Menjelang pagi Amy terbangun dan belum mendapati sang suami kembali . Setelah makan malam Lucas keluar hang out bersama teman temannya . Amy mengira jika pria pria kaya sekelas suaminya pasti terbiasa berkumpul di sebuah klub malam .
Wanita itu melihat ke arah ponselnya , rasanya ingin sekali menghubungi pria itu untuk mengetahui keadaannya . Tapi Lucas pasti tidak ingin dirinya terlalu masuk ke dalam hidupnya . Dia harus tetap berada dalam batasannya , bagaimanapun ia masih menjadi orang asing untuk suaminya .
Setelah membersihkan diri Amy segera bersiap untuk pergi ke apartemennya , seperti biasa ia selalu membawa sendiri mobilnya walau disediakan seorang supir pribadi untuknya . Hanya setengah jam perjalanan akhirnya ia tiba di alamat apartemen yang akan menjadi tempat tinggalnya .
Amy menghela nafasnya ketika tahu jika apartemen yang diberikan sang suami adalah sebuah apartemen mewah . Mungkin saja biaya sewanya akan menghabiskan setengah gajinya . Tapi ia kemudian tetap masuk ke dalam , ia bisa membahas hal ini nanti dengan suaminya .
Sekali lagi ia terpaku ketika sudah masuk dalam unit apartemennya , semua yang ada di depannya terlihat sangat sempurna . Berbeda dengan nuansa kamar suaminya yang terlalu gelap , apa yang ada didepannya terlihat lebih berwarna . Nuansa hitam dan putih dengan ornamen yang tidak berlebihan , minimalis tapi tetap terlihat elegan .
Amy segera menyeret kopernya menuju kamar yang terletak tepat di sisi ruang tamu . Sepertinya akan lebih mudah membersihkan apartemen itu karena walau mewah tapi berukuran tidak terlalu besar . Pas jika ditinggali sendirian seperti dirinya .
Setelah merasa cukup melihat setiap sudut tempat yang akan ditinggalinya Amy segera bersiap untuk berangkat kerja . Sebelum melangkah pergi ia mendengar notif pesan di ponselnya , dan senyumnya mengembang ketika membaca dan mengetahui pengirimnya .
Kemarin ia sempat bertukar nomor dengan Alan karena pria itu beranggapan mungkin suatu saat Amy akan membutuhkan bantuannya . Pria itu mengirim ucapan selamat menikmati hari perdana bekerja di perusahaan yang sama dengannya dan mengingatkan janji Amy yang nanti akan mentraktir makan siang saat mendapat gaji pertamanya .
Pagi ini Amy hampir kembali telat di hari pertamanya karena jalanan yang macet . Di hari pertama ini dia berkumpul dahulu dengan para pegawai baru di ruangan yang kemarin menjadi tempat seleksinya . Dari sana mereka akan diantar untuk memasuki masing masing divisi dimana mereka ditempatkan .
Untuk divisi pemasaran ternyata dia tidak sendirian , ada seorang wanita lagi yang juga akan ditempatkan di divisi yang sama dengannya .
" Hai aku Amy , sepertinya kita akan menjadi partner kerja nantinya " sapa Amy ramah pada wanita berkacamata yang sepertinya bersikap tidak begitu ramah padanya . Tapi Amy berusaha berpikir positif , mereka belum saling mengenal dengan baik jadi wajar jika sedikit ada jarak .
" Hai , aku Letty ! Kau cantik sekali Nona , kau lebih pantas mendaftar sebagai bintang iklan daripada bekerja di perusahaan ! " sahut wanita bernama Letty itu sedikit sinis .
" Ha .. ha ... terimakasih pujiannya , kau orang pertama yang mengatakan aku cantik . Senang bisa berteman denganmu nantinya "
Tak lama kemudian seseorang memandu mereka untuk datang ke divisi pemasaran yang ternyata ruangannya ada di lantai atas tepat di bawah ruangan CEO Gregory . Sampai diruangan itu mereka disambut oleh kepala divisi , seorang pria yang ternyata masih sangat muda .
Setelah perkenalan singkat Amy dan Letty segera menempati meja mereka masing masing . Mungkin karena ini adalah hari pertamanya membuat Amy merasa dia sedang menjadi pusat perhatian teman teman yang berada diruang kantor yang sama dengannya .
" Nona Amy , bisakah anda menolong saya untuk memfotokopi berkas berkas ini ? Ini adalah berkas penting yang nantinya akan diserahkan pada CEO sebagai laporan bulanan divisi kita "
Amy yang fokus pada layar laptopnya segera mendongak ketika mendengar suara seseorang di depan meja kerjanya . Amy berusaha tersenyum ramah pada wanita tengah baya dengan dandanan sedikit berlebihan didepannya . Ternyata masih ada orang yang memberlakukan sistem junior senior . Sang senior akan memperlihatkan kesenioran mereka dengan menjadikan sang junior kacung mereka .
" Tentu saja Nyonya Walker , bisa tunjukkan saya di mana mesin fotokopinya !? " sahut Amy yang tahu nama wanita itu dari kartu pengenal yang diberikan untuk setiap pegawai di perusahaan ini .
" Ada di ujung koridor , semua rangkap sepuluh dan saya harap anda bisa cepat melakukannya " ujar wanita bernama Nyonya Walker yang kemudian langsung kembali ke mejanya sendiri .
Ketika akan beranjak suara seseorang menghentikannya . Ternyata Letty yang sedang menegurnya , kebetulan meja mereka berseberangan .
" Hei kau bukan kacungnya , kenapa kau mau saja disuruh oleh wanita tua itu !! "
Amy tersenyum lebar ketika mendengar kata wanita tua dari teman barunya , hal itu mengingatkannya pada suaminya . Suami ? Tiba tiba saja ada rasa khawatir di hatinya karena dia belum mengetahui keberadaan sang suami . Apakah keadaan Lucas baik baik saja atau jangan jangan semalam mabuk bersama teman temannya hingga tak bisa pulang ke mansion .
" Kau melamun !? "
" Ehh tidak , maksudku sekalian aku mengenal setiap bagian ruangan ini . Lagipula kita belum diberi pekerjaan yang banyak , kita hanya diminta untuk mengenal sistem pemasaran yang diterapkan perusahaan ini terlebih dulu "
Tanpa membuang waktu Amu segera keluar ruangan menuju mesin fotokopi di ujung koridor yang tak jauh dari ruangannya . Tapi dia dikejutkan dengan keberadaan seorang pria yang berdiri di ujung sana . Seorang pria yang kemarin berlarian bersamanya demi sebuah wawancara .
" Hai selamat pagi Tuan , apa yang kau lakukan disini ??! "
" H-hai ... Emmhhh aku sedang menunggu ehhh maksudku tentu saja aku akan memfotokopi berkas . Sama sepertimu " sahut Alan gugup , sebenarnya ia tadi hanya ingin melihat Amy bekerja untuk pertama kalinya . Tapi tiba tiba otaknya terlalu buntu untuk mencari alasan kenapa apa pagi pagi begini ia datang ke divisi pemasaran . Padahal ia memang sudah biasa datang ke sebuah divisi tanpa alasan apapun .
" Fotokopi berkas ?? Kau bahkan tak memegang apapun " ujar Amy sambil tertawa kecil , dia malah teringat pada Lucas ketika melihat kegugupan Alan .
" Bukankah pegawai baru sepertimu bisanya baru dikenalkan dengan sistem kerja kita ?? Kenapa kau sudah bisa membuat berkas sebanyak itu !? Atau ada senior yang menyuruhmu !? "
" Tidak apa apa , sekalian untuk melemaskan otot tangan . Sebaiknya kau ambil berkasmu sekarang atau pekerjaanmu akan tertunda . Sepertinya aku yang akan memakai dulu mesin fotokopinya ... "
" Ok , bagaimana jika nanti kita makan siang bersama !? "
" Kita lihat saja nanti .. "
Sebelum ke ruangannya dia datang ke ruangan wakil CEO yang tepat ada di depannya . Terlihat Darius sedang fokus bekerja di mejanya .
" Satu jam lagi minta kepala divisi pemasaran ke ruanganku ! Aku tak suka jika masih ada pegawai yang menindas pegawai baru . Aku tidak ingin ada sistem junior senior di perusahaan ini !! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Bunda SalVa
demi Amy nih Alan sampe panggil kepala divisi pemasaran 🤭
2024-12-25
0
Baiq Inges
kok Darius?
2024-10-06
1
YuWie
cieee..alan jadi pelindung plocoan amy nih
2024-10-01
0