bab 5.

Jam makan malam pun tiba. aku,mas Radit, dan Aska berencana makan diluar karna ajakan mas Radit yang ingin memanjakan Aska melihat kehidupan luar ketika malam. sesekali gapapa lah ya, pikirku.

kami akan berangkat menggunakan motor butut mas Radit. tapi setelah sampai depan pintu rumah, kami terhadang oleh ibu yang memanggil.

"kalian mau pada pergi kemana?" tanya ibu mertua.

"kami mau makan malam diluar Bu, sambil ajak Aska melihat keindahan saat malam hari" jawab mas Bayu.

aku dan Aska pun hanya diam tak menanggapi perkataan ibu mertua.

"cuma anak dan istrimu aja yang kamu ajak Bayu, ibu dan adik-adiknu tidak kau ajak? kejam sekali kamu Radit" kata ibu mertua dengan sinis.

"Bu, kami pergi hanya menggunakan motor. lagi pula hanya keluar mencari makan setelah itu pulang" jawab mas Radit menggapi perkataan ibu mertua.

"tapi dirumah juga tidak ada makanan Radit, nanti ibu dan adik-adikmu makan apa?" kata ibu mertua dengan wajah dibuat memelas.

"bukannya tadi aku masak Bu, itu cukup kok untuk sama makan malam. bahkan mungkin lebih, karna aku masak banyak. kan gatau jika mas Radit akan mengajak makan diluar" jawab ku menimpali perkataan ibu mertua.

"tuh kan Bu, tdi sari sudah masak. makan lah dulu itu, nanti Radit akan belikan cemilan untuk ibu juga Sarah dan Fira" kata mas Radit menenangkan ibu mertua. wajah ibu mertua pun terlihat tidak suka dengan jawaban mas Radit.

"alah bilang aja kamu gamau ibu sama adik ipar mu ikut kan sari, jahat sekali kamu ya" kata ibu mertua pada ku.

"ibu itu selalu aja menyalahkan aku, kalo ibu mau ikut ikut saja. tapi ibu duduk di ban diantara motor butut itu" kataku dengan ketus. aku pun mengajak Aska keluar dari rumah menunggu mas Radit didekat motornya.

selang lima menit kemudian mas Radit pun menyusul, dan kami pun mulai berjalan menyusuri jalan komplek yang masih lumayan senggang.

kami menuju ke lokasi biasa anak muda menongkrong di pinggir jalan, suasana yang sangat memanjakan mata.

banyaknya pedagang baik dari makanan, pakaian, mainan, sampai aksesoris hp pun ada disini.

kami pun memilih makan makanan seafood yang tempat makannya didalam tenda yang tidak terlalu besar.

"pesan apa mas, mba?" kata sang pelayan setelah kami duduk pada lesehan yang berada didalam tenda ini.

"emmm pesen seafoodnya yang ukuran jumbo satu porsi, nasinya tiga ya mba. minumnya kamu mau apa sar? Aska, Aska mau minum apa nak?" tanya mas Radit pada ku juga pada Aska.

aku pun memperhatikan apa yang akan dipesan oleh Aska.

"emm aku pesan, es jeruk manis aja pa" kata Aska yang disertai senyum manis.

"es jeruk manisnya satu ya mba, kamu apa sar?" tanya mas Radit lagi pada ku.

"aku juga sama aja mas kaya Aska, tapi tambah air meniral ya mas" jawab ku pada mas Radit.

"okee, berarti es jeruk manisnya tiga ya mba sama air mineralnya dua. oh ya nasinya nasi uduk ya mba" jawab mas Radit pada pelayan.

"baik. ditunggu ya pak, Bu" kata pelayan dengan sopan sambil membungkukkan badan.

setelah kepergian pelayan mas Bayu pun mulai bertanya pada ku.

"sar, apa kamu punya tabungan?" tanya mas Radit yang membuat alis ku mengerut heran.

"untuk apa mas?" tanya ku pada mas Radit.

"untuk melunasi hutang itu pada Bu Merry sar" jawab mas Bayu dengan pelan.

aku pun berfikir memutuskan untuk jujur atau tidak pada mas Radit, setelah menimbang-nimbang aku pun akan mengatakan jujur tapi tidak dengan nominal yang aku miliki.

"aku si ada tabungan mas, tapi kalo segitu sepertinya belum cukup mas" kataku pada mas Radit.

"emm be-berapa yang kamu punya sar?" tanya mas Radit dengan ragu.

"aku punya tabungan sekitar tiga juta rupiah mas" jawab ku pada mas Radit dengan sedikit berbohong.

"maaf mas" gumamku dalam hati.

"oohh hanya tiga juta ya sar, masih kurang untuk menutupi hutang itu" kata mas Radit dengan lirih.

"emm maass, kenapa mas Radit gak nanya ke ibu. siapa tau ibu masih punya simpenan, bukan kah selama ini mas Radit juga memberikan uang bulanan pada ibu" tanyaku pada mas Radit dengan hati-hati.

"iyaa betul kamu sar, baiklah nanti aku akan coba. tapi, apa ibu tidak akan tambah marah. kemaren perhiasannya sudah mas berikan pada Bu Merry" kata mas Radit dengan tak yakin.

aku pun memberanikan diri untuk menjelaskan pada mas Radit apa yang harusnya harus dia lakukan. bukan maksud untuk menggurui, tapi membuka jalan agar mas Radit Bertindak tegas pada ibu nya.

"begini mas, sebenernya ini kesalahan ibu kan mas. mas sudah kasih jatah bulanan yang cukup, untuk apa ibu masih meminjam pada Bu Merry. coba mas Radit pikir jatah bulanan ibu itu sudah besar loh mas jika untuk dirinya sendiri, bahkan selama ini uang dapur pun menggunakan jatah uang ku" kataku dengan nada tegas pada mas Radit.

mas Radit pun terlihat berfikir sesekali menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"iyaa si benar juga apa katamu sar" jawab mas Radit.

"makanya mas, coba lah untuk tidak selalu menuruti perkataan ibu. sesekali bertindak tegas pada ibu loh mas jika ibu salah, maaf loh mas bukan aku mengajarkan untuk menjadi anak durhaka. tapi jika orang tua salah, apa salahnya kita sebagai anak juga mengingatkan. iyakan?" kataku lagi pada mas Radit.

"iyaa sar kamu benar, baiklah ayok makan dulu tuh pesanan kita sudah diantar" kata mas Radit sambil menunjuk pelayan yang sedang membawakan pesanan kami.

terlihat binar bahagia dimata Aska ketika pesanan datang. meja pun dibersihkan lebih dulu, kemudian dikasih alas berbentuk plastik untuk makanan kami. eh eh disini makannya tidak pakai piring dan sendok garpu ya, tapi pakai tangan juga dengan alas plastik.

setelah semua selesai disusun, kami pun melahap makanan yang tersedia. rasanya benar-benar menggugah selera.

"enak tidak nak?" kataku pada Aska.

"enak sekali ma, Aska baru ini makan seafood sebanyak ini ma" jawab Aska dengan mulut belepotan dengan kuah dari seafood.

aku pun tersenyum melihat Aska lahab sekali memakan makanannya, begitu pun mas Radit.

setengah jam kemudian makanan pun sudah ludes kami lahap, karna sangking banyak nya kami bertiga pun sampai ke kenyangan. padahal masih ada sedikit lagi seafood yang tersisa.

"sudah ma, Aska sudah tidak kuat menghabiskan seafood-seafood ini. kenyang sekali" kata Aska dengan celotehan lucunya sesekali mengusap mulutnya dengan tisu yang disediakan.

"iyaa nih sar, aku juga sudah tidak kuat lagi" kata mas Radit juga sudah kekenyangan.

aku pun tertawa dengan keadaan kedua orang yang aku sayangi dengan keadaan yang sangat kekenyangan, wajahnya teramat lucu.

"sama mas, aku juga kenyang sekali. kamu sih pakai pesan yang jumbo segala, kewalahan kan menghabiskannya" kataku sambil terkekeh.

"hehehe mana aku tau ternyata sebanyak ini sar, sebentar kita istirahat dulu disini sebelum pulang sambil menunggu makanan itu tercerna didalam tubuh kita" kata mas Radit. kami pun kemudian ternyata bersama menertawakan tingkah kami.

satu jam kemudian kami baru memutuskan untuk pulang setelah membayar tagihan makanan kami, tak tanggung-tanggung harganya mencapai lima ratus ribu rupiah.

"lihat ini mas" kata ku pada mas Radit.

mas Radit pun membelalakan matanya melihat nominal yang tertera pada bon tersebut.

"ini seriusan sar?" tanyanya.

"iyaa seriusan lah mas, kamu sih" kata ku dengan nada kesal.

"hehehe sudahlah gapapa sekali-kali, untuk menyengkan Radit. tenang saja nanti aku akan tambah uang belanjamu ya" kata mas radit

"benar ya mas?" tanya ku memastikan.

"iyaa sari sayang" jawab mas Radit dengan senyum mengembang, aku pun juga jadi ikut tersenyum dengan perkataan mas Radit.

kami pun pulang menuju rumah, tak lupa kami membeli cemilan untuk ibu juga Sarah dan Safira dirumah.

kami sampai rumah tepat pukul sembilan lewat lima belas menit malam, pintu rumah sudah tertutup tapi masih terdengar suara tv dari dalam rumah.

aku pun membuka handel pintu dan mengucapkan salam.

"assalamualaikum" kataku dan mas Radit serempak.

"waalaikumsalam" jawab ibu mertua dengan sinis dan ketus.

ku lihat didepan tv sedang berkumpul, ada ibu Sarah juga Safira. tak ingin membuat keributan aku pun langsung masuk kekamar bersama Aska membiarkan mas Radit tetap di ruang tv bersama keluarganya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!