Lukky.
Lukky. "nanti masak yang banyak ya, karena teman kakak tadi juga akan makan dirumah kita."
Kata Lukky setelah Audia menaiki motor Lukky.
Audia. "Hmm"
Jawab Audia dengan bergumam karena sebenarnya ia sangat malas menjawabnya, tidak hanya itu Audia sebenarnya juga malas terlalu banyak bicara dengan Lukky.
Audia bahkan langsung turun dan berjalan melenggang dengan tangan kosong begitu saja setelah mereka sampai dirumah, ia biarkan Lukky mengangkat dan membawa barang-barang belanjaan sendiri.
Lukky. "semuanya kakak letakkan disini ya."
Kata Lukky meletakkan semua barang di dapur, dimana Audia sedang berdiri dan Audia kambali menjawab dengan bergumam.
Audia. "Hmm"
Kata Audia malas, lalu mulai membongkar belanjaan dan menyusunnya dimana yang ia sukai.
Audia meletakkan bahan makanan mentah yang basah kedalam kulkas, lalu menyimpan bahan makanan instan dan kering kedalam lemari.
Ia sisakan setengah ikan laut, segenggam besar cabe, bawang, tomat dan sayur kangkung untuk ia masak menjadi menu makan malam. Audia sengaja memasak lebih banyak agar bisa dimakan sampai besok, ia juga sengaja memasak nasi sebanyak lima gelas takar megicom.
Dengan niat hati agar ia tidak terlalu sering memasak, dengan begitu jadi lebih banyak waktu untuk memanjakan diri.
Audia memasak sambil ngemil es cream Magnum, tanpa sedikitpun niat ingin membaginya dengan Lukky. Bahkan Lukky hanya tersenyum saat mendatangi dapur untuk melihat Audia yang sedang memasak, dan mendapati Audia sedang menikmati es creamnya sambil memasak.
Lukky sangat penasaran dengan rasa masakan Audia, sebab aroma harum dari masakannya tercium sampai ke bengkelnya.
Lukky."wah, harum sekali, apakah sudah masak? Kakak jadi lapar!."
Ujar Lukky jujur bahwa aroma masakan Audia sangat harum dan membuatnya lapar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments