16

Menjelang pagi Amy terbangun dan belum mendapati sang suami kembali . Setelah makan malam Lucas keluar hang out bersama teman temannya . Amy mengira jika pria pria kaya sekelas suaminya pasti terbiasa berkumpul di sebuah klub malam .

Wanita itu melihat ke arah ponselnya , rasanya ingin sekali menghubungi pria itu untuk mengetahui keadaannya . Tapi Lucas pasti tidak ingin dirinya terlalu masuk ke dalam hidupnya . Dia harus tetap berada dalam batasannya , bagaimanapun ia masih menjadi orang asing untuk suaminya .

Setelah membersihkan diri Amy segera bersiap untuk pergi ke apartemennya , seperti biasa ia selalu membawa sendiri mobilnya walau disediakan seorang supir pribadi untuknya . Hanya setengah jam perjalanan akhirnya ia tiba di alamat apartemen yang akan menjadi tempat tinggalnya .

Amy menghela nafasnya ketika tahu jika apartemen yang diberikan sang suami adalah sebuah apartemen mewah . Mungkin saja biaya sewanya akan menghabiskan setengah gajinya . Tapi ia kemudian tetap masuk ke dalam , ia bisa membahas hal ini nanti dengan suaminya .

Sekali lagi ia terpaku ketika sudah masuk dalam unit apartemennya , semua yang ada di depannya terlihat sangat sempurna . Berbeda dengan nuansa kamar suaminya yang terlalu gelap , apa yang ada didepannya terlihat lebih berwarna . Nuansa hitam dan putih dengan ornamen yang tidak berlebihan , minimalis tapi tetap terlihat elegan .

Amy segera menyeret kopernya menuju kamar yang terletak tepat di sisi ruang tamu . Sepertinya akan lebih mudah membersihkan apartemen itu karena walau mewah tapi berukuran tidak terlalu besar . Pas jika ditinggali sendirian seperti dirinya .

Setelah merasa cukup melihat setiap sudut tempat yang akan ditinggalinya Amy segera bersiap untuk berangkat kerja . Sebelum melangkah pergi ia mendengar notif pesan di ponselnya , dan senyumnya mengembang ketika membaca dan mengetahui pengirimnya .

Kemarin ia sempat bertukar nomor dengan Alan karena pria itu beranggapan mungkin suatu saat Amy akan membutuhkan bantuannya . Pria itu mengirim ucapan selamat menikmati hari perdana bekerja di perusahaan yang sama dengannya dan mengingatkan janji Amy yang nanti akan mentraktir makan siang saat mendapat gaji pertamanya .

Pagi ini Amy hampir kembali telat di hari pertamanya karena jalanan yang macet . Di hari pertama ini dia berkumpul dahulu dengan para pegawai baru di ruangan yang kemarin menjadi tempat seleksinya . Dari sana mereka akan diantar untuk memasuki masing masing divisi dimana mereka ditempatkan .

Untuk divisi pemasaran ternyata dia tidak sendirian , ada seorang wanita lagi yang juga akan ditempatkan di divisi yang sama dengannya .

" Hai aku Amy , sepertinya kita akan menjadi partner kerja nantinya " sapa Amy ramah pada wanita berkacamata yang sepertinya bersikap tidak begitu ramah padanya . Tapi Amy berusaha berpikir positif , mereka belum saling mengenal dengan baik jadi wajar jika sedikit ada jarak .

" Hai , aku Letty ! Kau cantik sekali Nona , kau lebih pantas mendaftar sebagai bintang iklan daripada bekerja di perusahaan ! " sahut wanita bernama Letty itu sedikit sinis .

" Ha .. ha ... terimakasih pujiannya , kau orang pertama yang mengatakan aku cantik . Senang bisa berteman denganmu nantinya "

Tak lama kemudian seseorang memandu mereka untuk datang ke divisi pemasaran yang ternyata ruangannya ada di lantai atas tepat di bawah ruangan CEO Gregory . Sampai diruangan itu mereka disambut oleh kepala divisi , seorang pria yang ternyata masih sangat muda .

Setelah perkenalan singkat Amy dan Letty segera menempati meja mereka masing masing . Mungkin karena ini adalah hari pertamanya membuat Amy merasa dia sedang menjadi pusat perhatian teman teman yang berada diruang kantor yang sama dengannya .

" Nona Amy , bisakah anda menolong saya untuk memfotokopi berkas berkas ini ? Ini adalah berkas penting yang nantinya akan diserahkan pada CEO sebagai laporan bulanan divisi kita "

Amy yang fokus pada layar laptopnya segera mendongak ketika mendengar suara seseorang di depan meja kerjanya . Amy berusaha tersenyum ramah pada wanita tengah baya dengan dandanan sedikit berlebihan didepannya . Ternyata masih ada orang yang memberlakukan sistem junior senior . Sang senior akan memperlihatkan kesenioran mereka dengan menjadikan sang junior kacung mereka .

" Tentu saja Nyonya Walker , bisa tunjukkan saya di mana mesin fotokopinya !? " sahut Amy yang tahu nama wanita itu dari kartu pengenal yang diberikan untuk setiap pegawai di perusahaan ini .

" Ada di ujung koridor , semua rangkap sepuluh dan saya harap anda bisa cepat melakukannya " ujar wanita bernama Nyonya Walker yang kemudian langsung kembali ke mejanya sendiri .

Ketika akan beranjak suara seseorang menghentikannya . Ternyata Letty yang sedang menegurnya , kebetulan meja mereka berseberangan .

" Hei kau bukan kacungnya , kenapa kau mau saja disuruh oleh wanita tua itu !! "

Amy tersenyum lebar ketika mendengar kata wanita tua dari teman barunya , hal itu mengingatkannya pada suaminya . Suami ? Tiba tiba saja ada rasa khawatir di hatinya karena dia belum mengetahui keberadaan sang suami . Apakah keadaan Lucas baik baik saja atau jangan jangan semalam mabuk bersama teman temannya hingga tak bisa pulang ke mansion .

" Kau melamun !? "

" Ehh tidak , maksudku sekalian aku mengenal setiap bagian ruangan ini . Lagipula kita belum diberi pekerjaan yang banyak , kita hanya diminta untuk mengenal sistem pemasaran yang diterapkan perusahaan ini terlebih dulu "

Tanpa membuang waktu Amu segera keluar ruangan menuju mesin fotokopi di ujung koridor yang tak jauh dari ruangannya . Tapi dia dikejutkan dengan keberadaan seorang pria yang berdiri di ujung sana . Seorang pria yang kemarin berlarian bersamanya demi sebuah wawancara .

" Hai selamat pagi Tuan , apa yang kau lakukan disini ??! "

" H-hai ... Emmhhh aku sedang menunggu ehhh maksudku tentu saja aku akan memfotokopi berkas . Sama sepertimu " sahut Alan gugup , sebenarnya ia tadi hanya ingin melihat Amy bekerja untuk pertama kalinya . Tapi tiba tiba otaknya terlalu buntu untuk mencari alasan kenapa apa pagi pagi begini ia datang ke divisi pemasaran . Padahal ia memang sudah biasa datang ke sebuah divisi tanpa alasan apapun .

" Fotokopi berkas ?? Kau bahkan tak memegang apapun " ujar Amy sambil tertawa kecil , dia malah teringat pada Lucas ketika melihat kegugupan Alan .

" Bukankah pegawai baru sepertimu bisanya baru dikenalkan dengan sistem kerja kita ?? Kenapa kau sudah bisa membuat berkas sebanyak itu !? Atau ada senior yang menyuruhmu !? "

" Tidak apa apa , sekalian untuk melemaskan otot tangan . Sebaiknya kau ambil berkasmu sekarang atau pekerjaanmu akan tertunda . Sepertinya aku yang akan memakai dulu mesin fotokopinya ... "

" Ok , bagaimana jika nanti kita makan siang bersama !? "

" Kita lihat saja nanti .. "

Sebelum ke ruangannya dia datang ke ruangan wakil CEO yang tepat ada di depannya . Terlihat Darius sedang fokus bekerja di mejanya .

" Satu jam lagi minta kepala divisi pemasaran ke ruanganku ! Aku tak suka jika masih ada pegawai yang menindas pegawai baru . Aku tidak ingin ada sistem junior senior di perusahaan ini !! "

Terpopuler

Comments

Awind Widayanti

Awind Widayanti

ko darius ... asisten alan kan

2024-05-07

0

lily

lily

ya , aku juga tidak suka itu ada sistem junior senior tapi pernh dapat curhatan dri temen ada pegawai bru ditmptnya kerja mlah bad attitude,, hemzzz pokoknya yg bad attitude hrus dikash pengajaran lgi deh entah senior atau junior

2024-03-28

2

sasri

sasri

modus alan 🤭🤭

2024-02-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!