7

Akhirnya hari ini Tuan dan Nyonya besar Sergei berangkat ke Washington , setelah mengantar mertuanya ke hanggar pesawat pribadi Amy segera kembali ke mansion untuk berbenah . Wanita itu masih ingat perkataan suaminya tentang dirinya yang harus segera angkat kaki jika kedua mertuanya sudah pergi .

Sampai di mansion ia meraih ponselnya untuk melihat alamat apartemen yang tadi dikirim oleh Lucas . Sepertinya manusia salju itu benar benar tidak mempedulikannya lagi , tapi Amy tak mau ambil pusing karena yang terpenting sekarang adalah segera sampai di apartemen agar bisa berbenah . Besok ia akan datang ke Gregory , ia harus dalam mood sebaik mungkin untuk bisa lolos interview .

Tapi dahinya mengernyit ketika masuk ke dalam kamar dan menemukan seseorang bergelung selimut di atas ranjangnya . Tak mungkin Lucas masih di rumah siang siang begini dan tak mungkin juga pelayan berani tidur di atas ranjangnya . Jadi kemungkinan satu satunya seseorang yang ada disana adalah seorang pencuri .

Matanya segera mencari apapun yang bisa ia gunakan untuk senjata , tapi tak ada apapun yang bisa ia gunakan selain tas jinjing ditangannya . Tak ada waktu lagi turun ke bawah untuk memanggil penjaga , perlahan ia mendekat dan segera mengayunkan tasnya tepat di kepala orang itu . Entah apa yang ada di pikirannya tapi ia sudah menjadi anggota keluarga ini , jadi sudah seharusnya ia ikut menjaga rumah ini !

" Rasakan kau !! Siapapun yang ada di luar ... Tolong ada pencuri !! Pencuri !!! Ehhh ... "

" Akkhhh ... apa yang kau lakukan ? Dasar wanita sialan !! Arrggghhh !! "

Amy terpaku dengan dua tangan menutup mulutnya , apa yang ada di depannya sungguh diluar dugaannya . Dia melihat suaminya memegang kepala karena kesakitan , dan wajah menyebalkan itu juga terlihat sangat pucat .

" A-apa yang kau lakukan disini !?? "

" Bicara apa kau ?? lni kamarku jadi aku bisa melakukan apapun semauku disini !! Oh God bagaimana bisa Daddy dan Mommy bisa membawamu kesini ... " sengit Lucas yang kembali berbaring di ranjang kepalanya yang pusing sepertinya beribu kali lebih pusing setelah mendapat pukulan dari istrinya . Dan yang terjadi selanjutnya membuatnya semakin geram , beberapa pelayan dan penjaga datang ke kamarnya .

" Tuan Muda ... Nyonya Muda ...mana pencurinya ? Biar kami yang menanganinya "

" Ehh itu .. Ehhmm .. pencurinya sudah melompat keluar ! Maksudku mungkin aku salah lihat , tapi kalian bisa mencarinya di bawah .. Iya dibawah " gugup Amy menggaruk tengkuknya karena mendapat tatapan penuh tanya dari para pelayan dan penjaga , tak mungkin ia mengatakan jika sudah memukuli tuan muda mereka .

" Baik Nyonya kami akan mencarinya di bawah , sebelumnya ijinkan kami menyisir kamar ini untuk memastikan keamanan " ujar salah satu penjaga .

" Aku bunuh kalian jika berani maju selangkah lagi ... pergi !! Tak ada siapapun disini !! " hardik Lucas yang tak suka jika kamarnya disambangi banyak orang seperti ini . Kamar ini adalah privasinya dan semua orang harus menghormatinya .

" Tapi Tuan ... "

" PERGIII !!! "

Amy memutar bola matanya malas ketika disuguhi tingkah arogan manusia salju di depannya . Perlahan dia duduk ditepi ranjang untuk melihat keadaan suaminya , Amy merasa Lucas tidak sedang baik baik saja . Benar saja punggung tangannya terasa panas ketika menyentuh dahi Lucas .

" Kau demam ... " gumam Amy reflek meraih wajah sang suami agar menghadap ke arahnya . Wajah pria itu sedikit pucat dengan bibir yang kering .

" lni semua gara gara kau !! Badanku sakit semua karena dia hati berturut turut tidur di sofa kecil itu "

Amy terbahak mendengar sang suami yang sedang merajuk , rasanya menyenangkan mendengar manusia salju itu mengeluh . Sekarang yang ia lihat bukannya CEO Sergei yang tampan dan penuh kharisma , tapi seorang bocah sepuluh tahun yang merajuk karena tak di belikan mainan .

" Bukan salahku ! Ranjang ini cukup luas untuk kita berdua , kenapa kau harus repot repot tidur di sofa ??! Tenang saja karena aku tidak akan tergoda pada anak kecil sepertimu . Kau sudah sarapan ?! " tanya Amy karena tadi ia dan mertuanya sengaja sarapan di mobil untuk menghemat waktu . Pesawatnya akan landing pagi pagi sekali jadi mereka tak akan sempat sarapan bersama seperti biasanya .

" Bagaimana aku bisa sarapan jika kalian pergi pagi pagi sekali , kenapa aku merasa kau ingin merebut Daddy dan mommyku !? Aku adalah anak kandungnya tapi mereka bahkan tak mengajakku "

" Ckk jangan terus terusan mengeluh , besok ranjang ini akan sepenuhnya menjadi milikmu karena hari ini aku pergi ke apartemen . Tunggu disini sebentar aku akan buatkan bubur untukmu , setelah itu minum obatmu "

" Aku tidak mau minum obat .. "

" Ok jika begitu kita akan pergi ke rumah sakit dan aku pastikan para dokter akan membuka mulutmu untuk menelan semua obat yang mereka resepkan . Kemudian mereka akan membawa jarum suntik sebesar ibu jari untuk memasukkan cairan untuk meredakan demammu " kata Amy sambil melangkah menuju pintu , seolah tak peduli dengan keadaan suaminya .

" Tunggu ... aku akan minum obatnya ! "

Sampai di luar kamar Amy kembali tertawa karena lucu melihat tingkah suaminya , ternyata manusia salju itu takut jarum suntik seperti anak kecil . Dia ingat anak tetangganya dulu yang tak pernah mau pergi ke dokter karena takut jarum suntik .

Setelah selesai membuat bubur Amy segera naik ke atas . Dilihatnya manusia salju itu sedang duduk bersandar di kepala ranjang dengan masih berselimut rapat . Dengan telaten wanita itu menyuapi suaminya sedikit demi sedikit .

" Sudah ... aku kenyang " kata Lucas setelah menghabiskan separuh bubur buatan istrinya .

" Sekarang minum obatnya , setelah itu ganti bajumu ! Tak mungkin kau bisa tidur nyenyak dengan baju yang sudah basah karena keringat . Dan jangan pernah berani melepas ini , jika kau lakukan maka aku akan panggil ambulance untuk membawamu ke rumah sakit !! " ujar Amy memasang sebuah plester kompres demam di dahi suaminya .

Walau menggerutu tapi Lucas menuruti semua perkataan istrinya , pria muda itu perlahan beranjak menuju walk in closet untuk berganti baju . Di sebuah kaba besar yang ada disamping lemari ia melihat keningnya yang terpasang plester kompres bergambar hello kitty .

Awalnya ia mengerutkan dahinya karena merasa dirinya aneh , tapi sesaat kemudian ada sebuah senyum di bibirnya . Entah apa yang ada dipikirannya ....

Terpopuler

Comments

Arty Asik

Arty Asik

emang ada ya kompres hello kitty buat orang dewasa

2024-03-31

4

moenay

moenay

pengen ketawa tp takut dosa.... imut banget pastinya pake kompres hello kitty

2024-03-31

2

Vivin Novriyanti

Vivin Novriyanti

hahaha hello kitty

2024-02-04

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!