bab 18.

Selesai sholat Maghrib aku pun mengajak mas Radit duduk ditepi ranjang setelah Aska aku suruh Aska masuk kedalam kamarnya dan menungguku memanggilnya untuk pergi makan malam.

aku pun mulai memberanikan diri berbicara pada mas Radit soal kejadian dari pagi setelah mas Radit berangkat kerja.

"ada apa sayang? katakan" kata mas Radit dengan lembut.

"maaf mas aku mempercepat kepindahan kita kerumah ini" kataku pada mas Radit mengawali perkataanku.

"tak apa sayang, walaupun mas bingung apa yang membuat kamu ingin segera pindah dari rumah ibu. padahal, awalnya kita sudah sepakat untuk pindah pada hari Sabtu nanti" kata mas Radit sambil mengelus rambu panjangku bagian belakang.

"ibu mas,, hiks,," kataku yang mulai terisak dihadapan mas Radit.

"ada apa sari, coba cerita sama mas" kata mas Radit mulai mendekap aku yang mulai terisak.

"ibu menuduhku yang mengasuhut dan mempengaruhi mu membuat keputusan tadi pagi mas, ibu juga mencaci maki aku bahkan sampai menaparku didepan Sarah, Safira bahkan didepan Aska mas" kataku pada mas Radit sambil melihat wajah terkejut pas Radit dengan mata yang membola.

"apa?! kamu serius? nama mungkin ibu berbuat seperti itu sari" kata mas Radit yang tidak mempercayaiku.

"buat apa aku bohong mas, bukannya kamu tau sendiri gimana sikap ibu mu kepada ku juga Aska. mana mungkin aku sampai berbohong mas" kataku pada mas Radit sambil sesenggukan.

mas Radit pun memelukku dan menenangkan aku yang sedang menangis.

"baiklah besok aku akan bicara pada ibu sepulang kerja ya, kamu tenanglah. jngan menangis lagi, aku tak ingin Aska mengira aku membuatmu menangis" kata mas Radit yang langsung aku angguki.

aku tau sebenernya mas Radit kurang percaya dengan perkataanku, kalaupun mas Radit akan menanyakan pada ibu mertua pasti tidak akan mengaku. tak apa yang penting aku sudah memberikan alasanku mempercepat kepindahan kami kerumah ini.

toh, selama ini mas Radit sangat tau bagaimana aku bertahan dirumah itu dengan cacian dan makian dari ibu mertua.

aku pun mulai tenang dipelukan mas Radit, hingga suara Aska mengagetkan kami.

"ma, pa ayok jadi makan diluar ga? Aska udah lapar nih ma,pa" kata Aska diluar kamar, aku dan mas Radit pun bergegas keluar kamar setelah mengambil dompet dan handphone yang harus kami bawa tak lupa dengan kunci motor yang akan membawa kami mengelilingi perumahan blok i ini.

"iyaa sayang ayok, Aska udah siap ya... udah lapar?" kataku pada Aska.

"iyaa ma Aska sudah lapar banget, tadi siang kan kita cuma makan bakso ma" kata Aska dengan wajah yang lucu.

"iyaa sayang, yaudah yuk. tuh papa udah siap diatas motor" kataku menunjuk mas Aska yang sudah siap diatas motornya.

aku pun bergegas mengunci pintu rumah, kemudian menghampiri mas Radit. setelah itu, kami berjalan mengelilingi oerumah sampai kamu menemukan menu apa yang ingin kami makan.

setelah ketemu, aku dan Aska segera turun dari motor dan berjalan mencari tempat duduk sedangkan mas Radit sedang memarkirkan motornya.

"kamu sama Aska mau makan apa sayang?" tanya mas Radit padaku.

"aku sama Aska ayam penyet bumbu bebek mas, punya aku kasih sambel ijo ya diatas bumbu bebeknya. minumnya aku es teh manis aja mas, Aska air mineral aja ya" kataku mas Radit.

"tunggu sebentar ya" mas Radit pun menghampiri penjual untuk memesan makanan yang kami inginkan. kemudian kembali ke tempat dimana kami duduk. ditempat ini kami duduk dengan lesehan, yang dimana terdapat satu buah meja yang cukup untuk tiga sampai empat orang.

tak lama pesanan kamipun sampai, tiga porsi ayam penyet bumbu bebek plus sambel ijo yang menggugah seleraku serta tiga porsinasi putih yang diatasnya ditaburi bawang goreng, tak lupa dengan dua gelas es teh manis juga sebotol air mineral.

kami pun makan diselingi canda tawa dengan tingkah Aska juga mas Radit, setelah selesai kami pun langsung membayar dan segera pulang karna badan yang sudah teramat capek butuh istirahat.

setelah lima belas menit kamipun sampai didepan rumah, aku segera membuka pintu rumah dan membawa Aska masuk kedalam kamarnya. setelah Aska tertidur barulah aku menyusul mas Radit yang telah masuk kedalam kamar kami.

mas Radit sudah membaringkan setengah badannya pada senderan kasur bersiap untuk tidur, aku pun menghampiri mas Radit setelah cuci tangan dan kaki. kami pun mulai memejamkan mata hingga terlelap.

keesokan paginya.

sebelum sarapan aku dan mas Radit dikejutkan dengan kedatangan ibu mertua yang mengetuk pintu dengan kencang seolah rentenir yang menagih hutang, aku dan mas Radit pun saling berpandangan.

"biar mas yang buka sar" kata mas Radit, mas Radit pun melangkahkan kaki untuk membuka pintu rumah.

setelah pintu terbuka nampaklah ibu mertua dengan Sarah berada didepan pintu.

"ibuu, mari masuk Bu" kata mas Radit mempersilahkan ibu mertua untuk masuk kedalam ruang tamu. aku dan Aska pun tetap berada dimeja makan tanpa menghiraukan ibu mertua lantaran masih kesal dengan kejadian kemarin pagi.

ibu mertua pun masuk kedalam rumah dan duduk disofa yang berada diruang tamu sambil melihat sekeliling rumah sewaku ini.

"ada apa Bu, pagi-pagi sudah kemari?" tanya mas Radit pada ibu mertua yang bisa ku dengar.

"Radit, ibu minta uang dong untuk pegangan selama kamu belum gajian. masa ibu ga dikasih pegangan uang sama sekali sama istri kamu" kata ibu mertua dengan wajah cemberutnya.

"Radit gaada uang Bu, kan ibu tau Radit belum gajian. dapat uang dari mana Radit Bu, lagi pula uang Radit juga habis kan untuk bayarin hutang ibu ke Bu Merry itu pun Radit juga pinjem sama sari dan teman Radit Bu" jawab mas Radit yang membuat ibu mertua semakin cemberut dengan mata berkaca-kaca.

"sari pasti masih pegang uang kan Radit, masa kamu tega sama ibu. membiarkan ibu kelaparan dirumah sementara kamu disini makan dengan baik" kata ibu mertua dengan wajah yang dibuat-buat.

"sari juga kemarin kan habis bayar angkutan untuk angkutin barang Bu, itu juga mungkin sisa uang belanja yang harusnya dia tabung" jawab mas Radit.

"terus ibu gimana Radit, masa kamu tega membiarkan ibu kelaparan dirumah itu" kata ibu mertua menatap mas Radit dengan mata berkaca-kacanya.

aku yang tak tahan dengan tingkah ibu mertua pun menghampiri mereka dirumah tamu.

"maaf Bu, tapi kemarin kan belanjaan aku yang aku beli dipasar sama sekali ga aku bawa kerumah ini. aku simpan semuanya dikulkas ibu, ibu bisa masak itu sementara sampai mas Radit gajian. maaf Bu kami sudah tidak punya uang lagi, semuanya sudah habis" kataku dengan tegas pada ibu mertua.

"diam kamu, saya tidak berbicara dengan kamu!" kata ibu mertua membentakku.

"ibu, sudah cukup Bu. apa yang sari bilang itu bener, seharusnya ibu mengerti. toh ini semua karna ibu sendiri, seharusnya kami punya tabungan jadi habis gara-gara harus membayar hutang ibu. sekarang pagi-pagi sudah mau buat onar lagi, mending ibu sama Sarah pulang. nanti hari Sabtu Radit akan kerumah ibu sama sari juga Aska untuk membawakan bahan masakan juga uang bulanan ibu sesuai perjanjian, suka atau tidak suka!" jawab mas Radit dengan tegas.

ibu mertua pun semakin berkaca-kaca mendengar perkataan Radit.

"kamu tega sama ibu Radit hiks hiks, kamu tega demi perempuan ini kamu membuat ibu menangis Radit" kata ibu mertua disela isakannya.

aku pun menanangkan mas Radit dengan menepuk punggungnya.

"maaf Bu, tapi Radit memang tidak ada uang saat ini. tolong mengertilah, Sarah tolong bawa pulang ibu" kata mas Radit yang diangguki oleh Sarah dengan cepat.

mendengar perkataan mas Radit, Sarah pun membantu ibu mertua keluar dari rumah sampai menaiki motor. sedangkan aku dan mas Radit kembali melanjutkan sarapan kami.

"mas berangkat kerja dulu ya sayang" kata mas Radit pada ku yang sedang menghabiskan sarapan.

"iya mas, hati-hati" kataku mencium punggung tangan mas Radit, kemudian mas Radit pun berlalu keluar dari rumah. aku tidak mengikuti kedepan rumah karna masih melanjutkan sarapan yang tertunda.

setelah selesai aku segera mengunci pintu depan, kemudian membereskan sisa sarapanku juga mas Radit dan Aska.

Aska pun dengan riang bermain mainannya dirumah keluarga sambil menyetel tv kartun kesukaannya, sikembar u&i.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!