"astagfirullah Bu, demi Allah sari gapernah cerita apapun yang terjadi didalam rumah ini pada tetangga atau siapapun" kataku pada ibu mertua yang tampak emosi.
"alah pake nyebut segala lagi, ga usah sok suci kamu sari. terus dari mana mereka tau kalo ibu ngutang sama Merry kalo bukan sama kamu?! hah!" kata ibu mertua lagi dengan nada tinggi.
"yaampun Bu, ibu gatau kan kemarin Bu Merry kesini itu gedor-gedor dan teriak-teriak kenceng banget Bu. ya jelas ibu-ibu komplek ini pada tau. ibu aja ga liat karna keasyikan belanja sama anak-anak kesayangan ibu" kataku lagi pada ibu mertua dengan berani.
aku pikir aku harus berani melawan jika aku tak salah, untuk apa aku terus diam. toh sepertinya selama ini aku sudah banyak diam dengan tingkah ibu mertua, tapi sekarang tidak akan lagi. aku akan melarang apa yang menurutku salah, dan mempertahankan yang menurutku benar.
"oh sudah berani ya kamu sekarang melawan ibu, mentang-mentang Radit mengikuti perkataan mu kamu seenaknya sama ibu dirumah ini.iya?! ingat ya ini masih rumah ibu" katanya lagi dengan berteriak.
"aku ingat Bu tenang aja,lagian ibu sendiri yang datang-datang teriak teriak menyalahkan sari. harusnya ibu introspeksi diri Bu, bukan mencari kesalahan orang lain buat nutupin kesalahan ibu" kataku lagi dengan menantang ibu mertua.
ibu mertua pun semakin membelalakan mata mendengar perkataan ku, aku pun memutuskan mengambil wudhu untuk sholat Zuhur yang tadi belum sempat aku lakukan.
aku membalikan badan kekamar mandi, tapi ibu mertua masih mencoba mencegah.
"hei mau kemana kamu, ibu belum selesai bicara. jangan kurang ajar kamu ya" katanya lagi dengan berteriak.
"aku mau sholat Bu, percuma dengerin ibu ngomel mulu ga udah udah" kataku dengan santai.
"dasar menantu kurang ajar, awas aja kamu nanti" gumam ibu mertua yang masih aku dengar.
aku pun tak menghiraukan perkataan ibu mertua, aku lanjutkan mengambil air wudhu dan kembali kekamar. setalah aku masuk, ibu mertua pun ikut masuk kedalam kamarnya dengan membanting pintu kencang, akupun hanya mengelus dada.
"ma, nenek kenapa si marah-marah kaya gitu sama mama" kata Aska yang ternyata sudah bangun, mungkin karna teriakan ibu mertua yang terlalu kencang tadi.
"udah gapapa, skrng Aska mau ikut mama sholat Zuhur ga? Ayuk kita jamaah ya" kataku pada Aska. ya Aska sudah aku ajarkan untuk sholat sejak dini, bukakah itu lebih baik.
"ayuk ma, tapi Aska wudhu dulu ya ma. ayuk ma anterin Aska, Aska takut ketemu nenek" katanya lagi padaku.
"yasudah Ayuk" kataku. akupun mengantar Aska untuk mengambil wudhu, dia sudah hafal betul tata caranya.
"sudah selesai ma" kaya Aska, aku hanya memberi anggukan. lalu mengajak Aska kembali kekamar untuk sholat Zuhur.
kami pun sholat dengan khusu, tanpa memikirkan apapun termasuk perkataan ibu mertuaku tdi.
setelah selesai, aku pun memberikan makan siang untuk Aska. begitupun dengan aku yang ikut makan siang bersama Aska.
"habis ini Aska mau ngapain?" tanya ku pada anakku itu.
"Aska sih pengennya main ma, tapi males karna panas" jawabnya setelah menelan kunyahan makanan dimulutnya.
"terus jadinya Aska mau ngapain?" tanyaku lagi.
"emm ngapain ya ma" jawabnya dengan ekspresi bingung.
"kalo bingung, mama mau ajak Aska berenang. mau ga?" tanyaku pada Aska.
mata Aska pun mulai berbinar mendengar perkataan ku.
"berenang ma? beneran?" tanyanya memastikan, aku pun memberikan anggukan tegas disertai senyuman.
"yeee, mau ma mau" katanya dengan tawa ceria.
aku pun senang melihatnya ceria seperti ini. aku sengaja mengajaknya berenang, selain karna memang aku ingin. aku pun juga berusaha membuat Aska tak mengingat kelakuan ibu mertua tadi.
setelah selesai makan, kami pun bersiap untuk berenang. tak lupa kami membawa perlengkapan ganti dan sabun untuk mandi bilas di area tempat berenang nanti.
ya tempat berenang umum yang tak jauh dari lokasi komplek perumahan kami. saat keluar dari kamar, kami berpapasan dengan Sarah dan Safira yang baru pulang dari sekolahnya.
"mau kemana mba?" tanya Safira dengan ketus, sedangkan Sarah terus memasang muka sinis.
"mau ajak Aska berenang" kataku disertai senyuman.
"waaahh asyik tuh, aku boleh ikutkan mba?" tanya Safira lagi yang sudah berubah mode yang tdinya ketus skrng jadi mode harap untuk aku ajak.
"boleh aja sih, asal kamu tanya dulu aja sama ibu" kataku lagi dengan nada sinis.
"gausahlah mba, toh aku kan perginya sama mba sari. Ayuk sar, kamu ikut ga?" tanya Safira pada Sarah.
"gak lah, males" jawabnya dengan ketus.
"yaaah gaasik kamu mau sar" kata Safira dengan wajah menekuk.
"Ayuk maaa" rengek Aska sudah tak sabar.
"kamu jadi ikut ga, Aska udah ga sabar nih" kataku dengan ketus pada Safira.
"ehehe, ngga deh mba. aku dirumah aja sama Sarah juga ibu." katanya sambil cengengesan.
aku pun melangkahkan kaki keluar rumah dengan wajah jengkel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments