Setelah hari yang melelahkan dan menjengkelkan, malam ini suasana terasa lebih damai, aku ingin bersantai sejenak sambil menikmati wine yang kemarin aku beli bersama Aksa.
Baru sempat ingin melangkah ke arah penyimpanan aku mendengar suara air yang di tuangkan ke gelas, aku langsung mendongak ke arah suara dan menelusuri nya.
Rupanya ada orang yang telah mendahului, dia dengan santai nya menuangkan wine ku ke dalam gelas dalam satu tegukan dia langsung mengosongkan lagi, beberapa kali dia mengulangi nya sampai aku menghampirinya dan menghentikan nya.
" Kau masih sakit ! Kenapa sudah minum !" Aku merebut gelas yang yang sudah terisi hingga isi nya tumpah.
Elea menatapku dengan ujung mata nya lalu dia meraih botol wine hendak meneguk langsung dari botol nya aku kembali merebut nya, dia sempat menahan nya hingga terjadi saling tarik menarik yang akhirnya aku berhasil merebut nya.
" Dasar kau memang keras kepala sekali !" omel ku, Elea mendengus kesal.
Elea berdiri dan menghampiri ku untuk kembali merebut botol wine yang sudah tinggal setengah nya.
Namun pijakan di kaki nya mulai goyah karena dia sudah terlalu mabuk yang akhirnya dia tidak berhasil menghampiriku dan malah kembali ambruk di atas kursi empuk itu.
" Ah...sial ! Kepala ku sakit !!" Umpat nya dengan tangan memegangi kepala dan kedua mata yang terpejam, garis tegas terbentuk di kening nya.
Bekas tamparan ibu nya tadi pagi masih tergambar jelas memerah di sebelah pipi nya, sesekali dia menjilat bibir nya yang terluka dia pasti merasakan perih saat terkena cairan beralkohol tadi.
Aku menyimpan kembali gelas dan botol yang aku rebut dari nya, lalu aku duduk di samping memandangi dirinya yang sudah setengah sadar itu.
Beberapa saat kemudian dia tidak bergerak dan tidak bersuara, saat aku kira dia sudah tidak sadar kan diri aku mendekat kan diri untuk membenar kan posisi nya supaya terlentang dengan nyaman, namun tiba-tiba dia membuka kedua matanya cukup membuat ku terkejut.
Saat aku hendak menjauh dari nya, dengan cepat dia melingkarkan kan kedua lengan nya di tengkuk ku lalu menarik ku mendekat ke arah wajah nya, dengan tatapan berbinar dia menatap ku, seringai manis perlahan terukir di bibir nya yang seksi.
Tiba-tiba saja jantung ku berdetak tak karuan saat itu juga, tatapan nya yang dia lakukan sekarang membuat ku hampir tidak bisa berkedip, aku tidak tahu maksud dari tatapan nya itu tapi kedua bola matanya sangat indah membuat ku tenggelam di dalam nya.
Seiring waktu tatapan nya berpindah ke arah bibir ku, lalu dia memiringkan kepalanya dan dengan perlahan menempel kan bibir nya ke bibir ku, seketika mata ku terbelalak saat merasakan kenyal dan hangat di bibir nya.
Dia mencium bibir ku dengan lembut seolah tengah menikmati sensasi nya, jantung ku semakin berdegup tak karuan, aku sempat ingin melepas kan nya tapi merasakan ciuman nya untuk pertama kali memberi ku sensasi yang berbeda, akhirnya aku ikut menikmati kenikmatan yang dia berikan secara tiba-tiba ini.
Hingga tidak terasa aku malah terbawa suasana dan ikut bermain dengan skill ciuman yang aku punya, sampai yang awal nya hanya ciuman tak sengaja menjadi ciuman yang sensual.
Aku tahu dia melakukan ini karena dia tengah mabuk jadi tidak sadar dengan tindakan nya ini, tapi apa salah nya untuk memanfaat kan keadaan seperti ini.
Setelah beberapa menit saling bertukar salipa, aku tersadar aku terlalu menikmati hingga organ sensitif ku terbangun, aku langsung menarik diri sebelum hasrat ku menginginkan hal yang lebih.
Elea menyeringai ceria masih dengan tatapan yang sebelum nya, aku menarik nya untuk bangun dari posisi nya.
Tapi kini dia bertingkah seolah dia tengah menggodaku, ketika dia sudah duduk tegak dia malah mendorong ku sampai aku bersandar pada sandaran kursi sampai membuat posisi ku setengah terlentang, senyuman nakal dia tujukan pada ku, dia mengangkangi salah satu paha ku dan kini wajah nya berada lebih tinggi dari posisi ku lalu dia memainkan rambut ku dengan mengelus lembut kepala ku.
Aku memiringkan kepalaku, menatap nya lebih dalam lagi, saat bertingkah seperti ini dia terlihat sangat manis dan menggemaskan.
Aku tidak tahu kalau kebiasaan mabuk nya berbahaya seperti ini, seringai muncul dari bibir ku melihat dia terus membelai rambut dan wajah ku dengan lembut dan manja.
Posisi nya yang berada di atas ku membuat keadaan jadi bahaya, karena penampakan dirinya yang begitu cantik, sekali lagi aku mengakui dia memang sangat cantik bagaimana pun kondisinya.
Tangan ku tiba-tiba bergerak untuk menyelipkan rambutnya yang terurai bebas menutupi sebagian wajah nya ke telinga nya.
Mata ku terus menyusuri setiap detail wajah nya yang terukir dengan sempurna, aku tak bisa menggambarkan perasaan ku saat itu, satu hal yang pasti dia telah berhasil membuat hati ku bergetar karena tingkah nya yang berani itu.
Setelah sekian lama kami berdua saling menatap, tiba-tiba dia tertawa ringan. Berbeda dengan sebelum nya, kali ini aku benar-benar terpana oleh nya, ini pertama kali nya aku melihat dia tersenyum bebas dan ringan seperti itu.
Dan hal itu benar-benar luar biasa indah nya, suara tawa nya terdengar seperti nyanyian merdu yang menenangkan perasaan. Wajah nya yang sedang mabuk itu tampak teduh, sangat menyenangkan bisa melihat sisi lain dari dirinya yang biasa nya terlihat tegas dan angkuh, aku rasa mungkin mulai sekarang aku akan mulai menyukainya.
Setelah dia berhenti tertawa tanpa sebab tadi, tiba-tiba dia terkulai lalu menjatuhkan dirinya di atas badan ku dalam posisi seperti ini membuat aku seolah tengah memeluk nya dengan hangat.
Kalau saja dia sedang dalam keadaan sadar, mungkin dia akan mendengar betapa kencang nya suara detak jantung ku sekarang ini.
Tapi sepertinya kali ini dia benar-benar sudah tertidur, karena setelah beberapa saat dia tidak bergerak dan nafas nya terdengar lebih lambat.
Sebelum aku memindah kan nya, aku ingin membiarkan semuanya seperti ini dulu, aku ingin merasakan kehangatan dari tubuh nya ini, aroma parfum tercium lembut dari badannya aroma yang sangat khas, wangi yang hanya dimiliki oleh nya sudah sejak lama aku mengenalinya.
Setelah puas menikmati momen langka ini, aku segera mengangkat tubuh nya untuk memindah kan nya ke tempat yang lebih nyaman.
Setelah keluar dari dalam kamarnya aku menghela nafas panjang.
" Ah apa ini, kenapa hati ku tiba-tiba merasa senang begini ? Apa aku mengalami hal baik hari ini ?" ucap ku pada diri ku sendiri sambil menyentuh bibir.
Lalu tanpa sebab aku menyeringai lebar, ketika itu sebuah telepon masuk ke ponsel ku membawa ku kembali ke masa sekarang.
" Aksa ? Ada apa tumben sekali ." Gumam ku sebelum menjawab penggilan dari teman ku itu.
Rupanya dia ingin mengundang ku ke pesta ulang tahun nya minggu depan, dia bilang dia lupa mengatakan nya kemarin karena kemarin dia pergi terburu-buru.
Dia juga meminta ku untuk mengajak Elea datang juga.
" Tolong paksa dia kalau misal kan dia tidak mau, atau kau jangan kasih tahu dia kemana kalian akan pergi." Tukas nya.
" Apa dia wajib ikut ? Kau tahu dia sangat keras kepala !"
" Karena itu bilang saja kalau kamu akan ngajak dia datang ke acara ulang tahun ibu mu, dia pasti akan ikut."
Aku tidak tahu kenapa, tapi kenapa Aksa dengan keras kepala ingin sekali Elea ikut padahal meski Elea tidak hadir pesta ulang tahun nya sudah pasti tetap meriah.
Setelah menutup panggilan dari Aksa, aku kembali ke ruang tengah untuk membereskan meja, saat melihat gelas bekas minum Elea aku kembali tersenyum saat melihat bekas lipstik di ujung gelas itu, aku kembali teringat dengan ciuman pertama ku dengan nya, walau dia mungkin tidak akan ingat saat besok pagi tapi aku bisa mengingat nya sepanjang hidup ku.
Niat ingin membereskan meja, aku malah kembali duduk dan menuang kan sisa wine yang ada ke dalam gelas bekas Elea, kini di ujung gelas itu ada dua bekas bibir yang berdampingan.
Ini gila, benar-benar pemikiran yang gila yang tidak pernah aku bayangkan sebelum nya. Jika suatu hari aku jadi benar-benar menyukai nya aku tidak akan pernah melepas kan nya.
Aku pria yang ambisius jadi jika aku menginginkan sesuatu maka aku harus mendapat kan nya, dan jika aku sudah mendapatkan nya aku bisa menjadi sangat terobsesi pada hal itu dan melindunginya dengan sangat protektif.
Yah, jika Elea berhasil menaklukan ku aku jamin dia tidak akan bisa lepas apalagi berpaling dari ku, aku akan melakukan apa saja untuk mendapat kan nya dan menjaganya tetap jadi milik ku.
Bahkan jika perlu aku akan merebut dia dari pacar rahasia nya siapapun dia dan bagaimana pun caranya akan aku lakukan, tapi itu jika aku sudah jelas mencintainya bukan karena kasian atau sebab lain.
Hanya jika aku benar-benar jatuh cinta pada nya sampai ketika dia membuat ku rela menyerahkan apapun demi untuk dirinya bahkan rela mati jika harus berpisah dengan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments