Akhirnya hari ini Tuan dan Nyonya besar Sergei berangkat ke Washington , setelah mengantar mertuanya ke hanggar pesawat pribadi Amy segera kembali ke mansion untuk berbenah . Wanita itu masih ingat perkataan suaminya tentang dirinya yang harus segera angkat kaki jika kedua mertuanya sudah pergi .
Sampai di mansion ia meraih ponselnya untuk melihat alamat apartemen yang tadi dikirim oleh Lucas . Sepertinya manusia salju itu benar benar tidak mempedulikannya lagi , tapi Amy tak mau ambil pusing karena yang terpenting sekarang adalah segera sampai di apartemen agar bisa berbenah . Besok ia akan datang ke Gregory , ia harus dalam mood sebaik mungkin untuk bisa lolos interview .
Tapi dahinya mengernyit ketika masuk ke dalam kamar dan menemukan seseorang bergelung selimut di atas ranjangnya . Tak mungkin Lucas masih di rumah siang siang begini dan tak mungkin juga pelayan berani tidur di atas ranjangnya . Jadi kemungkinan satu satunya seseorang yang ada disana adalah seorang pencuri .
Matanya segera mencari apapun yang bisa ia gunakan untuk senjata , tapi tak ada apapun yang bisa ia gunakan selain tas jinjing ditangannya . Tak ada waktu lagi turun ke bawah untuk memanggil penjaga , perlahan ia mendekat dan segera mengayunkan tasnya tepat di kepala orang itu . Entah apa yang ada di pikirannya tapi ia sudah menjadi anggota keluarga ini , jadi sudah seharusnya ia ikut menjaga rumah ini !
" Rasakan kau !! Siapapun yang ada di luar ... Tolong ada pencuri !! Pencuri !!! Ehhh ... "
" Akkhhh ... apa yang kau lakukan ? Dasar wanita sialan !! Arrggghhh !! "
Amy terpaku dengan dua tangan menutup mulutnya , apa yang ada di depannya sungguh diluar dugaannya . Dia melihat suaminya memegang kepala karena kesakitan , dan wajah menyebalkan itu juga terlihat sangat pucat .
" A-apa yang kau lakukan disini !?? "
" Bicara apa kau ?? lni kamarku jadi aku bisa melakukan apapun semauku disini !! Oh God bagaimana bisa Daddy dan Mommy bisa membawamu kesini ... " sengit Lucas yang kembali berbaring di ranjang kepalanya yang pusing sepertinya beribu kali lebih pusing setelah mendapat pukulan dari istrinya . Dan yang terjadi selanjutnya membuatnya semakin geram , beberapa pelayan dan penjaga datang ke kamarnya .
" Tuan Muda ... Nyonya Muda ...mana pencurinya ? Biar kami yang menanganinya "
" Ehh itu .. Ehhmm .. pencurinya sudah melompat keluar ! Maksudku mungkin aku salah lihat , tapi kalian bisa mencarinya di bawah .. Iya dibawah " gugup Amy menggaruk tengkuknya karena mendapat tatapan penuh tanya dari para pelayan dan penjaga , tak mungkin ia mengatakan jika sudah memukuli tuan muda mereka .
" Baik Nyonya kami akan mencarinya di bawah , sebelumnya ijinkan kami menyisir kamar ini untuk memastikan keamanan " ujar salah satu penjaga .
" Aku bunuh kalian jika berani maju selangkah lagi ... pergi !! Tak ada siapapun disini !! " hardik Lucas yang tak suka jika kamarnya disambangi banyak orang seperti ini . Kamar ini adalah privasinya dan semua orang harus menghormatinya .
" Tapi Tuan ... "
" PERGIII !!! "
Amy memutar bola matanya malas ketika disuguhi tingkah arogan manusia salju di depannya . Perlahan dia duduk ditepi ranjang untuk melihat keadaan suaminya , Amy merasa Lucas tidak sedang baik baik saja . Benar saja punggung tangannya terasa panas ketika menyentuh dahi Lucas .
" Kau demam ... " gumam Amy reflek meraih wajah sang suami agar menghadap ke arahnya . Wajah pria itu sedikit pucat dengan bibir yang kering .
" lni semua gara gara kau !! Badanku sakit semua karena dia hati berturut turut tidur di sofa kecil itu "
Amy terbahak mendengar sang suami yang sedang merajuk , rasanya menyenangkan mendengar manusia salju itu mengeluh . Sekarang yang ia lihat bukannya CEO Sergei yang tampan dan penuh kharisma , tapi seorang bocah sepuluh tahun yang merajuk karena tak di belikan mainan .
" Bukan salahku ! Ranjang ini cukup luas untuk kita berdua , kenapa kau harus repot repot tidur di sofa ??! Tenang saja karena aku tidak akan tergoda pada anak kecil sepertimu . Kau sudah sarapan ?! " tanya Amy karena tadi ia dan mertuanya sengaja sarapan di mobil untuk menghemat waktu . Pesawatnya akan landing pagi pagi sekali jadi mereka tak akan sempat sarapan bersama seperti biasanya .
" Bagaimana aku bisa sarapan jika kalian pergi pagi pagi sekali , kenapa aku merasa kau ingin merebut Daddy dan mommyku !? Aku adalah anak kandungnya tapi mereka bahkan tak mengajakku "
" Ckk jangan terus terusan mengeluh , besok ranjang ini akan sepenuhnya menjadi milikmu karena hari ini aku pergi ke apartemen . Tunggu disini sebentar aku akan buatkan bubur untukmu , setelah itu minum obatmu "
" Aku tidak mau minum obat .. "
" Ok jika begitu kita akan pergi ke rumah sakit dan aku pastikan para dokter akan membuka mulutmu untuk menelan semua obat yang mereka resepkan . Kemudian mereka akan membawa jarum suntik sebesar ibu jari untuk memasukkan cairan untuk meredakan demammu " kata Amy sambil melangkah menuju pintu , seolah tak peduli dengan keadaan suaminya .
" Tunggu ... aku akan minum obatnya ! "
Sampai di luar kamar Amy kembali tertawa karena lucu melihat tingkah suaminya , ternyata manusia salju itu takut jarum suntik seperti anak kecil . Dia ingat anak tetangganya dulu yang tak pernah mau pergi ke dokter karena takut jarum suntik .
Setelah selesai membuat bubur Amy segera naik ke atas . Dilihatnya manusia salju itu sedang duduk bersandar di kepala ranjang dengan masih berselimut rapat . Dengan telaten wanita itu menyuapi suaminya sedikit demi sedikit .
" Sudah ... aku kenyang " kata Lucas setelah menghabiskan separuh bubur buatan istrinya .
" Sekarang minum obatnya , setelah itu ganti bajumu ! Tak mungkin kau bisa tidur nyenyak dengan baju yang sudah basah karena keringat . Dan jangan pernah berani melepas ini , jika kau lakukan maka aku akan panggil ambulance untuk membawamu ke rumah sakit !! " ujar Amy memasang sebuah plester kompres demam di dahi suaminya .
Walau menggerutu tapi Lucas menuruti semua perkataan istrinya , pria muda itu perlahan beranjak menuju walk in closet untuk berganti baju . Di sebuah kaba besar yang ada disamping lemari ia melihat keningnya yang terpasang plester kompres bergambar hello kitty .
Awalnya ia mengerutkan dahinya karena merasa dirinya aneh , tapi sesaat kemudian ada sebuah senyum di bibirnya . Entah apa yang ada dipikirannya ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
YuWie
terlambat senyummu pak lucas..sdh incaran alan tuh istrimu
2024-10-01
1
Nur Bahagia
bwahahhaa amy tengil 🤣
2024-08-18
1
Nur Bahagia
wkwkwk kayak lagi nakut2in bocil yg susah minum obat 😅
2024-08-18
0