Amy menginjak pedal gasnya dalam dalam , sungguh ia tak ingin kehilangan kesempatan emas untuk bisa bekerja di Gregory . Dia tak mau menggantungkan hidupnya pada pria yang jelas jelas tidak mencintainya . Lagipula dari awal dia tahu jika Lucas tak akan pernah bisa menerimanya .
Suaminya adalah pria yang dielu elukan gadis gadis cantik di luar sana . Dan wajar jika pria seumur Lucas akan memilih gadis yang lebih muda sesuai dengan seleranya . Bukannya rendah diri , tapi Amy tak akan mau mempertaruhkan masa depannya untuk hal yang sia sia . Baginya mengharap cinta Lucas adalah hal yang sia sia !
CKITTTTT ....
Dengan sebuah manuver layaknya pembalap profesional Amy berhasil menyalip sebuah mobil untuk menempati tempat parkir . Amy berpikir lahan parkir itu muat untuk dua mobil jadi mobil yang ia salip tetap akan bisa parkir disampingnya .
" Aaahhh akhirnya sampai juga ... setelah ini yang harus aku lakukan adalah cepat mencari toilet wanita " gumamnya penuh dengan semangat , waktu masih tersisa cukup banyak untuk sekedar berganti pakaian . Tapi sepertinya waktu yang ia punya akan menipis ketika melihat dua sekuriti berbadan tambun mendekat ke arah mobilnya .
" Hissshhh ... sekarang apa lagi masalahku !! Cukup manusia salju itu yang jadi masalah untukku "
Dengan membawa tas , baju dan sepatu Amy perlahan keluar dari mobilnya . Dua pria berbadan tambun itu tidak memperlihatkan wajah yang bersahabat .
" Nona anda parkir di tempat yang salah , area yang Nona gunakan adalah area khusus mobil CEO perusahaan ! Kami harap anda segera memindahnya ... sekarang !! "
Amy merutuki dirinya sendiri yang bahkan tak membaca tanda yang di maksud oleh sekuriti .Tapi senyumnya mengembang ketika melihat seseorang yang ia kenal sedang berjalan ke arahnya . Tak peduli pria itu berasal dari mana tapi sekarang ia sedang butuh pertolongan .
" Alaaannn !! Hai ... Kau ingat aku bukan ?? Aku Amy !! " teriaknya histeris karena menemukan dewa penolong , Alan adalah pegawai di Gregory jadi pria itu pasti bisa menjauhkannya dari dua sekuriti yang ada di depannya .
Benar saja dua pria bertubuh tambun itu mundur seketika dengan raut wajah ketakutan , Amy berpikir mungkin Alan mempunyai jabatan cukup tinggi di perusahaan ini .
" Nona Amy , apa kau mau pindahan ke gedung ini !? " tanya Alan sambil tertawa kecil melihat penampilan wanita di depannya . Memakai baju dan sendal rumahan dengan menenteng banyak sekali barang di tangannya .
" Anda lucu sekali Tuan Alan , maaf jika tadi saya hanya memanggil nama saja ... "
" Saya paham Nona , tidak apa apa . Ada yang bisa saya bantu ?? Saya rasa kita sudah menjadi teman , jadi jangan terlalu formal padaku "
Amy seperti baru ingat jika ia sedang di kejar waktu , reflek ia melangkah maju dan menarik ujung lengan Alan kemudian menariknya dengan setengah berlari .
" Tolong antar aku ke toilet wanita untuk berganti baju , lima belas menit lagi wawancara di mulai dan aku berada di urutan nomor lima ... ayo cepat !! "
" Toilet wanita !?? Ehhmm tapi ... " Alan melihat ke sekelilingnya , jujur saja walau gedung ini adalah miliknya tapi ia tidak tahu dimana letak toilet pegawainya .
" Tolong aku sekali ini saja , ini tentang hidup dan matiku " kata Amy berusaha menarik simpati Alan , yang ada di otaknya saat ini hanyalah ia mendapat tempat untuk berganti pakaian dan memperbaiki penampilannya .
" Baik , ikut aku ! "
Alan segera membawa Amy ke sebuah lift , dan sesaat kemudian mereka tiba di sebuah lantai yang sepertinya sangat sepi . Hanya ada seorang wanita dan dua buah ruangan kaca di lantai yang terlihat luas dan elegan itu . Dahi Amy berkerut ketika Alan membawanya ke salah satu ruangan kaca yang terlihat lebih mewah .
" Hei kau membawaku kemana Tuan !? "
" Tentu saja ke tempat dimana kau bisa berganti baju . Jangan buang waktu , nanti aku sendiri yang akan mengantarmu ke ruang wawancara "
" Terbaik ... " kata Amy mengacungkan dua ibu jarinya dan langsung menuju ruangan yang sepertinya adalah ruangan pribadi . Hanya dalam waktu sepuluh menit ia sudah keluar dari ruangan tempatnya berganti baju .
" Ayo waktunya lima menit lagi ... " seru Alan yang ikut bersemangat melihat Amy yang berlari ke arahnya .
" Baju gantinya !? "
" Letakkan saja di sini nanti aku akan bawakan setelah kau selesai wawancara ! Tenang saja pemilik ruangan ini baik hati dan tidak sombong , jadi barang barangmu aman disini "
Dengan menggunakan lift akhirnya Amy berhasil tepat waktu masuk ke ruangan interview kerjanya . Sebelum masuk ruangan ia sempat melambaikan tangan pada pria yang sudah menolongnya . Amy bersyukur ketika pertama masuk ke gedung ini sudah ada dewa penolong untuknya .
" Tuan Alan , apa anda ingin masuk melihat seleksi pegawai kita ??? "
" Masuklah , aku hanya ingin berdiri disini . Apa itu salah !? Lakukan saja tugasmu dengan baik " sahut Alan ketika salah satu pegawai yang akan menyeleksi pegawai baru menyapanya dengan sopan .
" Jika begitu kami permisi Tuan ... "
Alan berdiri dengan menyandarkan punggungnya di dinding tempat para pegawai baru perusahaannya di seleksi . Ada senyum di bibirnya ketika mengingat apa yang baru saja terjadi padanya .
Seorang wanita yang baru dua kali bertemu dengannya tapi berhasil membuatnya berkeringat pagi ini . Yang mampu membuatnya tetap berdiri tegak diluar ruangan selesai hanya untuk melihat wajah bahagianya . Dia ingin menjadi orang pertama yang memberi wanita itu selamat karena berhasil bergabung di perusahaanya . Alan pastikan jika Amy akan terus berada di dekatnya .
" Amy Abellard ... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
YuWie
iya yok... kandidat unggul semua nih yg naksir amy
2024-10-01
0
Bunda Hafizh
Alan km bkalan patah hati kl tau amy SDH nikah☹️
2024-09-24
0
Shepty Ani
alan tiati bini orang itu wkwkwk
2024-09-01
0