Jam pulang akhirnya sudah tiba , Amy segera mengambil ponselnya di dalam tas untuk menelpon suaminya . Ia hanya ingin mengatakan jika pagi tadi sudah membawa barang barang nya ke apartemen . Amy merasa tidak enak hati karena harus pergi tanpa pamit dulu pada suaminya .
Sudah tiga kali panggilan tapi tidak diangkat , akhirnya wanita itu memutuskan untuk segera pulang . Tapi sebelum pulang ke apartemen sepertinya ia harus berbelanja di supermarket untuk membeli kebutuhan hidupnya , dan mulai besok mungkin ia akan membawa bekal makan siang untuk menghemat pengeluarannya . Mulai hari ini dia hidup sendiri itu artinya dia harus bisa mandiri , termasuk soal keuangan .
Lucas memang memberinya kartu yang mungkin bernilai fantastis , tapi Amy merasa itu bukanlah menjadi haknya karena ia belum sepenuhnya menjadi istri dari pria itu . Hubungan mereka baru sebatas teman , teman yang sudah bersama sama menandatangani surat pernikahan .
Cepat atau lambat kedua mertuanya akan mengetahui hal ini , jika Lucas dan dirinya tidak bisa hidup bersama . Kadang ada sebuah keinginan untuk bisa lebih dekat dengan suaminya , tapi kemudian pikiran rasionalnya memperingatkannya . Dia tak berhak untuk memaksa Lucas untuk mencintainya .
" lngin pulang Nona Amy ? Maaf siang tadi aku bertugas diluar jadi tak bisa makan siang bersamamu "
" Hai , santai saja Tuan . Kita bekerja di perusahaan yang sama jadi kesempatan untuk makan siang masih banyak "
Ternyata Alan sudah berada di lift yang akan ia masuki , Amy ingin turun ke lantai basement tempat mobilnya terparkir . Amy mengerutkan keningnya ketika tak ada orang yang mengikutinya masuk ke dalam lift . Padahal lift masih muat untuk empat atau lima orang lagi .
" Hei , kalian juga ingin pulang bukan ? Kenapa tidak masuk ke sini !? Ayo ini masih cukup untuk kalian semua " kata Amy ramah pada empat orang yang merupakan teman satu divisinya .
" Silahkan anda duluan Nona Amy , kami sedang tidak buru buru ... " sahut salah seorang pria yang ada dalam keempat orang itu . Tatapan Alan seakan melarang keras siapapun untuk masuk ke dalam lift itu .
" Jangan dipaksa , sebaiknya kita segera turun " ujar Alan yang kemudian menekan tombol turun ke lantai dasar .
Sebenarnya Alan sedikit penasaran dengan sosok sederhana yang nyatanya mempunyai mobil yang ' tidak biasa " . Sebagai penggemar mobil mewah ia sangat tahu jika mobil yang di bawa Amy adalah salah satu mobil mewah dengan harga fantastis .
" Mana mobilmu ? Kau juga ingin pulang bukan ?! " tanya Amy yang melihat Alan malah berjalan mengikutinya sampai di tempat mobilnya terparkir .
" Aku hanya ingin mengantarmu sebenarnya , sayangnya aku harus lembur lagi ! " ujar Alan pura pura mengeluh , ia memang sudah terbiasa pulang malam untuk menyelesaikan pekerjaannya .
" Aku jadi penasaran dengan CEO perusahaan ini yang katanya killer itu ! Menurut yang aku dengar dia selalu ingin semuanya selesai dengan cepat ! Seharusnya dia tidak memperkerjakan manusia , dia harus merekrut robot robot yang pastinya tidak kenal kata lelah . Dua puluh empat jam penuh para robot bisa menemani CEO maniak keringat itu ! "
" Maniak keringat ... Sebutan yang cukup unik ! Baru kali ini aku mendengarnya , biasanya mereka menyebutku ... Maksudku sang CEO dengan balok es , Jack the Reaper atau si muka dingin . Padahal aku rasa CEO itu cukup tampan " kata Alan dengan menahan senyumnya . Jika saja orang lain yang mengatakannya maka dia tidak akan bisa sesantai ini .
" Ok aku duluan , see you ! Terimakasih sudah mengantar sampai disini ! " Amy melambaikan satu tangannya sebelum benar benar meninggalkan pria yang masih tetap berdiri ditempatnya itu .
Sebelum ke apartemen sesuai rencana ia mampir ke supermarket . Dua kantong penuh belanjaan membuat dia sedikit kesulitan membawanya . Sebenarnya pikirannya masih tertuju pada keadaan suaminya tapi ia berpikir akan menelponnya lagi setelah sampai di apartemen .
CEKLEKKK ...
Amy mendorong pintu dengan pinggulnya karena tangannya penuh dengan barang bawaan . Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat sesosok pria sedang duduk di sofa kamar tamunya .
" Kau ?? Sedang apa kau disini ? Bagaimana kau bisa berada disini !? "
Amy berdecak kesal ketika Lucas hanya diam melihatnya kesulitan membawa dua kantong besar belanjaan ditangannya .
" Aku lapar .... "
" Bantu aku dulu mengatur ini di lemari pendingin dan setelah selesai aku akan memasak untukmu ! "
" Kenapa tidak menggunakan kartu yang aku berikan ? Apa kau pikir isinya tidak akan mampu membayar semua itu !? " tanya Lucas membantu mengeluarkan semua belanjaan di kantong dan mulai membantu Amy mengaturnya di lemari pendingin .
Lucas melihat istrinya berbelanja cukup banyak tapi tak ada satupun notif diponselnya . Ya , semua notif transaksi di kartu yang ia berikan pada istrinya akan dikirimkan langsung lewat ponselnya .
" Jangan mulai Luc , aku sedang tidak ingin berdebat denganmu ! Aku hanya belanja kebutuhan sehari hari dan aku masih punya tabungan untuk membayarnya sendiri " kata Amy dengan nada datar , hari ini dia sudah tidak punya cukup tenaga untuk bertengkar dengan suaminya .
Selesai mengatur semuanya Amy membuat minuman dingin untuk suaminya . Wanita itu tertawa kecil ketika melihat wajah kesal suaminya . Baginya malah terlihat begitu menggemaskan !
" Aku mandi dulu , setelah itu baru aku akan memasak untukmu . Ada banyak camilan di lemari untuk mengganjal perutmu "
Sampai di kamar mandi ia segera menyalakan shower untuk mengguyur tubuhnya , sepertinya segarnya air dingin akan bisa mengusir rasa gerah dan rasa lelahnya . Tapi ia sedikit panik ketika kran air yang diputarnya malah patah dan air terus keluar dari pipa hingga air memenuhi lantai kamar mandi .
Karena rasa panik ia tak sadar telah menyenggol botol sabun hingga jatuh ke lantai dan naas kakinya malah tak sengaja menginjaknya hingga tubuhnya terpelanting di kamar mandi .
" Aaaaakkhhhh ... toloonnggg !!! " teriaknya dengan reflek , pinggangnya sakit ketika berusaha bangkit berdiri .
Lucas yang mendengar teriakan itu langsung berlari ke arah kamar mandi .
" Hei kau tak apa apa di dalam !!? Jawab !! " pekik Lucas sambil menggedor pintu kamar mandi .
" Jangan ... jangan ... " samar terdengar suara lirih Amy di dalam sana dan itu malah membuat Lucas semakin panik . Hanya dengan sebuah tendangan pria muda itu berhasil mendobrak pintu kamar mandi .
Lucas terkejut melihat air yang sudah memenuhi lantai , dan terlihat istrinya duduk di lantai dengan raut kesakitan . Segera ia menyambar handuk untuk di balutkan pada tubuh polos yang berhasil mengobrak abrik naluri laki lakinya itu . Pria itu tak peduli jika seluruh tubuhnya ikut menjadi basah .
" Ceroboh !! Kau bilang ingin mandi ... kenapa malah tiduran di lantai seperti ini ! "
Dibopongnya tubuh yang hanya berbalut handuk itu keluar kamar mandi menuju ranjang . Sengaja Lucas membuang pandangannya karena tak ingin jiwa setannya timbul dan langsung menerkam istrinya saat itu juga . Kulit sebening marmer dan aroma sabun yang menguar dari tubuh istrinya benar benar telah menguji nyalinya .
" Krannya rusak dan aku terpeleset , kenapa tadi kau dobrak pintunya ? Padahal aku sudah berteriak jangan masuk dulu , aku masih ... "
" Memang kenapa kalau aku melihatmu seperti ini ? Bukannya aku suamimu ? ltu artinya tubuh dan jiwamu adalah milikku , sangat wajar jika aku melihatnya " ujar Lucas yang kemudian perlahan menurunkan tubuh istrinya di atas ranjang .
" Luc ... "
" Ya , kau menginginkan sesuatu !? "
Dia tak melepaskan tatapan dari mata bening yang juga sedang menatapnya itu . Wajah cantik dengan rambut berantakan setengah basah itu membuat istrinya terlihat begitu seksi . Wajah mereka semakin dekat ... semakin dekat ... dan ...
" Bisakah kau perbaiki kran kamar mandi sekarang ? "
" Ckk .... Dasar wanita tua !! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
YuWie
dasar bocah ingusan
2024-10-01
0
Nur Bahagia
gubrakk 🤦♀️🤣
2024-08-18
1
Nur Bahagia
itu lift khusus direksi.. lo salah masuk lift amy 😅
2024-08-18
0