bab 2.

Keesokan harinya, pagi pagi sekali mas Radit sudah berangkat menuju pabrik tempatnya bekerja. dia sengaja berangkat lebih awal untuk mengindari percecokan dengan ibu nya karna hal kemarin dan rencananya hari ini mas Radit akan mencari pinjaman untuk menutupi hutang ibu apalagi uang dari penjualan emas kemarin kurang.

tak berapa lama mas Radit pergi, ibu mertua keluar dari kamar dan menuju meja makan tanpa berkata sepatah katapun. wajahnya terlihat sangat lesu dan tidak bersemangat.

"sarapan Bu" kataku menawarkan pada ibu mertua sambil mengambil sarapanku yang disambut lirikan sinis nya.

"pasti kamu senengkan sari, Radit marah sama ibu?" kata ibu mertua dengan nada sinis.

aku pun diam mendengar perkataan ibu mertua yang sepertinya masih kesal dengan ku, padahal itu adalah kesalahannya sendiri.

"Bu, kita berdua berangkat ke sekolah dulu ya" terdengar suara Safira dengan nada yang sangat ketus terhadap ibu mertua.

"iya hati-hati kalian jalannya ya" kata ibu mertua dengan nada pelan, berbeda saat bicara dengan ku tadi yang nadanya agak sedikit sinis dan ketus.

Sarah dan Safira pun mencium tangan ibunya dan berlalu begitu saja tanpa berpamitan dengan ku, akupun hanya menggelengkan kepala dengan kelakuan mereka.

aku segera menghabiskan sarapanku dan kembali kekamar melihat anakku aska yang masih tertidur dengan tenang.

ku langkahkan kaki mengambil handuk juga baju ganti untuk mandi karna kamar mandi yang ada dibelakang dekat dapur.

bergegas aku membersihkan diri. selain takut keburu anakku bangun, akupun harus bersiap untuk mengikuti senam pagi yang biasa dilakukan ibu ibu setiap pagi sebelum melakukan aktifitas lainnya.

setelah selesai akupun kembali ke kamar ku, ku lihat anakku sudah bangun sedang melihat hp yang tdinya ada diatas nakas.

"mandi yuk, mama mau senam pagi. kamu mau ikut atau mau dirumah?" tanya ku pada Aska.

"aku mau ikut ma" jawabnya dengan riang, dia sangat suka jika aku ajak mengikuti kegiatanku diluar rumah. karna selain Aska bisa bermain bertemu dengan teman sebayanya dia pun bisa terhindar dari ocehan sang nenek yang selalu melarangnya ini dan itu.

aku pun langsung memandikan anakku dan setelah selesai ku pakaikan Aska baju olah raga yang pas pada tubuhnya. setelah selesai semua, kamipun keluar kamar.

ku lihat ibu mertua sedang duduk melamun dihalaman rumah, ntah apa yang beliau pikirkan.

"Bu, aku mau senam dulu bersama ibu ibu yang lain dilapangan blok sebelah ya Bu" pamitku pada ibu mertua.

ibu mertua pun terlihat tak menghiraukan perkataan ku.

"Bu,, Bu,," kataku sambil menggoyangkan tangan kekanan dan kekiri didepan mata ibu mertua.

"apaan si kamu, selalu aja mengganggu" kata ibu mertua dengan nada kesal.

"ibu,, aku mau senam dulu dilapangan blok sebelah, dari tadi aku bicara pada ibu tapi ibu diam saja. aku takut ibu kenapa-kenapa Bu" kata ku dengan nada lembut pada ibu mertua.

"saya gapapa, lekas pergilah. biarkan aku tenang sesaat" jawab ya lagi dengan membentak.

"astagfirullah" gumamku yang heran dengan kelakuan ibu mertua.

aku balikkan badan melangkahkan kaki meninggalkan ibu mertua yang masih terus mengawasi aku yang meninggalkan rumah.

sakit hati perlakuan ibu mertua selalu aku tahan, aku selalu ingat bahwa suamiku satu-satunya anak laki laki yang ada dirumah ini. dan hanya suamiku yang menjadi tumpuan bagi ibu dan adik-adiknya.

meskipun aku tau bahwa dari awal kami menikah, ibu mertua sudah menunjukan rasa tidak sukanya pada ku tapi aku tetap bertahan disamping suami ku. karna mas Radit selalu memperlakukan aku dengan baik.

Setelah selesai dengan senam bersama, sari pun seperti biasa ikut berkumpul barang sejenak dengan ibu-ibu yang lain.

"sari, maaf kemarin ibu dengar ada ribut-ribut didepan rumah kamu itu ada apa ya?" tanya salah satu ibu yang bernama ibu rosmi.

"iyaa sari, kita juga denger. iya kan ibu-ibu?" kata mpok Juleha pada ibu ibu yang lain.

"oh gapapa kok ibu-ibu, cuma kesalah pahaman aja" jawab ku.

"masa sih cuma salah paham, aku juga denger loh kalo Bu Merry pulang dengan menggerutu soal hutang waktu mau Maghrib. dia kan lewat rumahku" kata mpok Juleha yang membuat ibu-ibu semua membelalakan mata.

"hutang? kamu hutang sama Bu Merry sari?" tanya Bu rosmi pada ku yang masih terdiam.

"hah,, ng-ngga Bu. aku ga pernah hutang, Alhamdulillah nafkah dari mas Radit selalu cukup" jawabku dengan yakin.

"loh terus itu Bu Merry kenapa menggerutu soal hutang ya, sari?!" tanya mpok Juleha lagi.

"emmm, aku permisi pulang dulu ya ibu-ibu. mohon maaf, tapi udah siang saya belum masak dirumah" kataku dengan wajah sulit diartikan.

bukannya tidak sopan meninggalkan ibu-ibu saat masih berbicara, tapi aku tak ingin pembicaraan yang menjurus ke yang membuka aib. apalagi ini aib diri keluarga suami ku sendiri, otomatis aibku juga.

"yaaah sari,, ditanyain gitu doang kok udah langsung pulang sih" kata mpok Juleha dengan wajah lesu.

"maaf ya mpok, maaf ya Bu. saya permisi, assalamualaikum" kataku sambil berlalu memanggil Aska yang sedang bermain dengan anak dari ibu Ida.

"Aska, Ayuk kita pulang nak" kataku memanggil Aska, ia pun berlari menghampiriku.

aku menggandeng jalannya sambil mendengarkan celotehannya.

"ma kita mampir beli eskrim dulu, boleh?" tanya Aska

"Aska sayang, ini masih pagi ya nak. es krim ga baik dikonsumsi kalo masih pagi" kataku memberi pengertian pada Aska.

"tapi nanti siang boleh kan ma?" tanyanya lagi. sebagai anak kecil dia pun masih suka makanan yang manis-manis, tapi aku berusaha membatasinya. tak lupa mengajarkan untuk selalu sikat gigi diwaktu sebelum tidur.

kamipun terus berjalan hingga akhirnya kamipun sampai depan rumah, pintu tertutup. aku coba buka knalkop pintu ternya terkunci.

"untung aku punya kunci cadangan" kataku dalam hati.

aku ambil kunci dari dalam tas yang aku bawa, kemudian aku buka kunci. akupun masuk dan memasuki kamar. kemudian berganti baju, lalu aku lanjut untuk memasak. setelah selesai.

aku tata masakan ku dimeja makan, agar siapapun yang mau makan siang lebih dulu bisa mengambilnya sendiri.

kemudian aku kembali kekamar, ku lihat Aska sedang memainkan game didalam ponselku.

"coba mama pinjem sebentar ponselnya Aska" kataku pada Aska, diapun memberikannya.

aku cek status media sosial, aku lihat status ibu mertua seperti menyindirku. aku hanya bisa mengelus dada dengan kata-katanya.

"kayanya dari tdi aku belum lihat ibu deh sewaktu pulang senam tdi, ibu kemana ya"  gumamku

"ah masa bodolah, udah tua ini" gumamku lagi dengan suara kecil.

"ma, Aska ngantuk" kata Aska yang membuatku mengalihkan pandangan kearahnya.

"yaudah kamu tidur dulu ya nak, kamu udah lapar belum? kalo udah,sebelum tidur kamu makan dulu ya?" kataku menjawab perkataan Aska.

"Aska belum lapar ma, nanti aja makannya abis bangun tidur. Aska ngantuk banget" jawabnya lagi sambil memejamkan mata.

aku hanya bisa geleng-gelang melihat tingkahnya.

aku terus memainkan gawaiku, sekarang aku memainkan sambil merebahkan tubuhku disamping Aska. sampai-sampai aku tertidur.

satu jam kemudian, aku terbangun mendengar suara ibu memanggil-manggil namaku.

"sari,, sar, sariiiiiii" teriak ibu yang membuatku terbangun seketika.

"ada apa Bu?" jawabku dengan pelan karna kaget bangun tidur mendengar teriakan ibu.

"ngomong apa kamu sama ibu-ibu dikomplek ini, hah?!" kata ibu dengan nada membentak sedikit ketus.

"ngomong apa sih Bu, sari ga ngomong apa-apa kok" jawabku dengan wajah terkejut.

"alaaah bohong kamu, pasti kamu udah bilang-bilang kan sama ibu-ibu disini kalo ibu suka ngutang sama Bu Merry. iyakan?! ngaku kamu" kata ibu mertua yang terus merocos.

"astagfirullahalzim Bu, sama sekali aku ga pernah cerita soal itu sama siapapun. itukan aib keluarga ini. berarti aibku juga Bu, mana mungkin aku menceritakan pada orang-orang" jawabku dengan nada sedikit keras.

"alaaaah alasan ajaa kamu itu sari, kamu seneng kayanya ya kalo ibu diolok-olok sama orang. iya seneng kan?!" kata ibu mertua dengan nada yang masih tinggi.

aku hanya bisa mengucap istigfar dan mengelus dada mendengar perkataan ibu mertua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!