" Apa apaan ini !! Kenapa kasur nya cuma ada satu ? " Teriak elea lantang sesaat setelah dia memasuki kamar.
" Itu berarti malam ini kau tidur di sofa ." ujar ku datar sambil menjatuh kan badan di atas kasur.
" Apa ? Tidak mau ! Kau yang menyeret ku ikut kau lah yang harus tidur di sofa !! Elea menarik lengan ku mencoba untuk menyeret ku.
Tapi tenaga nya tidak cukup kuat bahkan badan ku tidak bergeser sedikit pun dari tempat nya.
Melihat posisi nya berada di hadapan ku, jadi timbul niat jail buat mengerjai nya.
Aku balik menarik lengan nya, dengan hanya sedikit tenaga sudah bisa membuat badan Elea oleng dan jatuh tepat di atas badan ku.
" Kalau begitu, kita tidur bersama saja seperti ini ." ucap ku tenang.
" Hey !! Dasar kurang ajar ! Lepaskan aku !!" Elea mencoba bangun tapi aku sengaja menahan punggung nya sehingga dia tertahan dengan posisi nya yang berada di atas badan ku.
Niat nya aku men jaili dia, tapi melihat wajah nya yang tepat beberapa senti berada depan wajah ku dan rambut nya yang tergerai bebas malah membuat ku seakan membeku saat itu.
melihat bibir nya yang merah dan manis itu, hampir saja membuat ku hilang akal.
Untung nya Elea terus berontak sampai bisa lepas dari dekapan ku.
" Kurang ajar !!" Elea menginjak kaki ku dengan sangat keras sampai membuat ku mengerang kesakitan.
Tapi, dada ku kenapa berdebar seperti ini. Sial niat nya aku mengerjai nya malah aku yang kena.
*.·:·.✧.·:·.*
Memang bukan hal yang tidak terduga aku tahu jika pergi bersama aku dan Elea terpaksa harus tidur di satu kamar, tentu saja kalau kami pisah kamar akan menimbulkan tanda tanya besar untuk orang-orang yang mengetahui nya.
" Hei, cepat lah aku juga ingin mandi, ini sudah satu jam, apa saja yang kamu lakukan di dalam ?" Teriak ku sambil menggedor pintu kamar mandi.
" Kalau masih tidak mau keluar aku masuk, nih !" ancam ku dan Elea langsung keluar setelah nya.
" Berisik banget sih ! " gerutu nya dengan wajah tanpa dosa nya.
sepertinya dia tidak menganggap ku sebagai seorang pria, dia tanpa malu keluar kamar mandi dengan hanya memakai handuk pendek dengan belahan dada nya yang nampak.
Aku hanya bisa menghela nafas kasar, berharap aku bisa menahan nya meski godaan nya begitu kuat.
" Pesan lah makanan untuk di antar ke kamar, setelah aku mandi makanan nya harus sudah ada, ingat buat berdua, ok !" Suruh ku.
" Hemm," jawab nya datar.
Sepertinya dia tengah melakukan balasan, setelah aku membuat nya kesal kali ini dia balik membuat ku kesal.
*.·:·.✧.·:·.*
Beberapa saat kemudian, setelah aku keluar dari kamar mandi makanan nya sudah sampai, masih dalam keadaan lengkap belum di sentuh sedikit pun.
Sementara itu, aku melihat Elea tengah meringkuk sambil memainkan ponsel nya di atas tempat tidur dengan selimut menutupi seluruh badan nya.
" Apa yang kau lakukan ?" Tanya ku sambil berjalan menghampirinya.
" emang apa yang ku lakukan, aku mau tidur !" Jawab nya sinis, membalikan badan nya membelakangi ku.
Tanpa banyak kata, aku menarik selimut yang menutupi nya seluruh badan nya dengan hangat.
Dalam sekali tarikan aku bisa melepasnya namun apa yang terpampang hampir membuat pertahanan ku goyah.
" Kenapa kau belum memakai baju !?" Ucap ku sambil bertolak pinggang saat melihat Elea masih memakai handuk piyama.
" Kenapa emang ? Ini juga kan baju tuh badan ku tertutup dengan sempurna" jawab nya datar sambil merebut kembali selimut yang aku pegang.
" Setidak nya pakai lah BH !" Tukas ku melemparkan selimut hingga menutupi kepalanya.
*.·:·.✧.·:·.*
Setelah beberapa saat Elea masih tidak beranjak dari tempat tidur, dia membuat posisi nya nyaman untuk kembali berbaring.
Aku terus memperhatikan gerak gerik nya sambil menyantap hidangan yang masih hangat.
" Elea, aku akan memperjelas kan nya, ok ! Aku ini seorang pria dewasa dan aku normal, jadi tolong selama kita bersama hormati lah keberadaan ku !"
Elea menoleh ke arah ku lalu dia menatap ku dari atas sampai ke bawah.
" Tapi kamu juga belum pakai baju ." ujar nya enteng dengan wajah datar.
" Apa yang kau lihat ? Apa kau suka dengan otot ku, hah ?" Ucap ku saat melihat Elea kedapatan mencuri curi pandang dan menatap badan ku.
" Hah, kau kira aku tertarik ? Aku sudah sering melihat yang seperti itu bahkan yang lebih bagus " ketus nya.
" Oh iyah aku lupa, kau pasti sering melihat badan pacar mu, jadi hal seperti ini tidak akan aneh bagi mu." ejek ku.
" Berhenti lah mengurusi urusan pribadi ku, kau tidak tahu apa apa tentang aku jadi diam lah sebelum aku robek mulut runcing mu itu!" ujar Elea dengan wajah yang berubah kesal.
Hal itu membuat ku semakin ingin mengejek nya.
" Baiklah, aku tidak akan membahas nya lagi tapi bagaimana ? Apa permainan dia bagus ?" Tambah ku masih tidak ingin berhenti.
Elea memiringkan kepala nya, lalu memandang ku dengan seksama.
" Aku yakin kau lebih sering melakukan hal seperti itu kan ? Dan aku yakin kalau kau melakukan nya dengan banyak wanita !!" Imbuh nya.
Aku tertawa geli mendengar Elea dengan sok tahu nya menebak.
" Apa itu yang kamu pikir kan tentang ku selama ini ?"
" Apa itu yang kamu pikirkan tentang ku selama ini ?" Ucap Elea meniru ku dengan penekanan yang lebih.
Aku melemparkan sendok dan jatuh ke atas beberapa piring menyebabkan bunyi nyaring menggema di seluruh ruangan.
" Kau bicara tanpa bukti itu artinya kau memfitnah ku, tapi kau beberapa kali aku melihat tanda merah di leher mu, kau kira aku tidak tahu ?" Aku mulai menaikkan nada bicara ku.
" Oh yah ? Kau tahu ? Bagaimana kalau itu hanya ciuman dan sebatas ciuman saja ? Kau tidak melihat tapi kau menuduh ku telah bersetubuh tanpa tahu kejadian sebenar nya jadi itu jatuh nya memfitnah ." Ujar nya terus membalik balikan ucapan ku kepada nya.
Aku menghela nafas kasar sebelum akhirnya beranjak dari kursi lalu berjalan ke arah nya yang tengah menatap ku dengan mata cokelat terang nya.
" Jangan mendekat !" Perintah nya, aku mengabaikan nya dan terus berjalan menghampirinya sampai akhirnya aku tiba di ujung kasur.
Dengan waspada, dia menutupi seluruh badan nya dan terus mengawasi gerak-gerik ku.
" Aku peringatkan kamu, jangan mendekat ! " Ucap nya lagi dengan suara lantang, wajah nya mulai terlihat khawatir, aku tahu ada yang dia takut kan tapi aku belum mau berhenti sebelum dia benar benar ketakutan lalu menangis.
Dengan gerakan cepat dan refleks, aku menarik selimut yang menutupi nya lalu aku mendorong nya jatuh lalu memposisikan dia di bawah ku.
Aku menggenggam erat kedua tangan nya sehingga dia tidak bisa melawan ku.
" Apa yang kau lakukan !! Lepaskan aku !!" Protes nya, dia sangat panik saat aku mulai mengubah posisi ku untuk mengangkangi nya.
Setelah perlawanan nya terbatas, air mata pun keluar tanpa di minta.
Saat aku terus mendekat kan wajah ku ke wajah nya, Elea memejamkan mata nya dengan erat seakan pasrah dengan apa yang aku lakukan.
Setelah tinggal satu senti lagi bibir ku menyentuh bibir nya seringai tak berarti terlukis di bibir ku dengan tatapan tetap fokus ke bibir manis nya.
" Kena kau ." ucap ku
Elea langsung membuka mata nya perlahan dengan nafas nya yang masih terengah.
" Apa yang kau harapkan, hah ?"
Aku melepas kan genggaman ku dan bangun dari posisi berbahaya tadi, Elea menghela nafas lega lalu kembali menatap ku dengan penuh kekesalan.
" Kenapa ? Apa kau kecewa karena aku tidak melakukan apapun ?" Ejek ku.
" Dasar kau brengsek ! Kurang ajar kamu !!" Teriak nya sambil kembali menarik selimut untuk menutupi badan nya.
Aku berlalu pergi untuk mengambil pakaian ku, keadaan berbahaya tadi sebenar nya membuat jantung ku berdebar kencang.
Keadaan ku dan dia yang mendukung hampir meluluh lantah kan pertahanan hasrat gila ku.
Sambil mengusap kasar rambut, aku menenangkan kembali semua perasaan ini.
Rasa nya tak karuan, jantung ku berdetak terlalu kencang seolah hampir keluar dari tempatnya.
Aku kembali menoleh ke arah tempat tidur dimana Elea kembali membenam kan seluruh badan nya di dalam selimut.
Aku kembali menghela nafas panjang mengingat kejadian barusan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Ketawang
virus bucin blum melanda,awas aja kalo slh 1 dr mereka trjangkit virus tsb🤣😍
2024-06-02
1