bab 15.

Setelah ku rasa cukup aku pun kemudian masuk kedalam rumah, dengan mengucap salam yang didengar ibu mertua Aska juga Mpok Juleha yang masih terlihat tak jauh dari kamarku.

"assalamualaikum" kataku begitu masuk rumah dan melihat mereka semua.

"waalaikumsalam" jawab mereka serempak tapi dengan nada yang berbeda.

"nah ini dari mana kamu, anak disuruh beresin barang sendiri pake cara nyuruh orang ini kesini lagi. mau apa maksud kami, hah?! biar semua orang tau kalo kamu mau pindah, ga betah disini. begitu?!" cecar ibu mertua yang langsung memberikan tuduhan tajam.

"Bu, aku nyuruh Mpok Juleha kesini buat liatin Aska. tdi dia sendirian ibu kan gatau kemana sedangkan aku harus cari pick up untuk angkut barang sama beli ini nih" kataku sambil mengangkat kardus yang barusan aku beli.

"udah sar gausah diladenin, matanya picek kali udah tau bawa kardus begitu masih dituduh yang ngga-ngga dasar mertua zholin" kata Mpok Juleha yang langsung membuat mata ibu mertua terbelalak tak suka dengan perkataannya.

"apa katamu, dasar wanita gatau sopan santun. dirumah orang malah menghina yang punya rumah" bentak ibu mertua dengan mata melotot seolah ingin keluar.

"sudah-sudah Bu, Mpok Juleha. ayok Mpok bantu aku berserin barang aja yuk, nanti jam dua mau diangkat sama pak Soleh" kataku pada Mpok Juleha melihat waktu yang hampir menunjukan pukul sembilan pagi.

"yaudah Ayuk sar, kamu pasti betah disana. nyaman juga tempat nya gak kaya disini, rumahnya doang bagus tapi gaada kenyamanan. aku, kalo jadi kamu udah dari lama pindah dari sini sar. kamu mau-mau nya betah bertahun-tahun tinggal disini, ihhh" kata Mpok Juleha yang lagi membuat ibu mertua semakin kesal.

iyaa pun pergi meninggalkan kami menuju kedalam kamarnya, kemudian dia membanting pintu dengan sangat keras.

braaakkk,,,

"astagfirullah" kataku dan Mpok Juleha berbarengan.

"yaampun dasar nenek sihir, bukannya tobat udah tua makin jadi aja. kamu sih tahan aja tinggal serumah sama dia" kata Mpok Juleha padaku.

tanpa menghiraukan omongan Mpok Juleha aku pun menarik tangannya untuk segera membereskan barang-barang yang ada dikamar kami. aku meminta Mpok Juleha memasukan pakaian Aska kedalam koper yang sudah aku siap kan.

tepat pukul setengah dua belas semuanya selesai, hanya tinggal dilakban saja kardus yang semua sudah dimasukkan barang-barang tadi.

"duuhh aku lapar lagi Mpok" kataku pada Mpok Juleha.

"sama sar, mana tadi belum sempat masak dirumah untung aku sendirian hari ini dirumah. jadi bisa lebih santai" kata Mpok Juleha yang membuatku merasa tak enak.

"maaf ya mpok karna bantu aku Mpok jadi ga sempet masak dirumah" kataku pada Mpok Juleha.

"lagian si barang cuma segitu aja minta ditemenin buat beres-beres, manja banget!" kata ibu mertua yang tiba-tiba sudah ada didepan pintu kamarku.

"duuhh ada suara tapi gaada orangnya, serem banget rumah ini sar" kata Mpok Juleha yang seolah tak melihat ibu mertua. ibu mertua pun hanya melirik sinis kearah Mpok Juleha.

"sana masak sar, ibu udah lapar. udah jam berapa ini, bukannya urus rumah dulu malah ngelakuin yang ga penting" kata ibu mertua dengan sinisnya.

"maaf ya Bu, hari ini aku memang berniat tidak masak. kalo ibu lapar silahkan ibu masak sendiri, bahan sudah tersedia didapur ngga akan aku bawa. itu cukup untuk persediaan sampai mas Radit gajian nanti" kataku pada ibu mertua.

"heh kurang ajar ya kamu, berani-beraninya menyuruh ku yang masak. cepat sana masak, gausah ngelawan!" kata ibu mertua dengan bentakannya.

"Mpok yuk kita keluar, ayok Aska" ajakku pada Mpok Juleha dan Aska.

kami pun berjalan meninggalkan ibu mertua yang terus berteriak mencaci ku, tak ku hiraukan ocehan ibu mertua. setelah sampai depan rumah mpok Juleha aku memintanya mengeluarkan motornya, karna aku akan mengajaknya membeli bakso di ujung persimpangan pintu masuk utama perumahan.

"Mpok, keluarin motornya Mpok. kita makan bakso kumis di gerbang aja yuk, aku sudah lapar sekali nih" kataku pada Mpok Juleha.

"boleh, sebentar ya sar" kata Mpok Juleha dengan semangat.

Mpok Juleha pun masuk kedalam rumahnya untuk mengambil kunci motor kemudian tak lama dia pun keluar dan mengunci pintu kembali. setelah itu, dia mengeluarkan motornya. aku dan Aska pun naik ke motor, setelah itu kami pergi ke gerbang perumahan untuk memakan bakso pak kumis yang terkenal enak di perumahan ini.

setelah lima belas menit akhirnya kami sampai di warung bakso pak kumis, kami mencari tempat duduk yang nyaman. karna ini siang hari dan menjelang makan siang, ditempat ini ramai tadi tidak sesak masih ada beberapa tempat yang kosong.

"Mpok mau makan bakso apa mie ayam Mpok, pesen aja ya gausah sungkan. Aska mau apa nak, bakso atau mie ayam?" kataku pada Mpok Juleha yang langsung beralih pada Aska.

sementara Mpok Juleha masih memilih makanannya Aska pun memilih menu bakso isi keju Moza yang ada di menu bakso disini.

"Aska mau bakso yang dalemnya keju mozarela ma, enak meler gitu kan nanti makannya" kata Aska dengan ekspresi yang lucu, membuat aku dan Mpok Juleha tertawa.

"iyaa iyaa sayang, minumnya mau apa? ayok Mpok pilih aja mau makan apa" kataku lagi pada Mpok Juleha lagi.

"Aska minumnya mau es jeruk tapi yang manis ma, jngan kaya waktu kita makan seafood sama papa disana asem es jeruknya" kata Aska lagi dengan tampang cemberut.

"hehehe iyaa sayang" kataku pada Aska.

"aku mau bakso bom rudal ini sar yang dalamnya cabai ini ya sama minumnya juga es jeruk tapi yang manis sama kaya Aska" kata Mpok Juleha, kemudian aku pun memanggil pelayan kedai bakso ini untuk memesan bakso yang sudah dipilih masing-masing oleh kami.

"mas, saya pesan bakso Mozanya satu terus bakso bom rudalnya yang isi cabai satu ya sama mie ayam bakso rudalnya juga satu sama es jeruk manisnya tiga sama air mineralnya dua ya mas" kataku setelah pelayan menghampiri meja kami. pelayan pun mencatat pesanan kami dan menyuruh kami untuk menunggu sebentar.

"sari apa kamu habis makan mie ayam pake bakso rudal itu? porsinya banyak loh sar" kata Mpok Juleha dengan wajah penasaran.

"hehe tenang aja Mpok, pasti habis kok" kataku pada Mpok Juleha.

setelah sepuluh menit menunggu akhirnya pesanan kamu pun datang.

"ini Bu pesanannya, silahkan" kata mas pelayan sambil menghidangkan pesanan kami.

"sudah semua ya Bu pesanannya, permisi" katanya lagi dengan sopan, kamipun menggangguk dan tersenyum tak lupa mengucapkan teri kasih kepada mas pelayan tersebut.

"terimakasih mas" kata ku dan Mpok Juleha serentak

kami pun mulai meracik saus dan sambal sesuai selera, kecuali Aska yang hanya ditambahkan kecap serta sedikit lada bubuk di mangkuknya.

Aska pun mulai mencicipi makanannya.

"waahh ini enak mah, lihat Aska tiga bakso sekepalan tangan Aska ma. Aska habis ngga ya ma" kata Aska dengan ekspresi yang lucu.

"habisin dong sayang, nanti kalo ngga dihabisin kan mubazir nanti baksonya nangis loh" kataku pada Aska.

aku pun juga mulai memakan mie ayam yang berada di mangkuk ku, sedangkan bakso bon rudalnya berada di mangkuk lain sangking penuhnya mangkuk mie ayam ku.

"Mpok, ayok dimakan baksonya" kataku pada Mpok Juleha.

"sar ini baksonya gede banget sar, belum makan aja Mpok rasanya kenyang banget sar. apalagi kamu ini lihat mie ayam sama bakso bom rudal, ck,,ck,," kata Mpok Juleha yang terheran-heran melihat porsi makanku.

kami pun mulai memakan porsi pesanan kami masing-masing tanpa ada pembicaraan. setelah selesai kami masih duduk bersantai di kedai bakso ini untuk melarutkan sisa makanan didalam tubuh kami.

"yaampun aku kenyang banget sar" kata Mpok Juleha

"iyaa ma, Aska juga kenyang banget. puas makan bakso Moza nya enak banget ma, nanti kapan-kapan lagi ya" kata Aska padaku.

"hehe iya sayang, sama loh Mpok aku juga kenyang banget. tapi Alhamdulillah aku habis" kataku sambil tertawa mengingat porsi makanku siang ini.

kemudian kami pun segera pulang kerumah masing-masing untuk melanjutkan sholat Zuhur yang tertunda. setelah sampai,aku dan Aska pun turun kemudian berjalan sampai dirumah ibu mertua.

sekilas terlihat wajah ibu mertua terlihat kesal. kemudian dia pun melangkahkan kakinya memasuki kamar. aku pun tak perduli, sudah ku suruh dia sendiri untuk masak tapi dia tak mau jadi bukan salah ku. toh, kami sudah sama-sama diberikan jatah masing-masing oleh mas Radit.

aku pun melenggang memasuki kamar mandi untuk mengambil wudhu bersama Aska, kemudian memasuki kamar yang sudah rapi ini. kami menunaikan sholat Zuhur bersama kemudian dilanjutkan dengan melakban kardus-kardus yang sudah tersusun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!