Aku dan Aksa menuju ke area kolam renang umum pukul setengah dua siang. kami harus menempuh berjalan kaki selama lima belas menit kami pun sampai di kolam renang yang terdapat di perumahan.
"mama beli tiketnya dulu ya sayang" kata ku pada Aska.
"iyaa ma, Aska tunggu di bangku sana ya ma" kata Aska menunjuk bangku pinggiran dekat pintu masuk kolam renang. aku pun mengangguk meng iyakan perkataan Aska.
sambil antri membeli tiket aku pun memperhatikan Aska yang jalan menuju kursi tempat ia ingin duduk.
sepuluh menit mengantri, tibalah gilaranku untuk membeli tiketnya.
setelah selesai aku pun menghampiri Aska dan mengajaknya masuk kedalam wahana. Aska pun merasa bahagia aku ajak berenang.
kami pun menuju area anak-anak untuk Aska berenang dan bermain.
"nah kita duduk disitu aja ya nak" kataku pada Aska yang dibalas dengan anggukan.
kami pun mulai bermain diarea kolam renang.
dua jam sudah kami bermain disini, saat ini memasuki pukul empat sore. aku pun bergegas mengajak Aska untuk pulang.
sebelum pulang aku pun mengajaknya membilas badan dan ganti baju.
setelah selesai kami pun keluar area renang, dan berjalan kaki menuju rumah.
dua puluh menit kami samapai depan rumah, dan ternyata mas Radit pun sudah pulang dari tempat kerjanya.
"kamu udah pulang mas?" tanya ku pada mas radit sambil menyalami tangannya dengan takzim, dibalas anggukan olehnya.
"tuh kan dit, istrimu itu kerjaannya keluyuran mulu. baru tau kan kamu dit" kata ibu mertua yang tiba-tiba datang dari arah dapur menyahuti perkataan ku.
mas Radit pun hanya diam tak menyahuti perkataan ibu nya, dia memilih bertanya pada ku.
"kamu dari mana sama Aska sar,?" tanya mas Radit mulai membuka suara.
"ini mas,aku,,,,," kataku yang langsung di potong oleh Aska.
"Aska sama mama tdi habis berenang loh pa, seru sekali. kapan-kapan kita benerang sama-sama ya pa" kata Aska sambil menggenggam tangan papa nya.
"ohya? waaahh Aska seneng ga di ajak berenang sama mama?!" kata mas Radit pada Aska.
"seneng dong pa" jawab Aska dengan wajah berbinar.
"kalo gitu Aska pasti capek, Aska istirahat dulu ya. jangan lupa sholat asar dulu ya nak" kata mas Radit mengingatkan Aska.
"oh iyaa Aska belum sholat asar. mama juga kan ma belum sholat asar?" tanya Aska pada sari.
"iyaa nak, habis ini kita sholat bareng ya.aska ambil wudhu dulu terus kekamar,oke?" kataku menyahuti perkataan Aska.
"okee ma" jawab nya sambil berlalu kekamar mandi.
"Bu Merry udah ada kesini lagi sar?" tanya mas Radit.
"tadi si belum mas belum aku ke kolam renang, tapi setelah aku pergi aku gatau tuh mas" jawab ku dengan raut wajah heran.
"ohh, apa betul kamu berkoar-koar ke ibu-ibu di komplek ini kalo ibu punya banyak hutang pada Bu Merry sar?" tanya mas Radit.
aku pun langsung menatap mas Radit dan ibu mertua bergantian dengan perasaan heran.
"astaga mas, kamu fikir aku orang yang seperti itu?" tanya ku dengan nada tak enak.
"bu-bukan begitu sari,,,," kata mas Radit yang langsung terpotong dengan perkataan ibu.
"udah lah sar, gausah ngeles lagi. tinggal iyain aja sudah banget sih" jawab ibu mertua dengan nada ketus.
"ibu tuh denger dari siapa? ayok kita bawa orangnya kesini biar aku ga dituduh kaya gini terus" jawab ku dengan sewot.
"bener Bu kata sari, bawa aja orangnya kesini kita omongin baik-baik. dapat berita dari mana orang itu" jawab mas Radit menyetujui perkataan ku.
aku pun tersenyum puas dengan perkataan mas Radit. sedangkan wajah ibu mertua sudah terlihat pias. terlihat sekali bahwa ibu mertua hanya memfitnahku didepan mas Radit.
"udahlah gausah dit, lagian ngapain sih diperpanjang" jawab ibu mertua dengan wajah yang sudah berubah pucat.
"aku susul Aska dulu untuk sholat asar" kataku pada mas Radit sambil melirik kesal pada ibu mertua.
aku berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, kemudian masuk kekamar untuk sholat asar bersama Aska.
setelah selesai aku pun kembali keruang tamu sekaligus ruang keluarga ini. ternyata Bu merry sudah datang.
"oh sudah datang ya Bu Merry, janjiannya kan selepas Maghrib" kataku sambil menyalami Bu Merry.
"iyaa tdi mas Radit sudah wa saya untuk datang, agar semuanya segera selesai sar" kata Bu Merry.
"oh yaa, jadi gimana Bu Merry. apakah hasil penjualan emas kemarin cukup atau masih kurang?" tanya ku pada Bu Merry yang diangguki oleh mas Radit.
"maaf ya sari, mas Radit. kurangnya masih banyak, masih sekitar lima juta tdi. ini buktinya" kata Bu Merry dengan membeli kan bon hasil penjualan emas yang diberikan mas Radit kemarin.
"masih banyak sekali ya Bu" jawab mas Radit dengan wajah lesu.
"iyaa mas Radit, maaf loh. soalnya saya juga ada perlu buat pakai uang itu. makanya saya tagih" kata Bu Merry dengan santai nya.
"iya Bu gapapa, tapi beri saya waktu dua hari lagi untuk mencari uang lima juta itu ya Bu" kata mas Radit dengan memelas.
sebenarnya aku bisa aja membayarkan uang lima juta itu, karna setiap bulan aku bisa menabung dari jatah bulanan mas radit.tapi jika aku bayar kan, aku takut kejadian yang sama terulang. aku biar kan mas Radit yang bertindak tegas pada ibu dan adik-adiknya.
"baiklah mas Radit, saya kasih waktu dua hari aja loh ya mas. jangan telat" kata Bu Merry dengan wajah jutek.
"iyaa Bu iya pasti saya bayar dua hari lagi" jawab mas Radit.
"baiklah kalo gitu saya permisi, eh ngomong-ngomong mana ibu mu?" kata Bu Merry menanyakan ibu mertua.
"ibu saya ada dikamar Bu, lagi kurang enak badan" jawabmas Radit cepat
"oohh kalo gitu sampaiin sama dia jangan minjem-minjem lagi ke saya ya mas" kata Bu Merry dengan sinis.
"iyaa iyaa Bu" jawab mas Radit cepat.
"saya permisi, assalamualaikum" kata Bu Merry berpamitan.
"waalaikumsalam" kataku dan mas radit serempak.
setelah kepergian Bu Merry, ibu pun keluar dari kamarnya. terlihat kelegaan dari raut wajahnya.
"udah kamu lunasi dit hutang ibu?" tanya ibu mertua dengan santainya.
"lunasin? ibu fikir hutang ibu dibayar pake daun? uang segitu Radit mana punya Bu" jawab mas Radit pada ibu nya.
"haaalaaahh sari pasti punya uangnya, kamu minta aja sama istri kamu itu" jawab ibu mertua dengan santainya, aku pun mentapnya sambil geleng-geleng kepala.
"ibu,, ibu,, mana sari punya uang Bu, sari aja ga kerja dirumah cuma jadi ibu rumah tangga. uang dari mana sebanyak itu Bu" jawab ku cepat.
"udah mas, mendingan kamu mandi terus istirahat sebelum Maghrib" lanjut aku menyuruh mas Radit mandi.
setelah man Radit berlalu kekamar mandi, aku pun masuk kedalam kamar tanpa memperdulikan tatapan ibu mertua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments